Tujuan dan Manfaat Konseling Individual dalam Layanan Peminatan

39 SMPMTs | Modul Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru BKKonselor Dalam praksis pendidikan, seringkali masih banyak ditengarai dimana siswa belum mampu mengambil keputusan secara bijak. Oleh karena itu, guru bimbingan dan konseling atau konselor perlu menguasai strategi konseling untuk membantu siswa tertentu agar mampu mengambil keputusan secara bijak akan pendidikan dan kariernya ke depan. Ada beberapa pengertian konseling yang perlu dijadikan dasar kaitannya dengan layanan peminatan. Konseling adalah suatu cara atau teknik untuk menfasilitasi individu dalam rangka mendapatkan identitasnya, mempermudah mencapai keinginannya untuk memahami diri sendiri, dan dalam mewujudkan aspirasinya. Interview konseling lebih luas dari psikoterapi yakni merupakan satu jenis hubungan kemanusiaan hangat, akrab, dan empatik dan pada suasana ini manusia akan dapat belajar mengamati dirinya beserta kekurangannya, segala kesalahannya, dan segala potensinya serta kecakapannya yang positif untuk mengambil keputusan secara bijak.

1. Tujuan dan Manfaat Konseling Individual dalam Layanan Peminatan

Oleh karena pelayanan peminatan ini berbasis hasil asesmen, maka Guru bimbingan konseling atau Konselor harus memahami catatan tentang penggunaan hasil asesmen. Ada empat tahap menginterpretasikan hasil asesmen, yaitu: Tahap pertama: Persiapan konselor guna interpretasi hasil asesmen. Konselor harus menyediakan waktu sejenak untuk meyakinkan dirinya bahwa dirinya dapat a mengenali sepenuhnya tes atau non tes yang dihadapi, b mengenali sepenuhnya makna skor hasil asesmen, c mengenali bagaimana hasil tes dapat diintegrasikan dengan data lain, seperti riwayat pendidikan dan situasi keluarga, d menentukan urutan presentasi jika terdapat lebih dari satu hasil asesmen yang perlu diinterpretasi, dan e mereviu singkat rencana interpretasi untuk membantu siswa mengambil keputusan. Semua langkah dalam tahap proses interpretasi adalah penting, tetapi satu bagian yang seharusnya mendapat perhatian khusus ialah integrasi data yang diperoleh berbagai alat asesemen formal dengan sumber-sumber data lain. 40 SMPMTs | Modul Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru BKKonselor Tahap kedua, menyiapkan siswa sebagai konseli untuk melakukan interpretasi hasil asesmen. Orang yang telah mengisi alat-alat asesmen biasanya ingin memperoleh hasilnya, tetapi, mungkin akan bermanfaat untuk mengkaji tujuan alat asesmen itu, bagaimana orang itu mengalaminya ketika mereka sedang melaksanakannya, dan bertanya kepada konseli mengenai spekulasinya saat mengisi alat-alat asesmen tersebut. Jangan-jangan informasi yang diisikan dalam alat asesmen tersebut bukan yang sebenarnya dari dirinya. Tahap ketiga, penyampaian informasi secara nyata. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dianjurkan untuk memegang pikirannya akan tujuan asesemen, melaporkan skor tetapi menjelaskan adanya kemungkinan kesalahan pengukuran, menghindarkan jargon, dan mendorong reaksi konseli terhadap hasil asesmen. Konselor juga disarankan agar sikap bertahan konseli dapat diminimalkan bila memberikan kabar buruk. Mereka menyarankan bahwa orang dapat melakukan hal itu dengan cara membiarkan pintu terbuka bahwa skor mungkin dapat tepat sepenuhnya, tetapi, yang lebih penting ialah memfokuskan kepada makna skor dari pada skor itu sendiri. Misalnya, lebih rendah dari pada skor yang diharapkan pada tes bakat, hal ini dapat berarti bahwa konseli akan harus mengeluarkan banyak tenaga dan usaha lebih dari pada orang lain, dan konseli tidak harus keluar dari suatu bidang studi. Juga konseli akan lebih siap menerima hasil asesmen yang dinyatakan secara positif. Tahap keempat, Setelah interpretasi formal, pada tahap 4 empat ini, konselor mungkin berkeinginan untuk mendiskusikan hasil asesmen pada pertemuan tindak-lanjut, melanjutkan mengecek pemahaman konseli terhadap hasil asesmen, dan melanjutkan membantu konseli mengintegrasi dengan apa yang telah mereka pelajari dari asesmen formal dengan data asesmen informal lainnya. Atas dasar catatan-catatan di atas dapat disimpulkan bahwa konseling individual dalam konteks peminatan siswa bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan kesadaran yang kuat atas hasil asesmen sehingga mereka mampu mengambil keputusan secara bijak terkait bidang akademik dan karier mereka. Konseling dikandung maksud untuk mengajak konseli berpikir 41 SMPMTs | Modul Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru BKKonselor mengenai dirinya dan menemukan masalah dirinya serta mengembangkan cara-cara untuk keluar dari masalah tersebut. Untuk itu secara umum konseling dimaksudkan untuk membantu konseli mengalami self-clarification, self- understanding, self-acceptance, self-direction, self-actualization.

2. ProsesMenemukan Masalah yang Membutuhkan Layanan Konseling Individual