Pengertian Bina Komunikasi Persepsi Bunyi Dan Irama BKPBI
12 berbagai macam bunyi, terutama bunyi bahasa yang sangat menentukan
keberhasilan dalam berkomunikasi dengan lingkungannnya dengan menggunakan Alat Bantu Mendengar atau tanpa Alat Bantu Mendengar
ABM.
Menurut Budiono dkk, 2010:158 dalam Tri Utari 2014 : 3
bahwa :
“Pembinaan dan penghayatan bunyi yang dilakukan secara sistematis dengan sengaja atau tidak sengaja sehingga sisa pendengaran
dan perasaan vibrasi dan pengalaman kontak yang dimiliki anak tunarungu dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk berintegrasi dengan dunia
sekelilingnya yang penuh bunyi, dan diharapkan mereka akan tumbuh menjadi manusia yang mendekati normal sehingga mereka tidak
tergantung pada indera pengelihatannya saja”.
Layanan bina persepsi bunyi dan irama merupakan layanan untuk melatih kepekaan terhadap bunyi dan irama melalui sisa-sisa pendengaran
atau merasakan vibrasi getaran bunyi bagi siswa yang hanya memiliki sedikit sekali sisa pendengaran Imroatus Soliohah, 2014 : 9.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa persepsi bunyi merupakan pembinaan dalam penghayatan bunyi yang
dilakukan dengan atau tidak sengaja, sehingga sisa-sisa pendengaran dan perasaan vibrasi yang dimiliki anak tunarungu dapat dipergunakan sebaik-
baiknya untuk berinteraksi dengan dunia sekelilingnya yang penuh dengan bunyi. Pembinaan penghayatan bunyi yang dilakukan dengan sengaja
merupakan pembinaan yang diberikan kepada anak tunarungu dalam melatih dan mengoptimalkan sisa-sisa pendengarannya atau melatih
kemampuan mempersepsi bunyi bunyi tertentu yang dilakukan secara terencana. Kegiatan pembinaan ini biasanya menggunakan materi latihan
dari bunyi-bunyi latar belakang buatan bunyi yang bersumber dari alat
13 musik atau benda-benda lainnya yang dapat menghasilkan bunyi, dan
bunyi bahasa, menggunakan alat tertentu, waktunya dialokasikan sedemikian rupa, termasuk alat evaluasi untuk mengukur tingkat
keberhasilan kegiatan yang telah dilakukannya atau tingkat ketercapaian tujuannya.
Materi pokok bahan ajar ini telah diurutkan sesuai dengan prinsip dasar BKPBI bahasa, dimulai dengan mendeteksi ada tidaknya bunyi,
mendeskriminasi, dan menkomprehensikan bunyi makna bahasa Winarsih, 2010 : 5.
Menurut Sungkono, dkk 2010 : 226 dalam program BPBI ada beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap deteksi bunyi : kemampuan siswa dalam menyadari ada dan tidak adanya bunyi.
b.
Tahap deskriminasi bunyi
:
kemampuan anak dalam membedakan bunyi.
c.
Tahap identifikasi bunyi
:
kemampuan siswa dalam mengenal ciri- ciri berbagai macam sumber bunyi dan berbagai sifat bunyi.
d.
Tahap komprehensi
:
kemampuan anak dalam memahami makna berbagai macam bunyi terutama bunyi bahasa.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa materi bina persepsi bunyi ada empat tahap, meliputi tahap mendeteksi bunyi,
tahap mendeskriminasi bunyi, tahap indetifikasi bunyi dan tahap komprehensi.
14