Sumber – Sumber Kehilangan Air

masuk ke dalam sistem dan jumlah air yang tercatat keluar dari sistem. Secara sederhana, hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut : Kehilangan Air = Input yang Tercatat – Output yang Tercatat Definisi ini biasanya tidak termasuk jumlah air yang telah dibuatkan rekening, yang berarti telah tercatat tetapi belum dibayarkan. Karena itu jumlah tagihan dan tunggakan biasanya tidak dimasukkan dalam perhitungan kehilangan air.

2.1.3. Sumber – Sumber Kehilangan Air

Kehilangan air terdiri dari bermacam-macam komponen dan pada umumnya dapat digolongkan sebagai kehilangan air secra fisik dan non fisik. Kehilangan air secara non fisik adalah setiap komponen yang tidak termasuk sebagai kehilangan langsung secara fisik Laporan Batang, 2000. Kehilangan air secara fisik diakibatkan oleh faktor - faktor teknis pada system perpipaan seperti pencatatan meter induk tidak akurat kurang baik, kebocoran pada reservoir, kebocoran pada sambungan pipa distribusi dan transmisi, jaringan pipa keropos sudah tua, material kurang bagus, pemasangan pipa tidak memenuhi syarat, sambungan pelanggan gelap tidak terdeteksi, meter pelanggan tidak akurat perggantian meter tidak terprogram, kebocoran pada pipa dinas pelanggan pipa servis sebelum meter air, penggunaan air untuk pencucian dan penggelontoran pipa, kualitas pipa yang digunakan, tekanan yang dihasilkan, perlengkapan perpipaan, sambungan-sambungan pipa dan lain sebagainya Sedangkan kehilangan air non fisik diakibatkan oleh faktor-faktor non teknis seperti sistem pencatatan meter induk tidak sempurna, sistem pencatatan meter Universitas Sumatera Utara pelanggan tidak baik, perlakuan pencatat meter pencatatan ditaksir, administrasi pencatat meter tidak baik, sistem penagihan tidak sempurna, kesalahan administrasi, kesalahan pembacaan meter air, akurasi meter air, sambungan- sambungun liar, penggunaan tanpa pemakaian meter air, dan lain sebagainya. Tingkat kehilangan air sering dinyatakan sebagai persentase dari jumlah produksi air, yang ditentukan dari data produksi dan pemakaian air. Kemudian hasilnya digunakan secara luas untuk menunjukkan keadaan umum system distribusi, khususnya jumlah kebocoran yang ada. Alasannya yaitu kebocoran secara fisik biasanya merupakan komponen utama pada perhitungan kehilangan air. Namun hal ini bisa salah apabila kehilangan air secara non fisik juga menunjukkan angka yang cukup besar. Karena itu lebih baik menghitung komponen-komponen kehilangan air tersebut dengan pengukuran langsung dan kemudian menyesuaikan jumlahnya dengan tingkat kehilangan air yang ditentukan secara tidak langsung dari perkiraan data produksi dan pemakaian air. Pada dasarnya sumber – sumber kehilangan air sama pada setiap sistem, potensinya untuk menghasilkan kehilangan air, juga tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Beberapa sumber kehilangan air : 1. Meter Air a. Fungsi Meter Air Meter air digunakan pada sistem penyediaan air bersih dengan tujuan : - untuk mengetahui jumlah produksi air - untuk mengetahui besar pemakaian air keperluan pelanggan Universitas Sumatera Utara - untuk mengetahui besar pemakaian air konsumen, termasuk kepentingan sosial - untuk dapat memperhitungkan tarif air - untuk dapat memperhitungkan rekening pelanggan - untuk memperkirakan besar kehilangan air dari sistem instalasi keseluruhan - untuk keperluan penelitianpengendalian b. Ketelitian Meter Air Hasil pengujian Lembaga Pendidikan menunjukkan bahwa meter air tidak selalu dapat diandalkan kebenaran penunjukkannya. ternyata untuk beberapa kondisi sistem pengaliran air, meter air memperlihatkan kekurangtelitian saat beroperasi. Disamping kecepatan aliran, yang dapat mempengaruhi ketelitian meter air adalah udara. Sebuah instalasi penyaluran air minum yang bekerja secara periodik, pada saat operasi berhenti, maka sejumlah udara akan masuk ke dalam pipa distribusi dari celah sambungan pipa, katup yang tidak tertutup sempurna atau dari pipa yang bocor. Aliran udara dalam meter air akan memutar dial meter dengan cepat. Peristiwa ini sering ditemui di lapangan pada meter air konsumen. Tiap keluhan konsumen dapat diartikan sebagai suatu gejala ketidakpuasan terhadap tingkat pelayanan PDAM dan keadaan seperti ini harus dihindari sedini mungkin dengan cara : - Menganjurkan kepada konsumen agar menutup keran dengan sempurna dan jika ada kerusakan segera dilaporkan kepada PDAM. Universitas Sumatera Utara - Memperbaiki sambungan pipa distribusi yang menimbulkan kebocoran kecil, sedang dan besar. - Menggiatkan inspeksi keliling untuk memantau kemungkinan adanya kebocoran pipa distribusi. - Berusaha agar instalasi sistem distribusi bekerja secara kontinu. Tekanan yang bekerja pada pipa akan menentukan kecepatan aliran dalam pipa dan akan mempengaruhi besarnya starting flow. Starting flow adalah debit aliran terkecil yang diperlukan untuk dapat menggerakkan alat penghitung meter air. Kecepatan aliran di bawah starting flow akan mengakibatkan air tidak tercatat pada meter air. 2. Pipa Transmisi dan Distribusi Kehilangan air pada pipa transmisi sering terjadi karena adanya kebocoran yang dipengaruhi oleh tekanan di dalam dan di luar pipa yang tidak seimbang. Beberapa hal yang mempengaruhi adalah konstruksi pemasangan, penyambungan serta kualitas material yang digunakan dan usia dari pipa. Pada pipa distribusi yang mengalirkan air kepada pelanggan, kehilangan air sangat besar karena banyaknya pipa-pipa kecil yang potensial sebagai sumber kebocoran. - Tekanan Tekanan dalam pipa diakibatkan oleh gaya yang bekerja dalam pipa tersebut. Gaya yang bekerja adalah gaya hidrostatis dan gaya hidrodinamis. Gaya hidrostatis adalah gaya yang diakibatkan tekanan yang bekerja pada air dalam keadaan diam di dalam pipa DPU RI, 1974. Gaya hidrodinamis adalah gaya dorong yang dapat diberikan oleh Universitas Sumatera Utara air yang bergerak dalam pipa. Jika dibandingkan, besar gaya hidrodinamis yang diakibatkan oleh kecepatan air dalam pipa lebih kecil dari gaya hidrostatis yang diakibatkan oleh tekanan air yang diam . Dalam kehilangan air, tekanan dalam pipa merupakan indikator terjadinya suatu kebocoran fisik pada jaringan distribusi. Tekanan yang besar dalam pipa akan mengakibatkan udara di dalam pipa, udara yang terakumulasi dalam pipa akan mempengaruhi peputaran propeller dari meter air. - Konstruksi Sambungan antar pipa ataupun dengan fitting harus kokoh. Pada lokasi penyeberangan perlu adanya jembatan pipa atau penyangga serta angker blok pada lokasi-lokasi rawan untuk meredam gaya-gaya dari luar. Penimbunan lapisan paling bawah dengan pasir, kerikil dan dipadatkan dengan tanah. sebelum penimbunan secara permanen, terlebih dahulu dilakukan pengetesan tekanan pada pipa. Untuk penyambungan pipa tergantung jenis pipa yang akan disambung. Untuk sambungan pipa persil menggunakan clamp saddle untuk mencegah terjadinya kebocoran pada sambungan ini. - Beban Adanya getaran lalu lintas dan beban dari luar seperti kendaraan akan mengakibatkan beban yang dipikul pipa semakin besar. beban ini dapat direduksi dengan cara penimbunan pipa yang mengikuti peraturan. Beban yang dipikul pipa akan semakin kecil pengaruhnya jika pemasangan pipa dilakukan dengan baik. Universitas Sumatera Utara - Kualitas Material Pemilihan kualitas material harus baik dan dilakukan dengan cermat. Hal ini akan mempengaruhi kecepatan terjadinya kerusakan pada sistem jika kualitasnya buruk. Kualitas yang bagus akan berusia lebih lama dan lebih tahan terhadap gangguan. - Korosi Korosi internal merupakan proses korosi di dalam pipa akibat proses kimia antara air dengan pipa logam, sehingga pipa akan mudah retakpecah jika beban bertambah atau tekanannya yang bertambah. Pengaruh kualitas air dapat menyebabkan korosi. 3. Perlengkapan Pipa Fitting Perlengkapan pipa ini meliputi joint, bend, tee, cross dan valve. Kondisi system penyambungan antar fitting yang kurang baik dan tidak sesuai dengan tekanan kerja yang diijinkan akan menyebabkan pipa mudah pecah. Daerah tempat penyambungan fitting dengan pipa merupakan daerah yang rawan akan kebocoran terlebih – lebih jika konstruksi pemasangannya tidak bail sehingga sangat dipengaruhi oleh beban yang bekerja pada tempat tersebut. 4. Pemakaian Air tanpa Meter Air Pemakaian air oleh pelanggan tetapi tidak dilengkapi oleh meter air. Sehingga untuk beban rekening tidak berdasarkan pemakaian air sebenarnya dan angka menjadi tidak pasti. 5. Sambungan Liar Illegal Connection Universitas Sumatera Utara Sambungan yang terjadi dengan menapping pipa pelayanan tanpa diketahui pihak PDAM. Tujuannya agar pemakaian air tidak tercatat sehingga tidak perlu membayar beban rekening. 6. Pencucian Pipa Flushing Air yang digunakan untuk mencuci pipa merupakan jumlah tidak tercatat. Umumnya jumlah dipakai sebesar 2 dari jumlah produksi, tetapi seharusnya melalui meter air agar jelas berapa jumlah pemakaiannya. 7. Kesalahan Administrasi Administrasi kurang tertib, seperti penagihan yang kurang tertib dan tidak menurut sistem yang telah ditetapkan, proses pembacaan meter air, pencatatan meter, kesalahan pada pembukuan lainnya, proses pembuatan rekening ataupun karena petugas pembaca meter tidak membacanya. Pemakaian untuk infrastruktur, hidrant, taman-taman kota seringkali tidak diketahui secara pasti karena tidak ada meter air. Kesalahan administrasi akan mengacaukan dan sulit untuk dikendalikan. Jumlah pemakaian air menjadi tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, sehingga air yang terdistribusi dengan yang terpakai menjadi tidak jelas 8. Sosial Budaya Sambungan liar, tanpa meter air, meter air dimodifikasi, sambungan ganda sebelum meter air, melepas meter air saat pengaliran kemudian dipasang lagi, merusak cara kerja meter air, membubuhkan garam pada gelas meter air, meletakkan magnet di dekat dial merupakan bentuk-bentuk kecurangan yang pernah ditemui dan dilakukan oleh konsumen. Tujuan dari itu semua adalah agar angka tercatat lebih kecil sehingga membayarnya menjadi murah. Hal ini menunjukkan kesadaran masyarakat masih kurang dan begitu juga kesadaran untuk melapor. Universitas Sumatera Utara Kondisi sosial para pegawai PDAM pun kurang bertanggungjawab, petugas pembaca meter air yang merupakan ujung tombak perusahaan jika kurang bertanggungjawab akan mempengaruhi pendapatan yang sebenarnya. 2.1..4. Metoda Pengendalian Kehilangan Air Kehilangan air menyebabkan kerugian pada Perusahaan Air Minum maupun bagi konsumen, baik dari segi keuangan maupun dari segi kuantitas, kualitas dan kontiniutas air. Pada dasarnya tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kehilangan air adalah lebih baik, dari pada melakukan tindakan untuk mengatasi terjadinya kehilangan air Oleh karena itu tindakan sedini mungkin untuk mencegah terjadinya kehilangan air merupakan suatu hal yang sangat perlu di lakukan. • Kehilangan air ini dapat terjadi akibat kebocoran pada jaringan pipa distribusi dan adanya sambungan tidak tercatat illegal connection. Sumber kehilangan yang disebabkan oleh kebocoran jaringan distribusi ini biasanya diakibatkan oleh tekanan air pada pipa tersebut terlalu besar, sehingga pipa menjadi pecah atau sambungan pipa terlepas, untuk itu pencegahannya dapat dilakukan dengan cara pengendalianpengaturan tekanan air pada jaringan pipa. Sedangkan untuk mencegah adanya sambungan tidak tercatat, maka perlu dilakukan pemeriksaan kemungkinan adanya sambungan tidak tercatat. Universitas Sumatera Utara Ada dua metode atau cara yang umum dipakai dalam usaha menyelidiki dan mencari letak sumber kehilangan air ditinjau dari segi pengambilan inisiatif adalah sebagai berikut: a. Penyelidikan secara Pasif Pada metode ini tidak dilaksanakan pengukuran atau deteksi kehilangan air, tidak membentuk team khusus tapi hanya berdasarkan pada kebocoran yang dilaporkan oleh masyarakat, polisi dan petugas PDAM, seperti adanya genangan air di jalan raya atau munculnya keluhan dari konsumen karena tekanan pada jaringan distribusi sangat rendah, ataupun karena air yang sampai pada pelanggan kurang memenuhi kriteria yang seharusnya. b. Penyelidikan secara Aktif Metode menyelidiki secara aktif adalah penyelidikan dan pencarian letak sumber kehilangan air dengan usaha melakukan pendeteksian dan pengukuran di lapangan yang meliputi: • Sonding secara teratur Penyelidikan kehilangan air dengan mendeteksi suara aliran air dengan bantuan peralatan atau memakai alat detektor kebocoran air. Prinsip kerja alat tersebut adalah menangkap suara aliran air akibat kebocoran yang terjadi. Metode ini dilaksanakan dengan mendengarkan karakteristik kebocoran melalui alat pencari kebocoran yang dihubungkan dengan pipa, katup atau hidran secara rutin dilakukan oleh team pengawas kebocoran pipa transmisi dan distribusi, dengan memakai alat Universitas Sumatera Utara detector. Agar mendapat hasil yang cukup akurat maka sebaiknya dilakukan pada malam hari pada saat aliran minimum atau saat tidak ada pemakaian . Hal ini dikarenakan saat aliran minimum tekanan dalam pipa relatif tinggi sehingga bila terdapat kebocoran maka akan mudah terdeteksi karena aliran cukup deras. • Pengendalian Tekanan Kebocoran air pada jaringan pipa antara lain disebabkan oleh tekanan air pada jaringan pipa tersebut terlalu besar sehingga dapat mengakibatkan pipa menjadi pecah atau sambungan pipa menjadi lepas. Untuk itu disarankan tekanan air pada jaringan pipa distribusi tidak lebih kecil dari 10 meter kolom air 1 atm, dan tidak terlalu besar dari 40 m kolom air 4 atm, namun demikian sebenarnya tekanan air maksimal lebih dipengaruhi oleh jenis pipa yang dipasang. Pengendalian terkanan merupakan pengendalian secara preventif atau pencegahan. Metode ini merupakan cara yang sederhana dan cepat . Penurunan tekanan dapat dilakukan dengan cara antara lain mengurangi tekanan pada pompa, memasang break pressure tank dan pressure reducing valve. • Pengukuran zona Zone Metering Pada metode ini terlebih dahulu daerah distribusi di bagi menjadi beberapa distrikzona sehingga aliran masuk dan Universitas Sumatera Utara keluar dari distrik tersebut dicatat oleh meter induk yang ditempatkan secara starategis untuk mengisolasi distrikzona tersebut, penyelidikan ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain: - Zone Metering Pengukuran besarnya pemakaian air melalui meter induk distrik tersebut, kemudian dibandingkan dengan jumlah air yang tercatat pada langganan, sehingga diketahui besarnya kehilangan air pada distik tersebut. - Waste Metering Penyelidikan kehilangan air berdasarkan besarnya aliran malam minimum yang merupakan indikator terjadinya kehilangan air, dengan pengukuran yang diasumsikan, bahwa pemakaian air pada malam hari merupakan aliran yang disebabkan oleh kebocoran. c. Klasifikasi Non Revenued Water NRW Non Revenued Water NRW merupakan jumlah air yang tidak tercatat dan air yang tidak menjadi penghasilan. NRW diklasifikasikan menjadi: • Un-Accounted For Water Air yang tidak tercatat terukur tidak dapat di pertanggung jawabkan. Air yang hilang tidak terpantau, tidak diketahui lokasi dan kedudukannya. • Non Revenued Water Universitas Sumatera Utara Air yang tidak menjadi penghasilan dapat dipertanggung jawabkan. Air yang hilang dapat diukur dan diketahui besarnya namun tidak dapat di rekeningkan. Kehilangan air dapat dijelaskan dalam gambar 2.1 berikut ini. Gambar 2 1 Diagram kehilangan air YPTD,2006 Pada diagram diatas, air yang menjadi pendapatan adalah air yang tercatat, tertagih dan terbayar, selebihnya air yang hilang sebagai kehilangan air secara fisik dan kehilangan air secara komersial non fisik. Kehilangan air secara komersial AIR SECARA FISIK Kebocoran Sambungan tidak sah Pemakaian yang tidak tercatat dlm meter Pemakaian oleh masy. tidak melalui meter Pemakaian tidak tertagih Air Bersih yang diproduksi Air Bersih yang dikonsumsi Air Bersih yang melalui meter Air Bersih yang tercatat dalam meter Pendapatan dari Air Tercatat dalam meter tertagih dan terbayar KEHILANGAN AIR KOMERSISL Universitas Sumatera Utara d. Manfaat Pengendalian NRW Manfaat utama pengendalian NRW diperoleh dari penghematan ekonomi atau pendapatan yang semakin meningkat oleh karena itu pelaksanaan pengukuran pengendalian NRW pada umumnya hanya berguna apabila keuntungan ekonomi yang diperoleh lebih besar dari pada biaya pelaksanaan pengukuran pengendalian kebocoran itu sendiri. Maka besarnya manfaat ekonomi yang dihasilkan dari aplikasi pengukuran pengendalian NRW akan memberikan dua sumber yang terpisah, sumber-sumber ini menghasilkan keuntungan sebagai berikut: • Penurunan biaya operasi tahunan • Penundaan pola modal atau bagian pola modal diperlukan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan sumber, reservoir, pekerjaan penjernihan instalasi, pipa dan lain sebagainya.

2.2. PEMBUATAN NERACA AIR