Kegiatan Peserta Didik Analisis Situasi

11 mengelola kelas. Untuk pembekalan pengetahuan PPL, pihak universitas melalui LPPMP mengadakan pembekalan serta sosialisai pelaksanaan PPL. Hal ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa yang akan melaksanakan PPL dan sebagai syarat untuk mengambil mata kuliah pengajaran mikro.

b. Observasi Fisik Sekolah

Tahap ini dilaksanakan sekaligus dengan penyerahan dari pihak universitas yang diwakili oleh DPL PPL Pamong. Tahap yang kedua ini bertujuan agar mahasiswa memperoleh gambaran tentang sekolah terutama yang berkaitan dengan situasi dan kondisi sekolah sebagai tempat mahasiswa melaksanakan praktik, agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan sekolah serta menyesuaikan diri dengan PPL Mahasiswa praktikan juga melakukan obeservasi proses belajar mengajar di dalam kelas, dengan tujuan agar mahasiswa mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang lebih dahulu mengenai tugas menjadi seorang tenaga pendidikguru, khusunya dalam tugas mengajar. Objek pengamatannya adalah kompetensi professional guru pembimbing PPL. Selain itu, juga pengamatan terhadap keadaan kelas yang sebenarnya dan pada proses belajar yang terjadi di kelas. Melalui observasi ini mahasiswa akan lebih memperoleh pengetahuan mengenai proses belajar mengajar yang berlangsung, proses pendidikan di lembaga tersebut, tugas guru dan kepala sekolah, tugas instruktur dan lembaga, pemanfaatan media dalam proses belajar mengajar, serta hambatan atau kendala serta pemecahannya.

c. Tahap Praktik Pengalaman Lapangan

1 Persiapan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang digunakan oleh mahasiswa menyesuaikan dengan fasilitas yang disediakan oleh sekolah antara lain screen LCD, laptop, speaker, whiteboard, spidol dan CD pembelajaran. Sedangkan perangkat persiapan pembelajaran yang dipersiapkan oleh mahasiswa yang bersangkutan, antara lain penghitungan jam efektif, penyusunan program tahunan program semester, penyusunan silabus dan RPP yang disusun sebelum pembelajaran dilaksanakan, pembuatan alat evaluasi berupa ulangan harian dan kisi-kisi soal, pembuatan media seperti slide show, kertas tempel, video, dan lain-lain . Selain itu mahasiswa dituntut mampu menerapkan inovasi pembelajaran di kelas, menyusun dan mengembangkan alat evaluasi serta mempelajari administrasi guru dan kegiatan lain yang menunjang kompetensi mengajar. Seluruh administrasi dan hal-hal yang dikerjakan oleh mahasiswa ditentukan oleh guru pembumbing yang kemudian juga harus dikonsultasikan. 2 Praktik Mengajar Terbimbing Praktik mengajar di kelas betujuan untuk menerapkan, mempersiapkan, dan mengembangkan kemampuan mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik, sebelum mahasiswa terjun langsung ke dunia pendidikan seutuhnya. Praktik menagajar terbimbing minimal dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Tahap inti dari PPL adalah latihan mengajar di kelas. Pada tahap ini mahasiswa praktikan diberi kesempatan untuk menggunakan seluruh kemampuan dan keterampilan mengajar yang diperoleh dari pengajaran mikro. Kegiatan praktik mengajar dilaksanakan mulai tanggal 8 Agustus 2014. Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan jadwal mengajar guru pembimbing masing-masing. Praktik mengajar dilaksanakan minimal 8 kali oleh setiap mahasiswa PPL pada masing- masing jurusan. Berikut ini adalah rancangan kegiatan PPL secara global sebelum melakukan praktek mengajar di kelas. a Konsultasi dengan guru pembimbing mengenai permintaan observasi kelas dilaksanakan pada bulan Maret 2015 b Observasi kelas yang dilaksanakan pada bulan Juni 2015 di kelas XI IIS 1. c Praktik mengajar di kelas dilakukan 21 kali tatap muka dan dalam pelaksanaannya diamati oleh guru pembimbing. Dilaksanakan pada tanggal 21, 22, 24, 25, 27, 28, 29, 31 Agustus – 1, 3, 4, 6, 7, dan 9 September 2014. d Menyusun persiapan untuk praktik mengajar secara mandiri, dengan materi “Persebaran Barang Tambang di Indonesia” dan diberi kesempatan untuk mengelola proses pembelajaran secara penuh, namun tetap ada bimbingan dan pemantauan dari guru. e Melakukan diskusi dan refleksi terhadap tugas yang telah dilakukan, baik yang terkait dengan kompetensi profesional, sosial, maupun interpersonal, yang dilakukan dengan teman sejawat, guru koordinator sekolah, dan dosen pembimbing.