Kegiatan Siklus 2 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

24 Berdasarkan data tersebut nilai rata-rata pretes adalah 6,18 atau sekitar 62 sedangkan rata-rata hasil post tes meningkat menjadi 9,06 atau 91. Hal ini menunjukkan ada peningkatan pemahaman guru SMPN 2 Cikeusik dalam kaitannya dengan PAKEM, yakni sekitar 29. Data ini ditunjang dengan hasil pengamatan observasi yang memperlihatkan bahwa seluruh guru SMPN 2 Cikeusik telah mengikuti workshop PAKEM dengan aktivitas yang baik, bahkan sebagian sangat baik. Kenyataan di atas menunjukkan kegiatan PTS yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM telah tercapai dengan baik. Namun, ketercapaian PTS untuk dapat meningkatkan keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM itu sendiri belum dapat dinyatakan berhasil karena guru-guru tersebut terutama yang menjadi subyek penelitian belum mempraktekkan pemahaman mereka tentang PAKEM secara langsung di kelas. Atas dasar itulah maka dibutuhkan siklus berikutnya berupa bimbingan langsung praktek penerapan PAKEM di kelas.

C. Kegiatan Siklus 2

Sebagaimana diungkapkan di atas bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam PTS ini adalah a Meningkatkan pemahaman Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM; b Meningkatkan keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1 terungkap bahwa Guru SMPN 2 Cikeusik telah memahami apa yang dimaksud dengan PAKEM. Namun keterampilan mereka dalam menerapkan PAKEM belum diketahui dengan pasti. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai pada siklus ini akan memfokuskan pada peningkatan keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM. 1. Perencanaan Seusai dengan fokus tujuan di atas, kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus 2 adalah sebagai berikut: 25 1 Memberikan tugas kepada guru untuk membuat persiapan mengajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan digunakan pada siklus 2 ini. 2 Mempersiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar. 3 Mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam diskusi antara kepala sekolah sebagai peneliti dan guru sebagai mitra peneliti.. 2. Pelaksanaan Tindakan. Kegiatan pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus 2 adalah: a mengadakan diskusi dan memberi pendampingan bagi guru untuk membuat persiapan mengajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang akan digunakan pada siklus 2 ini b memonitoring atau mensuverpisi kegiatan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya. Kegiatan kepala sekolah sebagai peneliti adalah mengamati jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen observasi, sementara kegiatan guru sebagai mitra peneliti adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Adapun materi, metode dan media pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru-guru yang menjadi subyek penelitian untuk digunakan pada pertemuan 1 siklus 2 ini adalah sebagai berikut: Tabel 4 MATERI, METODE, DAN MEDIA YANG DIGUNAKAN GURU PADA PERTEMUAN 1 SIKLUS 2 No Mapel Kelas Semester Materi Metode Pembelajaran Media Pembelajaran 1 PKn VIII Smtr 1 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat Diskusi mengisi lembaran kerja • Lembaran Kerja • Buku Paket 2 PAI VII Smtr 1 Menunjukkan tanda-tanda adanya Allah Swt. Ceramah bervariasi • Buku Paket 26 No Mapel Kelas Semester Materi Metode Pembelajaran Media Pembelajaran 3 Seni Budaya IX Smtr 1 Unsur-unsur seni rupa Mancanegara Diskusi mengisi lembaran kerja • Lembaran Kerja • Buku Paket 3. Pengamatan Pada tahap ini, kepala sekolah sebagai peneliti melakukan pemantauan kegiatan proses belajar mengajar yang ditampilkan oleh guru-guru yang telah ditetapkan sebagai subyek penelitian. Monitoring ini dibantu dengan instrumen penelitian berupa lembar observasi yang telah disiapkan. Aktivitas yang diamati bukan hanya aktivitas guru, tetapi juga aktivitas siswa. 1. Mengobservasi tampilan Guru yaitu mengamati : a Pengembangan materi pengajaran yang dilakukan guru. b Strategi belajar mengajar yang dikembangkan guru. c Metode pembelajaran yang dipilih dan ditampilkan guru dalam pembelajaran di kelas. d Media pengajaran yang dipilih dan ditampilkan guru dalam pembelajaran di kelas. e Sumber belajar yang dipilih dan dipergunakan guru dalam kegiatan pembelajaran. 2. Mengobservasi aktivitas siswa yaitu mengamati : a Keseriusan siswa mengikuti kegaitan belajar mengajar b Keaktifan dalam menjawab pertanyaan guru danataumengajukan pertanyaan. c Keterlibatan atau keaktifan siswa dalam diskusi atau kerja kelompok KEJARKOP. Adapun alat atau instrumen yang digunakan sebagai data pendukung adalah instrumen berupa pedoman observasi aktivitas guru dan siswa terlampir. 4. Refleksi Ada dua hal yang menjadi fokus refleksi pada siklus ini, yakni 1 Apakah RPP yang dibuat sudah mengedepankan pendekatan PAKEM terutama dilihat dari skenario atau langkah-langkah pembelajarannya; 2 Apakah 27 pelaksanaan pembelajarannya juga sudah mengedapankan pendekatan PAKEM. Berdasarkan data dari hasil penilaian RPP lihat format penilaian RPP pada lampiran diperoleh data bahwa dari 3 RPP yang dibuat oleh guru yang menjadi subyek penelitian ternyata baru 1 RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran mapel Seni Budaya yang dapat dikatagorikan cukup baik dilihat dari unsur kejelasan tujuan, pemilihan dan pengorganisiran materi, kejelasan skenario, penggunaan metode dan alat evaluasi yang digunakan. Namun, dalam RPP mapel Seni Budaya ini juga masih terdapat aspek yang dianggap kurang yakni dalam hal pemilihan media yang dianggap masih kurang variatif. Dua RPP lainnya yang dibuat oleh guru mapel PKn dan PAI masih dikatagorikan kurang. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5 REKAPITULASI HASIL PENILAIAN RPP PERTEMUAN KE -1 SIKLUS 2 1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran tidak menimbul kan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar 4 4 4 2. Pemilihan materi ajar sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik 4 3 4 3. Pengorganisasian materi ajar keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu 4 3 4 4. Pemilihan sumbermedia pembalajaran sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik 2 2 2 5. Media pembelajaran yang digunakan mengedepankan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan 2 2 2 6. Kejelasan skenario pembelajaran langkah-langkah kegiatan pembelajaran : awal, inti, dan penutup 2 2 3 7. Kerincian skenario pembelajaran setiap langkah tercermin strategimetode dan alokasi waktu pada setiap tahap 2 2 3 8. Metode, SkenarioLangkah-langkah pembelajaran yang digunakan mengedepankan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan 2 2 3 9. Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran 3 3 3 10. Kelengkapan instrumen soal, kunci, pedoman penskoran 3 3 3 Skor Total 28 26 31 28 Keterangan = Kriteria penilaian sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik 5 = sangat baik Pedoman Penafsiran Skor Jumlah skor 0 – 10 = Sangat tidak baik Jumlah skor 11 – 20 = Tidak baik Jumlah skor 21 – 30= Kurang baik Jumlah skor 31 – 40 = Baik Jumlah skor 41 – 50 = Sangat baik Berdasarkan pendoman penskoran di atas, dapat dinyatakan bahwa RPP yang telah dibuat oleh guru mapel PKn dan PAI dapat dikatagorikan masih kurang baik, sedangkan RPP yang dibuat guru mapel Seni Budaya dapat dikatagorikan baik. Beberapa permasalahan yang muncul berdasarkan hasil refleksi diskusi antara peneliti dan mitra peneliti yang selanjutnya menjadi bahan perbaikan untuk siklus berikutnya adalah: - Penyusunan langkah-langkah pembelajaran belum disusun secara sistematis serta belum mengedepankan pendekatan PAKEM. Oleh karena itu pada siklus yang berikutnya langkah-langkah pembelajaran akan disusun secara sistematis dan mengedepankan pendekatan PAKEM. - Media pembelajaran yang digunakan hanya media yang ada dikelas, seperti papan tulis. Pada siklus berikutnya akan dibuat media pembelajaran yang lebih variatif. Sedangkan dilihat dari parktek atau pelaksanaan pembelajarannya, juga terlihat bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mapel Seni Budaya agak lebih baik dibandingkan dua guru lainnya. Hal ini tampak dari data hasil observasi seperti tampak pada tabel berikut ini. Tabel 6 LEMBARAN OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE -1 SIKLUS 2 NO INDIKATORASPEK YANG DIAMATI NAMA GURU PKn PAI Seni Budaya 29 NO INDIKATORASPEK YANG DIAMATI NAMA GURU PKn PAI Seni Budaya + , - . 1 2 3 4 - 4 - 5 4 + 4 4 4 4 6 + 4 , - 1 - 7 2 - 3 - . 8 9 : : 4 9 9 ; + ; ,3 1 ,, Keterangan = Kriteria penilaian sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik 2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik 5 = sangat baik 30 Pedoman Penafsiran Skor Jumlah skor 0 – 24 = Sangat tidak baik Jumlah skor 25 – 48 = Tidak baik Jumlah skor 49 – 72 = Kurang baik Jumlah skor 73 – 96 = Baik Jumlah skor 97 – 120 = Sangat baik Berdasarkan tabel di atas dan dengan berpedoman pada penafsiran skor tersebut, terlihat bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh oleh guru mapel PKn dan PAI masih dikatagorikan kurang baik. Sedangkan untuk guru mapel Seni Budaya dapat dikatagorikan baik, walau terdapat beberapa unsur penilaian yang masih kurang baik. Dilihat dari data hasil observasi aktivitas siswa yang diamati berdasarkan aspek; 1 keseriusan dalam mengikuti pelajaran; 2 mengajukan atau menjawab pertanyaan; dan 3 keterlibatan dalam kerja kelompok atau diskusi, yang masing-masing aspek diberi nilai maksimun 4 dengan ketentuan sebagai berikut 1 = kurangtidak baik tidak pernah 2 = cukuphanya 1 x 3 = baik 2x 4 = sangat baikLebih dari 2x Adapun pedoman peskoran yang digunakan untuk mengetahui baik tidaknya aktivitas siswa menggunakan ketentuan sebagai berikut: Skor 1 - 3 = tidakkurang baik Skor 4 - 6 = cukup Skor 7 - 9 = baik Skor 10-12 = sangat baik Ketentuan tersebut diperoleh dari perkalian antara nilai maksimun dengan jumlah aspek yang diteliti, dalam hal ini jumlah aspek aktivitas siswa yang diteliti adalah 3. Dengan demikian skor maksimumnya adalah 3 x 4 = 12. Berdasarkan ketentuan tersebut diperoleh data aktivitas siswa dalam mata pelajaran PKn lihat lampiran 13 pada pertemuan 1 siklus 2 ini masih belum baik hal ini karena skor rata-rata yang diperoleh baru mencapai 6,23 cukup dengan rincian: a tingkat keseriusan dalam mengikuti pelajaran mendapatkan mendapat nilai rata-rata 2,82 cukup, dan mendekati baik; b mengajukan atau menjawab pertanyaan mendapatkan nilai rata-rata 1,44 mendekati cukup; dan c keterlibatan dalam kerja kelompok atau diskusi mencapai nilai rata-rata 1,97 mendekati cukup 31 Sedangkan untuk mapel PAI lihat lampiran 14, aktivitas siswa dalam KBM pada pertemuan 1 siklus 2 ini juga masih kurang baik hal ini karena skor rata-rata yang diperoleh baru mencapai 6,31 cukup dengan rincian: a tingkat keseriusan dalam mengikuti pelajaran mendapatkan mendapat nilai rata-rata 2,72 cukup, mendekati baik; b mengajukan atau menjawab pertanyaan mendapatkan nilai rata-rata 1,52 mendekati cukup dan c keterlibatan dalam kerja kelompok atau diskusi mencapai nilai rata-rata 2,07 cukup. Dalam mapel Seni Budaya lihat lampiran 15 aktivitas siswa dalam kegiatan belajar agak lebih tinggi yakni mencapai skor rata-rata 6,45 cukup, mendekati baik namun masih harus ditingkatkan. Hail refleksi berupa kegiatan diskusi antara peneliti dan mitra peneliti diketahui bahwa adanya nilai yang dapat ditafsirkan masih kurang baik pada umumnya disebabkan karena metode dan media pembelajaran yang digunakan masih belum variatif. Tidak variatifnya metode dan media pembelajaran inilah yang selanjutnya berakibat pada tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran masih rendah. Oleh karena itu, pada siklus berikutnya akan ditampilkan metode dan media pembelajaran yang lebih variatif serta dapat merangsang atau memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif.

D. Kegiatan Siklus 3