Latar Belakang Masalah SURVEI MANAJEMEN PENGELOLAAN LAPANGAN FUTSAL DI KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2015

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan sebuah fenomena yang mendunia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan sehari-hari dalam masyarakat. Olahraga memiliki banyak sekali manfaat bagi manusia terutama untuk kesehatan jasmani maupun rohani. Secara umum olahraga adalah salah satu aktivitas fisik maupun psikis seseorang yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang setelah berolahraga. Sekian banyak cabang olahraga yang ada, salah satu olahraga yang sedang populer dan marak dimainkan oleh semua kalangan dewasa ini adalah futsal. Olahraga ini sangat digemari karena dapat dilakukan di luar maupun di dalam ruangan. Bagi pecinta sepak bola yang tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan olahraga sepak bola, olahraga futsal sangat tepat karena dapat dilakukan setiap waktu. Karena futsal dapat dilakukan di dalam ruangan, aula yang digunakan harus memiliki pencahayaan yang cukup baik. Bagi pecinta olahraga sepak bola yang sudah berumur, karena kondisi fisiknya yang sudah tidak memungkinkan untuk bermain sepak bola di lapangan besar, olahraga futsal bisa menjadi alternatif lain para pecinta sepak bola untuk tetap melakukan olahraga, karena ukuran lapangan futsal yang lebih kecil. Olahraga yang berasal dari Uruguay ini sangat cepat mendapat tempat di hati para pecinta olahraga sepak bola. Mulai dari lingkungan sekolah, kampus, 2 masyarakat umum, perusahaan, baik pria maupun wanita. Olahraga futsal mulai merambah ke Indonesia pada tahun 2002. Perlahan banyak pihak yang mulai mengadakan turnamen futsal di lingkungannya guna menjalin keakraban. Trend inilah yang dipandang sebagai ladang usaha baru yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Pada awalnya futsal belum begitu populer di kalangan masyarakat. Semua orang masih senang bermain sepak bola. Olahraga ini memang sangat merakyat dan dapat dimainkan di lapangan yang luas. Akan tetapi, lapangan terbuka yang berukuran luas itu semakin sedikit, terutama di kota-kota besar. Kurangnya lapangan terbuka itulah yang melatarbelakangi futsal sebagai alternatif untuk menyalurkan hobi untuk berolahraga. Futsal pertama kali dimainkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930 oleh Juan Carlos Ceriani. Menurut perkembangannya futsal masuk ke Indonesia sekitar tahun 1998-1999 dan pada tahun 2000an baru mendapat tempat di PSSI tepatnya pada tahun 2004. Sejak saat itu futsal mengalami perkembangan yang sangat pesat. Meskipun tergolong baru, futsal mampu menarik minat banyak orang karena permainan yang mirip dengan sepak bola ini mudah dimainkan siapa saja, dan dimainkan di dalam ruangan. Hal ini sangat menarik karena orang yang tidak punya cukup waktu siang hari untuk bermain sepak bola dapat menyalurkan keinginannya dengan bermain futsal pada malam hari di dalam ruangan yang diberi lampu. Sesuatu yang susah untuk ditemukan dalam sepak bola Sahda Halim, 2009:5 Perkembangan olahraga futsal yang pesat mendorong berdirinya tempat penyewaan lapangan futsal. Awalnya pada tahun 2008 Kabupaten Wonosobo 3 hanya memiliki 1 sampai 2 lapangan futsal saja, itupun lapangan hanya terdapat di daerah sekitar perkotaan. Karena peminat olahraga futsal makin bertambah, banyak pengusaha yang tak segan mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk menyulap lahan kosong ataupun gedung-gedung yang sudah tidak terpakai menjadi lapangan futsal dengan banyak fasilitas pendukung seperti internet gratis, tv kabel, kafe dan lain-lain. Biaya penyewaan lapangan futsal yang tergolong mahal tidak mengurangi minat para pecinta olahraga futsal untuk tetap melakukan olahraga ini. Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu kabupaten kecil di Provinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahannya berada di Kecamatan Wonosobo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang di timur, Kabupaten Purworejo di selatan, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara di barat, serta Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal di utara. Sebagian besar wilayah Kabupaten Wonosobo adalah daerah pegunungan. Bagian timur terdapat dua gunung berapi yaitu Gunung Sindoro 3136 mdpl dan Gunung Sumbing 3371 mdpl. Daerah utara merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng dengan puncaknya Gunung Prahu 2565 mdpl. Di sebelah selatan terdapat Waduk Wadaslintang. Wilayahnya terdiri dari 15 Kecamatan yaitu Kecamatan Kejajar, Kecamatan Garung, Kecamatan Mojotengah, Kecamatan Watumalang, Kecamatan Wonosobo, Kecamatan Kertek, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Leksono, Kecamatan Selomerto, Kecamatan Kalikajar, Kecamatan Sapuran, Kecamatan Kepil, Kecamatan Kalibawang, Kecamatan Kaliwiro, dan Kecamatan Wadaslintang. Berikut adalah gambar pembagian wilayah dan letak posisi fasilitas lapangan futsal Kabupaten Wonosobo : 4 Gambar 1 : Pembagian wilayah dan letak lapangan futsal Kabupaten Wonosobo Letak geografis Kabupaten Wonosobo berada pada 7°.43’.13” dan 7°.04’.40” garis Lintang Selatan LS serta 109°.43’.19” dan 110°.04’.40” garis Bujur Timur BT dengan luas 98.468 ha atau 3,03 luas Jawa Tengah. Berjarak 120 km dari Ibukota Jawa Tengah Semarang dan 520 km dari Ibukota Negara Jakarta berada pada rentang 250 mdpl – 2250 mdpl dengan dominasi pada rentang 500 mdpl – 1000 mdpl sebesar 50 dari seluruh areal menjadikan ciri dataran tinggi sebagai wilayah dengan posisi spesial berada di tengah-tengah Pulau Jawa dan berada di antara jalur pantai utara dan selatan sehingga memberikan posisi yang cukup strategis untuk mendirikan sebuah bisnis usaha. Saat ini banyak pelaku bisnis memilih olahraga sebagai bisnis karena olahraga sudah menjadi kebutuhan masyarakat pada umumnya. Akan tetapi banyak orang yang tidak dapat melakukan kegiatan olahraga karena berbagai alasan seperti karena kesibukan dan tidak adanya fasilitas untuk berolahraga. Oleh karena itu bisnis olahraga menjadi solusi dan inovasi bagi para pelaku Dieng Futsal Bhayangkara Futsal Allure Futsal Bumi Wulung Futsal Samba Futsal 5 bisnis menjadi peluang besar untuk mendapatkan keuntungan yang besar didalamnya. Fenomena ini dengan jeli dapat ditangkap dengan baik oleh para pelaku bisnis untuk memperoleh keuntungan. Maka tidak heran jika sekarang banyak lapangan futsal yang berdiri di berbagai tempat untuk memenuhi kebutuhan akan bermain futsal yang sudah menjadi gaya hidup dan trend di lingkungan masyarakat. Kemudian dari setiap pelaku bisnis penyewaan lapangan futsal telah memiliki pengelola yang dipercaya oleh pemilik. Terdapat pula pelanggan member yang relatif banyak jumlahnya dari masing-masing fasilitas lapangan futsal tersebut. Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa arena bermain futsal yang tersebar dibeberapa wilayah dengan fasilitas yang mendukung seperti Samba Futsal di Jalan Raya Dieng No 3, Allure Futsal di Jalan Kartini No 4, Bhayangkara Futsal di Jalan Mayor Kaslam II No 1, Dieng Futsal di Jalan Sruni No 3, dan Bumi Wulung Futsal di Jalan Kertek-Selomerto KM 5. Samba Futsal merupakan salah satu tempat futsal yang berada di Kabupaten Wonosobo yang terhitung cukup lama. Letaknya adalah di Jalan Dieng No 3, merupakan lokasi yang strategis karena berada di jalan utama menuju obyek wisata Dieng. Berdiri sejak tahun 2008, sehingga telah mengalami beberapa kali peningkatan dan penurunan jumlah pelanggan member. Allure Futsal berdiri pada tahun 2010 merupakan tempat futsal yang tergolong sangat strategis karena letaknya berada ditengah-tengah Kabupaten Wonosobo tepatnya di selatan alun-alun Wonosobo di Jalan Kartini No 4. Sehingga tidak menutup kemungkinan keberadaannya diketahui oleh masyarakat luas. 6 Pada tahun 2011 berdirilah Dieng Futsal yang merupakan lapangan futsal yang ada dalam satu kepemilikan dengan Dieng Cinema yaitu satu-satunya bioskop yang masih aktif di Kabupaten Wonosobo. Sehingga membuat nama Dieng Futsal tidak asing lagi dikalangan masyarakat Wonosobo. Bhayangkara Futsal mulai berdiri tahun 2012 merupakan lapangan futsal di Kabupaten Wonosobo yang menyediakan dua lapangan dengan rumput sintetis. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tempat futsal ini mampu menarik minat pelanggan dari berbagai penjuru Kabupaten Wonosobo. Dan kemudian di tahun 2013 muncul Bumi Wulung Futsal yaitu lapangan futsal yang terletak di jalan alternatif antara Kecamatan Kertek dengan Kecamatan Selomerto. Tempat ini menyediakan sarana dan prasarana bermain futsal lengkap dengan fasilitas pendukung lainnya. Sebuah lapangan futsal yang baik selalu dikelola dengan baik juga. Mulai dari kepengurusan, perawatan, sampai manajemen yang ada di dalamnya. Selama ini kita tahu bahwa lapangan futsal hanya digunakan untuk bermain futsal saja tetapi kita tidak tahu bagaimana cara manajemen, pengelolaan, dan perawatan dari lapangan tersebut. Sebuah lapangan futsal harus selalu memiliki pihak pengelola sebagai penanggung jawab. Dalam hal ini pihak-pihak yang menjadi penanggung jawab harus mengerti tentang manajemen olahraga, karena dalam pengelolaan lapangan futsal dibutuhkan suatu pemahaman tentang bagaimana cara menyusun kepengurusannya, merawat sarana prasarananya, mengetahui cara melayani pelanggannya, cara mempromosikannya, sampai membuat dan merancang kegiatan-kegiatannya, dan lain-lain. Selain itu dari pengamatan peneliti masing-masing setiap lapangan futsal memiliki cara manajemen pengelolaan yang berbeda antara satu tempat dengan 7 tempat yang lain. Dilihat fungsi manajemen yang berlangsung seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerak, dan pengawasan lapangan futsal. Dari fungsi perencanaan setiap lapangan futsal memiliki tujuan, strategi, sasaran, sumber daya dan pelaksana rencana masing-masing dalam mencapai tujuan. Fungsi pengorganisasian setiap lapangan futsal memiliki penyusunan, tugas- tugas, pengembangan dan pemeliharaan, tanggungjawab, dan monitoring koordinasi agar pembagian tugas tertata dengan baik. Fungsi penggerak setiap lapangan futsal memiliki usaha, cara teknikmetode, dan motivasi masing- masing yang berguna untuk meningkatkan kualitas lapangan futsal. Fungsi pengawasan setiap lapangan futsal memiliki pemantauan, koreksi, pengamatan dan pengecekan, pembanding kinerja, dan perbaikan masing-masing untuk mengawasi kinerja karyawan serta jumlah pelanggan. Dewasa ini mulai banyak pesaing dibisnis penyewaan lapangan futsal ini, banyak pengusaha penyewaan yang berlomba-lomba mengelola usaha tersebut sebaik mungkin guna menarik para pelanggan sebanyak mungkin, dengan cara meningkatkan pelayanan sebaik dan semenarik mungkin. Ini akan menjadi pekerjaan rumah besar bagi para pengusaha lapangan futsal untuk memberikan mutu pelayanan terbaik dalam meningkatkan pendapatan serta mengelola lapangan futsal sesuai fungsi manajemen yang ada. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “SURVEI MANAJEMEN PENGELOLAAN LAPANGAN FUTSAL DI KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2015 ” guna mengetahui lebih lanjut mengenai fungsi manajemen. 8

1.2 Fokus Masalah