13
Pengembangan Pendekatan PAKEM. Selanjutnya tahap ke dua diisi dengan Praktek Menyusun Silabus dan RPP yang
menerapkan pendekatan PAKEM. Selesai kegiatan ini dilanjutkan dengan post tes. Hal ini disebabkan karena kegiatan berikutnya
akan dilaksanakan dalam bentuk praktek langsung dikelas. b Real Teching berupa kegiatan mempraktekkan Silabus dan RPP
yang menerapkan pendekatan PAKEM. Silabus dan RPP ini harus sudah dibuat pada sidang pleno. Setelah kegiatan real teaching
dilaksanakan diadakan refleksi untuk mengetahui beberbagai kekurangan yang selanjutnya dijadikan dasar untuk kegiatan real
teaching berikutnya.
8. Bahan-bahan Kegiatan Latihan dan Bimbingan
Bahan-bahan bimbingan teknis adalah materi-materi presentasi: 1. SI dan SKL
2. Pengembangan Profesionalisme Guru yang Berkelanjutan 3. Model-model Pembelajaran Aktif
F. Deskripsi Kondisi Sekolah
SMP Negeri 2 Cikeusik berdiri pada tanggal 29 Januari 1998 melalui SK Mendikbud No 13a011998. Letak geografis SMPN 2 Cikeusik lebih
kurang 4 KM dari kecamatan Ciekusik dan 80 KM sebelah selatan ibu kota Kabupaten Pandeglang. Sekolah ini beralamat di JL. Raya Umbulan Km. 03
Kecamatan Cikeusik, Pandeglang Sebagai daerah yang letaknya cukup jauh dengan ibu kota
kabupaten ditunjang oleh keadaan infrastruktur jalan yang kondisi masih rusak menjadi salah satu penyebab kondisi masyarakat di sekitar SMPN 2
Cikeusik secara keseluruhan masih jauh dari harapan sejahtera. Hal ini terlihat dari data tingkat kesejahteraan orang tua siswa SMPN 2 Cikeusik
sekitar 80 berada pada tahap prasejahtera. Sejalan dengan tingkat kesejahteraan penduduk yang masih rendah,
tingkat kesadaran penduduk sekitar sekolah terhadap pentingnya pendidikan juga masih kurang dan terlihat dari: a masih terdapatnya anak usia sekolah
yang menempuh pendidikan; b masih rendahnya dukungan orang tua siswa
14
masyarakat sekitar sekolah terhadap program sekolah, baik dukungan moril maupun materiil.
Kondisi sosial masyarakat di sekitar sekolah sangatlah heterogen karena merupakan campuran dari penduduk asli dan transmigran asal
Cirebon dan Indramayu. Namun, dilihat dari mata pencaharian umumnya bersifat homogen karena mereka sebagian besar bekerja sebagai buruh tani
dan petani. Keadaan siswa SMPN 2 Cikeusik pada tahun 20102011 dapat
dilihat pada tabel berikut: Tabel 1
Keadaan siswa SMPN 2 Cikeusik pada tahun 20102011 KLS
TINGK. ROMBEL
JML.MURID L
P JML.
VII 4
67 43
110 VIII
3 58
71 129
IX 3
43 45
88 JML.
10 168
159 327
Adapun tingkat pendidikan orang tua siswa 50 SD, 30 SMP, 8 SMA, 2 S1, dan 10 di bawah SD.
Tenaga Pendidik di SMP Negeri 2 Cikeusik berjumlah 18 orang dengan rincian : Sarjana 16 orang 89 dan belum sarjana 2 orang 11.
Sedangkan tenaga kependidikan berjumlah 4 orang dengan rincian : 3 orang 75 lulusan SMASMK, dan 1 25 orang lulusan SMP.
Potensi yang dimiliki oleh para siswa SMP Negeri 2 Cikeusik yang dapat dikembang, diantaranya olah raga atletik, bola voly dan sepak bola,
seni membaca Al Qur’an, Seni Qasidah, Vokal Grup dan pengembangan di bidang akademik. Namun, hal tersebut kurang dapat berkembang secara
maksimal. Hal ini disebabkan kurangnya sarana penunjang dan dana yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan potensi tersebut.
Saat ini SMP Negeri 2 Cikeusik termasuk salah satu dari sekian SMP di Kabupaten Pandeglang yang mendapat binaan langsung dari
Program Mainstreamig Good Practices in Basic Education MGP-BE kejasama Dinas Pendidikan Dengan UNICEF dari Bantuan Uni Eropa. Salah
satu program
MGP-BE ini
adalah adalah
meningkatkan kapasitaskemampuan guru dalam pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyeangkan. Namun, dalam pelaksanaannya program tersebut
15
baru menyentuh mata pelajaran Bahasa Indonesia, B. Inggris, Matematika, IPA dan IPS. Sedangkan mapel lainnya belum mendapat pembinaan khusus.
G. Pertanyaan Penelitian