Upacara Adat Nyangku Objek Penelitian .1 Keadaan Geografis Panjalu

3.1.4 Upacara Adat Nyangku

Istilah Nyangku berasal dari kata bahasa Arab yanko yang artinya membersihkan, mungkin karena kesalahan pengucapan lidah orang Sunda sehingga entah sejak kapan kata yanko berubah menjadi nyangku. Upacara adat sakral Nyangku merupakan upacara adat warisan dari raja-raja Panjalu yang masih menjadi tradisi turun temurun masyarakat Panjalu hingga sekarang. Dalam upacara Sakral Nyangku, museum Bumi Alit dan Situ Lengkong mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sejarah Panjalu pada masa lalu, hingga sekarang pun ketiga elemen tersebut tetap terhubung dalam perannya melestarikan budaya Panjalu. Pada zaman dahulu Upacara Adat Penyucian Pusaka Nyangku merupakan suatu acara ritual yang dianggap agung. Hal ini dikarenakan adanya suatu maksud tertentu dari pihak Kerajaan Panjalu sendiri, yaitu sebagai sarana penyebaran agama Islam pada rakyatnya. Upacara Nyangku biasanya diadakan satu kali dalam setahun yaitu bertepatan dengan bulan Rabiul Awal tahun Hijriyah di minggu terakhir yang biasanya dilaksanakan antara hari senin dan hari kamis. Tujuan dari Upacara Adat Nyangku pada masa kerajaan adalah untuk membersihkan benda pusaka Kerajaan Panjalu dan sebagai salah satu misi penyebaran agama Islam. Adapun tujuan dari penyelenggaraan upacara Nyangku sekarang hanyalah sebatas membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Panjalu. Hal ini dikarenakan sudah menyebarnya agama Islam di kalangan masyarakat Panjalu sendiri, dan terlebih lagi sekarang masyarakat disekitar bahkan di Indonesia sendiri agama Islam telah menjadi sangat dominan keberadaanya. Hakekat dari Upacara Adat Nyangku itu sendiri adalah membersihkan diri dari segala sesuatu yang dilarang oleh Agama Islam. Upacara Nyangku juga bertujuan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Serta sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi atau persaudaraan dari masyarakat Panjalu.

3.1.5 Prosesi Upacara Adat Nyangku

Dokumen yang terkait

Makna Simbolik Upacara Pernikahan Adat Jawa Di Hajoran Kecamatan Sungai Kanan Kabupaten Labuhan Batu Selatan

8 102 65

Makna Komunikasi Non Verbal Dalam Upacara Adat Melasti (Studi Deskriptif Mengenai Makna Komunikasi Non Verbal Dalam Upacara Adat Melasti Di Desa Padang Sambian Denpasar Bali Dalam Rangka Menyambut Hari Raya Nyepi 2015)

6 30 69

Makna Komunikasi Nonverbal dalam Upacara Adat Gusaran Jelang Pagelaran Sisingan pada Masyarakat Desa Tambak Mekar di Kabupaten Subang (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Makna Komunikasi Nonverbal dalam Upacara Adat Gusaran)

1 59 110

Aktivitas Komunikasi Upacara Adat Ngalungsur Pusaka Makam Godog (Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Aktivitas Ritual Dalam Upacara Ngalungsur Pusaka Makan Godog di Desa Lebak Agung Kabupaten Garut)

0 7 1

KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI : Studi Deskriptif di Desa Panjalu Kabupaten Ciamis.

7 18 52

KESENIAN GEMBYUNGAN PADA UPACARA NYANGKU DI DESA PANJALU KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS.

0 0 19

KAJIAN VISUAL RITUAL NYANGKU MASYARAKAT PANJALU CIAMAIS: Studi bentuk dan makna ritual Nyangku masyarakat Panjalu Ciamis.

4 30 58

KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI : Studi Deskriptif di Desa Panjalu Kabupaten Ciamis - repository UPI S PKN 1105538 Title

0 0 4

PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS - repository UPI S SOS 1105039 Title

0 0 5

MAKNA KOMUNIKASI NON VERBAL DALAM TRADISI SARUNGAN DI PONDOK PESANTREN TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

1 2 12