20122013. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, karena siklus penelitian sudah berhenti dalam siklus kedua, dimana indikator keberhasilan yang diharapkan
sudah tercapai. Berikut ini disajikan data hasil penelitian masing-masing siklus.
4.1.1. Siklus I
1. Perencanaan
Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencanaan pada siklus I adalah sebagai berikut:
a Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan pendekatan media
video visual senam roll depan dan roll belakang b
Merancang pembelajaran pendekatan media video visual senam roll depan dan roll belakang.
c Persiapan sarana dan sumber pembelajaran. Mempersiapkan media
pembelajaran berupa, RPP, peluit, jam tangan, matras, dan buku pelajaran senam lantai.
d Persiapan instrumen penelitian untuk pembelajaran. Mempersiapkan
instrumen yang sudah dibuat oleh peneliti berupa lembar observasi tersebut diberikan kepada guru kolaborator sebelum pembelajaran
dimulai. 2.
Pelaksanaan Tindakan siklus I meliputi kegiatan pra KBM, kegiatan Inti dan kegiatan
Akhir.
a Pra Pembelajaran
1 Guru mengkondisikan siswa untuk dapat menerima pelajaran.
2 Guru bersama dengan siswa mulai mempersiapkan media yang akan
digunakan dalam pembelajaran dengan memanfaatkan sarana prasarana yang tersedia.
b Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran kegiatan yang dilakukan adalah pemanasan. Guru memerintahkan siswa untuk melakukan pemanasan lari
tiga kali putaran mengelilingi lapangan voli setelah itu pemanasan streaching. Selama kegiatan pemanasan siswa melakukan gerakan ada
unsur lari, keseimbangan dan kecepatan baik itu berpasangan maupun kelompok.
c Kegiatan Inti
Di bagian pertama, guru memberikan contoh gerakan pada senam lantai roll depan dan roll belakang yang harus dilakukan oleh
siswa dalam pembelajaran inti. Setelah guru memberikan contoh siswa dapat melakukan gerakan-gerakan atau tahapan-tahapan pada roll depan
dan roll belakang sesuai dengan contoh yang diberikan oleh guru. Siswa melakukan satu persatu, apabila siswa ada kesalahan guru mengingatkan
siswanya.
3. Kegiatan Akhir
1. Setelah melakukan kegiatan inti, anak-anak diberi kesempatan untuk
duduk dan mendengarkan saat peneliti menjelaskan gerakan yang benar yang telah di laksanakan.
2. Siswa melakukan peregangan dan pendinginan.
Setelah melakukan dan menyelesaikan siklus pertama, peneliti bersama rekan guru bertindak sebagai kolaborator yang melakukan pengamatan, melakukan
diskusi dan refleksi.
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus 1
No Absen
Aspek Bobot Nilai
Nilai Keterangan
Psiko motor
Afektif Kognitif Psiko
mo tor Afektif
Kognitif
60 20
20 1
40 75
80 24
15 16
55 Belum Tuntas
2 60
75 90
36 15
18 69
Belum Tuntas 3
35 65
90 21
13 18
52 Belum Tuntas
4 45
65 90
27 13
18 58
Belum Tuntas 5
37 62
80 22.2
12.4 16
50.6 Belum Tuntas
6 39
64 90
23.4 12.8
18 54.2
Belum Tuntas 7
75 79
90 45
15.8 18
78.8 Tuntas
8 50
66 80
30 13.2
16 59.2
Belum Tuntas 9
40 65
90 24
13 18
55 Belum Tuntas
10 75
77 80
45 15.4
16 76.4
Tuntas 11
40 77
90 24
15.4 18
57.4 Belum Tuntas
12 35
64 100
21 12.8
20 53.8
Belum Tuntas 13
60 66
80 36
13.2 16
65.2 Belum Tuntas
14 80
80 90
48 16
18 82
Tuntas 15
72 75
90 43.2
15 18
76.2 Tuntas
16 71
78 90
42.6 15.6
18 76.2
Tuntas 17
35 65
90 21
13 18
52 Belum Tuntas
18 63
65 90
37.8 13
18 68.8
Belum Tuntas 19
37 65
90 22.2
13 18
53.2 Belum Tuntas
20 75
79 80
45 15.8
16 76.8
Tuntas 21
71 80
90 42.6
16 18
76.6 Tuntas
22 55
67 100
33 13.4
20 66.4
Belum Tuntas 23
72 65
100 43.2
13 20
76.2 Tuntas
24 75
72 90
45 14.4
18 77.4
Tuntas 25
40 65
90 24
13 18
55 Belum Tuntas
rata- rata
55.08 70.2
4 88.8
33.04 14.04
17.76 64.8
5 Belum Tuntas
Belum Tuntas 16
64 Tuntas
9 36
Hasil penelitian siklus I, diperoleh rata-rata kelas 64,85
dengan prosentase ketuntasan belajar 36. Kriteria ketuntasan klasikal masih
dikategorikan belum sesuai jika dihubungkan dengan indikator keberhasilan. Hasil yang dicapai yaitu rata-rata kelas sebesar
64,85 dan ketuntasan klasikal
sebesar 36. Indikator keberhasilan masih belum tercapai yaitu rata-rata kelas ≥75 dan ketuntasan klasikal ≥70.
Keaktifan siswa selama proses pembelajaran di siklus I sudah mencapai batas ketuntasan yang diharapkan. Prosentase keaktifan siswa pada
siklus I adalah sebesar 70. Prosentase keaktifan siswa yang diharapkan adalah ≥70. Hasil penelitian siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Penelitian Siklus I
Hasil Penelitian Hasil
Indikator Keberhasilan
Keterangan Rata-rata kelas
64,85 ≥ 75
Belum tercapai
Ketuntasan belajar
36 ≥ 70
Belum tercapai Indikator keberhasilan belum terpenuhi pada siklus I, maka perlu
upaya analisis pada siklus II. Pengamatan diperoleh dari beberapa hal yaitu suasana kelas masih ramai dan gaduh. Hal ini membuat konsentrasi siswa
terganggu dalam mengikuti proses belajar mengajar. Siswa juga belum memiliki rasa percaya diri sehingga siswa belum berani melakukan roll depan
dan roll belakang secara mandiri masih diberi bantuan oleh guru dan peneliti. Siswa masih jarang bertanya sehingga guru kesulitan menemukan materi yang
belum dikuasai, dikarenakan siswa belum ada motivasi siswa mengikuti pembelajaran.
Prosentase skor diperoleh dari jumlah ketuntasan belajar siswa Nilai Total : N.Psikomotor x 60 +N.Afektif x 20+N.Kognitif x 20.
Siklus I, rata-rata nilai belajar siswa mencapai 70. Ketuntasan belajar siswa pada siklus I disajikan dalam tabel 4.3 dan
gambar 4.1 berikut ini: Tabel 4.3 Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
Skor Jumlah Siswa
Pencapaian Keterangan
≥ 75
6 36
Tuntas
75
16 64
Belum tuntas
Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I.
20 40
60 80
Belum Tuntas Tuntas
Belum Tuntas, 64
Tuntas, 36
Tingkat Ketuntasan Belajar
4. Refleksi
Refleksi pada akhir siklus merupakan sharing of idea yang dilakukan antara peneliti utama dan kolaborator atas hal yang telah
direncanakan, dilaksanakan, dan diobservasi pada siklus tersebut. Refleksi merupakan tahap evaluasi untuk membentuk keputusan akhir siklus. Hasil
observasi dan analisis pelaksanaan didiskusikan antara peneliti dan kolabolator. Hasil finalnya adalah untuk membuat kesimpulan bersama.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi kurang efektifnya proses belajar mengajar pada siklus I. Pengamatan diperoleh dari beberapa hal
yaitu: a.
Suasana kelas masih ramai dan gaduh. b.
Siswa masih jarang bertanya sehingga guru kesulitan menemukan materi yang belum dikuasai.
c. Belum adanya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
d. Kurangnya rasa percaya diri pada siswa untuk melakukan roll depan dan
roll belakang secara mandiri sehingga hanya beberapa siswa yang dapat melakukan roll depan maupun roll belakang.
e. Kurangnya media pembelajaran yang menunjang untuk siswa, agar siswa
tersebut dapat melihat contoh yang benar dengan menggunakan media video visual.
4.1.2. Siklus II