MATRIK TARGET KEBOCORAN TINJAUAN PUSTAKA

Merupakan tingkat kebocoran yang dapat diperkirakan dalam situasi dimana infrastruktur dalam kondisi baik dan kontrol kebocoran aktif dilakukan. Menghitung MAAPL dengan menggunakan rumus empiris standar : MAAPL Lhari = 18 x LM + 0.8 x NC + 25 x LP x P ...............2.2 Dimana: LM = Panjang pipa induk km NC = Jumlah sambungan rumah atau tapping LP = Panjang pipa dinas dari batas persil ke meter pelanggan dikalikan dengan jumlah SR km P = Tekanan rata-rata m

2.3. MATRIK TARGET KEBOCORAN

Dari hasil perhitungan ILI, kemudian bandingkan dengan matriks target, yaitu tabel kehilangan fisikteknis yang disederhanakan untuk mendapatkan hasil penilaian kinerja relatif PDAM. Hasil penilaian berupa perkiraan kebocoran dalam liter per sambungan per hari yang disesuaikan dengan tekanan aliran air dalam sistem jaringan distribusi seperti dalam Tabel 2.2 dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 2 2 Matrik dan Target Kebocoran KATEGORI KINERJA TEKNIK ILI KEBOCORAN ltrsambunganhari SISTEM DENGAN TEKANAN : 10m 20m 30m 40m 50m N E G A RA M A JU A 1 -2 50 75 100 125 B 2 - 4 50 - 100 75 - 150 100 - 200 125 – 250 C 4 - 8 100 -200 150 - 300 200 - 400 250 -500 D 8 200 300 400 500 N E G A RA B ERK EM – B A NG A 2 - 4 50 100 150 200 250 B 4 - 8 50 - 100 100 - 200 150 - 300 200 - 400 250 – 500 C 8 - 16 100 -200 200 - 400 300 - 600 400 - 800 500 – 1000 D 16 200 400 600 800 1000 Dalam ILI ada hasil penilaian untuk menentukan tindak lanjut dari hasil perhitungan sehingga memudahkan dalam mengambil keputusan untuk pengendalian NRW yang disesuaikan dengan golongan rekomendasi International Water Association yaitu: 1 Penurunan kehilangan lebih lanjut mungkin tidak efisien, kecuali terdapat kelangkaan air baku. Golongan A 2 Perlu perhitungan lebih teliti untuk mempertimbangkan Cost Efectiveness. Golongan B Potensial untuk penurunan kehilangan air, pertimbangkan untuk pengelolaan tekanan, pengendalian kebocoran aktif, yang lebih baik, dan pemprograman pemeliharaan pipa. Universitas Sumatera Utara 1 Kinerja tingkat kehilangan air yang buruk, bisa ditoleransi apabila terdapat air baku yang berlimpah dan harga jual rata yang rendah. Golongan C 2 Melakukan analisis komponen kehilangan air dan mengintensifkan upaya penurunan kehilangan air. 1 Penggunaan sumber daya yang sangat tidak efisien Golongan D 2 Program penurunan kehilangan air sangat penting dan merupakan prioritas utama. Dari hasil perhitungan ILI kemudian dapat dilakukan penilaian sesuai dengan nilai ILI termasuk yang bagus, sedang, atau yang jelek sesuai dengan kriteria nilai ILI di bawah ini. Nilai ILI : 1 1 – 12, bisa dikatakan bagus untuk negara maju. 2 12 – 36, bisa dikatakan sedang untuk negara berkembang. 3 36 ke atas, bisa dikatakan sangat jelek untuk negara berkembang.

2.4. KERUGIAN AKIBAT KEHILANGAN AIR