61
f Secara acak siswa diberi kesempatan guru untuk mempresentasi hasil
percobaan mereka. g
Siswa diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab kepada teman yang melakukan presentasi.
h Siswa diberi kesempatan untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum
diketahui siswa. i
Siswa memperhatikan guru memberikan penguatan. j
Siswa mengerjakan soal evaluasi.
3 Kegiatan Akhir
Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran dan guru mengingatkan siswa untuk mempelajari kembali materi yang telah dipelajari.
c. Observasi Tindakan Siklus I
1 Kegiatan Guru
Selama proses pembelajaran pada siklus I guru sudah melakukannya dengan baik sesuai dengan langkah-langkah metode eksperimen. Guru
sudah melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah disusun seperti kegiatan
pembelajaran yang
dilakukan guru
seperti pada
gambar berikut.
62
Gambar 1. Kegiatan guru mengawasi siswa saat kegiatan eksperimen Selain itu guru dibantu oleh 3 pengamat melakukan pengamatan
terhadap siswa menggunakan lembar observasi siswa. guru dan pengamat melakukan hal tersebut setiap pertemuan. Untuk lebih jelasnya hasil
rerata sikap menghargai siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 9.
2 Kegiatan Siswa
Kegiatan yang dilakukan siswa sudah menunjukkan kemajuan dalam setiap pertemuan. Pada pertemuan pertama siswa belum bisa tenang
karena mereka baru pertama kali melakukan kegiatan eksperimen. Pada pertemuan kedua sudah ada kemajuan dalam hal kegiatan eksperimen
tetapi siswa masih ada yang berebut dalam menjalankan tugas di kelompok masing-masing. Pada pertemuan ketiga kegiatan eksperimen
sudah berjalan lebih baik daripada pertemuan pertama dan kedua tetapi masih ada kendala dalam menyelesaikan LKS.
Gambar 2. Siswa berebut tugas dalam kelompok masing-masing saat kegiatan.
63
Gambar 3. Kegiatan siswa saat menyelesaikan LKS
d. Refleksi Dan Revisi Tindakan Siklus I
1 Refleksi Tindakan Siklus I
Refleksi merupakan bagian yang penting dalam setiap langkah proses penelitian untuk mengawasi permasalahan dengan merevisi
perencanaan sebelumnya sesuai apa yang ditemukan di lapangan. Refleksi siklus I dilakukan oleh peneliti setelah selesai melaksanakan
siklus I. Berdasarkan hasil observasi ada beberapa masalah, yaitu: 1 siswa masih ada yang gaduh karena berebut tugas di kelompoknya, 2
siswa masih sering berebut dalam bertanya kepada guru membuat suasana menjadi ramai dan mengganggu konsentrasi siswa, 3 presentasi
yang dilakukan secara acak membuat siswa tidak konsentrasi dalam kegiatan, 4 siswa berebut saat bertanya kepada kelompok yang sedang
presentasi membuat suasana tidak terkendali, 5 masih sedikit siswa yang bertanya tentang materi yang ada di LKS sehingga mengurangi
pemahaman konsep siswa.
64
Walaupun masih ada masalah dalam kegiatan pembelajaran seperti yang telah dipaparkan di atas, hasil observasi tingkat pemahaman konsep
dan sikap menghargai siswa pada siklus I sudah mengalami peningkatan dibanding kondisi awal, yaitu pada kondisi awal hasil observasi tingkat
pemahaman konsep siswa rata-rata 56,11 meningkat menjadi 66,67. Jadi terjadi peningkatan 10,56 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7
dan grafik berikut ini. Tabel 7. Rata-rata Nilai IPA Pada Kondisi Awal Dan Siklus I
56,11 66,67
50 55
60 65
70
Kondisi Awal Siklus I
Kondisi Awal
56,11 Siklus I
66,67
Gambar 4. Diagram perbandingan rata-rata nilai IPA pada kondisi awal dan siklus I
Adapun persentase ketuntasan siswa pada pelajaran IPA menggunakan metode eksperimen meningkat dari kondisi awal sebanyak
8 siswa atau 44,44 meningkat pada siklus I menjadi 12 siswa atau 66,67. Dalam siklus I ini, persentase siswa yang tuntas KKM belum
65
mencapai indikator keberhasilan, sehingga perlu diadakan tindakan selanjutnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 dan grafik
berikut ini. Tabel 8. Persentase Ketuntasan Siswa Kondisi Awal Dan Siklus I
44,44 66,77
10 20
30 40
50 60
70 80
Kondisi Awal Siklus I
Kondisi Awal 44,44
Siklus I 66,77
Gambar 5. Diagram Perbandingan Persentase Hasil Ketuntasa Siswa Pada Kondisi Awal dan Siklus I
Selain kedua hal yang telah dipaparkan di atas, pada sikap menghargai juga mengalami peningkatan. Pada kondisi sikap menghargai
siswa 38,85 pada siklus I meningkat menjadi 60,37. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8 dan grafik berikut ini.
66
Tabel 9. Rata-rata Sikap Menghargai Siswa Pada Kondisi Awal Dan Siklus I
39,89 60,37
10 20
30 40
50 60
70
Kondisi Awal Siklus I
Kondisi Awal 39,89
Siklus I 60,37
Gambar 6. Diagram Rata-rata Sikap Menghargai Siswa pada Kondisi Awal dan siklus I
Pada siklus I kriteria keberhasilan penelitian belum mampu terpenuhi, karena tingkat pemahaman konsep siswa rata-rata baru
mencapai 66,67 dan dilihat dari ketuntasan baru mencapai 66,67 serta sikap menghargai siswa juga masih berada pada 60,37. Oleh karena itu,
penelitian tindakan kelas ini perlu dilanjutkan pada siklus II.
2 Revisi Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil pengamatan, hasil evaluasi, dan hasil diskusi dengan teman sejawat, ada beberapa hal penting yang dapat direfleksikan
ke dalam tindakan selanjutnya agar pelaksanaan proses pembelajaran IPA dengan menggunakan metode eksperimen di kelas IV SD N 2
Karangturi dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
67
Tabel 10. Refleksi siklus I dan Rencana Perbaikan No
Refleksi Siklus I Rencana Perbaikan
1. Siswa ramai karena berebut
tugas saat
eksperimen dilakukan.
Siswa dibagi
menjadi 6
kelompok beserta
tugas masing-masing
dalam kelompok
2. Siswa masih sering berebut
dalam bertanya kepada guru membuat
suasana menjadi
ramai dan
mengganggu konsentrasi siswa.
Siswa menerima alat-alat dan LKS serta menerima penjelasan
dari guru
tentang cara
penggunaan alat
sekaligus dengan cara kerjanya.
3. Siswa ramai saat diadakan
presentasi secara acak. Setiap
kelompok mempresentasikan
hasil eksperimen secara urut.
4 Secara
acak siswa
diberi kesempatan untuk bertanya
pada kelompok yang sedang presentasi sehingga suasana
menjadi ramai. Siswa secara urut sesuai urutan
kelompok diberi kesempatan guru untuk bertanya kepada
teman kelompok lain yang sedang presentasi
5 Siswa sedikit yang bertanya
tentang hal-hal yang belum diketahui sehingga mengurangi
pemahaman konsep siswa. Siswa membahas bersama guru
tentang materi dalam LKS satu per satu untuk pemahaman
Rencana Perbaikan konsep. Proses pembelajaran IPA kelas IV SD N 2 Karangturi dengan
menggunakan metode eksperimen mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pada pelaksanaan tindakan pada siklus I yaitu
pemahaman konsep dan sikap menghargai siswa meningkat cukup baik. Jadi secara umum kualitas proses pembelajaran dapat dikatakan baik.
Namun, dalam proses pembelajaran perlu memperhatikan catatan dan rekomendasi agar hal tersebut dapat diperbaiki di siklus II.
Pada siklus I, siswa masih terlihat ramai. Hal tersebut diatasi dengan cara siswa dikondisikan dengan lebih mandiri pada saat proses
68
pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen yang sudah dimodifikasi. Untuk pemahaman konsep pada siklus I guru hanya
memberi kesempatan kepada siswa tentang materi yang belum diketahui. Hal tersebut tidak efektif karena banyak siswa yang tidak bertanya
padahal mereka belum paham. Ketidakpahaman mereka dapat dilihat dari nilai evaluasi mereka yang masih ada di bawah KKM. Oleh karena itu,
pada siklus II guru membahas materi dalam LKS satu per satu untuk pemahaman konsep.
2. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus II