BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian untuk mengetahui sumbangan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap hasil tendangan jarak jauh pada permainan
sepak bola pemain SSB DIPONGGOLO Bumiharjo Kecamatan Winong Pati tahun 2011 maka data yang diperoleh dari pengukuran dan tes dianalisis secara
deskriptif dan statistic inferensial yaitu regresi dengan syarat berdistribusi normal dan linier.
4.1.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari masing- masing variabel. Analisis ini digunakan statistik mean, maksimum dan minimum.
Hasil analisis deskriptif selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1.
Analisis Deskriptif Sumber variasi
Kekuatan Otot Tungkai kg
Keseimbangan detik
Jauhnya Tendangan m
Mean 80.95
39.66 27.43
Standar deviasi 23.29
13.64 5.44
Maksimum 128.5
58.82 37.14
Minimum 47.5
18.16 17.6
Hasil tes kekuatan otot tungkai menggunakan Back and Leg Dynamometer diperoleh rata-rata kekuatannya mencapai 80,95 kg. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata kemampuan pemain SSB DIPONGGOLO kurang lebih 80,95 kg dengan kekuatan terbesar 128,5 kg, dengan kekuatan terkecil 47,5 kg. Dari hasil
45
pengukuran keseimbangan menggunakan stork stand diperoleh rata-rata 39,66 detik, dengan waktu terlama 58,82 detik dan waktu paling pendek 18,16 detik.
Hasil pengukuran jauhnya tendangan diperoleh rata-rata 27,43 meter dengan tendangan paling jauh 37,14 meter dan paling dekat 40 m.
4.1.2 Hasil Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Syarat yang harus dipenuhi dalam analisis regresi adalah data berdistribusi normal. Berkaitan dengan pengujian ini, digunakan uji Kolmogorov Smirnov
dengan ketentuan apabila nilai p value 0,05 yang berarti bahwa data berdistribusi normal. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dan
terangkum pada tabel 4.2 Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Data Sumber variasi
Kekuatan Otot Tungkai
Keseimbangan Jauhnya Tendangan
Kolmogorov Smirnov
0,613 0,681
0,596 Asymp. Sig
0,846 0,743
0,869 Keterangan
Normal Normal
Normal Terlihat dari hasil pengujian diperoleh nilai signifikansi untuk masing-masing
variabel 0,05 yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas dalam kajian penelitian ini menggunakan uji F dari masing- masing regresi sederhana linear. Apabila nilai p value 0,05 dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara variabel bebas yaitu kekuatan otot tungkai,
keseimbangan, dengan hasil tendangan jarak jauh bersifat linier. Hasil uji linieritas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran dan terangkum pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Uji Linieritas
Sumber variasi Hubungan
Kekuatan Otot Tungkai dengan Hasil tendangan
jarak jauh Hubungan
Keseimbangan dengan hasil tendangan jarak jauh
Model regresii Y = 7.636 + 0,847X
1
Y = 13,551 + 0,729X
2
F
hitung
45,803 20,412
P value 0,000
0,000 Kriteria
Linier Linier
Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan jarak jauh dinyatakan dengan persamaan regresi linear:
Y = 7,636 + 0,847X
1
Model tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan satu satuan kekuatan otot tungkai akan terjadi perubahan hasil tendangan sebesar 0,847, begitu juga
sebaliknya. Model regresi linear tersebut diuji kebermaknaannya menggunakan uji F dan diperoleh F hitung = 45,803 dengan pvalue = 0,000 0,05, yang berarti
bahwa hubungan kedua variabel membentuk regresi linear. Tabel 4.3 juga memperlihatkan bahwa hubungan antara keseimbangan
dengan hasil tendangan jarak jauh dinyatakan dengan persamaan regresi linear: Y = 13,551 + 0,729X
2
Model tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi perubahan satu satuan keseimbangan akan terjadi perubahan hasil tendangan sebesar 0,729, begitu juga
sebaliknya. Model regresi linear tersebut diuji kebermaknaannya menggunakan uji
F dan diperoleh F hitung = 20,412 dengan pvalue = 0,000 0,05, yang berarti bahwa hubungan kedua variabel membentuk regresi linear.
4.1.3 Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda seperti terlihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi Ganda
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa model regresi yang diperoleh adalah: Y = -1,067 + 0,640X
1
+ 0,381X
1
Model regresi tersebut menunjukkan bahwa: 1. Setiap terjadi perubahan satu satuan kekuatan otot tungkai akan terjadi
perubahan hasil tendangan jarak jauh sebesar 0,640, apabila keseimbangan dikontrol.
2. Setiap terjadi perubahan satu satuan keseimbangan akan terjadi perubahan hasil tendangan jarak jauh sebesar 0,381, apabila kekuatan otot tungkai
dikontrol.
4.1.3.1 Uji Hipotesis I
Hipotesis I yang menyatakan ada sumbangan kekuatan otot tungkai terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB DIPONGGOLO Bumiharjo
Kecamatan Winong Pati diuji menggunakan uji t. Hasil uji t seperti tercantum
Coefficients
a
-1.067 5.938
-.180 .859
.640 .122
.640 5.227
.000 .785
.381 .122
.381 3.112
.006 .602
Constant Kekuatan otot tungkai
Keseimbangan Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Partial Correlations
Dependent Variable: Hasil tendangan jarak jauh a.
pada tabel 4.4 diperoleh t
hitung
= 5,227 dengan pvalue = 0,000 0,05 yang berarti hipotesis I diterima. Besarnya sumbangan kekuatan otot tungkai terhadap hasil
tendangan jarak jauh mencapai 0,785
2
x 100 = 61,62.
4.1.3.2 Uji Hipotesis II
Hipotesis II yang menyatakan ada kontribusi keseimbangan terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB DIPONGGOLO Bumiharjo Kecamatan
Winong Pati diuji menggunakan uji t. Hasil uji t seperti tercantum pada tabel 4.4 diperoleh t
hitung
= 3,112 dengan pvalue = 0,000 0,05 yang berarti hipotesis II diterima. Besarnya sumbangan keseimbangan terhadap hasil tendangan jarak jauh
mencapai 0,602
2
x 100 = 36,24. Hipotesis I dan II menunjukkan besarnya kontribusi mencapai 97,86.
Dengan demikian dari hasil hipotesis tersebut yang 2,14 merupakan kontribusi teknik yang lain.
4.1.3.3 Uji Hipotesis III
Hipotesis III yang menyatakan ada sumbangan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap hasil tendangan jarak jauh pada pemain SSB
DIPONGGOLO Bumiharjo Kecamatan Winong Pati diuji menggunakan uji F. Tabel 4.5.
Hasil Uji Simultan Uji F
Model Summary
b
.906
a
.820 .799
4.48185 38.794
2 17
.000 Model
1 R
R Sq uare Adjusted
R Sq uare Std. Error of
the Estimate F Change
df1 df2
Sig . F Change
Change Statistics
Predictors: Constant, Keseimbangan, Kekuatan otot tungkai a.
Dependent Variable: Hasil tendangan jarak jauh b.
Hasil uji F seperti tercantum pada tabel 4.5 diperoleh F
hitung
= 38,794 dengan pvalue = 0,000 0,05 yang berarti hipotesis III diterima. Besarnya
sumbangan kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap hasil tendangan jarak jauh mencapai 82 .
4.2 Pembahasan
4.2.1 Sumbangan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Hasil Tendangan
Jarak Jauh
Hasil analisis data menunjukan bahwa secara parsial kekuatan otot tungkai memberikan sumbangan yang nyata terhadap hasil tendangan jarak jauh pada
pemain SSB DIPONGGOLO Bumiharjo Kecamatan Winong Pati, terbukti dari hasil uji t dengan pvalue 0,05.
Analisis data ini memberikan bukti nyata bahwa jauh dekatnya hasil tendangan dipengaruhi kekuatan otot tungkai pemain. Semakin besar kekuatan
otot tungkainya diikuti dengan semakin jauh hasil tendangan bola, begitu juga sebaliknya. secara biomekanika, bola hasil tendangan jarak jauh membentuk
lintasan parabola sehingga hasil yang dicapai tergantung dari kecepatan tendangan dan sudut tendangan. Jarak tempuh hasil tendangan R dinyatakan dengan R =
2
Sin g
V .
Vo yang semakin besar maka nilai R juga semakin naik, ini artinya bahwa kecepatan awal tendangan sebanding dengan jarak yang ditempuh bola.
Kecepatan awal akibat dari momentum atau tumbukan antara kaki yuang menendang dengan bola. Tendangan dengan kekuatan otot tungkai besar akan
menghasilkan momentum yang besar pula sehingga kecepatan awal bola juga semakin besar.