2.2.3 Tujuan Pengembangan Karakter
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 ini
bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir
generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-
nilai luhur bangsa serta agama.
Pendidikan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter juga pernah dikatakan oleh tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara
mengatakan bahwa μ “Pendidikan adalah upaya untuk memajukan budi pekerti kekuatan batin, karakter, pikiran intelek, dan jasmani anak didik” Muslich,
2011. Karakter merupakan bekal yang penting bagi setiap individu. Menurut
analisis Goleman 2007, keberhasilan seseorang di masyarakat, ternyata 80 dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20 ditentukan oleh kecerdasan
otak IQ. Berdasarkan pada hasil analisis ini, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter memang sangat penting sekali untuk diterapkan pada setiap
pembelajaran demi tujuan jangka panjang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
2.2.4 Fungsi Pendidikan Karakter
Sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter Kemendiknas tahun 2011, bahwa Pendidikan karakter berfungsi : 1 mengembangkan potensi
dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik; 2 memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur; 3 meningkatkan peradaban
bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia. Berdasarakan fungsi dari pendidikan karakter ini, maka pengembangan karakter harus dikembangkan
melalui berbagai media, salah satunya adalah melalui satuan pendidikan pada setiap jenjang.
Selain penjelasan diatas, fungsi dari pendidikan karakter juga mencakup pada hal yang lebih umum. Menurut Marzuki 2003, fungsi penyelenggaraan
pendidikan karakter adalah sebagai berikut : Pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan mana yang benar dan
mana yang salah kepada anak, tetapi lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan habituation tentang yang baik sehingga
peserta didik paham, mampu merasakan, dan mau melakukan yang baik. Dengan demikian, pendidikan karakter membawa misi yang
sama dengan pendidikan akhlak atau pendidikan moral.
2.2.5 Nilai-nilai Pembentuk Karakter