PTS PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU

(1)

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU DALAM PENERAPAN

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN

MENYENANGKAN (PAKEM) MELALUI KEGIATAN PELATIHAN DAN

BIMBINGAN (LATBIM) DI SMPN 2 CIKEUSIK KABUPATEN PANDEGLANG

(Penelitian Tindakan Sekolah)

Disusun Oleh:

AINA MULYANA, S.Pd NIP: 19710222 2000031003

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

DINAS PENDIDIKAN

SMPN 2 CIKEUSIK

2010


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan hasil Penelitian Tindakan Sekolah yang diberi judul “Upaya Peningkatan

Keterampilan Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan

Menyenangkan (PAKEM) Melalui Kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan (LATBIM) Di

SMPN 2 Cikeusik Kabupaten Pandeglang”

Tujuan penyusunan laporan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini adalah

untuk memberikan informasi beberapa temuan yang telah diperoleh sehingga

dapat dijadikan bahan kajian rekan-rekan kepala sekolah dalam mengambil

kebijakan terutama terkait dengan implementasi penerapan pendekatan PAKEM

dalam kegaitan belajar mengajar ”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah turut aktif dalam pelaksanaan PTS dan dalam penyusunan

laporan ini. Semoga kebaikannya dapat diterima sebagai amal kebaikan di sisi

Allah SWT.

Penulis menyadari bahan PTS ini masih memiliki bebagai kekurangan.

Namun demikian, penulis mengharapkan semoga laporan PTK ini memiliki

manfaat yang sebesar-besarnya.

Pandeglang,

Nopember 2010

Peneliti,

Aina Mulyana, S.Pd

NIP. 132 257 658


(3)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ...

ii

DAFTAR ISI ...

iii

DAFTAR GAMBAR, TABEL DAN LAMPIRAN………

v

ABSTRAK ...

vii

BAB I

PENDAHULUAN ...

1

A. Latar Belakang Masalah ...

1

B. Identifikasi Masalah ...

2

C. Pembatasan Masalah ...

3

D. Rumusan Masalah ...

3

E. Tujuan Penelitian ...

3

F. Manfaat Penelitian ...

3

G. Definisi Istilah...

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA ...

5

A. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM) ...

5

1. Pengertian Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan (PAKEM) ………..

5

2. Bagaimana Pelaksanaan PAKEM? ...

6

3. Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan

PAKEM

7

B.

Pelatihan dan Bimbingan PAKEM

...

10

C.

Hipotesis Tindakan ………..

13

BAB III

METODE PENELITIAN ...

14

A. Lokasi Penelitian

...

14

B. Waktu Penelitian dan Lamanya Penelitian ...

14

C. Subyek Penelitian ...

14

D. Variabel penelitian ……...

15

E. Teknik Pengumpulan Data...

15

F. Teknik Pembahasan ...

16

F. Rancangan Tindakan ...……….

17

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 18

A. Kondisi Sekolah ... 18

B. Siklus 1 ...

19

1. Perencanaan ...

19

2. Pelaksanaan Tindakan ...

20

3. Pengamatan. ...

20

4. Refleksi ...

22

C. Siklus 2 ...

23

1. Perencanaan ...

23

2. Pelaksanaan Tindakan ...

24


(4)

4. Refleksi ...

25

D. Siklus 3 ... 30

1. Perencanaan ...

30

2. Pelaksanaan Tindakan ...

31

3. Pengamatan. ...

32

4. Refleksi ...

32

E. Pembahasan ………..

36

BAB V

KESIMPULAN ... 41

A. Simpulan ...

41

B. Saran ...

42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ...

45

BIODATA PENULIS ……….


(5)

DAFTAR GAMBAR, GRAFIK, TABEL DAN LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Hal

1

Gb 1 :

Hubungan antar variabel X dan Y

...

15

DAFTAR GRAFIK

Hal

1

Pencapaian Skor Nilai Keterampilan Guru dalam Pembuatan

Rencana Pembelajaran ……….

39

2

Pencapaian Skor Nilai Keterampilan Guru dalam Pelaksanaan

(Praktek) Pembelajaran ……….

39

3

Pencapaian Skor Rata-rata Aktivitasi Siswa dalam KBM

40

DAFTAR TABEL

Hal

1

Keadaan siswa SMPN 2 Cikeusik pada tahun 2010/2011 ...

18

2

Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Mengikuti Pelatihan

Pengembangan PAKEM di SMPN 2 Cikeusik ...

21

3

Perbandingan Hasil Pre Tes dan Post Tes Kegiatan Pelatihan

Pengembangan PAKEM SMPN 2 Cikeusik

22

4

Materi, Metode, dan Media yang Digunakan Guru Pada Pertemuan

1 siklus 2 ...

24

5

Rekapitulasi Hasil Penilaian RPP Pertemuan Ke -1 (Siklus 2)

26

6

Lembaran Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke -1

(Siklus 2) ...

27

7

Materi, Metode, dan Media yang Digunakan Guru Pada Pertemuan

2 siklus 3 ...

31

8

Rekapitulasi Hasil Penilaian RPP Pertemuan Ke -2 (Siklus 3)

33

9

Lembaran Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan Ke -2

(Siklus 3) ...

34

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah SMPN 2 Cikeusik Kab.

Pandeglang tahun Pelajaran 2010/2011 ………

46

2 Soal Pretes Pelatihan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif Dan

Menyenangakan (PAKEM) ………

47 3 Soal Post Tes Pelatihan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif

Dan Menyenangakan (PAKEM) ………

49

4 Kunci Jawaban Pretes Dan Post Tes ……….. 51

5 Daftar Nilai Pretes Dan Post Tes Pelaksanaan Kegiatan Workshop

PAKEM ………..

52

6 Lembaran Observasi Pelaksanaan Kegiatan Workshop PAKEM 53

7 Lembaran Observasi Pelaksanaan Pembelajaran ……… 54

8 Lembaran Pengamatan/Penilaian Persiapan Pembelajaran (RPP) 56

9 Hasil Rekapitulasi Nilai Pengamatan/Penilaian Persiapan

Pembelajaran (RPP) ……….

57

10 Rekapitulasi Hasil Observasi Praktek Atau Pelaksanaan

Pembelajaran ……….


(6)

11 Pedoman Wawancara Pada Saat Refleksi ... 60

12 Format Observasi Aktivitas Siswa Dalam KBM ... 62

14 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam KBM Kelas IXA

Mapel PKn ………..

63

15 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam KBM Kelas IXA

Mapel PAI ……….

64

16 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Dalam KBM Kelas IXA

Mapel Seni Budaya ………

65


(7)

ABSTRAK

AINA MULYANA, S.PD ---SMPN 2 Cikeusik

“Upaya Peningkatan Keterampilan Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM) Melalui Kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan (LATBIM) Di SMPN 2 Cikeusik Kabupaten Pandeglang”

Penelitian tindakan sekolah ini dilatarbelakangi oleh rendahnya Hasil pengamatan yang menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil guru SMPN 2 Cikeusik yang telah menerapkan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (yang selanjutnya disebut PAKEM) dalam pelaksanaan KBM. Mereka yang telah menerapkan PAKEM adalah guru-guru yang di bawah binaan UNICEF, yakni guru-guru mata pelajaraan Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, B.Inggris, dan IPS. Guru-guru lain belum menerapkan pendekatan PAKEM dengan alasan mereka belum mendapatkan pelatihan penerapan PAKEM. Bahkan, sebagian guru yang masuk dalam kelompok binaan UNICEF pun belum sepenuhnya menggunakan PAKEM.

Rumusan permasalahan penelitian ini adalah: “Bagaimana efektivitas

kegiatan pelatihan dan bimbingan (LATBIM) yang dilakukan Kepala Sekolah terhadap peningkatan keterampilan guru dalam penerapan pembelajaran

aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) di SMPN 2 Cikeusik

Kabupaten Pandeglang”.

Adapun tujuan khusus dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk mengetahui efevtivitas upaya peningkatan keterampilan guru dalam penerapan PAKEM melalui LATBIM di SMPN 2 Cikeusik kabupaten Pandeglang. Sedangan secara umum, tujuan kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk peningkatan kualitas proses dan hasil belajar di SMPN 2 Cikeusik.

Hasil pelaksanaan penelitian tindakan sekolah yang berlangsung dalam 3 siklus penelitian dapat disimpulkan:

1. Pelatihan dalam bentuk workshop dan bimbingan penerapan pendekatan PAKEM telah menambah pemahaman (wawasan) dan keterampilan guru SMPN 2 Cikeusik tentang pentingnya penerapan pendekatan PAKEM dalam pembelajaran di kelas.

2. Hasil analisis menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan dalam bentuk workshop lebih banyak memberikan tambahan pengetahuan bagi guru tentang materi workshop itu sendiri dalam hal ini tentang pendekatan PAKEM, sedangkan peningkatan keterampilan guru dalam penerapan PAKEM di kelas lebih banyak diperoleh melalui kegiatan bimbingan dalam praktek langsung.

3. Berdasarkan hasil refleksi, kegiatan PTS tentang “Upaya peningkatan

keterampilan guru dalam penerapan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) melalui kegiatan pelatihan dan bimbingan (LATBIM) di SMPN 2 Cikeusik kabupaten Pandeglang” dianggap selesai

telah mencapai tujuan yang diharapkan yakni untuk: a) meningkatkan pemahaman Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM; b)


(8)

PAKEM. Ini berarti Pelatihan dan Bimbingan (LATBIM) yang dilakukan Kepala Sekolah memiliki efektivitas yang cukup tinggi untuk peningkatan keterampilan guru dalam penerapan PAKEM di SMPN 2 Cikeusik Kabupaten Pandeglang. Dengan demikian Pelatihan dan Bimbingan (LATBIM) yang dilakukan Kepala Sekolah memiliki efektivitas yang cukup tinggi untuk peningkatan keterampilan guru dalam penerapan PAKEM di SMPN 2 Cikeusik Kabupaten Pandeglang. Oleh karena itu, hipotesis tindakan dalam PTS ini yang menyatakan “Apabila kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan

(LATBIM) penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM) dapat dilaksanakan dengan baik maka peningkatan keterampilan guru dalam penerapan PAKEM di SMPN 2 Cikeusik Kabupaten Pandeglang akan meningkat” dapat diterima.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Adanya kebijakan peningkatan jaminan kualitas lulusan pendidikan dasar membawa konsekuensi di bidang pendidikan, antara lain perubahan dari model pembelajaran yang tradisional (model atau metode pembelajaran yang lebih berpusat guru) ke pengembangan model atau metode yang lebih berpusat pada siswa. Hal demikian menuntut kemampuan guru dalam merancang model pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa, sesuai dengan karakteristik bidang kajian dan karakteristik siswa agar mencapai hasil yang maksimal. Oleh kerana itu peran guru dalam konteks pembelajaran menuntut perubahan, antara lain: (a) peranan guru sebagai penyebar informasi semakin kecil, tetapi lebih banyak berfungsi sebagai pembimbing, penasehat, dan pendorong, (b) peserta didik adalah individu-individu yang kompleks, yang berarti bahwa mereka mempunyai perbedaan cara belajar sesuatu yang berbeda pula, (c) proses belajar mengajar lebih ditekankan pada belajar daripada mengajar.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan pergeseran peran guru dalam pembelajaran, yaitu :

a. Cara pandang guru terhadap siswa perlu diubah. Siswa bukan lagi sebagai obyek pengajaran, tetapi siswa sebagai pelaku aktif dalam proses pembelajaran. Dalam diri siswa terdapai berbagai potensi yang siap dikembangkan. Oleh katena itu dalam konteks pembelajaran guru diharapkan mampu memberikan dorongan kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

b. Guru diharapkan mampu mengajarkan bagaimana siswa bisa

berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan mengatasi persoalan yang muncul di masyarakat. Antara lain dengan cara memberikan tantangan yang berupa kasus-kasus yang sering terjadi di masyarakat yang terkait bidang studi. Melalui kegiatan tersebut diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, yang pada akhirnya dapat digunakan sebagai bekal kemandirian dalam menghadapi berbagai tantangan di masyarakat. Bahkan lebih jauh lagi diharapkan bisa ikut ambil bagian dalam mengembangkan potensi masyarakatnya.


(10)

Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, hanya sebagian kecil guru SMPN 2 Cikeusik yang telah menerapkan pendekatan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (yang selanjutnya disebut PAKEM) dalam pelaksanaan KBM. Mereka yang telah menerapkan PAKEM adalah guru-guru yang di bawah binaan UNICEF, yakni guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, B.Inggris, dan IPS. Guru-guru lain belum menerapkan pendekatan PAKEM dengan alasan mereka belum mendapatkan pelatihan penerapan PAKEM. Bahkan, sebagian guru yang masuk dalam kelompok binaan UNICEF pun belum sepenuhnya menggunakan PAKEM.

Melihat kondisi tersebut nampaknya perlu usaha untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada guru SMPN 2 Cikeusik tentang penerapan PAKEM. Untuk mewujudkan kompetensi dan peran guru dalam penerapan PAKEM perlu adanya upaya yang dilakukan baik oleh dinas pendidikan, pengawas sekolah, maupun kepala sekolah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah dalam rangka peningkatan keterampilan guru dalam penerapan PAKEM adalah melalui Pelatihan dan Bimbingan (yang selanjutnya disebut LATBIM).

Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian tindakan sekolah untuk mengetahui efektivitas kegiatan LATBIM yang dilakukan kepala sekolah terhadap peningkatan keterampilan guru dalam penerapan PAKEM.

B. Identifikasi Masalah

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab masih rendahnya keterampilan guru SMPN 2 Cikeusik, khususnya guru-guru yang tidak termasuk dalam mapel binaan UNICEF dalam menerapkan PAKEM, antara lain:

a) Kurangnya atau tidak adanya kegiatan pelatihan dan bimbingan tentang PAKEM;

b) Keterbatasan sarana dan prasana pembelajaran untuk mengembangkan PAKEM;

c) Masih kurangnya tenaga kependidikan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan, sehingga sulit untuk mengembangkan PAKEM; d) Motivasi guru dan tenaga kependidikan lainnya masih rendah;


(11)

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan dengan mempertimbangkan waktu, tenaga dan biaya yang tersedia, penelitian tindakan sekolah ini hanya membatasi pada masalah kurangnya atau tidak adanya kegiatan pelatihan dan

bimbingan tentang PAKEM menjadi salah satu penyebab kurangnya atau lemahnya keterampilan guru dalam PAKEM.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian di rumuskan sebagai berikut:

Bagaimana efektivitas kegiatan pelatihan dan bimbingan (LATBIM) yang dilakukan Kepala Sekolah terhadap peningkatan keterampilan guru dalam penerapan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan (PAKEM) di SMPN 2 Cikeusik Kabupaten

Pandeglang? E. Tujuan Penelitian

Tujuan khusus dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk mengetahui efevtivitas upaya peningkatan keterampilan guru dalam penerapan PAKEM melalui LATBIM di SMPN 2 Cikeusik kabupaten Pandeglang.

Sedangan tujuan umum dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk peningkatan kualitas proses dan hasil belajar di SMPN 2 Cikeusik.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan sekolah ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk perbaikan dan peningkatan proses hasil belajar terutama bagi perorangan atau institusi di bawah ini.

1. Bagi Siswa : Dengan penerapan pendekatan PAKEM, siswa akan tergugah semangat belajarnya sehingga menambah akan keberanian untuk bertanya, menjawab, melakukan sesuatu tindakan yang berpola terstruktur, menemukan dan mengembangkan ide-ide baru, sehingga aktivitas dan antusias belajar siswa lebih meningkat.

2. Bagi Guru : Kemampuan menerapkan PAKEM akan memberi kemudahan dalam melaksanakan tugas mengajarnya, karena yang lebih aktif adalah siswa, dan guru hanya mengarahkan saja.


(12)

3. Bagi Sekolah : Hasil dari proses belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

G. Definisi Istilah

Beberapa istilah yang dipergunakan dalam penelitian tindakan sekolah ini, antara lain:

1.

PAKEM adalah singkatan dari pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan

Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan; Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa; Efektif bermakna bahwa proses pembelajaran menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa, sedangkan Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi.

2.

Pelatihan dan Bimbingan (LATBIM) pengembangan PAKEM adalah

gabungan kegiatan pelatihan dan sekaligus bimbingan tentang penerapan PAKEM.


(13)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

1. Pengertian Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Ia ibarat jantung dari proses pembelajaran. Pembelajaran yang baik cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula. Demikian pula sebaliknya.

Hasil belajar pendidikan di Indonesia masih dipandang kurang baik. Sebagian besar siswa belum mampu menggapai potensi ideal/optimal yang dimilikinya. Oleh karena itu, perlu ada perubahan proses pembelajaran dari kebiasaan yang sudah berlangsung selama ini. Pembelajaran yang saat ini dikembangkan dan banyak dikenalkan ke seluruh pelosok tanah air adalah Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan atau disingkat dengan PAKEM. Disebut demikian karena pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak, mengembangkan kreativitas sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

Apa itu PAKEM? PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.

Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi. Menurut hasil


(14)

penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.

Secara garis besar, PAKEM dapat digambarkan sebagai berikut:

• Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan

pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

• Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam

membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

• Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar

yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’

• Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,

termasuk cara belajar kelompok.

• Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam

pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

2. Bagaimana Pelaksanaan PAKEM?

Gambaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut adalah tabel beberapa contoh kegiatan KBM dan kemampuan guru yang besesuaian.

KEMAMPUAN GURU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Guru merencang dan mengelola KBM yang mendorong siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran

Guru melaksanakan KBM dengan kegiatan yang beragam, misalnya:

Percobaan Diskusi kelompok Memecahkan masalah Mencari informasi

Menulis laporan/puisi/cerita Berkunjung keluar kelas


(15)

KEMAMPUAN GURU KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Guru menggunakan alat bantu dan

sumber belajar yang beragam

Sesuai mata pelajaran guru

menggunakan misalnya:

Alat yang tersedia/dibuat sendiri Gambar

Studi Kasus Nara Sumber Lingkungan

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

mengembangkan keterampilan

Siswa:

Melakukan percobaan,

pengamatan atau wawancara Mengumpulkan data atau jawaban

dan mengolahnya sendiri Menarik kesimpulan

Memecahkan masalah atau

mencari rumus sendiri

Menulis laporan/hasil karya lain dengan kata-kata sendiri

Guru memberi kesempatan kepada

siswa untuk mengemukakan

gagasan secara lisan atau tulisan

Melalui: Diskusi

Lebih banyak pertanyaan terbuka Hasil karya yang merupakan

pemikiran anak sendiri Guru menyesuaikan bahan dan

kegiatan belajar dengan

kemampuan siswa

Siswa dikelompok sesuai dengan kemampuan (untuk tugas/kegiatan tertentu)

Bahan belajar disesuaikan dengan kemampuan kelompok tersebut Tugas perbaikan atau pengayaan

diberikan Guru mengkaitkan KBM dengan

pengalaman siswa sehari-hari

Siswa menceritakan atau

memanfaatkan pengalaman

sendiri

Siswa menerapkan hal yang

dipelajari dalam kegiatan sehari-hari

Menilai KBM dan kemajuan siswa secara terus menerus

Guru memantau kerja siswa Guru memberikan umpan balik

3. Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM

Apa yang harus diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM? 1. Memahami sifat yang dimiliki anak

Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi


(16)

merupakan salah satu lahan yang harus kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat anugerah Tuhan tersebut. Suasana pembelajaran yang ditunjukkan dengan guru memuji anak karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud.

2. Mengenal anak secara perorangan

Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat kesulitan sehingga anak tersebut belajar secara optimal. 3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar

Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang.

4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah

Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal tersebut memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan sesering-seringnya memberikan tugas atau mengajukan


(17)

pertanyaan yang terbuka. Pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata “Apa yang terjadi jika …” lebih baik daripada yang dimulai dengan kata-kata “Apa, berapa, kapan”, yang umumnya tertutup (jawaban betul hanya satu).

5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam KBM karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.

6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar

Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) me-rupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat ber-peran sebagai media belajar, tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati

(dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan pertanyaan,

berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan, dan membuat gambar/diagram.

7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar. Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil pekerjaan siswa dan


(18)

memberikan komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka.

8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental

Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur berkelompok serta siswa duduk saling ber-hadapan. Keadaan tersebut bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental lebih diinginkan daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan ‘PAKEM.’

E. Pelatihan dan Bimbingan PAKEM

1. Pengertian dan Tujuan Pelatihan dan Bimbingan (LATBIM)

LATBIM pengembangan PAKEM adalah gabungan kegiatan pelatihan dan sekaligus bimbingan tentang penerapan pembelajaran Aktif, Kreatif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).

Kegiatan yang akan diselenggarakan di SMPN 2 Cikeusik Kabupaten Pandeglang bertujuan:.

a) Meningkatkan pemahaman Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM.

b) Meningkatkan keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM.

2. Sasaran Pelatihan dan Bimbingan (LATBIM)

Sasaran kegiatan LATBIM ini adalah seluruh Guru di SMPN 2 Cikeusik Kabupaten Pandeglang, yakni sebanyak 17 orang guru. Rincian untuk 17 orang guru mata pelajaran adalah sebagai berikut:


(19)

a. Mata Pelajaran Pendidikan Agama 1 orang

b. Mata Pelajaran TIK 1 orang

c. Mata Pelajaran Penjaskes 1 orang

d. Mata Pelajaran Seni Budaya 1 orang

e. Mata Pelajaran PKn 1 orang

f. Mata Pelajaran IPA 2 orang

g. Mata Pelajaran IPS 2 orang

h. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia 2 orang

i. Mata Pelajaran Bahasa Inggris 2 orang

j. Mata Pelajaran Matematika 2 orang

k. Mata Peelajaran Bahasa Daerah 1 orang

l. Mata Pelajaran Mulok Keterampilan 1 Orang

3. Pelaksana Pelatihan dan Bimbingan (LATBIM)

Pelaksana kegiatan LATBIM pengembangan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ini adalah Kepala SMPN 2 Cikeusik dibantu oleh Panitia yang terdiri dari unsur guru dan staf tata usaha.

4. Biaya Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan (LATBIM)

Biaya kegiatan LATBIM pengembangan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) ini adalah dana BOS untuk program pengambangan profesi guru dan sumber dana lain yang tersedia.

5. Waktu dan Tempat Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan (LATBIM) LATBIM pengembangan PAKEM bagi Guru SMPN 2 Cikeusik ini

dilaksanakan di SMPN 2 Cikeusik mulai tanggal 2 Oktober 2010 – 30 Oktober 2010..

6. Struktur Program Pelatihan dan Bimbingan (LATBIM)

Untuk mencapai tujuan sebagaimana disebutkan di depan, kegiatan

LATBIM pengembangan PAKEM ini dilaksanakan dengan struktur


(20)

No. Materi/Kegiatan Alokasi Waktu LATBIM DALAM BENTUK WORKSHOP

1. Pembukaan 1 hari

2. Pre Test

3. Teori Pengembangan Pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).

4. Praktek Menyusun RPP yang menerapkan metode dan/atau model yang mengedepankan pendekatan PAKEM.

5 Post Test

LATBIM DALAM BENTUK PRAKTEK LANGSUNG DI KELAS (I)

6 Pembimbingan pembuat perangkat pembelajaran yang

mengdepankan pendekatan PAKEM

7. Real Teaching atau KBM menggunakan RPP yang menerapkan metode dan/atau model yang

mengedepankan pendekatan PAKEM.

1 Minggu

8. Refleksi dan pembimbingan untuk merevisi perangkat pembelajaran yang akan digunakan pada siklus berikutnya

LATBIM DALAM BENTUK PRAKTEK LANGSUNG DI KELAS (II)

9. Real Teaching atau KBM menggunakan RPP yang menerapkan metode dan/atau model yang

mengedepankan pendekatan PAKEM (hasil revisi tahap sebelumnya).

1 Minggu

7. Skenario Kegiatan Bimbingan Teknis a) Pembukaan

Pembukaan diikuti oleh semua peserta dalam satu ruang sidang besar. Dalam pembukaan disampaikan penjelasan teknis (tujuan/hasil yang diharapkan, peserta, mekanisme, jadwal) pelaksanaan Latihan dan Bimbingan. Setelah kegiatan pembukaan selesai dilanjutkan dengan kegiatan pre tes.

b) Kegiatan inti

Kegiatan inti LATBIM pengembangan PAKEM ini dilaksanakan dalam bentuk sidang pleno dan praktek di kelas (Real Teaching).

a) Sidang pleno berupa presentasi materi-meteri umum oleh nara sumber yang diikuti oleh tanya-jawab dan diskusi masalah-masalah yang terkait langsung dengan pokok materi yang disajikan. Tahap pertama setelah pembukaan disampaikan Teori


(21)

Pengembangan Pendekatan PAKEM. Selanjutnya tahap ke dua diisi dengan Praktek Menyusun Silabus dan RPP yang menerapkan pendekatan PAKEM. Selesai kegiatan ini dilanjutkan dengan post tes. Hal ini disebabkan karena kegiatan berikutnya akan dilaksanakan dalam bentuk praktek langsung dikelas.

b) Real Teching berupa kegiatan mempraktekkan Silabus dan RPP yang menerapkan pendekatan PAKEM. Silabus dan RPP ini harus sudah dibuat pada sidang pleno. Setelah kegiatan real teaching dilaksanakan diadakan refleksi untuk mengetahui beberbagai kekurangan yang selanjutnya dijadikan dasar untuk kegiatan real teaching berikutnya.

8. Bahan-bahan Kegiatan Latihan dan Bimbingan

Bahan-bahan bimbingan teknis adalah materi-materi presentasi: 1. SI dan SKL

2. Pengembangan Profesionalisme Guru yang Berkelanjutan 3. Model-model Pembelajaran Aktif

F. Deskripsi Kondisi Sekolah

SMP Negeri 2 Cikeusik berdiri pada tanggal 29 Januari 1998 melalui SK Mendikbud No 13a/0/1/1998. Letak geografis SMPN 2 Cikeusik lebih kurang 4 KM dari kecamatan Ciekusik dan 80 KM sebelah selatan ibu kota Kabupaten Pandeglang. Sekolah ini beralamat di JL. Raya Umbulan Km. 03 Kecamatan Cikeusik, Pandeglang

Sebagai daerah yang letaknya cukup jauh dengan ibu kota kabupaten ditunjang oleh keadaan infrastruktur (jalan) yang kondisi masih rusak menjadi salah satu penyebab kondisi masyarakat di sekitar SMPN 2 Cikeusik secara keseluruhan masih jauh dari harapan (sejahtera). Hal ini terlihat dari data tingkat kesejahteraan orang tua siswa SMPN 2 Cikeusik sekitar 80% berada pada tahap prasejahtera.

Sejalan dengan tingkat kesejahteraan penduduk yang masih rendah, tingkat kesadaran penduduk sekitar sekolah terhadap pentingnya pendidikan juga masih kurang dan terlihat dari: a) masih terdapatnya anak usia sekolah yang menempuh pendidikan; b) masih rendahnya dukungan orang tua siswa


(22)

(masyarakat) sekitar sekolah terhadap program sekolah, baik dukungan moril maupun materiil.

Kondisi sosial masyarakat di sekitar sekolah sangatlah heterogen karena merupakan campuran dari penduduk asli dan transmigran (asal Cirebon dan Indramayu). Namun, dilihat dari mata pencaharian umumnya bersifat homogen karena mereka sebagian besar bekerja sebagai buruh tani dan petani.

Keadaan siswa SMPN 2 Cikeusik pada tahun 2010/2011 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1

Keadaan siswa SMPN 2 Cikeusik pada tahun 2010/2011 KLS/

TINGK. ROMBEL

JML.MURID

L P JML.

VII 4 67 43 110

VIII 3 58 71 129

IX 3 43 45 88

JML. 10 168 159 327

Adapun tingkat pendidikan orang tua siswa 50% SD, 30% SMP, 8% SMA, 2% S1, dan 10% di bawah SD.

Tenaga Pendidik di SMP Negeri 2 Cikeusik berjumlah 18 orang dengan rincian : Sarjana 16 orang (89%) dan belum sarjana 2 orang (11%). Sedangkan tenaga kependidikan berjumlah 4 orang dengan rincian : 3 orang (75%) lulusan SMA/SMK, dan 1 (25%) orang lulusan SMP.

Potensi yang dimiliki oleh para siswa SMP Negeri 2 Cikeusik yang dapat dikembang, diantaranya olah raga (atletik, bola voly dan sepak bola), seni membaca Al Qur’an, Seni Qasidah, Vokal Grup dan pengembangan di bidang akademik. Namun, hal tersebut kurang dapat berkembang secara maksimal. Hal ini disebabkan kurangnya sarana penunjang dan dana yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan potensi tersebut.

Saat ini SMP Negeri 2 Cikeusik termasuk salah satu dari sekian SMP di Kabupaten Pandeglang yang mendapat binaan langsung dari Program Mainstreamig Good Practices in Basic Education (MGP-BE) kejasama Dinas Pendidikan Dengan UNICEF dari Bantuan Uni Eropa. Salah

satu program MGP-BE ini adalah adalah meningkatkan

kapasitas/kemampuan guru dalam pelaksanaan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyeangkan. Namun, dalam pelaksanaannya program tersebut


(23)

baru menyentuh mata pelajaran Bahasa Indonesia, B. Inggris, Matematika, IPA dan IPS. Sedangkan mapel lainnya belum mendapat pembinaan khusus.

G. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian merupakan sejumlah pertanyaan yang akan dijadikan dasar atau pedoman dalam melaksanakaan penelitian.

Sesuai dengan judul penelitian: ”Upaya Peningkatan Keterampilan

Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (Pakem) Melalui Kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan (LATBIM) di SMPN 2 Cikeusik Kabupaten Pandeglang” yang menjadi

pertanyaan penelitian dalam PTS adalah:

1. Apakah kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan (LATBIM) dapat

meningkatkan pemahaman Guru SMPN 2 Cikeusik tentang pendekatan PAKEM;

2. Apakah kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan (LATBIM) dapat

meningkatkan keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam


(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilakukan di SMPN 2 Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.

B. Waktu dan Lamanya Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan terhitung sejak tanggal 2 Oktober sampai dengan 30 Oktober 2010. Dengan agenda sebagai berikut: A. Persiapan Penelitian

1. Rapat Membangun Komitmen 2 Oktober 2010

2. Identifikasi Masalah 2 Oktober 2010

2. Diskusi Penentuan Permasalahan 2 Oktober 2010

3. Pembuatan Proposal Kegiatan 2 Oktober 2010

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Penentuan Rencana Tindakan 4 – 23 Oktober 2010

2. Pelaksanaan Rencana Tindakan 4 – 23 Oktober 2010

3. Observasi 4 – 23 Oktober 2010

4. Refleksi 4 – 23 Oktober 2010

C. Pengolahan Data 25-26 Oktober 2010

D Penyusunan Laporan

1. Penyusunan Draf Penelitian 27 Oktober 2010

2. Penyempurnaan Draf 28 Oktober 2010

3. Finishing 29-30 Oktober 2010

C. Subjek Penelitian

Populasi penelitian dalam PTS ini adalah seluruh guru di SMPN 2 Cikeusik yakni sebanyak 17 orang. Karena keterbatasan waktu dan biaya, maka yang yang dijadikan subyek dalam penelitian ini hanya 3 orang, yakni 1 orang Guru mapel PKn, 1 orang Guru Mapel Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 1 orang Guru mapel Seni Budaya. Ketiga mata pelajaran (mapel) tersebut merupakan mapel yang tidak termasuk dalam kelompok mapel binaan UNICEF.


(25)

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini berjudul “Upaya Peningkatan Keterampilan Guru Dalam

Penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM) Melalui Kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan (LATBIM) Di SMPN 2 Cikeusik Kabupaten Pandeglang”. Sesuai dengan judul di atas, maka yang menjadi

variabel penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (X) atau variabel yang mempengaruhi dalam peneliian ini adalah adalah “Kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan (LATBIM)”

2. Variabel terikat (Y) atau variabel yang dipengaruhi dalam penelitian ini adalah “Peningkatan Keterampilan Guru Dalam Penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan (PAKEM”.

Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gb 1. Hubungan antar variabel X dan Y

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan catatan data lapangan, wawancara, hasil tes dan catatan hasil refleksi/diskusi yang dilakukan oleh peneliti dan mitra peneliti. Penentuan teknik tersebut didasarkan ketersediaan sarana dan prasana dan kemampuan yang dimiliki peneliti dan mitra peneliti.

Uraian lebih lanjut mengenai teknik-teknik pengumpulan data tersebut adalah sebagai berikut:

a) Penilaian Pre Tes dan Post Tes

Yang dimaksud penilaian pre tes dan post tes dalam PTS ini adalah penilaian yang dilakukan kepada peserta Pelatihan dan Bimbingan dengan menggunakan serangkaian pertanyaan tertulis yang memerlukan jawaban tertulis. Adapun bentuk tes yang digunakan adalah adalah pilihan ganda,

Kegiatan Pelatihan Dan Bimbingan

(LATBIM

Peningkatan Keterampilan Guru Dalam Penerapan

(PAKEM


(26)

yakni pertanyaan yang meminta responden untuk memilih kalimat atau deskripsi yang paling dekat dengan pendapat, perasaan, penilaian atau posisi mereka.

b) Observasi dan catatan data lapangan

Observasi dalam kegiatan PTS ini merupakan kegiatan pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan guru dan siswa selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. .

Hasil pengamatan dari mitra peneliti selanjutnya dijadikan catatan data lapangan. Hal ini sesuai dengan pendapat Prof Dr. Rochiati Wiriaatmaja (2005:125) yang menyatakan: “Sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian ini (PTS) adalah catatan lapangan (field notes) yang dibuat oleh peneliti/mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi”.

c) Catatan hasil refleksi

Adapun yang dimaksud catatan hasil refleksi adalah catatan yang yang diperoleh dari hasil refleksi yang dilakukan dengan melalui kegiatan diskusi antara peneliti dan mitra peneliti. Hasil refleksi ini selain dijadikan bahan dalam penyusunan rencana tindakan selanjutnuya juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengetahui telah tercapai tidaknya tujuan kegiatan penelitian ini.

Sesuai dengan teknik pengumpulan data yang disebutkan di atas, Instrumen penelitian yang digunakan dalam PTS ini adalah soal pre tes, soal post tes, pedoman observasi (contoh dapat dilihat dalam lampiran).

F. Teknik Pembahasan

Analisis atau pembahasan data dalam PTS ini dilakukan sejak awal, artinya analisis data dilakukan tahap demi tahap atau siklus demi siklus. Hal ini sesuai dengan pendapat Miles dan Huberman dalam Rochiati Wiriaatmaja (2005:139) bahwa “…. the ideal model for data collection and analysis is one that

interweaves them form the beginning”. Ini berarti model ideal dari pengumpulan

data dan analisis adalah yang secara bergantian berlangsung sejak awal.

Kegiatan analisis data akan dilakukan mengacu pada pendapat Rochiati Wiriaatmaja, (2005:135-151) dengan melakukan catatan refleksi, yakni pemikiran yang timbul pada saat mengamati dan merupakan hasil proses membandingkan, mengkaitkan atau menghubungkan data yang ditampilkan dengan data sebelumnya atau dengan teori-teori yang relevan.


(27)

G. Rancangan Tindakan

Dalam PTS ini, rancangan tindakan yang akan dilakukan adalah pelatihan dalam bentuk workshop yang diikuti seluruh guru dan kegiatan bimbingan dalam praktek langsung di kelas (khusus dilaksanakan untuk 3 orang guru yang menjadi subyek penelitian). Secara rinci tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut

1.

Mengadakan workshop pengembangan PAKEM yang diikuti seluruh guru

SMPN 2 Cikeusik. Kegiatan ini bertujuan: a) Meningkatkan pemahaman Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM; b) Meningkatkan keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM;

2.

Membimbing guru untuk membuat persiapan mengajar (RPP) berbasis

pendekatan PAKEM. Dalam PTS ini difokuskan terhadap 3 orang guru yang menajdi subyek penelitian.

3.

Mengamati kegiatan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran

berbasis pendekatan PAKEM (dalam PTS ini difokuskan terhadap 3 orang guru yang menajdi subyek penelitian)

4.

Mengadakan refleksi (diskusi antara peneliti/kepsek dengan guru yang

diamati) tentang kelebihan dan kekurangan kegiatan pembelajaran berbasis pendekatan PAKEM yang telah dilaksanakan dan mencoba membuat formula untuk pelaksanaan siklus berikutnya.


(28)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Sekolah

1. Identitas Sekolah

1. Nama Sekolah : SMP NEGERI 2 CIKEUSIK

2. Status ( N/S ) : NEGERI

3. Nomor NSS/NDS. : 201 280 103 987

4. Alamat Sekolah

:

JL. Raya Umbulan Km. 03 Kecamatan Cikeusik, Pandeglang

5. Kecamatan : CIKEUSIK

Telp./Fax. : -

6. Jenjang Akreditasi : B

7. SK. Pendirian : 13a/0/1/1998 Tanggal: 29/01/1998

2. Keadaan Siswa Tahun 2010/2011 KLS/

TINGK. ROMBEL

JML.MURID

L P JML.

VII 4 67 43 110

VIII 3 58 71 129

IX 3 43 45 88

JML. 10 168 159 327

3. Keadaan Guru

JUMLAH GURU

JUMLAH

PNS DPK GTT TKK GBS

9 8 1 1 18

4.

Keadaan

TU

JUMLAH TU

JUMLAH

TU PNS NON PNS

1 4 5

B. Kegiatan Siklus 1

1. Perencanaan

Tujuan yang ingin dicapai dalam PTS ini adalah a) Meningkatkan pemahaman Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM; b) Meningkatkan keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM.


(29)

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut:

a)

Mengadakan rapat dewan guru untuk membangun komitmen sekaligus

membicarakan rencana kegiatan pelatihan dan bimbingan. Dalam rapat ini disepakati bahwa kegiatan pelatihan dan bimbingan (LATBIM) tentang PAKEM dilaksanakan dalam dua bentuk kegiatan yakni kegiatan workshop dan kegiatan praktek langsung di kelas di bawah bimbingan kepala sekolah (Rapat ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 Oktober 2010)

b)

Mempersiapkan materi pelatihan, antara lain:

1. Powerpoint tentang Pembelajaran Aktif, Keratif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM)

2. Soal pre tes dan pos tes (terlampir)

3. Lembaran pengamatan aktivitas peserta workshop (terlampir) 4. Standar isi dan Standar Komptensi Lulus

5. Silabus dan RPP yang sudah ada

2. Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pelatihan (workshop). Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 4 Oktober 2010. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan pretes; dilanjutkan pemaparan materi dan diskusi; dan diakhir dengan post tes. Dalam kegiatan ini, kepala sekolah sebagai peneliti bertindak sebagai nara sumber dan dibantu oleh guru yang telah mendapat pelatihan yang sama serta sudah menggunakannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Guru-guru lain termasuk di dalamnya Guru-guru yang dipilih menjadi subyek penelitian bertindak sebagai peserta workshop yang diwajibkan mengikuti serta mengerjakan tugas-tugas pelatihan.

Kegiatan pelatihan dalam bentuk workshop ini juga dilaksanakan dalam dua bentuk kegiatan, yakni 1) pemaparan materi oleh nara sumber (kepala sekolah dan guru yang telah menguasai PAKEM); 2) tugas kelompok untuk menyusun RPP yang mengedepankan pendekatan PAKEM. Kegiatan pemaparan materi dilaksanakan selama 2 jam; sedangkan tugas kelompok untuk penyusunan RPP dilaksanakan selama 4 jam.


(30)

3. Pengamatan.

Kegiatan pengamatan/observasi yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :

a)

Mengobservasi tingkat keseriusan guru dalam mengikuti

pelatihan/workshop

b)

Mengobservasi tingkat keaktifan guru dalam mengikuti

pelatihan/workshop

c)

Memonitoring (mensupervisi) kegiatan guru dalam mengerjakan

tugas-tugas pelatihan (workshop).

Kegiatan ini dilakukan dengan bantuan instrumen penelitian yang berupa lembaran pengamatan. Adapun data yang dapat diperoleh dari hasil pengamatan berdasarkan instrumen tersebut adalah adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Data Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Dalam Mengikuti Pelatihan Pengembangan PAKEM

Di SMPN 2 Cikeusik

No. Nama Guru

Keseruisan mengikuti workshop

dan mengerjakan tugas

Kesedian bekerja

sama

Keak -tifan

Jumlah Nilai

1.

Drs. MOH. RIDWAN SY

5

4

5

14

2

RADEN SURACHMAN, S.Pd

5

4

5

14

3

DASTA SUTRISNA

5

3

4

12

4

MUKTI ALI, S.Pd

5

4

5

14

5

ASEP TATANG, S.Pd

5

4

4

13

6

DANURI, S.Pd

5

4

5

14

7

JANU SUBEKTI, S.PD

5

4

5

14

8

RETNI SUMINAR,SE

5

4

4

13

9

IRMA YULIANTIE,S.Pd

5

3

4

12

10

NURYANI,S.Pd

5

3

4

12

11

ARSAM SUPRATMAN,S.Pd

5

3

4

12

12

MUHAMAD KHOTIB,S.Pd

5

4

4

13

13

SURYAMAN

5

3

4

12

14

YAYAT SUMYATI

5

3

4

12

15

ADE SUHARYANA

5

3

4

12

16

DEDE SUKRONI

5

3

4

12

17

U. ABDUROHMAN S.Pd

5

4

4

13

Keterangan

Kriteria penilaian sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik

2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik


(31)

Pedoman Penafsiran

Jumlah skor 0 – 3 = Sangat tidak baik Jumlah skor 4 – 6 = Tidak baik

Jumlah skor 7 – 9 = Kurang baik Jumlah skor 11 – 12 = Baik

Jumlah skor 13 – 15 = Sangat baik

Berdasarkan pedoman penafsiran yang telah dikemukakan di atas,, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 9 orang guru atau sekitar 53% telah mengikuti workshop dengan aktivitas yang sangat baik. Hal tersebut dilihat dari aspek keseriusan mengikuti workshop dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, kesediaan bekerjasama dan keaktifan. Dan sebanyak 8 orang guru atau sekitar 47% telah mengikuti workshop dengan aktivitas yang baik. Dengan demikian tidak ada atau 0% guru yang mengikuti workshop ini yang dapat dikatagorikan memiliki aktivitas yang kurang baik atau tidak baik. 4. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menganalisis hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pre tes dan post tes serta data hasil observasi. Berdasarkan hasil pre tes dan post test terlihat adanya peningkatan tingkat pemahaman guru SMPN 2 Cikeusik dalam hal penerapan PAKEM. Hal ini dapat dilihat dari tabel 2 berikut ini

Tabel 3

Perbandingan Hasil Pre Tes dan Post Tes Kegiatan Pelatihan Pengembangan PAKEM

SMPN 2 Cikeusik

No. Nama Guru PRE TES POST TES Selisih

1. Drs. MOH. RIDWAN SY 8 10 +2

2 RADEN SURACHMAN, S.Pd 6 10 +4

3 DASTA SUTRISNA 6 7 +1

4 MUKTI ALI, S.Pd 8 10 +2

5 ASEP TATANG, S.Pd 5 10 +5

6 DANURI, S.Pd 6 10 +4

7 JANU SUBEKTI, S.PD 6 10 +4

8 RETNI SUMINAR,SE 6 10 +4

9 IRMA YULIANTIE,S.Pd 8 9 +1

10 NURYANI,S.Pd 7 9 +2

11 ARSAM SUPRATMAN,S.Pd 6 9 +3

12 MUHAMAD KHOTIB,S.Pd 6 8 +2

13 SURYAMAN 7 10 +3

14 YAYAT SUMYATI 5 8 +3

15 ADE SUHARYANA 5 8 +3

16 DEDE SUKRONI 5 8 +3

17 U. ABDUROHMAN S.Pd 5 8 +3

JUMLAH NILAI 105 154 49


(32)

Berdasarkan data tersebut nilai rata-rata pretes adalah 6,18 atau sekitar 62% sedangkan rata-rata hasil post tes meningkat menjadi 9,06 atau 91%. Hal ini menunjukkan ada peningkatan pemahaman guru SMPN 2 Cikeusik dalam kaitannya dengan PAKEM, yakni sekitar 29%. Data ini ditunjang dengan hasil pengamatan (observasi) yang memperlihatkan bahwa seluruh guru SMPN 2 Cikeusik telah mengikuti workshop PAKEM dengan aktivitas yang baik, bahkan sebagian sangat baik.

Kenyataan di atas menunjukkan kegiatan PTS yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM telah tercapai dengan baik. Namun, ketercapaian PTS untuk dapat meningkatkan keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM itu sendiri belum dapat dinyatakan berhasil karena guru-guru tersebut (terutama yang menjadi subyek penelitian) belum mempraktekkan pemahaman mereka tentang PAKEM secara langsung di kelas. Atas dasar itulah maka dibutuhkan siklus berikutnya berupa bimbingan langsung praktek penerapan PAKEM di kelas.

C. Kegiatan Siklus 2

Sebagaimana diungkapkan di atas bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam PTS ini adalah a) Meningkatkan pemahaman Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM; b) Meningkatkan keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1 terungkap bahwa Guru SMPN 2 Cikeusik telah memahami apa yang dimaksud dengan PAKEM. Namun keterampilan mereka dalam menerapkan PAKEM belum diketahui dengan pasti. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai pada siklus ini akan memfokuskan pada peningkatan keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM.

1. Perencanaan

Seusai dengan fokus tujuan di atas, kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:


(33)

1) Memberikan tugas kepada guru untuk membuat persiapan mengajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan pada siklus 2 ini.

2) Mempersiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar.

3) Mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam diskusi antara kepala sekolah sebagai peneliti dan guru sebagai mitra peneliti.. 2. Pelaksanaan Tindakan.

Kegiatan pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus 2 adalah:

a) mengadakan diskusi dan memberi pendampingan bagi guru untuk

membuat persiapan mengajar atau Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang akan digunakan pada siklus 2 ini

b) memonitoring atau mensuverpisi kegiatan pelaksanaan skenario pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya. Kegiatan kepala sekolah sebagai peneliti adalah mengamati jalannya proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen observasi, sementara kegiatan guru sebagai mitra peneliti adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

Adapun materi, metode dan media pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru-guru yang menjadi subyek penelitian untuk digunakan pada pertemuan 1 (siklus 2) ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4

MATERI, METODE, DAN MEDIA YANG DIGUNAKAN GURU PADA PERTEMUAN 1 SIKLUS 2

No Mapel Kelas/ Semester

Materi Metode

Pembelajaran

Media

Pembelajaran

1 PKn VIII Smtr 1 Menampilkan sikap

positif terhadap

Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat

Diskusi mengisi lembaran kerja

• Lembaran

Kerja

• Buku

Paket

2 PAI VII Smtr 1 Menunjukkan

tanda-tanda adanya Allah Swt.

Ceramah

bervariasi •

Buku Paket


(34)

No Mapel Kelas/ Semester

Materi Metode

Pembelajaran

Media

Pembelajaran

3 Seni

Budaya

IX Smtr 1 Unsur-unsur seni

rupa Mancanegara

Diskusi mengisi lembaran kerja

• Lembaran

Kerja

• Buku

Paket

3. Pengamatan

Pada tahap ini, kepala sekolah sebagai peneliti melakukan pemantauan kegiatan proses belajar mengajar yang ditampilkan oleh guru-guru yang telah ditetapkan sebagai subyek penelitian. Monitoring ini dibantu dengan instrumen penelitian berupa lembar observasi yang telah disiapkan. Aktivitas yang diamati bukan hanya aktivitas guru, tetapi juga aktivitas siswa.

1). Mengobservasi tampilan Guru yaitu mengamati :

(a) Pengembangan materi pengajaran yang dilakukan guru. (b) Strategi belajar mengajar yang dikembangkan guru.

(c) Metode pembelajaran yang dipilih dan ditampilkan guru dalam pembelajaran di kelas.

(d) Media pengajaran yang dipilih dan ditampilkan guru dalam pembelajaran di kelas.

(e) Sumber belajar yang dipilih dan dipergunakan guru dalam kegiatan pembelajaran.

2). Mengobservasi aktivitas siswa yaitu mengamati :

(a) Keseriusan siswa mengikuti kegaitan belajar mengajar

(b) Keaktifan dalam menjawab pertanyaan guru dan/ataumengajukan pertanyaan.

(c) Keterlibatan atau keaktifan siswa dalam diskusi atau kerja kelompok (KEJARKOP).

Adapun alat atau instrumen yang digunakan sebagai data pendukung adalah instrumen berupa pedoman observasi aktivitas guru dan siswa (terlampir).

4. Refleksi

Ada dua hal yang menjadi fokus refleksi pada siklus ini, yakni 1) Apakah RPP yang dibuat sudah mengedepankan pendekatan PAKEM terutama dilihat dari skenario atau langkah-langkah pembelajarannya; 2) Apakah


(35)

pelaksanaan pembelajarannya juga sudah mengedapankan pendekatan PAKEM.

Berdasarkan data dari hasil penilaian RPP (lihat format penilaian RPP pada lampiran) diperoleh data bahwa dari 3 RPP yang dibuat oleh guru yang menjadi subyek penelitian ternyata baru 1 RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran (mapel) Seni Budaya yang dapat dikatagorikan cukup baik dilihat dari unsur kejelasan tujuan, pemilihan dan pengorganisiran materi, kejelasan skenario, penggunaan metode dan alat evaluasi yang digunakan. Namun, dalam RPP mapel Seni Budaya ini juga masih terdapat aspek yang dianggap kurang yakni dalam hal pemilihan media yang dianggap masih kurang variatif.

Dua RPP lainnya yang dibuat oleh guru mapel PKn dan PAI masih dikatagorikan kurang. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5

REKAPITULASI HASIL PENILAIAN RPP PERTEMUAN KE -1 (SIKLUS 2)

1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbul kan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar)

4 4 4

2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik)

4 3 4

3. Pengorganisasian materi ajar (keruntutan,

sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)

4 3 4

4. Pemilihan sumber/media pembalajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik)

2 2 2

5. Media pembelajaran yang digunakan

mengedepankan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

2 2 2

6. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran : awal, inti, dan penutup)

2 2 3

7. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap)

2 2 3

8. Metode, Skenario/Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan mengedepankan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

2 2 3

9. Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran 3 3 3

10. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran)


(36)

Keterangan =

Kriteria penilaian sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik

2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik

5 = sangat baik

Pedoman Penafsiran Skor

Jumlah skor 0 – 10 = Sangat tidak baik Jumlah skor 11 – 20 = Tidak baik Jumlah skor 21 – 30= Kurang baik Jumlah skor 31 – 40 = Baik

Jumlah skor 41 – 50 = Sangat baik

Berdasarkan pendoman penskoran di atas, dapat dinyatakan bahwa RPP yang telah dibuat oleh guru mapel PKn dan PAI dapat dikatagorikan masih kurang baik, sedangkan RPP yang dibuat guru mapel Seni Budaya dapat dikatagorikan baik. Beberapa permasalahan yang muncul berdasarkan hasil refleksi (diskusi antara peneliti dan mitra peneliti) yang selanjutnya menjadi bahan perbaikan untuk siklus berikutnya adalah:

- Penyusunan langkah-langkah pembelajaran belum disusun secara

sistematis serta belum mengedepankan pendekatan PAKEM. Oleh karena itu pada siklus yang berikutnya langkah-langkah pembelajaran akan disusun secara sistematis dan mengedepankan pendekatan PAKEM.

- Media pembelajaran yang digunakan hanya media yang ada dikelas,

seperti papan tulis. Pada siklus berikutnya akan dibuat media pembelajaran yang lebih variatif.

Sedangkan dilihat dari parktek atau pelaksanaan pembelajarannya, juga terlihat bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mapel Seni Budaya agak lebih baik dibandingkan dua guru lainnya. Hal ini tampak dari data hasil observasi seperti tampak pada tabel berikut ini.

Tabel 6

LEMBARAN OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE -1 (SIKLUS 2)

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI NAMA GURU


(37)

NO INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI PKn NAMA GURU PAI Seni Budaya

! "

" ! " # # #

# $ % & '

( & $ " $ $ %

! "

) $ % $

$ *+ ! "

, ! " $

-. " / & $ 0

# # #

1 ! " 0 # # #

2 #

3 ! " & ! 4

! " & ! % &

! - 4

! " $ - &

$ 0

5 4 + ! " * $ ! "

$ 0 4 4 $ 4

# % &

( ! $ 4 $

6 ! " & 0 $ % ! +

) ! % 4 $ ! "

, " ! % $

-1 ! % 0 $ $ ! "

- $ 7 "

2

"

!

"

-3

%

$

-. "

/

8

%

! %

$

0

"

9 !

$

!

#

#

#

&

$

& &

#

#

#

: :

4

!

$

!

#

#

$

" $

!

% 9

9

!

!

$ *

&

#

;

+ ;

,3

)1

,,

Keterangan =

Kriteria penilaian sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik

2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik


(38)

Pedoman Penafsiran Skor

Jumlah skor 0 – 24 = Sangat tidak baik Jumlah skor 25 – 48 = Tidak baik Jumlah skor 49 – 72 = Kurang baik Jumlah skor 73 – 96 = Baik

Jumlah skor 97 – 120 = Sangat baik

Berdasarkan tabel di atas dan dengan berpedoman pada penafsiran skor tersebut, terlihat bahwa pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh oleh guru mapel PKn dan PAI masih dikatagorikan kurang baik. Sedangkan untuk guru mapel Seni Budaya dapat dikatagorikan baik, walau terdapat beberapa unsur penilaian yang masih kurang baik.

Dilihat dari data hasil observasi aktivitas siswa yang diamati berdasarkan aspek; 1) keseriusan dalam mengikuti pelajaran; 2) mengajukan atau menjawab pertanyaan; dan 3) keterlibatan dalam kerja kelompok atau diskusi, yang masing-masing aspek diberi nilai maksimun 4 dengan ketentuan sebagai berikut

1 = kurang/tidak baik (tidak pernah) 2 = cukup/hanya 1 x

3 = baik / 2x

4 = sangat baik/Lebih dari 2x

Adapun pedoman peskoran yang digunakan untuk mengetahui baik tidaknya aktivitas siswa menggunakan ketentuan sebagai berikut:

Skor 1 - 3 = tidak/kurang baik Skor 4 - 6 = cukup

Skor 7 - 9 = baik

Skor 10-12 = sangat baik

Ketentuan tersebut diperoleh dari perkalian antara nilai maksimun dengan jumlah aspek yang diteliti, dalam hal ini jumlah aspek aktivitas siswa yang diteliti adalah 3. Dengan demikian skor maksimumnya adalah 3 x 4 = 12.

Berdasarkan ketentuan tersebut diperoleh data aktivitas siswa dalam mata pelajaran PKn (lihat lampiran 13) pada pertemuan 1 (siklus 2) ini masih belum baik hal ini karena skor rata-rata yang diperoleh baru mencapai 6,23 (cukup) dengan rincian: a) tingkat keseriusan dalam mengikuti pelajaran mendapatkan mendapat nilai rata-rata 2,82 (cukup, dan mendekati baik); b) mengajukan atau menjawab pertanyaan mendapatkan nilai rata-rata 1,44 (mendekati cukup); dan c) keterlibatan dalam kerja kelompok atau diskusi mencapai nilai rata-rata 1,97 (mendekati cukup)


(39)

Sedangkan untuk mapel PAI (lihat lampiran 14), aktivitas siswa dalam KBM pada pertemuan 1 (siklus 2 ) ini juga masih kurang baik hal ini karena skor rata-rata yang diperoleh baru mencapai 6,31 (cukup) dengan rincian: a) tingkat keseriusan dalam mengikuti pelajaran mendapatkan mendapat nilai rata-rata 2,72 (cukup, mendekati baik); b) mengajukan atau menjawab pertanyaan mendapatkan nilai rata-rata 1,52 (mendekati cukup) dan c) keterlibatan dalam kerja kelompok atau diskusi mencapai nilai rata-rata 2,07 (cukup).

Dalam mapel Seni Budaya (lihat lampiran 15) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar agak lebih tinggi yakni mencapai skor rata-rata 6,45 (cukup,

mendekati baik) namun masih harus ditingkatkan.

Hail refleksi berupa kegiatan diskusi antara peneliti dan mitra peneliti diketahui bahwa adanya nilai yang dapat ditafsirkan masih kurang baik pada umumnya disebabkan karena metode dan media pembelajaran yang digunakan masih belum variatif. Tidak variatifnya metode dan media pembelajaran inilah yang selanjutnya berakibat pada tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran masih rendah. Oleh karena itu, pada siklus berikutnya akan ditampilkan metode dan media pembelajaran yang lebih variatif serta dapat merangsang atau memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif.

D. Kegiatan Siklus 3

Hasil refleksi pada siklus 2 menunjukkan bahwa keterampilan Guru SMPN 2 Cikeusik dalam mengembangkan PAKEM masih kurang memuaskan karena guru yang menjadi subyek penelitian belum menggunakan metode dan media yang variatif serta yang dapat memotivasi siswa untuk terlibat secara aktif.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut fokus tujuan yang ingin dicapai pada siklus 3 adalah mengetahui keterampilan guru dalam penggunaan metode dan media yang variatif dan yang dapat memotivasi siswa untuk terlibat aktif.

1. Perencanaan

Seusai dengan fokus tujuan di atas, kegiatan perencanaan yang dilakukan pada siklus 3 adalah sebagai berikut:


(40)

1) Membimbing guru untuk merevisi persiapan mengajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dilaksanakan pada siklus sebelumnya (siklus 2). Hasil revisi kemudian dijadikan RPP yang akan digunakan pada siklus 3 ini.

2) Mempersiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar.

3) Mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam diskusi antara kepala sekolah sebagai peneliti dan guru sebagai mitra peneliti..

2. Pelaksanaan Tindakan.

Kegiatan pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus 3 adalah mengadakan diskusi dan memberi pendampingan bagi guru untuk merevisi persiapan mengajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah digunakan pada siklus yang lalu atau sebelumnya. Hasil revisi, kemudian dijadikan RPP yang akan digunakan pada siklus ini (siklus 3). Selain itu, kepala sekolah sebagai peneliti juga berperan untuk

memonitoring atau mensuverpisi kegiatan pelaksanaan skenario

pembelajaran yang telah disusun dan direncanakan sebelumnya. Dengan demikian kegiatan kepala sekolah akan lebih fokus untuk mengamati jalannya proses pembelajaran dan aktivitas siswa selama mengikuti KBM dengan menggunakan instrumen observasi, sementara kegiatan guru sebagai mitra peneliti adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

Adapun materi, metode dan media pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru-guru yang menjadi subyek penelitian untuk digunakan pada pertemuan 2 (siklus 3) ini adalah sebagai berikut:

Tabel 7

MATERI, METODE, DAN MEDIA YANG DIGUNAKAN GURU PADA PERTEMUAN 2 SIKLUS 3

No Mapel Kelas/

Semester Materi

Metode

Pembelajaran Media Pembelajaran

< +

- 4 % $

0 $

% $ ! &

6 $

" -

-• 0

• ! "


(41)

No Mapel Kelas/

Semester Materi

Metode

Pembelajaran Media Pembelajaran

< + " $ =

$ $ & % +

6 $

" -

-•

+ $ &

> + : =

0

6 $

" -

-• 8- -=4- - &

• 5- -%=0- -% 0

• ! "

3. Pengamatan

Sama seperti pada siklus sebelumnya, pada tahap ini kepala sekolah melakukan pemantauan selama kegiatan proses belajar mengajar berlangsung. Kegiatan pemantauan ini dibantu dengan lembar observasi yang telah tersedia. Aktivitas yang diamati akan lebih berfokus pada tampilan guru berkaitan dengan pengunaan a) Metode pembelajaran yang dipilih dan ditampilkan guru dalam pembelajaran di kelas; dan b) Media pengajaran yang dipilih dan ditampilkan guru dalam pembelajaran di kelas. Serta aktivitas siswa yaitu dalam mengikuti kegiatan pembelajaran meliputi : (a) Keseriusan siswa mengikuti kegaitan belajar mengajar; (b) Keaktifan dalam menjawab pertanyaan guru dan/atau mengajukan pertanyaan; (c) Keterlibatan atau keaktifan siswa dalam diskusi atau kerja kelompok (KEJARKOP).

Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya, alat atau instrumen yang digunakan sebagai data pendukung juga sama yakni instrumen berupa pedoman observasi aktivitas guru dan siswa (terlampir).

4. Refleksi

Sama seperti pada siklus sebelumnya, ada dua hal yang menjadi fokus refleksi pada siklus ini, yakni 1) Apakah RPP yang dibuat sudah mengedepankan pendekatan PAKEM terutama dilihat dari skenario atau langkah-langkah pembelajarannya; 2) Apakah pelaksanaan pembelajarannya juga sudah mengedapankan pendekatan PAKEM.

Berdasarkan data dari hasil penilaian RPP (lihat format penilaian RPP pada lampiran) diperoleh data bahwa dari 3 RPP yang dibuat oleh guru yang menjadi subyek penelitian dapat dikatagorikan cukup baik dilihat dari unsur kejelasan tujuan, pemilihan dan pengorganisiran materi, kejelasan skenario, penggunaan metode dan alat evaluasi yang digunakan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(42)

Tabel 8

REKAPITULASI HASIL PENILAIAN RPP PERTEMUAN KE -2 (SIKLUS 3)

1.

Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbul kan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar)

4 4 4

2.

Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik)

4 4 4

3.

Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)

4 4 4

4.

Pemilihan sumber/media pembalajaran (sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik)

2 2 3

5.

Media pembelajaran yang digunakan mengedepankan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

3 2 3

6.

Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran : awal, inti, dan penutup)

3 3 3

7.

Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap)

3 3 3

8.

Metode, Skenario/Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan mengedepankan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan

3 3 3

9.

Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran

4 4 4

10.

Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran)

4 4 4

Skor Total 34 33 35

Keterangan =

Kriteria penilaian sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik

2 = tidak baik 3 = kurang baik 4 = baik

5 = sangat baik

Pedoman Penafsiran Skor

Jumlah skor 0 – 10 = Sangat tidak baik Jumlah skor 11 – 20 = Tidak baik Jumlah skor 21 – 30= Kurang baik Jumlah skor 31 – 40 = Baik


(1)

Lampiran 11

PEDOMAN WAWANCARA PADA SAAT REFLEKSI

Nama Guru

: ...

Mata Pelajaran

: ...

KD/Materi Pokok

: ...

...

Tanggal Pelaksaaan

: ...

No

Pertanyaan

Jawab

1.

Bagaimana

pendapat saudara

setelah menyajikan

pelajaran ini?

2.

Apakah proses

pembelajaran

sudah sesuai

dengan yang

direncanakan?

3.

Dapatkah saudara

menceritakan

hal-hal yang dirasakan

memuaskan dalam

proses

pembelajaran tadi?

4.

Bagaimana

perkiraan saudara

mengenai

ketercapaian tujuan

pembelajaran?

5.

Apa yang menjadi

kesulitan siswa?

6.

Menurut Saudara,

Apakah siswa

terlihat aktif dalam

pembelajaran yang

baru saja


(2)

kesulitasn saudara?

8.

Adakah alternatif

lain untuk

mengatasi kesulitan

saudara?

9.

Marilah

bersama-sama kita

identifikasi hal-hal

yang sudah sesuai

(mantap) dan

hal-hal yang perlu

peningkatan,

berdasarkan

kegiatan yang baru

saja saudara

lakukan dan

pengamatan saya.

10

Dengan demikian,

apa yang akan

saudara lakukan

untuk pertemuan

berikutnya?

Kesan umum:

Saran:

Cikeusik, Oktober 2010

Kepala sekolah

Aina Mulyana, S.Pd


(3)

Lampiran 12

FORMAT

OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM

Mata Pelajaran

: ...

Kelas

: ...

NO NISN NAMA L/P

Aktivitas Siswa

Jumlah Skor Menjawab

Pertanyaan

Mengajukaan Pertanyaan

Keterlibatan dalam diskusi

1 2 3 4 5 6 7 8

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Jumlah Skor

Rata-rata

Keterangan = Beri nilai

1 = kurang/tidak baik (tidak pernah)

2 = cukup/hanya 1 x

3 = baik / 2x

4 = sangat baik/Lebih dari 2x

Pedoman Penskoran = Skor:

1 - 3 = kurang/tidak baik

4 - 6 = cukup

7 - 9 = baik

10-12 = sangat baik

Cikeusik, Oktober 2010

Kepala sekolah

Guru Mata Pelajaran

Aina Mulyana, S.Pd

______________________


(4)

OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM

Mata Pelajaran

: PKn

Kelas

: 8 B

NO NISN NAMA L/P Aktivitas Siswa Jumlah Skor Keseriusan Mengikuti Pelajaran Mengajukan/ Menjawab Pertanyaan Keterlibatan dalam KEJARKOP/diskusi Per-1 Per-2 Per-1

Per-2 Per-1 Per-2

Per-1

Per-2

1 9961618592 AJIS MUSTOFA L 2 3 1 2 2 3 5 8

2 9976891566 ANDRI GUNAWAN L 3 3 1 2 2 3 6 8

3 9971572664 ANISAH A P 2 4 2 3 3 4 7 11

4 9961632665 ARSITI P 4 4 1 2 1 2 6 8

5 9971572666 ASEP SAEFUL L 2 3 2 3 2 4 6 10

6 9961630427

CANDRA

SAPUTRA L 3 3 2 3 3 4 8 10

7 9971574396 DASIRI L 3 4 2 3 1 4 6 11

8 9981552058 DENDI FAUZI L 4 4 2 2 2 4 8 10

9 9000190758 DEWI YULAEHA P 2 2 1 2 2 3 5 7

10 9961618599 ELIS KARTIKA P 3 4 1 2 1 4 5 10

11 9961618601 ERNI SUHERNI P 3 4 2 3 3 4 8 11

12 9971572640 HALIMAH P 3 4 2 3 1 2 6 9

13 9981552027 INDRI PRADIANA L 2 3 1 3 1 3 4 9

14 9971576712 JASMIN L 3 4 1 1 3 4 7 9

15 9961618605 KASMI L 3 4 2 3 3 4 8 11

16 9961630388 KASNATA L 3 4 1 2 1 1 5 7

17 9964061462 IKA NIRMALA P 2 4 1 2 2 4 5 10

18 9971574428

MAMAN

SUPARMAN L 2 3 1 2 3 4 6 9

19 9991614663 MARHANI P 4 3 1 1 3 4 8 8

20 9971574412 MELATI P 4 4 2 3 3 4 9 11

21 9991515665 NENTI P 2 2 1 1 2 1 5 4

22 9951616363 NIA NILAWATI P 3 3 2 3 2 2 7 8

23 9961630439 NINO L 3 4 2 3 1 2 6 9

24 9971572645 RAMI FUJIANTI P 3 4 2 3 1 3 6 10

25 RIDHO ANUGRAH L 2 4 1 2 1 3 4 9

26 9971576747 RIRIN SURYANI P 3 4 1 1 1 2 5 7

27 9961631732 ROHENAH P 3 4 2 3 3 4 8 11

28 9961631749 RUSMANAH P 3 2 1 1 1 2 5 5

29 SAHYATI P 3 3 1 2 2 4 6 9

30 9976891564 SITI MARDIAH P 3 4 1 2 2 4 6 10

31 9961632716 SITI NURAENI P 3 4 2 3 1 2 6 9

32 9961632737 SITI NURHAYATI P 2 3 1 3 1 3 4 9

33 9971574426 SUMANTO L 2 2 2 3 3 4 7 9

34 9971572654 SUPARDI L 2 3 1 3 1 2 4 8

35 9961632742 SUSILAWATI D P 3 4 2 3 2 3 7 10

36 SUTINI P 3 4 2 3 3 4 8 11

37 9961618621 TARINIH P 3 3 1 2 3 4 7 9

38 9951614575 WAHYU HIDAYAT L 4 4 1 2 3 4 8 10

39 9961632745 WESLI SINAGA L 3 4 1 2 2 3 6 9

Jumlah Skor 110 136 56 92 77 125 243 353


(5)

Lampiran 14

REKAPITULASI HASIL

OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM

Mata Pelajaran

: PAI

Kelas

: 7 C

NO NISN NAMA

L / P

Aktivitas Siswa

Jumlah Skor

Keseriusan Mengikuti Pelajaran

Mengajukan/ Menjawab Pertanyaan

Keterlibatan dalam KEJARKOP/diskus

i

Per-1 Per-2 Per-1 Per-2 Per-1 Per-2 Per-1 Per-2

1 9971576698 Agus L 3 3 1 2 3 4 7 9

2 9971576700 Ahyudin L 2 2 2 2 3 4 7 8

3 9961632664 Asep Irawan L 2 3 2 3 2 2 6 8

4 Ariwibowo L 4 4 2 3 1 2 7 9

5 9971574445

Dadan Sopyan

Sori L 3 3 1 2 2 4 6 9

6 9961618571 Dayi Susilawati P 2 4 2 3 2 4 6 11

7 9981553595 Deden Suhendra L 3 4 1 1 1 2 5 7

8 9971572670 Dedi Panser L 2 4 2 3 3 4 7 11

9 9971044711 Drajat Ilahi L 3 4 1 1 1 2 5 7

10 9981553638 Febriana P 3 4 1 2 2 4 6 10

11 9961618602 Harun L 2 2 1 2 2 4 5 8

12 9981552033 Hasanudin L 3 4 2 3 1 2 6 9

13 9971574409 Kaswinah P 2 3 1 3 1 3 4 9

14 9981552039 Leni Apriani P 2 2 2 3 3 4 7 9

15 9971572676 Moh. Gunawan L 2 3 1 3 1 2 4 8

16 9981552044 Nurapidin P 3 4 2 3 2 4 7 11

17 9981552045 Nurhani L 3 3 2 3 3 4 8 10

18 99768915562 Raman Maulana L 3 3 1 2 3 4 7 9

19 9981630412 Robby Firdaus L 4 4 1 2 3 4 8 10

20 9971576748 Rusjana L 3 4 2 3 2 3 7 10

21 9981555862 Ruslani L 2 3 1 2 2 3 5 8

22 9961632713 Santana L 3 4 1 2 2 3 6 9

23 9973101487 Selinah L 2 4 2 3 3 4 7 11

24 9961630447 Siti Jubaedah P 4 4 1 2 1 2 6 8

25 9991515681 Siti Maesaroh P 2 3 2 3 3 4 7 10

26 9971574483 Suci Ayu P 3 3 2 3 3 4 8 10

27 9968212143 Neng Sunengsih L 3 4 2 3 1 4 6 11

28 9981553609 Supriyadi L 4 4 2 2 2 3 8 9

29 9981552053 Tasmi P 2 3 1 2 2 3 5 8

Jumlah Skor 79 99 44 71 60 96 183 266

Rata-rata 2,72 3,41 1,52 2,45 2,07 3,31 6,31 9,17

Cikeusik,...

.

Kepala Sekolah,

Aina Mulyana, S.Pd


(6)

OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM

Mata Pelajaran

: SENI BUDAYA

Kelas

: 9 A

NO

NISN

NAMA

L/P

Aktivitas Siswa

Jumlah Skor

Keseriusan Mengikuti Pelajaran

Mengajukan/ Menjawab Pertanyaan

Keterlibatan dalam KEJARKOP/disk

usi

Per-1 Per-2 Per-1 Per-2 Per-1

Per-2 Per-1 Per-2

1 9951618074 ALIYUDIN L 3 4 2 3 2 4 7 11

2 9951614523 ARIF AJID M L 2 3 1 3 2 3 5 9

3 9951618077 ASEP PERMANA L 2 2 2 3 3 4 7 9

4 9975891568 ARSINAH P 2 3 1 3 1 2 4 8

5 9941597862 ASNAWATI P 3 4 2 3 2 3 7 10

6 9941597863 CARSIWEN P 3 4 2 3 3 4 8 11

7 9951614558 DIDI GUNAWAN L 3 3 1 2 3 4 7 9

8

DENDI

HARYANTO L 4 4 1 2 3 4 8 10

9 9951618343 ENENG WARSIH P 4 4 2 3 3 4 9 11

10 9986758324 HANAH SAJIAH P 2 2 1 1 2 3 5 6

11 9951618343 HASANUDIN L 3 3 2 3 2 2 7 8

12 MAHRUP L 3 4 2 3 1 2 6 9

13 9951614545 M. ANWAR L 3 4 2 3 2 4 7 11

14 M. SALI L 2 4 1 2 2 4 5 10

15 9961632707 RANAH P 3 4 1 1 1 2 5 7

16 9961618558 RANITI P 3 4 2 3 3 4 8 11

17 9951616291 RINI P 3 2 1 1 1 2 5 5

18 9900190736 ROMA WIJAYA L 2 3 1 2 2 4 5 9

19 9967058114 SAEPUDIN L 3 3 1 2 2 4 6 9

20 9971572260 SINTA DEWI P 2 4 2 3 3 4 7 11

21 9961618615 SITI WASTINAH P 4 4 1 2 1 2 6 8

22 9951616334 SUHERSIH P 2 3 2 3 2 4 6 10

23 9951614573 SUSI SUSANTI P 3 3 2 3 3 4 8 10

24 9951616340 TARSINIH P 3 4 2 3 1 4 6 11

25 9961618622 TATA EPENDI L 4 4 2 2 2 4 8 10

26 9961618590 TITIN MARYATI P 2 2 1 2 2 3 5 7

27 UCUP SUPRIADI L 3 4 1 2 2 4 6 10

28 9941597845 UMAR WIJAYA L 3 4 2 3 3 4 8 11

29 9961618567 YUYUN YUNARTI P 3 4 2 3 1 2 6 9

Jumlah Skor

82 100 45 72 60 98 187 270

Rata-rata 2,83 3,45 1,55 2,48 2,07 3,38 6,45 9,31

Cikeusik,...

.

Kepala Sekolah,

Aina Mulyana, S.Pd