61
menanggulangi kendala yang ada yaitu bertindak cepat dalam memperbaiki. Sumber dana pemasukan berasal dari sewa lapangan futsal, penjualan air
minum, iklan dan sponsor. Dalam pemenuhan sarana dan prasarana, Bhayangkara Futsal sudah cukup memenuhi kebutuhan penyewa.
c. Hasil wawancara dengan pelanggan member Setelah mengadakan penelitian di Bhayangkara Futsal, pelanggan setuju
jika lapangan futsal dijadikan sebagai lahan bisnis karena saat ini olahraga futsal sudah menjadi olahraga favorit. Pengadaan fasilitas futsal sudah lebih
dari cukup, dilihat dari dua lapangan yang masih bagus, wifi, kamar mandi bersih, parkir aman dan tempat istirahat yang nyaman. Masyarakat umum
sudah mengetahui keberadaan dari Bhayangkara Futsal karena letaknya yang ditengah kota dan membernya juga banyak. Pelayanan yang diberikan
pengelola sudah maksimal dan baik. Biaya sewa gedung tidak mahal karena dibayar dengan sistem iuran satu tim dan harga sewanya standar sama
dengan tempat yang lain. Sarana dan prasarana yang tersedia sudah lengkap, disini terdapat parkir yang luas, kamar mandi, tempat duduk
banyak. Pengadaan kegiatan event dari pihak pengelola masih kurang, perlu diperhatikan juga karena futsal banyak peminatnya.
4.1.3.2 Pengorganisasian Organizing
Bhayangkara Futsal telah melakukan pengorganisasian yang terdiri dari lima sub indikator yaitu penyusunan, tugas-tugas, pengembangan dan
pemeliharaan, tanggungjawab, dan monitoring yang kurang maksimal, hal ini diperkuat oleh hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti mengenai
pengorganisasian di Bhayangkara Futsal dengan narasumber yang meliputi :
62
a. Hasil wawancara dengan pemilik Bhayangkara Futsal hanya terdiri dari pemilik dan empat karyawan, tidak
memiliki struktur organisasi. Pemilik mempekerjakan karyawan dengan pembagian tugas berdasarkan 2 shift yaitu dua orang menjaga shift pagi dan
dua orang lagi menjaga shift malam. Untuk membuat pelanggan merasa puas, setiap ada pertandingan besar antar klub sepak bola pemilik
mengadakan acara nonton bareng dan antusias dari masyarakat cukup besar. Karyawan bertanggungjawab atas tugas masing-masing misalnya
melayani pelanggan, mengatur jadwal bermain, membersihkan lapangan dan lain-lain. Pemilik turun langsung untuk berkoordinasi dengan karyawan
dan melakukan pendekatan secara kekeluargaan karena tidak memiliki struktur organisasi.
b. Hasil wawancara dengan pengelola Keadaan sarana dan prasarana yang berada di Bhayangkara Futsal masih
dalam keadaan baik. Pengelola disini bertugas mengurus semua fasilitas yang ada, mengatur jadwal latihan bagi member, membuat rekapan
keuangan tentang keluar masuknya dana.
Prosedur penyewaan
Bhayangkara Futsal dengan sistem booking, dan membayar uang muka sebagai jaminan. Dalam pemeliharaan sarana dan prasarana hanya dengan
menjaga kebersihannya saja. Sistem pengelolaan dana yang ada yaitu
pengelola selalu menyetorkan pemasukan dari lapangan futsal kepada pemilik dan melaporkan langsung pemasukan serta pengeluarannya.
c. Hasil wawancara dengan pelanggan member Biaya sewa lapangan yang ditentukan oleh pengelola sudah sesuai standar
dengan fasilitas yang disediakan. Fasilitas futsal di Bhayangkara Futsal
63
memadai dan sudah standar. Pengelola sangat disiplin apabila sudah pergantian jam latihan, pengelola akan langsung membunyikan bel pertanda
waktu sewa sudah habis. Sarana dan prasarana serta fasilitasnya cukup lengkap dari P3K, bola, papan skor, kantin, tempat helm dan kebutuhan
pelanggan lainnya sudah disediakan oleh pengelola. Pihak pengelola sudah melayani sesuai yang diharapkan, ramah kepada pelanggan. Untuk masalah
pengelolaan lapangan, pengelola kurangjarang mengajak berbicara sharing.
4.1.3.3 Penggerak Actuating