3 kompak,
4 kebersamaan, dan
5 penampilan pribadi yang baik secara perorangan maupun kelompok
Bob Sunardi, 2006: 92.
B. Kerangka Berpikir
Pembinaan karakter tidak hanya dilakukan di dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, melainkan juga harus dalam kegiatan di luar sekolah
yang relevan untuk melakukan pembinaan karakter di kalangan pelajar, misalnya ektrakurikuler pramuka. Kegiatan kepramukaan sarat akan nilai-nilai karakter.
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan
yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Pasal 4 menyatakan bahwa
Kegiatan kepramukaan dapat membentuk karakter baik siswa, karena dalam setiap kegiatan pramuka terkandung nilai-nilai yang sesuai dengan
Pancasila yang ada di dalam Kode Kehormatan pramuka yakni Tri Satya dan Dasa Dharma. Pembina pramuka di SMA N 3 Slawi harus mempunyai cara atau
strategi agar apa yang diajarkan dapat diserap oleh siswa anggota pramuka dengan baik. Dalam setiap kegiatan tentunya ada faktor-faktor yang menunjang
maupun menghambat terlaksananya kegiatan temasuk pembinaan karakter melalui kegiatan pramuka. Meskipun demikian, pembinaan yang dilakukan oleh
Pembina pramuka di SMA N 3 Slawi diharapkan dapat membentuk siswa-siswi yang berkarakter.
Dari uraian diatas mengenai kerangka berpikir dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut;
Gambar 1. Kerangka Berpikir Gugus Depan SMA Negeri
3 Slawi
Jenis-jenis kegiatan Pramuka yang menarik
Pembinaan Karakter Siswa Cara Pembinaan Karakter:
a. Pembiasaan
b. Keteladanan
c. Penugasan
d. Ceramah
e. HukumanSanksi
Nilai-nilai Karakter yang ditanamkan:
a. Disiplin
b. Takwa kepada Tuhan YME
c. Peduli sosial
d. Peduli Lingkungan
e. Tanggung jawab
f. Toleransi
g. Sopan santun
h. Kepemimpinan
i. Gotong royong
j. Kerja sama
1. Faktor yang menunjang:
a. Pembina Pramuka kemampuan,
pengetahuan, dan keterampilan b. Motivasi siswa
c. Dukungan sekolah
d. Dukungan keluarga 2.
Faktor yang menghambat: a.
Kesibukan Pembina Pramuka b. Rasa jenuhbosan siswa anggota
pramuka Siswa yang
berkarakter luhur
BAB III METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau
prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi Margono, 2009: 1.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan
prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya. Moleong, 2008: 6. Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman
para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami apa yang tersembunyi di balik fenomena yang seringkali merupakan
sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat penelitian dilakukan. Penetapan lokasi penelitian sangat penting dalam rangka mempertanggung jawabkan data yang
diperoleh. Oleh karena itu, maka lokasi penelitian perlu ditetapkan terlebih dahulu. Pemilihan lokasi penelitian tentang pembinaan karakter siswa melalui
44