bintang pada tabel yang diberikan oleh SPSS. Pada tabel tersebut tidak ada tanda bintang atau flag of significantyang menunjukkan
besar signifikansi, maka secara otomatis nilai signifikansinya berlaku pada 0,05. Jika nilai probabilitas 0,05 maka tidak menunjukkan adanya
signifikansi dan H
a
ditolak, adapun jika probabilitas 0,05 maka menunjukkan
adanya signifikansi
dan H
a
diterima. Hasil
tabel
menunjukkan angka signifikansi 0,213 0,05 yang berarti hubungan tidak signifikan
dan hasil penelitian ini menolak H
a
sekaligus menerima H
yang menyatakan tidak ada pengaruh antara hobi costume play Cosplay dengan konsep diri anggota Komunitas Cosplay Medan.
Berdasarkan dari interpretasi di atas, maka dapat dirangkum bahwa hasil uji hipotesis pada Anggota Komunitas Cosplay Medan adalah
0,179 .Sesuai dengan kaidah dari korelasi Spearman r
s
bahwa jika r
s
0 maka hipotesis diterima.
4.5 PEMBAHASAN
Di dalam kehidupan sosial ini, manusia tidak bisa terlepas dari adanya interaksi dan komunikasi dengan orang lain. Adanya interaksi dan komunikasi
antar manusia dalam perilaku sosialnya akan melahirkan suatu keadaan atau gejala sosial tertentu. Manusia yang merupakan makhluk dengan sifat yang
berbeda, namun cenderung kepada hal-hal yang menuju kesamaan ini menjadikan manusia gemar untuk meniru. Oleh karena itu, ketika suatu gejala
sosial ditiru oleh beberapa kelompok manusia, terjadi berulang-ulang, dan semakin banyak, maka gejala itu menjadi suatu fenomena sosial. Salah satu
fenomena sosial yang tengah menarik perhatian masyarakat terutama di kalangan anak muda saat ini adalah fenomena hobi Costume Play Cosplay.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
Hobi Cosplay merupakan sebuah hobi unik yang membuat orang yang menekuninya Cosplayer menunjukkan rasa kekagumannya terhadap sosok
atau karakter dari Anime, Manga, Game, atau lainnya secara realistis. Mereka akan memakai kostum beserta aksesorisnya dan berakting semirip mungkin
dengan tokoh yang diperankan. Seperti yang telah dijelaskan bahwa hobi cosplay ini merupakan sebuah bentuk penjiwaan karakter dari tokoh atau
sosok yang dikagumi tersebut. Adapun penjiwaan karakter dalam hobi ini biasanya dilakukan secara berulang-ulang dengan tingkat intensitas yang
sering dan dapat berhubungan dengan bagaimana seseorang memandang dirinya secara personal atau berhubungan dengan konsep diri mereka.
Konsep diri merupakan bagian dari psikologi komunikasi yang berarti kumpulan
keyakinan dan
persepsi diri
mengenai diri sendiri
yang terorganisasi. Baron dan Byrne, 2005 : 165. Adapun menurut Burns, isi
daripada konsep diri dapat dilihat dari karakteristik fisik, cara berpenampilan, serta hobi yang individu lakukan.
Pandangan orang yang menekuni hobi Cosplay terhadap konsep diri mereka secara psikologis dilakukan dengan cara komunikasi dengan dirinya
sendiri atau melalui komunikasi intrapersonal. Komunikasi intrapersonal tersebut dilihat melalui beberapa tahapan, yaitu persepsi pandangan, atensi
perhatian, memori ingatan, dan cara berpikir, terutama mengenai dirinya berdasarkan hobi yang ditekuninya dan kehidupan mereka sehari-hari.
Salah satu cara melihat bagaimana konsep diri seorang individu adalah dengan melihat hobi yang mereka tekuni. Terlebih jika hobi itu berbentuk
permainan kepribadian berupa cara berpenampilan dan penjiwaan karakter, seperti hobi Cosplay ini.
Anggota Komunitas Cosplay Medan merupakan suatu bentuk nyata dari para pelaku hobi Cosplay dimana peneliti telah
menjadikan mereka sebagai sampel penelitian. Peneliti telah melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mencari tahu ada atau tidaknya hubungan
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
antara Hobi Cosplay dengan konsep diri anggota Komunitas Cosplay Medan ini
Sebanyak 50 rangkap kuesioner telah disebar sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan dan telah diisi oleh responden.Kuesioner tersebut
memuat beberapa pertanyaan yang berisi mengenai informasi karakteristik responden, hobi Cosplay minat, kostum, dan penjiwaan, serta konsep diri
ideal diri, citra diri, dan harga diri. Pengolahan data pun telah dilakukan mulai dari penghitungan skor, pengelompokkan data mentah melalui Formula
Translator Common Bussiness Language Fortran Cobol, tabulasi data tabel tunggal dan tabel silang serta analisis data.
Peneliti juga telah melakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui tingkat hubungan antara kedua variabel yang dikorelasikan yaitu variabel X
hobi Cosplay dan variabel Y konsep diri dengan menggunakan rumus koefisien korelasi oleh Spearman secara manual dan melalui bantuan dari
perangkat lunak SPSS.Penggunaan rumus koefisien korelasi Spearman ini dilakukan dengan alasan sebaran data tidak diketahui atau tidak normal.
Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan, maka diharapkan dapat mengetahui adanya hubungan antara Hobi Cosplay dan konsep diri anggota
Komunitas Cosplay Medan. Peneliti telah melakukan pemberian skor pada masing-masing jawaban kuesioner, lalu menghitung total keseluruhan skor,
serta memberikan ranking pada hasil skor sesuai dengan kaidah Spearman melalui aplikasi SPSS. Berdasarkan hasil analisis SPSS, maka telah berhasil
mendapatkan koefisien korelasi r
s
= 0,179. Berdasarkan pernyataan r
s
0 maka, hipotesis diterima. Adapun karena nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05
maka hal ini tidak menunjukkan adanya signifikansi, artinya hipotesis yang diterima adalah H
hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara hobi cosplay dan konsep diri anggota Komunitas
Cosplay Medan. Adapun tidak adanya tanda bintang yang diberikan oleh
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
aplikasi SPSS dan karena nilai probabilitas 0,05 maka dengan jelas
memperlihatkan bahwa hubungan kedua variabel tidak signifikan.
Selanjutnya untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan maka digunakan skala Guilford. Hasil r
s =
0,179 yang terletak pada skala 0,20 Hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang rendah sekali antara hobi cosplay dan
konsep diri anggota Komunitas Cosplay Medan. Besarnya kekuatan hubungan dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut.
Kp =
r
s 2
x 100
Kp =
0,179
2
x 100
Kp =
0,179
2
x 100
Kp =
0,0320 x 100
Kp =
3,20 Jadi, dapat disimpulkan bahwa kekuatan hubungan antara variabel X
dan variabel Y dalam penelitian ini yaitu 3,20 yang berarti bahwa hanya 3,20 anggota Komunitas Cosplay Medan yang menekuni hobi cosplay dan
mempengaruhi konsep diri mereka. Selebihnya, yaitu 96,80 responden memiliki konsep diri yang dipengaruhi bukan dari hobi Cosplay yang mereka
tekuni, melainkan karena faktor lain di luar dari hobi Cosplay seperti keluarga, lingkungan, serta pendidikan.
Hobi Cosplay yang mereka tekuni mulai dari cara berpenampilan dan penjiwaan karakter, hanyalah sebagai permainan peran untuk menghibur diri
refreshing dan tidak mempengaruhi konsep diri mereka yang sebenarnya. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka tetap memandang diri mereka apa
adanya sesuai dengan karakter atau kepribadian mereka masing-masing tanpa adanya pengaruh dari penjiwaan karakter cosplay yang mereka lakukan.
Faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, serta pendidikan masing-masing
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
anggota-lah yang lebih mempengaruhi keadaan konsep diri mereka yaitu mencakup aspek ideal diri, citra diri, serta harga diri mereka.
Sebagai bahan referensi peneliti telah mengutip hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dengan judul skripsi “Hubungan
Konformitas dengan Konsep Diri Remaja pada Anggota Cosplay di Medan”, Amelia, Suci : 2009. Hasil penelitian menyatakan bahwa Anggota Cosplay
di Medan memiliki konsep diri yang sedang, artinya ketika sedang perform, seorang cosplayer memang dituntut harus total, mulai dari cara berpenampilan
maupun penjiwaan karakter tokoh. Mereka harus mau untuk melakukan hal yang demikian namun jika itu tidak mereka lakukan, mereka bukanlah
seorang cosplayer yang baik. Totalitas penampilan mereka hanya berlaku ketika mereka cosplay saja, di luar dari itu mereka tampil sebagai manusia
biasa seperti pada umumnya. Demikianlah,
hasil uji
hipotesis yang
merupakan akhir
dari keseluruhan analisis data dalam penelitian ini. Setelah semua hasil diperoleh
maka akan dilanjutkan dengan pembuatan kesimpulan dan saran yang akan peneliti paparkan pada Bab V.
Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN