e Obyek yang terlalu kompleks mesin-mesin dapat disajikan dengan model,
diagram, dll. f
Konsep yang terlalu luas gunung ber api, gempa bumi, iklim dll dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
g Media audio visual bisa berperan dalam pembelajaran tutorial.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Penelitian ini didasarkan pada hasil penelitian relevan yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang menggunakan model Team Assisted Individualization
TAI dan penelitian menggunakan media Audiovisual. Adapun hasil penelitian tersebut antara lain :
Tiningrum 2010 pada penelitiannya yang berju dul “Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV SDN Sawojajar 6 pada Pembelajaran PKn melalui Penerapan Team Assisted Individualization
” hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif model Team Assisted Individualization
adalah: 1 model TAI dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang diukur dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal dari data awal, siklus I, dan
siklus II. Ketuntasan belajar siswa dari pra tindakan ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 52, dari siklus I ke siklus II juga mengalami peningkatan
hasil belajar siswa sebesar 9; 2Tahapan pembelajaran TAI meliputi: teams, placement test, teaching group, student creative, team study, whole class units,
fact test, team score and team recognition. Kedelapan tahap sudah diterapkan dengan baik dalam pembelajaran. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
penggunaan pembelajaran kooperatif model Team Assisted Individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Dalam penelitian Pamungkas 2011 yang berjudul “Penerapan Model
Kooperatif Tipe TAI Time Assisted Individualization untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III A SDN Tamanharjo 01 Singosari
Malang” menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa kelas III A SDN Tamanharjo 01 Kabupaten Malang sebelum dilakukan pembelajaran dengan metode TAI
masih belum mencapai Standar Ketuntasan Minimum yang telah ditetapkan yaitu 75. Skor rata-rata aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegitan pelajaran IPS
pada siklus I penerapan model TAI Team Assisted Individualization adalah 71 dan hasil belajar siswa yang telah tuntas belajar sebesar 65,7 23 siswa dan
yang belum tuntas belajar sebesar 34.3 12 siswa. Jadi dapat disimpulkan belum mencapai standar ketuntasan klasikal sebesar 75 , hasil pada siklus II
untuk aktivitas siswa adalah 75 dan hasil belajar siklus II ini, terdapat 35 siswa yang sudah tuntas KKM sebesar 75 100 . Setelah dilakukan penerapan model
TAI Aktivitas dan hasil belajar siswa dengan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Dari 35 siswa kelas IIIA terdapat peningkatan aktivitas siswa dari
aspek keaktifan, keberanian, dan kerjasama. Skor aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II meningkat 6 , sedangkan hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 34.3 . Kesimpulan peneliti bahwa model TAI dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPS. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan model TAI pada matapelajaran lain agar diperoleh hasil penelitian yang lebih mewakili
dari hasil penelitian ini. Penelitian ini dapat dijadikan acuan atau rujukan bagi peneliti lain dalam melaksanakan dan mengembangkan penelitian berikutnya.
Berdasarkan hasil penelitian Aprilia 2012 yang berjudul “Penggunaan Media Audiovisual Berbasis Hyperlink untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn
Kelas V Di SDN Karangbesuki I Kecamatan Sukun Kota Malang” diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan media audio visual berbasis hyperlink yang
diterapkan dengan model Student Teams Achievement Divisions STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa mata pelajaran PKn kelas V di
SDN Karangbesuki I Malang. Hasil penelitian ketrlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual berbasis hyperlink meningkat pada siklus I
sebesar 86 dan pada siklus II sebesar 91,5. Aktivitas belajar siswa kelas V mengalami peningkatan nilai rata-rata yang cukup baik yaitu pada siklus I sebesar
69,88 pada siklus II sebesar 81. Peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 69,59 dan pada siklus II meningkat menjadi 82,61. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan penggunaan audio visual berbasis hyperlink pada model STAD mata pelajaran PKn siswa kelas V SDN Karangbesuki I
mampu mengatasi masalah-masalah yang ada di kelas. Aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 21 dan hasil belajar siswa meningkat sebesar 31.
Dari hasil penelitian tersebut dapat digunakan sebagai acuan oleh peneliti bahwa penerapan model TAI dengan media audiovisual merupakan salah satu
alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya akan meningkatkan hasil belajar siswa karena pembelajaran dengan menerapkan model
TAI ini memberi peluang kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya dan bertukar pikiran dengan teman satu kelompoknya.
2.3 KERANGKA BERPIKIR