Perencanaan Program Rintisan SMP Bertaraf Internasional

dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada pada tiap aspek dan indikator pendidikan, sehingga pada saatnya nanti, sekolah diharapkan akan benar-benar mencapai standar atau mampu memenuhi kriteria menuju sekolah bertaraf internasional.

L. Landasan Hukum RKAS-1 Dan RKAS-2-RSBI

Penyusunan RKAS-1 dan RKAS-2-RSBI ini didasarkan atas beberapa landasan hukum, diantaranya adalah: 1. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

M. Tujuan RKAS-1 Dan RKAS-2

Tujuan Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah RKAS-1 dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS-2 disusun dengan tujuan: 1. Menjamin agar perubahantujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil. 2. Mendukung koordinasi antar pelaku sekolah. 3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar pelaku sekolah, antar sekolah dan Dinas Pendidikan KabupatenKota, dan antar waktu. 4. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. 5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat, dan 6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber-daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan. 7. Sebagai dasar ketika melaksanakan monitoring dan evaluasi pada akhir program.

N. Implementasi Pengembangan Aspek-aspek Pendidikan Sebagai

Program Kegiatan Sekolah dalam RKAS-1 dan RKAS-2 Rintisan SBI RSBI Sebagai sekolah yang ditetapkan menjadi Rintisan SBI atau disingkat RSBI, maka setiap sekolah harus mengembangkan program kearah bertaraf internasional, baik jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Secara substansi, beberapa aspek yang harus dikembangkan dalam perencanaan program tersebut minimal adalah: 1 standar kompetensi lulusan, 2 standar isi kurikulum, 3 standar proses, 4 standar pendidik dan tenaga kependidikan, 5 standar pengelolaan, 6 standar sarana dan prasarana, 7 standar pembiayaan, dan 8 standar penilaian Depdiknas, 2009: 75.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Suatu penelitian dapat menggunakan berbagai cara sesuai dengan jenis penelitian yang digunakan. Tatang M. Amirin 1990: 108-119 membedakan jenis penelitian sebagai berikut: 1 penjenisan menurut tujuan, meliputi penelitian dasar murni, penelitian terapan dan penelitian evaluasi, 2 penjenisan menurut metodenya, meliputi penelitian historik, penelitian survei, penelitian percobaan eksperimental, penelitian inkuiri ilmiah, dan penelitian evaluasi, 3 penjenisan menurut taraf pemberian informasi meliputi, penelitian deskriptif, penelitian asosiasi, penelitian kausal, dan 4 penjenisan menurut jenis data, meliputi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Atas dasar pendapat tersebut, maka penelitian ini, jika dilihat dari taraf pemberian informasi merupakan penelitian deskriptif. Karena penelitian ini hanya mendeskripsikan memaparkan ketercapaian target tahunan SMP N I Muntilan menuju SBI.

B. Objek Penelitian

Menurut Tatang M.Amirin tatangmanguny.wordpress.com; 2009, Objek penelitian adalah sifat keadaan “attributes” dari sesuatu benda, orang, atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian.