sehingga soal uji coba tersebut reliabel. Data perhitungan analisis reliabilitas soal uji coba selengkapnya disajikan pada Lampiran 14.
3.4.1.3 Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu susah. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan rumus
Arikunto, 2009:
Keterangan: P = taraf kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.2 Klasifikasi Taraf Kesukaran Soal Taraf Kesukaran Soal
Kriteria Penilaian 00,00
– 0,30 Soal Sukar
0,31 – 0,70
Soal Sedang 0,71
– 1,00 Soal Mudah
Hasil perhitungan taraf kesukaran soal uji coba, dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Analisis Indeks Kesukaran Instrumen Soal Uji Coba
Kriteria Soal No. Butir Soal
Jumlah Soal
Mudah 2, 5, 7, 8, 9, 14, 17, 19, 22, 25, 26, 29, 30, 31, 32,
33, 35, 37, 39, 41, 43 21
Sedang 1, 3, 4, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 20, 21, 23, 24,
27, 28, 34, 36, 38, 40, 42, 44, 45 23
Sukar 6
1 Jumlah
45 Berdasarkan Tabel 3.3 dapat diketahui bahwa 21 soal termasuk dalam
kriteria mudah, 23 soal termasuk dalam kriteria sedang, dan 1 soal termasuk dalam kriteria sulit. Jika dinyatakan dalam presentase maka 46 soal termasuk
dalam kriteria mudah, 51 termasuk dalam kriteria sedang, dan sisanya termasuk dalam kriteria sukar. Perhitungan hasil analisis indeks kesukaran selengkapnya
terdapat pada Lampiran 13.
3.4.1.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan rendah. Untuk
menentukan indeks diskriminasi, peneliti menggunakan rumus Arikunto, 2009, yaitu:
D = -
= P
A
– P
B
Keterangan: J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B
A
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar. P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Soal
Daya Pembeda Kriteria Penilaian
0,00 – 0,20
Jelek 0,21
– 0,40 Cukup
0,41 – 0,70
Baik 0,71
– 1,00 Baik Sekali
Hasil perhitungan daya pembeda soal uji coba disajikan pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba
Kriteria No.Butir Soal
Jumlah Soal Jelek
1, 3, 4, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 29, 31, 35, 36, 38, 41, 42
17 Cukup
2, 5, 7, 8, 9, 17, 24, 25, 26, 28, 30, 32, 33, 37, 39, 40, 43
17 Baik
6, 10, 16, 20, 21, 22, 23, 27, 34, 44, 45 11
Baik sekali - -
Jumlah 45
Berdasarkan pada data yang tersaji pada Tabel 3.5 dapat diketahui bahwa yang dalam kriteria jelek dan cukup masing-masing sebanyak 17 butir soal, dan
sisanya termasuk dalam kriteria baik. Jadi, dapat dikatakan bahwa yang termasuk dalam kriteria jelek dan cukup masing-masing 38 soal, serta 16 sisanya
termasuk dalam kriteria baik. Perhitungan analisis daya pembeda selengkapnya terdapat pada Lampiran 13. Dari 27 butir soal yang valid dan dengan
menyesuaikan tingkat kesukaran, daya pembeda soal, dan menyesuaikan dengan bobot pertanyaan berdasarkan tingkat kognitif serta agar soal memenuhi tujuan
pembelajaran maka diperoleh 20 butir soal dari 45 butir soal yang diujicobakan, yaitu: nomor 2, 5, 6, 10, 17, 20, 21, 22, 25, 26, 27, 28, 30, 32, 34, 37, 40, 43, 44,
dan 45.
3.4.2 Penilaian Kelayakan Kit Pembelajaran Data Utama