Efek Gedung pada ‘ Street Canyon’

11 u Gedung = leeward = windward angin hasil pengukuran observasi. Tapi jika arah angin semakin mendekati sudut 90° atau 270° tegak lurus dengan ruas jalan, maka besar kemungkinan angin yang masuk ke dalam kotak semakin kecil menjauhi nilai kecepatan angin observasi. Box Model layak digunakan untuk gas CO, SO 2 dan partikulat debu yang secara kimia stabil. Namun asumsi ini tidak tepat digunakan untuk Hidrokarbon HC dan Nitrogen Oksida NO x yang mendorong terbentuknya photochemical smog. Masing-masing model punya kelebihan dan kekurangan. Model Gauss memerlukan data meteorologi lebih dari satu unsur, perhitungan pendugaan konsentrasi polutan harus melewati beberapa tahap perhitungan. Namun hasil pendugaan konsentrasi polutan selama ini hampir mendekati dengan nilai hasil pengukuran. Selain itu Model Gauss dapat menduga konsentrasi serta dispersi berbagai jenis polutan yang bersifat inert atau non-inert. Box-Model tersebut mempunyai beb erapa kelemahan, antara lain : • Model ini tidak memperhitungkan dispersi atmosferik polutan pada arah vertikal maupun horizontal. • Model ini mengasumsikan bahwa emisi polutan bukan merupakan reaksi kimia selama periode waktu yang digunakan dalam analisis.

II.8. Efek Gedung pada ‘ Street Canyon’

Menurut Nicholson 1975 dalam Hassan dan Crowther 1998 di dalam box-model untuk ’street canyon’ jika aliran angin diatas gedung tegak lurus dengan ruas jalan, maka akan terjadi sirkulasi pusaran vortex di dalam kotak. Dengan sirkulasi pusaran angin sebelah atas searah dengan arah angin dan pusaran bawahnya berlawanan dengan arah angin. Ini terjadi karena angin yang datang tegak lurus dengan ruas jalan mengalami turbulensi dengan gedung-gedung yang berada diantara jalan. Buckland 1998 menyatakan bahwa pada ’street canyon’ reseptor terletak pada dua sisi jalan, yaitu leeward dan windward. Windward didefinisikan sebagai sisi dimana reseptor terletak pada posisi angin berhembus, sedangkan leeward mendefinisikan bahwa letak reseptor berada pada posisi arah asal angin berhembus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7 . Beberapa penelitian mengenai ’street canyon’ menyimpulkan bahwa sirkulasi pusaran menyebabkan transport ke arah atas Gambar 7. Ilustrasi Penampang Melintang Reseptor pada sisi leeward dan transport ke bawah pada sisi windward . Ini yang menyebabkan polusi pada sisi leeward lebih besar dari pada sisi windward. Nicholson, 1975 dalam Hassan dan Crowther, 1998. Riain 1998 menyatakan bahwa sirkulasi pusaran juga bergantung kepada aspek rasio antara lebar jalan dan tinggi gedung lh. Jika rasio lh mendekati 1, pusaran berbentuk lingkaran, tapi jika rasio lh menurun kemungkinan pusaran memanjang secara horizontal, seperti terlihat pada Lampiran 2. Oke 1987 membagi tipe sirkulasi pusaran berdasar kan susunan gedung dan rasio lh . Seperti pada Gambar 8. III. BAHAN DAN METODE III.1. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April dengan lokasi di Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat. Peta lokasi Jl. M.H. Thamrin dapat dilihat pada Lampiran 3. Pengolahan data dilakukan di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan DKI Jakarta. III.2. Bahan dan Alat III.2.1. Bahan 1. Data meteorologi yang diperlukan da lam Box-Model ini adalah berupa data arah dan kecepatan angin rata-rata tiap jam selama 24 jam di ruas Jalan M.H. Thamrin pada tanggal 1-7 April 2005. Data tersebut di dapat dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah BPLHD DKI Jakarta, berupa data per 30 menit Lampiran 4 yang kemudian rata-ratakan menjadi per jam untuk di serasikan