di selenggarakan di lapangan, bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi
pekerjaan 2008:21. Hal ini sangat berguna untuk para siswa agar dapat beradaptasi dan siap terjun ke dunia kerja, sehingga di dalam bekerja nantinya
dapat sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Praktek kerja industri merupakan suatu pola belajar dimana setiap
siswa mengalami proses melalui bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya. Menurut Anwar 2006
: 50, “Praktek kerja industri atau magang adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang
memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja secara langsung di dunia
kerja, terarah untuk mencapai suatu keahlian profesional tertentu”. Praktik kerja industri adalah “suatu program yang bersifat wajib
tempuh bagi siswa SMK yang merupakan bagian dari Program Pendidikan Sistem Ganda PSG dalam pedoman teknis pelaksanaan Pendidikan Sistem
Ganda pada SMK disebutkan bahwa Praktik Kerja Industri adalah praktik keahlian produktif yang dilaksanakan di industri atau di perusahan yang
berbentuk kegiatan mengajarkan pekerjan produksi dan jasa” Kepmendiknas, 1997.
Pada hakekatnya penerapan PSG ini meliputi pelaksanaan praktik keahlian produktif, baik di sekolah dan di dunia usaha atau di dunia industri
DUDI. Sekolah membekali siswa dengan materi pendiddikan umum normatif pengetahuan dasar penunjang adaptif, serta teori dan
keterampilan dasar kejuruan produktif. Selanjutnya DUDI diharapkan dapat membantu
bertanggung jawab terhadap peningkatan keahlian profesi melalui program khusus yang dinamakan Praktik Industri.
Praktik Kerja Industri merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda PGS yang diilhami sebagai pendidikan dua sistem dual system
yang dilakukan di Jerman, yang kemudian mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum
SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004. Praktik Kerja Industri merupakan inovasi program SMK dimana peserta didik
melakukan praktik kerja di dunia usaha atau di dunia industri DUDI. Praktik Industri merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan
pelatihan di SMK. Proses penyiapan siswa agar mempunyai kesiapan kerja kurang
maksimal apabila dilakukan hanya disekolahan saja. Kerjasama dengan pihak lain seperti dunia industri dan dunia usaha DUDI sangat diperlukan untuk
mendukung kesiapan kerja siswa. Praktik Industri diharapkan akan dapat memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa tentang kondisi dunia kerja
yang sesungguhnya dan pelaksanaan kegiatan ini merupakan suatu pelatihan bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan baik dalam hal pengetahuan
maupun keterampilan yang sesuai dengan bidang keahlian busana. Dengan demikian bimbingan dari dunia usaha maupun dunia industri DUDI
sangatlah dibutuhkan, karena diharapkan akan terjadi transfer ilmu
pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa akan lebih siap memasuki dunia kerja.
Selama melaksanakan Praktik Kerja Industri guru tidak sepenuhnya melepas peserta didik dan diserahkan kepada pendamping Praktik Kerja
Industri. Guru tetap mendampingi peserta didik bahkan melakukan monitoring minimal satu bulan sekali untuk mengetahui keadaan peserta
didik dan memantau perkembangan pengetahuan yang diperoleh peserta didik selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
Berdasarkan pendapat diatas praktek kerja industri adalah suatu bentuk kegiatan yang diikuti siswa dengan bekerja langsung di dunia kerja
secara terarah dengan tujuan membekali peserta didik dengan sikap dan ketrampilan sesuai dengan cara belajar langsung di Dunia Industri atau Dunia
Usaha.
2.3.2 Tujuan Praktik Kerja Industri
Program Praktik Industri di SMK bertujuan agar siswa memperoleh pengalaman langsung bekerja pada industri yang sebenarnya. Oemar Hamalik
mengemukakan “secara umum pelatihan bertujuan mempersiapkan dan membina tenaga kerja, baik struktural maupun fungisional, yang memiliki
kemampuan berdisiplin yang baik” Oemar Hamalik,2008:16. Dengan demikian kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan
keterampilan siwa agar memiliki rasa siap memasuki dunia kerja. Tujuan Praktik Industri juga tertuang dalam Depdikbud 1997:7 adalah
sebagai berikut:
1 Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta institusi pasangan DUDI.
2 Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
3 Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuaan keterampilan dan sikap yang menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
4 Memberi pengetahuan dan penghargaan terhadap pengalman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
5 Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan Pendidikan Menengah Kejuruan melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunia
kerja. Depdikbud, 1997 : 7 Adapun tujuan Praktik Industri menurut Wardiman Djojonegoro 1998:79
antara lain: 1 Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntunan dunia kerja.
2 Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepakatan link and match antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan.
3 Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kerja yang berkualitas professional dengan memanfaatkan sumberdaya
pelatihan yang ada di dunia kerja. 4 Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Praktik Kerja Industri bertujuan untuk menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan,
keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, meningkatkan disiplin kerja, memberi penghargaan terhadap pengalaman kerja.
Melalui Praktik Kerja Industri ini pengalaman siswa dan wawasan tentang dunia kerja secara nyata akan bertambah sehingga diharapkan siswa akan memiliki
kesiapan kerja yang tinggi. Hal ini tercantum dalam tujuan Praktik Kerja Industri dengan nomor 2 dan 3, bahwa siswa diberikan ilmu pengetahuan keterampilan,
sikap, dan etos kerja yang menjadi bekal dasar pengembangan diri untuk menyiapkan diri siswa memasuki dunia kerja.
2.3.3 Manfaat Praktik Kerja Industri
Praktik Kerja Industri bermanfaat bagi peserta didik untuk memperoleh pengalaman di dunia kerja dan menumbuhkan rasa percaya diri pada peserta
didik. Selain itu, dengan mengikuti Praktik Kerja Industri, peserta didik dapat melatih dan menunjang skill yang telah dipelajari di sekolah untuk diterapkan di
tempat Praktik Kerja Industri tersebut, dapat menghayati dan mengenal lingkungan kerja sehingga peserta didik siap kerja di dunia usaha maupun dunia
industri setelah lulus dari SMK. Undang-Undang
Praktik Kerja
Industri Dikmenjur,
2008 mengungkapkan bahwa Praktik Kerja Industri Prakerin adalah program wajib
yang harus diselenggarakan oleh sekolah khususnya sekolah menengah kejuruan dan pendidikan luar sekolah serta wajib diikuti oleh siswawarga belajar.
Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri akan membantu peserta didik untuk
memantapkan hasil belajar yang diperoleh di sekolah serta membekali siswa dengan pengalaman nyata sesuai dengan program studi yang dipilihnya. Selain
itu, Daffa Akhtar 2008:1 menjelaskan bahwa Prakerin adalah suatu komponen praktik keahlian profesi, berupa kegiatan secara terprogram dalam situasi
sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja profesional yang dilakukan di industri.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan Praktik Kerja Industri, peserta didik dapat memantapkan hasil
belajarnya, membentuk sikap, menghayati dan mengenali lingkungan kerja, serta menambah kemampuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya.
2.4 Kondisi Ekonomi Orang Tua 2.4.1 Pengertian Keadaan Ekonomi
Agar dapat menunjang pendidikan peserta didik yang baik dibutuhkan adanya sarana dan kelengkapan yang memadahi. Dalam memenuhi sarana dan
kelengkapan tersebut diperlukan dana. Kartini Kartono mengemukakan “salah
satu motif seseorang bekerja adalah karena keharusan ekonomi, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hi
dup” Kartini Kartono, 1999:82. Masalah ketersediaan dana untuk menunjang pendidikan peserta didik yang baik berkaitan dengan
kondisi ekonomi orang tua. Kondisi ekonomi adalah status atau kedudukan yang merekat seseorang yang dapat dilihat dari pola kehidupan sehari-hari melalui ciri-
ciri tertentu yang dinamakan status simbol. Menurut Soerjono Soekanto 2000:267 ada beberapa ciri tertentu yang dianggap sebagai status simbol,
misalnya cara berpakaian, pergaulan, cara mengisi waktu luang, memilih tempat
tinggal, cara dan corak mengisi rumah kediaman dan seterusnya. Sedangkan menurut Dimyati Mahmud 1992:101 status ekonomi antara lain meliputi tingkat
pendapatan, tingkat penghasilan, jenis pekerjaan, jabatan orang tua, fasilitas khusus, dan barang-barang berharga yang ada di rumah seperti radio, televisi,
kulkas, dan lain-lain.
Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi
ekonomi orang tua adalah kenyataan yang terlihat atau terasakan oleh indra manusia tentang keadaan orang tua dan kemampuan orang tua dalam memenuhi
kebutuhannya
2.4.2 Indikator Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi keluarga dapat dilihat dari indikator sebagai berikut :
a. Pekerjaan Pengertian pekerjaan menurut Poerwodarminto 1996:180 adalah :
1 Barang apa yang dilakukan atau diperbuat, tugas kewajiban, hasil bekerja atau perbuatan
2 Mata pencaharian, barang yang dijadikan pokok kehidupan, sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah.
3 Hal belajarnya sesuatu Kesimpulan yang dapat diambil bahwa pekerjaan adalah sesuatu
yang dilakukan untuk mencari nafkah dan untuk mengubah dirinya dengan tujuan meningkatkan taraf hidup.
b. Pendapatan Menurut Wahyu Adji, dkk 2004:3 pendapatan adalah uang yang