Kepala Sekolah a. Pengertian Kepala Sekolah
dahulu; c ia diberi dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan tugas kewajibannya, karena itu ia selalu memiliki atasan;
d ia mendapat balas jasa materiil dan immateriil tertentu; e dia bisa dipromosikan dan dimutasikan; f apabila melakukan kesalahan-
kesalahan, ia akan dikenakan sanksi dan hukuman; g selama dalam masa jabatan ia diberi kekuasaan dan wewenang untuk menentukan
mengelolalembaga yang dipimpinnya. Mulyasa 2011: 24 mengatakan bahwa kepala sekolah
mempunyai wewenang dan
tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan dalam lingkungan
sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab secara teknis akademis saja, akan tetapi segala kegiatan, keadaan
lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya, serta hubungan dengan masyarakat sekitar merupakan tanggung jawabnya pula.
Inisiatif dan kreatif yang mengarah kepada perkembangan dan kemajuan sekolah merupakan tugas dan tanggung jawab kepala
sekolah. Kepala sekolah harus bekerja sama dengan para guru yang dipimpinnya, dengan orang tua murid atau BP3 serta pihak pemerintah
setempat. Dari pengertian kepemimpinan dan kepala sekolah yang telah
dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah adalah kemampuan seorang tenaga fungsional guru yang
diberi tugas untuk memimpin sebuah sekolah, untuk menggerakkan
segala sumber yang ada pada sebuah sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan bersama. b. Tugas dan fungsi kepala sekolah
Kepala sekolah berfungsi sebagai penanggungjawab semua kegiatan pendidikan di sekolah. Hal tersebut tercantum dalam
Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 2010 pasal 12 tentang tugas kepala sekolah yaitu:
“Kepala sekolah bertanggugjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
pendidikan, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana prasaran a”.
Menurut Soewardji 1966:21, kepala sekolah mempunyai tugas sebagai adminstrator pendidikan, supervisor pendidikan, danpemimpin
pendidikan educational leader. Hadari Nanawi 1995:90, juga mengungkapkan bahwa kepala sekolah berfungsi sebagai:
1 Administrator, selaku administrator dia berfungsi merencanakan, mengorganisasikan,
mengarahkan, mengkoordinasi,
dan mengawasi seluruh kegiatan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah. 2 Manajer, sebagai manajer pendidikan kepala sekolah berfungsi
mewujudkan pendayagunaan setiap personal dengan tepat agar mampu melaksanakan tugas-tugasnya secara maksimal untuk
memperoleh hasil yang sebesar-besarnya, baik dari segi kuantitas dan kualitas proses belajar mengajar di sekolah.
3 Pemimpin, sebagai seorang pemimpin pendidikan kepala sekolah berfungsi mewujudkan hubungan manusiawi human relationship
yang harmonis dalam rangka membina dan mengembangkan kerja sama antar personal, agar secara serempak bergerak ke arah
pencapaian tujuan melalui kesediaan melaksanakan tugas masing- masing secara efektif dan efisien.
Wahjosumidjo 2007:106-109 menambahkan
fungsi seorang pemimpin yaitu a Dalam menghadapi warga sekolah yang
beragam, kepala sekolah harus bertindak arif, bijaksana dan adil. Dengan kata lain, kepala sekolah harus dapat memperlakukan
semua warga sekolah sama sehingga dapat menciptakan semangat kebersamaan di antara guru, staf, dan para siswa arbitrating; b
Kepala sekolah memberi saran atau sugesti, anjuran sehingga dengan saran tersebut selalu dapat memelihara dan meningkatkan
semangat, rela berkorban, rasa kebersamaan dalam melaksanakan tugas masing-masing suggesting; c Kepala sekolah memenuhi
atau menyediakan dukungan yang diperlukan oleh para guru, staf, dan siswa, baik berupa dana, peralatan, waktu, maupun suasana
yang mendukung supplying objectives; d Kepala sekolah harus mampu menimbulkan dan menggerakkan semangat guru, staf, dan
siswa dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan catalysing; e Kepala sekolah harus dapat menciptakan rasa aman di dalam
lingkungan sekolah sehingga para guru, staf, dan siswa dalam
melaksanakan tugasnya merasa aman, bebas dari perasaan gelisah, kekhawatiran, serta memperoleh jaminan keamanan dari kepala
sekolah providing security; f Kepala sekolah harus menjaga integritasnya sebagai orang yang menjadi pusat perhatian karena
akan menjadi orang yang mewakili kehidupan sekolah di mana dan dalam kesempatan apapun representing; g Kepala sekolah
adalah sumber semangat bagi para guru, staf, dan siswa sehingga mereka menerima dan memahami tujuan sekolah secara antusias,
bekerja secara bertanggung jawab ke arah tercapainya tujuan sekolah inspiring; h Kepala sekolah harus dapat menghargai apa
pun yang dihasilkan oleh bawahannya praising. Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepala
sekolah sebagai pemimpin pendidikan bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah,
pembinaan, serta pengawasan terhadap kegiatan pendidikan, dengan
demikian pencapaian
tujuan melalui kesediaan
melaksanakan kegiatan dapa dilaksanakan oleh masing-masing pribadi secara serempak, efektif, dan efisien.
c. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Mulyasa 2011: 98-122 mengacu pada ketetapan Mendiknas
tentang peran seorang kepala sekolah, ia pun mengembangkan sebuah paradigma baru tentang peran seorang kepala sekolah, yang
disingkatnya dengan EMASLIM. Kepala sekolah harus berfungsi
sebagai educator, manager, administrator, supervisor, leader, innovator, dan motivator.
1 Kepala Sekolah Sebagai Educator Dalam melaksanakan fungsinya sebagai edukator, kepala
sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya, menciptakan
iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasihat kepada warga sekolah,
memberikan dorongan
kepada seluruh
tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang
menarik. Kepala sekolah
harus berusaha menanamkan,
memajukan, meningkatkan sedikitnya empat macam nilai, yakni pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik. Dikutip dari Mulyasa,
Sumdjo, mengemukakan bahwa: Memahami arti pendidik tidak cukup berpegang pada konotasi
yang terkandung dalam defenisi pendidik, melainkan harus dipelajari keterkaitannya dengan makna pendidikan, sarana
pendidikan,
dan bagaimana
strategi pendidikan itu
dilaksanakan.Untuk kepentingan tersebut, kepala sekolah harus berupaya menanamkan, memajukan
dan miningkatkan sedikitnya empat macam nilai, yakni pembinaan mental, moral,
fisik, dan artistik. 2013:99 Sebagai edukator kepala sekolah harus senantiasa berupaya
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh para guru. Dalam hal ini faktor pengalaman akan sangat mempengaruhi
profesionalisme kepala sekolah, terutama dalam mendukung terbentuknya
pemahaman tenaga
kependidikan terhadap
pelaksanaan tugasnya. Pengalaman semasa menjadi guru, wakil
kepala sekolah, atau menjadi anggota kemasyarakatan sangat mempengaruhi kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan
pekerjaanya, demikian halnya pelatihan dan penataran yang pernah diikutinya.
2 Kepala Sekolah Sebagai Manager Manajemen pada hakekatnya merupakan suatu proses
merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin, dan mengendalikan
usaha para anggota
organisasi serta mendayagunakan seluruh sumber-sumber daya organisasi dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam rangka melaksanakan peran dan fungsinya sebagai
manajer, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerja sama yang
kooperatif, memberikan kesempatan kepada
para tenaga
kependidikan untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan
yang menunjang program sekolah. 3 Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Kepala sekolah sebagai administrator memiliki hubungan yang erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang
bersifat pencatatan, penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah. Secara spesifik, kepala sekolah harus memiliki
kemampuan mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta
didik, mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan, dan
mengelola administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara efektif dan efisien agar dapat menunjang
produktivitas sekolah. Kemampuan kepala sekolah sebagai administrator harus
diwujudkan dalam penyusunan kelengkapan data administrasi pembelajaran, bimbingan dan konseling, kegiatan praktikum,
kegiatan di perpustakaan, data administrasi peserta didik, guru, pegawai TU, penjaga sekolah, teknisi dan pustakawan, kegiatan
ekstrakurikuler, data administrasi hubungan sekolah dengan orang tua murid, data administrasi gedung dan ruang surat menyurat.
4 Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang oleh
kepala sekolah untuk membantu para guru dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah agar dapat menggunakan pengetahuan
dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang lebih baik pada orang tua murid dan peserta didik dan sekolah. Pengawasan
dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terhadap tenaga kependidikannya khususnya guru, bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan profesional guru
dan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembelajaran yang efektif.
Kepala sekolah sebagai supervisor harus diwujudkan dalam kemampuan menyusun, dan melaksanakan program supervisi
pendidikan, serta memanfaatkan hasil. Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan harus diwujudkan dalam penyusunan
program supervisi kelas, pengembangan program supervisi untuk kegiatan ekstrakurikuler, pengembangan supervisi perpustakaan,
laboratorium, dan ujian. Kepala sekolah sebagai supervisi dapat dilakukan secara efektif antara lain melalui diskusi kelompok,
kunjungan kelas,
pembicaraan individual,
dan simulasi
pembelajaran. Pengawasan dilakukan sebagai tindakan preventif untuk
mencegah agar para
tenaga pendidik tidak melakukan
penyimpangan dan lebih hati-hati dalam melaksanakan tugasnya. Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan
pembelajaran, secara berkala kepala sekolah perlu memaksakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan meliputi kegiatan
kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode,
media yang digunakan dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini, dapat diketahui kelemahan
sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran, tingkat penguasaan kompetensi guru
yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan solusi pembinaan dan tindak lanjut tertentu
sehingga guru dapat memperbaiki kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan
keunggulannya dalam
melaksanakan pembelajaran.
5 Kepala Sekolah Sebagai Leader Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan
petunjuk dan pengawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka komunikasi dua arah, dan mendelegasikan
tugas. Wahjosumidjo 2002: 110 mengemukakan bahwa kepala sekolah sebagai leader harus memiliki karakter khusus yang
mencakup kepribadian,
keahlian dasar,
pengalaman dan
pengetahuan profesional, serta pengetahuan administrasi dan pengawasan.
Kemampuan yang harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari kepribadian, pengetahuan terhadap
tenaga kependidikan, visi dan misi sekolah, kemampuan mengambil keputusan, dan kemampuan berkomunikasi.
6 Kepala Sekolah Sebagai Innovator Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai
inovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari
gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan
mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. Kepala
sekolah sebagai inovator akan tercermin dari cara-cara ia melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif,
rasional dan objektif, pragmatis, keteladanan, disiplin, serta adaptabel dan fleksibel
7 Kepala Sekolah Sebagai Motivator Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi
yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan
secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar.
Apabila diteliti lebih lanjut, maka dapat disimpulkan tujuh peran di atas sama seperti apa yang dikemukakan oleh Bapak Pendidikan
kita “Ki Hadjar Dewantara”, mengatakan bahwa pemimpin yang baik
haruslah menjalankan peranan seperti : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani.
d. Kompetensi kepala sekolah Istilah kompetensi berasal dari bahasa Inggris yaitu competency
yang berarti kecakapan, kemampuan dan wewenang. Menurut Jamal Ma
’mur Asmani 2009: 38, kompetensi merupakan satu kesatuan yang utuh yang menggambarkan potensi, pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang dinilai, yang terkait dengan profesi tertentu berkenaan
dengan bagian-bagian yang dapat diaktualisasikan dan diwujudkan dalam bentuk tindakan atau kinerja untuk menjalankan profesi tertentu.
Standar kompetensi tentang Standar Kepala Sekolah atau Madrasah terdapat dalam Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007.
Kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah adalah 1 kompetensi kepribadian,
2 kompetensi
manajerial, 3
kompetensi kewirausahaan, 4 kompetensi supervisi dan 5 kompetensi sosial.
Berikut adalah penjabaran dari kompetensi-kompetensi tersebut. 1 Kompetensi Kepribadian
a Berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas
disekolahmadrasah. b Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.
c Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolahmadrasah.
d Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.
e Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah madrasah.
f Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.
2 Kompetensi Manajerial a Menyusun perencanaan sekolahmadrasah untuk berbagai
tingkat perencanaan. b Mengembangkan
organisasi sekolahmadrasah
sesuai dengankebutuhan.
c Memimpin sekolahmadrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah madrasah secara optimal.
d Mengelola perubahan danpengembangan sekolahmadrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif.
e Menciptakan budaya dan iklim sekolah madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
f Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumberdaya manusia secara optimal.
g Mengelola sarana dan prasarana sekolah madrasah dalam rangka pendayagunaan secara optimal.
h Mengelola hubungan sekolahmadrasah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan
pembiayaan sekolah madrasah. i Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta
didik baru, dan penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.
j Mengelola pengembangan
kurikulum dan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan
nasional. k Mengelola keuangan sekolahmadrasah sesuai dengan prinsip
pengelolaan yang akuntabel, transparan, dan efisien. l Mengelola ketatausahaan sekolahmadrasah dalam mendukung
pencapaian tujuan sekolahmadrasah. m Mengelola unit layanan khusus sekolah madrasah dalam
mendukung kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik disekolahmadrasah.
n Mengelola sistem
informasi sekolahmadrasah
dalam mendukung penyusunan program dan pengambilan keputusan.
o Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan manajemen sekolahmadrasah.
p Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah madrasah dengan prosedur yang
tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya. 3 Kompetensi Kewirausahaan
a Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolahmadrasah.
b Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolahmadrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.
c Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas
pokok dan
fungsinya sebagai
pemimpin sekolahmadrasah.
d Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolahmadrasah.
e Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksijasa sekolahmadrasah sebagai sumber belajar peserta
didik. 4 Kompetensi Supervisi
a Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
b Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
c Menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
5 Kompetensi Sosial a Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan
sekolahmadrasah.
b Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. c Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah
sangat beragam, namun dari sekian banyak kompetensi yang diharapkan kelima kompetensi yang disebutkan di atas dapat menjadi
dasar untuk dapat menjalankan tugas sebagai kepala sekolah. Kepala sekolah dapat melaksanakan tugas dengan baik apabila didasari oleh
kemampuan dalam memimpin anggota, keterampilan konseptual, dan hubungan manusiawi, mampu berkomunikasi dengan guru maupun
dengan pihak atasan, mampu menilai kinerja guru dan staf administrasi, kemampuan menganalisis masalah, mengambil keputusan
dengan cepat dan tepat.