2
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, hanya sebagian kecil guru SMPN 2 Cikeusik yang telah menerapkan pendekatan pembelajaran aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan yang selanjutnya disebut PAKEM dalam pelaksanaan KBM. Mereka yang telah menerapkan PAKEM adalah guru-guru
yang di bawah binaan UNICEF, yakni guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, Matematika, B.Inggris, dan IPS. Guru-guru lain belum menerapkan
pendekatan PAKEM dengan alasan mereka belum mendapatkan pelatihan penerapan PAKEM. Bahkan, sebagian guru yang masuk dalam kelompok binaan
UNICEF pun belum sepenuhnya menggunakan PAKEM. Melihat kondisi tersebut nampaknya perlu usaha untuk memberikan
pemahaman dan keterampilan kepada guru SMPN 2 Cikeusik tentang penerapan PAKEM. Untuk mewujudkan kompetensi dan peran guru dalam penerapan
PAKEM perlu adanya upaya yang dilakukan baik oleh dinas pendidikan, pengawas sekolah, maupun kepala sekolah. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan kepala sekolah dalam rangka peningkatan keterampilan guru dalam penerapan PAKEM adalah melalui Pelatihan dan Bimbingan yang selanjutnya
disebut LATBIM. Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian
tindakan sekolah untuk mengetahui efektivitas kegiatan LATBIM yang dilakukan kepala sekolah terhadap peningkatan keterampilan guru dalam penerapan
PAKEM.
B. Identifikasi Masalah
Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab masih rendahnya keterampilan guru SMPN 2 Cikeusik, khususnya guru-guru yang tidak termasuk
dalam mapel binaan UNICEF dalam menerapkan PAKEM, antara lain: a Kurangnya atau tidak adanya kegiatan pelatihan dan bimbingan tentang
PAKEM; b Keterbatasan sarana dan prasana pembelajaran untuk mengembangkan
PAKEM; c Masih kurangnya tenaga kependidikan yang sesuai dengan latar
belakang pendidikan, sehingga sulit untuk mengembangkan PAKEM; d Motivasi guru dan tenaga kependidikan lainnya masih rendah;
e Tidak berfungsinya peran pengawas sekolah
3
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan dengan mempertimbangkan waktu, tenaga dan biaya yang tersedia, penelitian tindakan sekolah ini hanya
membatasi pada masalah kurangnya atau tidak adanya kegiatan pelatihan dan bimbingan tentang PAKEM menjadi salah satu penyebab kurangnya atau
lemahnya keterampilan guru dalam PAKEM.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam penelitian di rumuskan sebagai berikut:
Bagaimana efektivitas kegiatan pelatihan dan bimbingan LATBIM yang dilakukan Kepala Sekolah terhadap peningkatan keterampilan
guru dalam penerapan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
PAKEM di
SMPN 2
Cikeusik Kabupaten
Pandeglang? E. Tujuan Penelitian
Tujuan khusus dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini adalah untuk mengetahui efevtivitas upaya peningkatan keterampilan guru dalam penerapan
PAKEM melalui LATBIM di SMPN 2 Cikeusik kabupaten Pandeglang. Sedangan tujuan umum dari kegiatan penelitian tindakan sekolah ini
adalah untuk peningkatan kualitas proses dan hasil belajar di SMPN 2 Cikeusik. F. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini diharapkan akan memberikan manfaat untuk perbaikan dan peningkatan proses hasil belajar terutama bagi perorangan
atau institusi di bawah ini. 1. Bagi Siswa : Dengan penerapan pendekatan PAKEM, siswa akan tergugah
semangat belajarnya sehingga menambah akan keberanian untuk bertanya, menjawab, melakukan sesuatu tindakan yang berpola terstruktur,
menemukan dan mengembangkan ide-ide baru, sehingga aktivitas dan antusias belajar siswa lebih meningkat.
2. Bagi Guru : Kemampuan menerapkan PAKEM akan memberi kemudahan dalam melaksanakan tugas mengajarnya, karena yang lebih aktif adalah
siswa, dan guru hanya mengarahkan saja.
4
3. Bagi Sekolah : Hasil dari proses belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
G. Definisi Istilah