Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan alamiah manusia. Manusia berinteraksi satu dengan yang lain melalui komunikasi dalam bahasa. Komunikasi tersebut terjadi baik secara verbal maupun non verbal yaitu dengan tulisan, tanda atau simbol, dan gestur. Berbahasa sendiri merupakan proses kompleks yang tidak terjadi begitu saja. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa memerlukan proses yang berkembang dalam tahap-tahap usianya. Keterampilan berbahasa language arts, language skills menurut Tarigan, 2008:1 mencakup empat segi, yaitu 1 keterampilan mendengarkan listening skills; 2 keterampilan berbicara speaking skills; 3 keterampilan membaca reading skills; dan 4 keterampilan menulis writing skills. Berbicara sebagai salah satu dari keterampilan berbahasa menekankan pada aspek produktif, sama halnya dengan menulis. Sedangkan membaca dan menyimak lebih mengarah kepada aspek reseptif. Keempatnya saling berhubungan dan saling bertautan satu sama lain. Keempat aspek berbahasa tersebut merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Penguasaan tersebut berkaitan dengan kelancaran siswa dan pemahaman terhadap keterampilan berbahasa. Pemerolehan keterampilan berbahasa melalui suatu hubungan urutan yang teratur, dimulai dari belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, setelah itu belajar membaca dan menulis. Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, berbicara merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasi oleh siswa SMP. Salah satu bagian kompetensi yang penting dalam keterampilan berbicara adalah kompetensi dasar membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar, serta santun. Keterampilan membawakan acara penting bagi pembelajaran berbahasa karena melalui keterampilan membawakan acara siswa belajar untuk berbicara di depan umum, melatih respon dan spontanitas yang baik saat mengutarakan sesuatu, serta melatih pikiran dan ucapan secara padu untuk menyampaikan gagasan secara kronologis dan terstruktur. Keterampilan membawakan acara pada SMPN dialokasikan dalam waktu 4 X 40 menit. Alokasi waktu tersebut merupakan alokasi waktu yang singkat untuk tujuan pembelajaran peserta didik dapat terampil membawakan acara. Oleh karena itu, guru harus bisa memanfaatkan waktu dan sarana seperti laboratorium komputer yang telah tersedia untuk proses pembelajaran. Proses pembelajaran ditunjang oleh beberapa komponen-komponen pembelajaran. Komponen-komponen tersebut antara lain siswa, guru, metode pembelajaran, strategi pembelajaran, dan media pembelajaran. Komponen- komponen tersebut harus berjalan seimbang agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Terhambatnya proses pembelajaran terutama pembelajaran berbicara disebabkan oleh berbagai macam kendala yang berasal dari komponen-komponen tersebut. Sebagai fasilitator dalam pembelajaran, guru berperan penting dalam proses transformasi ilmu. Terlebih lagi ketika tujuan dalam pembelajaran tersebut adalah melatih siswa untuk terampil berbahasa, seperti terampil dalam membawakan acara, seorang guru harus menggunakan segenap kemampuannya untuk melatih siswa. Akan tetapi, dalam pelaksanaan pembelajaran guru pada umumnya cenderung terpaku pada buku panduan dan menjadi model sendiri bagi keterampilan berbahasa. Permasalahan lain dalam pembelajaran berbahasa berasal dari siswa. Kompetensi berbicara terutama membawakan acara sebagai salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa masih belum dikuasai oleh sebagian besar siswa. Hal ini dikarenakan siswa kurang serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan media pembelajaran di sekolah kurang menarik bagi siswa. Selain itu kendala yang muncul adalah banyak siswa yang kesulitan jika berbicara di depan publik atau di depan banyak orang. Kurangnya pembiasaan atau praktik berbicara di depan orang banyak juga menjadi salah satu penyebab mengapa kompetensi berbicara belum dikuasai oleh siswa. Kurangnya praktik berbicara, terutama membawakan acara membuat siswa kesulitan dalam menemukan ide dalam berbicara. Hal tersebut membuat pembawaan siswa sebagai pemandu acara menjadi kurang menarik. Melihat perkembangan teknologi, salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala-kendala dalam pembelajaran tersebut adalah penggunaan media pembelajaran interaktif berbasis software Adobe Flash Player CS5. Adobe flash merupakan gabungan konsep pembelajaran dengan teknologi audiovisual yang mampu menghasilkan fitur-fitur baru yang dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Beberapa kelebihan Flash menurut Fayetteville Technical Community College 2012 adalah perangkat lunak yang dapat menggabungkan elemen-elemen multimedia ke objek Flash seperti slide, animasi, audio, dan video. Dengan pembelajaran interaktif guru lebih mudah dalam menyampaikan materi dan memberikan contoh pemodelan yang baru bagi peserta didik. Pengembangan media pembelajaran terutama keterampilan membawakan acara berbasis Adobe Flash masih jarang dikembangkan oleh pendidik, padahal media pembelajaran yang berbasih Adobe Flash memiliki kelebihan dalam komponen-komponennya. Kelebihan media yang dikembangkan dapat mencakup berbagai komponen yang kompleks sekaligus, seperti suara, video, teks, dan animasi yang menunjang pelajaran. Keterampilan membawakan acara memiliki materi yang kompleks meliputi protokoler, ketrampilan berbicara, dan seni memandu acara yang baik. Materi yang kompleks tersebut dapat dirangkum dalam satu media yang menarik bagi siswa melalui pengembangan media menggunakan Adobe Flash CS5. Penelitian ini dilaksanakan sebagai sarana untuk pengembangan media pembelajaran dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP, khususnya untuk kompetensi dasar membawakan acara. Pengembangan media interaktif keterampilan membawakan acara, siswa mendapatkan media pembelajaran mandiri yang berisi pemodelan yang dinamis dan praktis. Penilitian ini membahas perancangan dan penyusunan media interaktif keterampilan membawakan acara “Menjadi Pemandu Acara” berbasis software Adobe Flash Player CS5.

B. Identifikasi Masalah