Tujuan Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Aktivitas Pembelajaran

4 Kegiatan Pembelajaran 1: Mendireksi Conducting

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Dalam sebuah kelompok musik seperti orkestra danatau paduan suara, diperlukan seseorang yang tidak hanya mampu memainkan instrumenmenyanyikan sebuah karya musik saja, tetapi juga diperlukan figur seorang musisi yang dapat memimpin kelompok musiknya. Ini diperlukan karena untuk dapat bermainbernyanyi secara bersama-sama tidak hanya diperlukan keterampilan individu saja, tetapi juga kekompakan, dan keseimbangan balance di antara para pemainpenyanyi itu sendiri. Adapun pemimpin dalam kelompok musik itu sendiri disebut Conduktor. Sudah barang tentu dalam memimpin kelompoknya baik dalam orkestra maupun kelompok paduan suara, seorang Conductor dituntut memiliki kemampuan memimpin dengan baik. Selain itu, dituntut pula untuk memiliki kemampuan musikalitas yang baik pula. Dari uraian tersebut, maka tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah 1. Guru dapat mendefinisikan konsep mendireksi conducting dalam musik dengan benar dan tepat; 2. Guru dapat menyebutkan profil conductor dengan benar dan tepat. 3. Guru dapat menyebutkan tugas conductor dengan benar dan tepat

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan konsep mendireksi conducting dalam musik dengan benar 2. Menjelaskan profil conductor dalam musik dengan benar 3. Menjelaskan tugas conductor dengan benar

C. Materi Pembelajaran

1. Konsep Mendireksi Conducting Dalam musik, mendireksi berarti memberikan arahan dengan teknik- teknik tertentu kepada kelompok penyanyi danatau pemain musik pada saat membawakan suatu karya musik, sehingga dapat menghasilkan sajian musik yang diinginkan . Kelompok penyanyi atau pemain musik tersebut dapat berupa kelompok paduan suara, kelompok pemain ansambel musik, danatau kelompok pemain orkestra. Wittry 2007:3 menjelaskan bahwa mendireksi conducting 5 adalah seni memimpin dan mengkoordinasikan sebuah kelompok pemain instrument dan atau penyanyi dalam sebuah pertunjukkan musik atau latihan. Davey 2009 menjelaskan bahwa mendireksi conducting adalah lebih dari sekedar menjaga irama; Dapat juga dikatakan, mendireksi conducting adalah ekspresi musik yang menggunakan seluruh tubuh. Dalam mendireksi, seorang Conductor mempengaruhi para musisi danatau para penyanyi dengan berbagai cara yang berbeda. Cara tersebut dari memberikan tanda musikal seperti dinamik, tempo, dan banyaknya ketukan dalam satu birama, sampai pada gerakan non-verbal lainnya seperti pernapasan dan ekspresi emosional. Semua efek ini dicapai melalui cerminan gerakan dan bahasa tubuh dari seorang Conductor. Ungkapan lain tentang konsep mendireksi conducting diutarakan oleh Moses, dkk 2004:5 yang menjelaskan bahwa mendireksi conducting adalah sarana mengarahkan komunikasi artistik pada pemain musik selama pertunjukan. Tidak ada aturan mutlak tentang bagaimana mendireksi dengan benar. Oleh karenanya, terdapat berbagai macam gaya mendireksi yang berbeda. Adapun tujuan dari mendireksi adalah untuk memberikan panduan bagi kelompok pemain musik di orkestra, danatau paduan suara, sehingga semua orang dapat mulai bermain musikbernyanyi bersama-sama, tetap bersama-sama dan berhenti bersama-sama. Sebenarnya dalam mendireksi, tidak ada cara yang benar atau salah, tetapi konvensi telah dikembangkan yang tidak hanya membantu menjaga kelompok musisipenyanyi bersama-sama, namun juga menunjukkan nuansa dalam musik, seperti membentuk frase, dinamika dan perubahan tempo. Strasser 2011 menjelaskan bahwa konvensi dasar dari mendireksi conducting meliputi pola untuk mengetuk jumlah ketukan yang berbeda dalam setiap birama. Contoh tersebut dapat dilihat pada gambar 1. 6 Gambar 1. Pola untuk mengetuk jumlah ketukan dalam setiap birama Pola ketukan 2, 3, dan 4 dalam satu birama Strasser, 2011. Gambar 1 menunjukkan pola-pola ketukan yang diterapkan oleh seorang Conductor dalam mendireksi conducting. Hal yang perlu diingat dalam mendireksi adalah posisi tangan ketika dalam posisi upbeat, harus jauh dari badan Conductor itu sendiri bukan di depan tubuhnya. Secara rinci tentang implementasi pola-pola tersebut ketika mendireksi, akan dijelaskan pada sub bab Teknik Mendireksi conducting. Dalam mendireksi conducting terdapat seni mendireksi. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki proporsi tubuh yang berbeda, seperti bentuk dan ukuran tubuh, serta tinggi dan rendah. Proporsi tubuh ini selanjutnya menjadi satu hal yang penting dalam mendireksi conducting. Seorang Conductor, yang sedang mendireksi, akan terlihat sikap gerakan yang sesuai dengan tubuhnya sendiri. Ini juga berarti bahwa cara seorang Conductor mengekspresikan musik akan menjadi ciri khas dari Conductor itu sendiri.

2. Profil Conductor dan Tugas Conductor a Profil Conductor

Seorang Conductor, keberadaannya dapat menjadi penting dalam suatu kelompok musik seperti orkestra danatau paduan suara. Dalam musik, orang yang bertugas mengarahkan dan juga menyalurkan secara detail konsep- konsep musik yang terdapat dalam sebuah karya musik kepada sekelompok musisi dan penyanyi disebut Conductor ataupun Dirigen. Conductor itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti menyalurkan, sedangkan Dirigent 7 berasal dari bahasa Jerman yang berarti menyalurkan. Dengan demikian, Conductor ataupun Dirigen memiliki arti yang sama yaitu orang yang menyalurkan dan mengarahkan detail musik yang dimainkandinyanyikan kepada para pemain musikpara penyanyi. Dalam musik, Conductor adalah seorang pemimpin yang memimpin sebuah pertunjukan musik, baik dalam format orkestra maupun paduan suara dengan menggunakan isyarat-isyarat tertentu. Berbeda dengan seorang pemain musik Moses, dkk, 2004:3, seorang Conductor tidak hanya fokus pada permainan instrumen para pemainnya saja, tetapi juga perlu memiliki pengetahuan yang kuat tentang semua perbedaan instrument dan juga kuat akan pengetahuan tentang genre musik. Hal ini diperlukan, karena seorang Conductor tidak akan dapat memimpin dengan baik dalam sebuah orkestra sebagai contoh, jika tidak mengetahui karakter bunyisuara dari instrumen trompet atau instrument biola. Dengan mengetahui karakter-karakter dari berbagai instrumen tersebut, maka seorang Conductor dapat mengarahkan bunyi seperti apa yang dikehendaki dari sebuah instrument yang dimainkan oleh para musisi. Di samping itu, seorang Conductor juga dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas tentang teori-teori terkait musik, serta kemampuan musikalitas yang baik. Konduktor harus memberikan sinyal jelas dan sugestif kepada para pemain orkestra ataupun penyanyi di paduan suara, bukan sebagai koreografi bagi penonton. Seorang konduktor yang juga merupakan musisi yang memainkan instrumen atau seorang penyanyi adalah juga bagian dari kelompok besar pemain musik dalam orkestra ataupun kelompok besar dari para penyanyi di paduan suara. Conductor memandu para musisi tersebut dengan baton disebut juga stik Conductor, atau dengan tangannya sendiri. Sebagian besar tugas Conductor adalah membentuk sebuah karya musik yang dimainkan, dan ini dilakukan selama latihan. Kegiatan latihan ini juga diperlukan oleh seorang Conductor, meskipun seorang Conductor yang baik dengan kelompok musisipenyanyi yang baik pula dapat membentuk sebuah karya musik secara spontan dengan baik selamaketika perform. Dengan latihan setiap hari, banyak Conductor yang menghafal karya-karya musik yang akan disajikan oleh kelompok musisinya. Adapun tanggung jawab utama dari Conducor Lisk, 2007:15 adalah untuk mengatur tempo, mengeksekusi persiapan dan ketukan 8 yang jelas, serta mendengarkan secara kritis dan membentuk suara instrumen dari para pemain orkestra danatau suara penyanyi. Selain itu, Conductor perlu memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan nuansa kalimat musik dan ekspresi melalui gesture gerakan. Conductor juga perlu mengetahui setiap bagian instrumen atau bagian dari penyanyi, dan bagaimana setiap bagian seharusnya dibunyikan atau dinyanyika, sehingga seluruh karya musik yang dimainkan dan disajikan akan berbunyi dengan tepat sesuai dengan yang dimaksudkan oleh sang komponis. Sebagai contoh, Conductor dapat mengatakan pada pemain biola, bagaimana memainkan teknik bowing, dan dapat mengatakan pada penyanyi dan pemain instrument tiup bagaimana bernafas yang baik. Ungkapan tersebut diperkuat oleh Moses, dkk 2004:6 yang mengatakan bahwa If we are to communicate clearly with the members of an orkestra, we must understand something of the characteristics of their instruments, and of the variety of ways they can produce sounds. Above all, we need to have some idea of what is dif¤cult for each instrument, and what is easy. Dari apa yang telah diutarakan oleh Moses, dkk tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk dapat mengkomunikasikan musik dengan baik dan jelas kepada para pemain musik danatau para penyanyi di paduan suara, maka Conductor harus memahami karakteristik dari setiap instrument. Dengan mengetahui dan memahami karakteristik instrumen yang tergabung dalm orkes, maka Conductor dapat membentuk suara instrumen tersebut dengan baik. Tidak hanya hal tersebut saja yang perlu diketahui oleh seorang Conductor, namun juga kemampuan mengintepretasi karya musik yang disajikan dan dituangkan dalam ekspresi musikal. Seperti halnya para pemain musik, banyak Conductor cenderung melakukan analisis pada karya musik yang akan disajikan, ketika berhadapan dengan interpretasi musik dan makna. Hal ini lebih mudah dan mungkin lebih aman, namun tetap dengan standar performance yang ditetapkan. Sebaliknya, Conductor perlu menggunakan perasaan batinnya terhadap musik, mendengarkan isi dari harmoni dan melodi, kemudian menentukan apa artinya musik, dan mendireksi conducting dengan ekspresif. Dengan mempercayai penilaian dirinya sendiri, seorang Conductor dapat dengan bebas mengekspresikan musiknya secara spontan. Ini bukan usaha yang dilakukan 9 secara tiba-tiba; namun didasari pada pengetahuan dan keterampilan yang yang dimiliki oelh Conductor tersebut untuk melakukan interpretasi musik yang ekspresif yang menginformasikan spontanitas tersebut. Namun demikian, Conductor perlu percaya pada intuisi musiknya untuk dapat mengenali dan mengkomunikasikan makna intrinsiknya kepada para musisi danatau penyanyi di paduan suara. Lisk 2008:1 menjelaskan bahwa Conductor yang sukses adalah seseorang yang selain menjadi konduktor juga musisi, dan tahu bagaimana untuk mencapai apa yang ingin dicapai dalam performancenya. Selan itu, seorang Conductor juga perlu memiliki kemampuan untuk mendengarkan listening. Artinya mampu mendengarkan secara aktif. Kegiatan ini perlu dilakukan seorang Conductor, dan dilakukan secara khusus fokus pada mendengarkan totalitas suatu penyajian musik, baik orkestra maupun paduan suara. Untuk memandu seluruh potensi yang dimiliki oleh para musisi pemain musik dan atau penyanyi, maka seorang Conductor perlu memiliki persepsi yang jelas tentang bagaimana kualitas atau produk akhir dari karya musik yang disajikan. Seorang Conductor yang berdiri di hadapan sekian musisi danatau penyanyi juga perlu memiliki kemampuan untuk membuat suara berbicara secara verbal dan memiliki kekuatan untuk membentuk karya seni suara yang indah didengar. Mata panah Conductor tampaknya akan melihat ke semua pemain musik danatau ke semua penyanyi, mendengar semua suara ymusik yang didengarnya, dan memiliki kecerdasan musikal yang terpanggil untuk membentuk sebuah karya dan kemudian menyampaikannya. Conductor dapat dikatakan sebagai kurator karya, inkubator karya-karya baru dan juga pemain musik publik. dan peran Conductor adalah untuk menciptakan kinerja baru setiap waktu. Wittry 2007:42 menjelaskan bahwa terdapat beberapa peran Conductor, salah satunya adalah sebagai juru bicara spokesperson bagi kelompok orkestra danatau kelompok paduan suara yang dipimpinnya. Dalam perannya sebagai juru bicara, seorang Conductor dapat berkomunikasi kepada banyak orang dalam berbagai cara yang berbeda. Conductor perlu menyadari setiap fungsi yang khusus orkestra, maka perlu berpartisipasi di dalamnya. 10 Dalam mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi, seorang Conductor perlu mengembangkan hubungan dengan musisi dari berbagai negara, menghadiri pertemuan-pertemuan di bidangnya, dan benar-benar membangun komunikasi. Dengan mengembangakan kemampuan tersebut, seorang Conductor dapat menemukan suatu cara untuk menjadi diri sendiri dan menjadi terbiasa untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Pengalaman merupakan cara belajar tentang sesuatu yang paling baik. Dalam hal ini, seorang Conductor tidak perlu seorang guru untuk mengajarinya, tetapi pengalamanlah yang mengajari Conductor tersebut. Sebagai seorang pemimpin dalam suatu kelompok orkestra danatau paduan suara, seorang Conductor perlu mengetahui dan memiliki sifat kepemimpinan. Dengan mempelajari aspek kepemimpinan, Conductor dapat menentukan prinsip dasar dan menerapkan dalam kehidupannya sebagai pemimpin dari podium. Kepemimpinan terlepas dari pendekatan pedagogis atau teknis, pada musik dapat membantu menjelaskan prinsip-prinsip universal dan membebaskan Conductor untuk merefleksikan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat bekerja untuk individu sebagai konduktor. Berdasarkan penjelasan tentang profil Conductor, maka dapat disimpulkan bahwa profil seorang Conductor perlu memiliki hal-hal sebagai berikut Wittry, 2007:24-26. 1. Tanggungjawab terhadap kualitas dalam membuat musik. Artinya, dalam memimpin kelompok musik, seorang Conductor tidak hanya berdiri memimpin di hadapan para pemain musik danatau para penyanyi, melainkan juga bertanggungjawab dalam membuat musik yang dimainkan danatau dinyanyikan, sehingga menjadi suatu penyajian musik yang berkualitas. Terkait hal ini, termasuk juga kemampuan menginterpretasikan dan mengekspresikan karya musik yang disajikan. 2. Memiliki kemampuan musikal yang baik. Kemampuan musikal tersebut meliputi pendengaran yang baik, kemampuan menganalisis musik yang dimainkan dengan baik, dan mampu menginterpretasikan karya musik tersebut dengan baik pula. Oleh karena musik memiliki hubungan yang sangat dekat dengan emosi, keterlibatan emosional sangat penting untuk membuatmengolah musik. Musik dapat menampilkan afeksi manusia 11 yang tanpa syarat dan juga membangkitkan emosi secara langsung. Jadi, jika konduktor menginginkan anggota kelompok musiknya untuk dapat menginterpretasikan apa yang dimaksud komposer, maka Conductor tersebut perlu menunjukkan hal ini baik melalui suara nyanyiannya sendiri, maupun melalui teknik mendireksi conducting. 3. Memiliki pribadi yang berkarisma, dan memiliki sifat leadership. Conductor, sebagai orang yang berdiri di depan orang, dapat mempengaruhi keterlibatan emosional kelompok musisi danatau penyanyi yang dipimpinnya melalui sikap dan kepribadiannya. Itulah sebabnya mengapa terdapat sebuah persepsi umum tentang kekuatan Conductor yang berkarisma. 4. Memiliki pengalaman musik yang baik. Jika seorang Conductor dapat menghasilkan respon emosi yang benar dari kelompok musisi danatau penyanyinya, maka mereka secara bersama-sama dapat perform dengan perasaan yang benar dari setiap karya musik yang dimainkan. Oleh karenanya, diperlukan pengalaman musik yang baik. 5. Memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara individu maupun secara sosial dan mampu menjalin kerjasama dengan kelompok orkestra danatau kelompok paduan suara, dan dengan orang lain terkait pengelolan tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan berbicara yang juga menjadai bagian penting yang harus dimiliki oleh seorang Conductor. 6. Memiliki pola pikir yang positif. Hal ini dapat mempengaruhi sikap ketika mendireksi di podium. Sikap yang baik dapat menginspirasi seluruh anggota kelompok musisi danatau penyanyi yang dipimpinnya. 7. Memiliki kemampuan untuk mengontrol emosinya. Seorang Conductor memiliki tanggungjawab pula terhadap perasaannya dan bagaimana dapat menghubungkannya dengan para musisi danatau dengan para penyanyi. 8. Memiliki integritas yang baik. Integritas adalah landasan untuk menjadi pemimpin yang sukses dalam hal ini Conductor. Para musisi danatau para penyanyi akan tertarik terhadap seorang Conductor yang dapat mereka percaya, yang konsisten, dan yang selalu tampaknya melakukan hal yang benar dalam memimpin orkestra danatau memimpin paduan 12 suara. Secara historis, Conductor yang dicintai dan dihormati oleh musisi danatau penyanyi yang dipimpinnya, menunjukkan tingkat integritas yang tinggi baik integritas musikalnya maupuan integritas pribadinya. 9. Memiliki sifat rendah hati. Bagi seorang Conductor, kerendahan hati tampaknya seperti sebuah kontradiksi karena pada umumnya seorang Conductor begitu terbiasa dengan harapan kepribadian sebagai seorang Maestro, namun sifat ini perlu dimiliki oleh seorang Conductor. Kerendahan hati tidak berarti bahwa tidak tegas. Ketegasan adalah sifat indah, dan perlu diterapkan untuk membantu mencapai apa yang menjadi tujuan. Tidak hanya hal tersebut, namun kerendahan hati memberikan seorang Conductor memiliki kemampuan untuk berhubungan dengan orang-orang dan mengakui bahwa seorang Conductorpun yang memiliki kemampuan musical yang baik tidak akan pernah menjadi sempurna. Kerendahan hati akan memungkinkan seorang Conductor untuk dapat menerima semua orang seperti apa adanya mereka. 10. Memiliki ketekunan. Aspek ketekunan merupakan salah aspek yang dapat menambah kualitas yang diperlukan untuk menjadi seorang Conductor yang sukses. Semakin sering seorang Conductor berada di podium memimpin kelompok musiknya, semakin lebih aktif, dan terus mengadakan hubungan dengan para musisi danatau para penyanyi, maka berangsur-angsur kemampuan musikal, pengalaman akan meningkat, dan hubungan untuk mencapai tujuan akan lebih mudah dicapai. Alfred Reed dalam Lisk, 2008:11 mengatakan bahwa profil Conductor yang sukses adalah seseorang yang selain menjadi konduktor juga musisi. Selain itu, Conductor yang sukses adalah orang yang mampu mendengar apa yang ada di balik suara fisik, dan tahu bagaimana untuk mencapai apa yang ingin dicapai dalam penampilannya. Seorang Conductor yang baik harus memahami dengan baik perkembangan gaya musik sepanjang zaman. Conductor juga perlu merasa nyaman dengan bahasa musik dari sejumlah besar composer. Hal ini dikarenakan Conductor akan diminta untuk mendireksi conducting berbagai karya-karya musik yang berbeda. Oleh karena itu, dalam menyiapkan sebuah konser seorang Conductor perlu menyiapkan waktu untuk mencermati, 13 menganalis karya musik yang akan disajikan. Selain itu, Conductor perlu familiar dengan kehidupan komposer, ketika karya musik tersebut ditulis, dan karya- karya musik lainnya yang ditulis oleh composer yang berbeda namun menulis dalam waktu yang sama. Dengan memahami hubungan ini, akan sangat membantu dalam menginterpretasikan musik tersebut. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Conductor menggunakan kata- kata, gerak tubuh, tatapan, kepala gerakan dan ekspresi wajah untuk membuat para musisi danatau penyanyi bermain bersama di tempo yang tepat, ungkapan, gaya dan dinamik, serta menurut interpretasinya tentang musik. Conductor juga berinteraksi dengan para musisi danatau penyanyi tersebut. Para musisi danatau penyanyi ini juga bereaksi terhadap gerakan Conductor, dan Conductor pada gilirannya bereaksi terhadap musik yang dimainkan oleh para musisi danatau penyanyi yang dipimpinnya. Berbeda dengan pemain musik danatau penyanyi yang dapat melihat pada karya musik dan mentransformasikannya ke dalam bunyi musik, seorang Conductor mayoritas mengeluarkan sebagian besar waktunya untuk mempersiapkan sebuah penyajian musik tanpa mengakses instrumennya. Kemampuan musikalnya, dicurahkan untuk mempelajari full score partitur musik untuk seluruh instrumen dalam kelompok orkestra danatau untuk seluruh suara dalam kelompok paduan suara. Oleh karenanya, seorang Conductor perlu memiliki kemampuan mendengarkan yang baik dan pengetahuan tentang bunyi dari berbagai instrumen musik danatau mengetahui register masing-masing jenis suara. Selain profil Conductor yang telah dijelaskan tersebut, dijelaskan pula tentang peran Conductor. Chuang 2005:12 menjelaskan bahwa terdapat tiga peran seorang Conductor, yaitu sebagai pemimpin leader; sebagai guru teacher; dan sebagai kolega. b Tugas Conductor Conductor memiliki peran penting dalam memimpin kelompok musiknya, baik dalam kelompok musik orkestra, maupun dalam kelompok paduan suara. Terdapat berbagai tugas Conductor, antara lain mempelajari partitur musik yang akan dimainkan, mengeksplor, menganalisis, dan berusaha memahami visi composer dari karya tersebut. Pada umumnya, beberapa tugas tersebut 14 dilakukan seorang Conductor sebelum latihan dengan kelompok musiknya. Di samping itu, pada latihannya Conductor menyiapkan bagaimana menginterpretasi karya musik yang akan dimainkan. Namun demikian, pada Conductor yang memiliki kemampuan musikal di atas rata-rata, hanya memerlukan sedikit waktu untuk latihan dan penyajian musik hanya terjadi pada saat konser. Artinya, Conductor yang memiliki kemampuan musical yang sangat baik, adakalanya hanya memerlukan sedikit latihan sebelum konser dimulai. Adapun tujuan adanya Conductor dalam suatu kelompok musik danatau kelompok paduan suara Jones, 2013:1 adalah untuk melatih kelompok musisi danatau kelompok penyanyi yang besar dan melibatkannya bersama-sama secara musical dalam sebuah penyajian musik. Pada umumnya, kelompok musik yang lebih kecil tidak memerlukan adanya Conductor. Salah satu fungsi yang paling dasar dari seorang Conductor adalah hanya menjaga seluruh anggota orkestra danatau paduan suara dapat terkoordinasi dengan baik, sehingga semua musisipenyanyi yang berbeda akan mulai dan berhenti bermain pada saat yang tepat. Salah satu kunci untuk ini adalah untuk mengungkapkan irama musik melalui gerakan tongkat dirigen atau tangan. Dengan demikian, para musisipenyanyi selanjutnya dapat menghitung jumlah ketukan beat ketika mereka diam yang mungkin berjumlah ratusan, dan mulai bermain pada waktu yang tepat. Pada lagu yang berbeda sudah barang tentu memiliki irama dan jumlah birama yang berbeda, dan Conductor menggunakan gerakan yang berbeda pula untuk mengekspresikan ketukan yang tergantung pada irama yang terdapat dalam sebuah partitur musik. Di samping yang telah disebutkan terdahulu, tugas utama seorang Conductor Wittry, 2007:15 adalah untuk menyatukan pemain, mengatur tempo, mengeksekusi persiapan yang jelas upbeat dan ketukan beatmeter, serta mendengarkan secara kritis berbagai bentuk suara musik yang dihasilkan. Jika mendengar kata Conductor, sudah pasti terbayang sesorang yang berdiri di podium di depan sekelompok pemain musik dalam orkestra dan atau sekelompok penyanyi dalam paduan suara. Lengkapnya, Conductor berdiri di podium yang lebih tinggi dari pemain musiknyapenyanyinya dilengkapi dengan music stand yang besar untuk menyimpan full score yang berisi notasi musik yang ditulis untuk semua instrument dan atau suara penyanyi., dan dapat juga dilengkapi dengan baton tongkat Conductor. 15 Padahal, tugas seorang Conductor tidak hanya berdiri di podium di depan sekelompok pemainpenyanyi saja serta terkait dengan hal-hal yang terjadi di panggung saja, tetapi juga perlu menjalin kerjasama dengan tim. Artinya, Conductor tidak dapat bekerja seorang diri, namun perlu mengadakan pendekatan dengan tim kerja. Salah satu tugas inilah yang perlu ditekankan pula agar dapat menjadi seorang Conductor yang efektif. Ungkapan ini diperkuat oleh Wittry 2007:6 yang mengatakan bahwa tugas seorang Conductor tidak hanya berkaitan dengan apa yang terjadi di panggung dan dengan kelompok orkestranyapenyanyinya, tetapi seorang Conductor juga perlu memiliki kemampuan dan bertugas menjalin kerjasama dengan orang lain, dan ini merupakan hal penting untuk dapat menjadi seorang Conductor yang sukses. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Bartle 2002:19, bahwa seorang Conductor musik perlu menggunakan keterampilan komunikasi yang dapat berkembang dengan baik serta pemahaman tentang psikologi manusia untuk memimpin ansambel musik sebagai usaha menyajikan musik dengan baik. Sebagai contoh perlunya komunikasi dengan musisipenyanyi yang dipimpinnya adalah dalam paduan suara. Dalam memimpin paduan suara, seorang Conductor dapat membantu para penyanyinya dengan melakukan gerakan tangan yang lebar bukan tinggi atau horisontal dan juga bukan vertikal. Conductor perlu melihat kelompok paduan suara dan memberitahu jika para penyanyi perlu melakukan latihan pernafasan setelah melihat para penyanyi tersebut menyanyikan satu kalimat. . Dari contoh tersebut, dapat dikatakan bahwa tugas Conductor tidak hanya sekedar memimpin suatu kelompok musisi danatau kelompok penyanyi saja, melainkan juga perlu mengadakan komunikasi terhadap kelompok musisi danatau kelompok penyanyi yang dipimpinnya. Ini dilakukan agar musik yang dimainkan danatau dinyanyikan dapat disajikan dengan baik sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh composerarranger, dan ini semua tergantung pula pada kemampuan Conductor dalam menginterpretasikannya. Agar seorang Conductor dapat dengan aktif mengkomunikasikan sifat emosi musikalnya secara efektif, maka perlu mengetahui beberapa elemen tentang keahlian mendireksi Lisk, 2007:8. Pertama, memberikan ketukan beat yang jelas. Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting bagi seorang Conductor. Kedua, menunjukkan gerakan tangan pola birama yang konsisten yang sesuai dengan pola birama 16 yang terdapat dalam karya musik yang dimainkan. Sebagai contoh mendireksi pola birama 44 terdapat 4 ketukan dalam satu birama, maka Conductor dapat mengerakkan tangan kanan ke bawah, ke kiri, ke kanan, dan ke atas. Demikian pula, jika mendireksi pola birama 34 dan 24. Pada pola birama 34, Conductor dapat mengerakkan tangan ke bawah, ke kanan, dan ke atas, sedangkan untuk mendireksi pola birama 24, Conductor dapat menggerakkan tangan ke bawah dan ke atas. Terkait tugas Conductor yang perlu mengadakan komunikasi dengan kelompok organisasinya para pemain danatau para penyanyi, Ramona 2007:xi menjelaskan banyak Conductor belajar tentang bagaimana menghidupkan sebuah organisasi yaitu cara orang bekerja sama untuk mencapai tujuan kolektif, adalah berubah dan, sebagai pemimpin organisasi, baik Conductor bersama-sama dengan anggota kelompok musisinya perlu menanggapi perubahan ini. Seorang Conductor berkomunikasi dengan lebih dari seratus musisi dan mengkomunikasikan kepada musisi tersebut, dengan cara Conductor berdiri di platform yang lebih tinggi dan melambaikan tongkat kayu baton pada anggota orkestra danatau paduan suara.. Komunikasi ini pada dasarnya terjadi dalam satu arah, karena secara individu para musisi jarang mengekspresikan ide atau mengajukan pendapat pada Conductor. Oleh karenanya, menjalin hubungan positif terus diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan para musisi orkes dan atau dengan para penyanyi di paduan suara. Dari ungkapan tersebut, jelas terlihat perlu adanya suatu kerjasama di antara Conductor dan anggota orkestra danatau anggota paduan suara. Meire 2009:18 menjelaskan bahwa sebuah penyajian musik orkestra danatau paduan suara yang berhasil adalah hanya jika para pemain dan Conductornya telah bekerjasama dalam sebuah sistem komunikasi di antara mereka. Dalam bekerjasama tersebut, Conductor mengarahkan para musisipenyanyi yang dipimpinnya dan membuat keputusan secara teknis dan secara musikal. Conductor ingin menyajikan suatu kualitas musik bersama dengan musisi-musisi danatau dengan penyanyi-penyanyi yang ekselen, karena pembuatan musik yang kualitas akan mempengaruhi anyak orang yang mendengarnya. Ini harus menjadi titik fokus dari masyarakat sebagai pendengar yang mendukungnya. Di samping tugas untuk mampu menjalin kerjasama baik dengan para musisi danatau dengan para penyanyi paduan suara, maupun dengan pihak- 17 pihak terkait, Conductor memiliki tugas lain yang diperlukan sebagai pemimpin dalam suatu kelompok musik Iacono, 2000:2; Meire, 2009:6, antara lain membaca partitur musik, latihan, menunjukkan gerakan dan pola ketukan beat. Secara rinci, ketiga tugas lain dari seorang Conductor diuraikan sebagai berikut.

1. Membaca Partitur

Seperti semua keterampilan, membaca partitur orkestra danatau partitur paduan suara sebagian besar adalah masalah praktik. Seorang Conductor harus memiliki pemahaman menyeluruh terhadap notasi musik dari semua instrumen orkes danatau semua jenis suara pada paduan suara. Partitur musik memberikan semua informasi yang diperlukan untuk membentuk interpretasi musik sebuah komposisi. Oleh karena itu, seorang Conductor harus mampu membaca dan memahami partitur yang akan disajikan, mengetahui berbagai macam tanda kunci, mengetahui dan memahami tentang pengetahuan transfus instrumen, dapat membayangkan bunyi dan warna suara, tekstur melodi dalam karya musik, mengembangkan konsep musik secara rinci dan dengan benar, dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan dan membawanya secara efektif melalui gerakan fisik ketika mendireksi. Dengan adanya penguasaan partitur musik yang akan disajikan oleh seoranng Conductor, para anggota kelompok baik orkestra maupun kelompok paduan suara memiliki harapan bahwa kerangka musical yang tedapat dalam sebuah komposisi akan disajikan secara konsisten yang ditunjukkan dengan tanda-tanda melalui gerakan fisik khususnya gerakan tangan. Tugas membaca partitur musik bagi seorang Conductor merupakan persiapan intens yang perlu dilakukan. Conductor perlu mempelajari partitur musik terlebih dulu, mengetahui dimana ketukan-ketukan yang penting. Hal ini dikarenakan partitur musik merupakan sebuah pendekatan praktis untuk persiapan Conductor sebelum menyajikannya dalam sebuah pertunjukkan musik. Di samping itu, dengan dikuasainya sebuah partitur musik yang akan disajikan, maka seorang Conductor akan memperoleh pengetahuan dan kepercayaan diri yang dibutuhkan ketika berada di atas podium. Kegiatan ini merupakan persiapan dasar namun penting untuk dilakukan. Terkait hal tersebut, maka seorang Conductor juga perlu memiliki sikap respek terhadap partitur musik yang akan disajikan. Ini merupakan hal penting, 18 karena dengan adanya sikap respek terhadap partitur musik, Conductor akan selalau mencaritahu maksud yang ingin disampaikan oleh seorang komposer melalui karya-karyanya. Oleh karena itu, partitur musik yang akan disajikan perlu dipelajari secara terus menerus, dan tidak secara spontan. Untuk menghasilkan pemahaman partitur musik dengan baik, diperlukan sikap disiplin yang tinggi. Sikap disiplin ini perlu dimiliki oleh seorang Conductor seperti yang telah dijelaskan di awal. Colson 2012:115 menjelaskan bahwa terdapat beberapa item spesifik yang menjadi pertimbangan dalam membaca, belajar, dan meyiapkan partitur musik yaitu : a. Sintesis; Analisis: Sintesis SAS dalam membaca partitur; b. Esensi dan spirit musik karakter dasar dan vitalitas; c. Tanda kunci dan transposisi seperti ditunjukkan di halaman pertama dari partitur, kemudian terdapat perubahan tanda kunci seperti kunci G, kunci F, dan kunci C untuk Alto dan Tenor, serta perubahan transposisi; d. Instrumentasi dan orkestrasi yang mempengaruhi sonoritas, tone, balance, blend, tone color, dan tekstur; e. Bentuk lagu, tema, dan struktur bagaimana musik dikajidianalisis; f. Sistem harmonisasi, tanda mula, tanda mula untuk modulasi, perubahan tangganada, dan kadens; g. Kontrapung bagaimana setiap bagian lagu dapat saling bertaut bersama; h. Ritme meliputi sukat, ketukan, tempo, aksen, dan pola ritme; i. Frasering meliputi klimaks, kontur, pernafasan, bowing, artikulasi, garis musik melodi, dinamik, gaya musik dari tiap periode, dan praktik performance; j. Dinamik, nuansa musik, dan ekspresi musik tertulis maupun tersirat; k. Mendesain pengelompokkan birama untuk membantu Conductor itu sendiri dalam mewujudkan secara detail dalam mempelajari partitur; 19 l. Masalah mendireksi conducting meliputi perubahan tempo, tempo, ketukan persiapan, release, fermata, dan perubahan sukat; m. Masalah permainan instrumen musik danatau bernyanyi mengantisipasi masalah teknik dan masalah musical dalam proses latihan; n. Mengasimilasi secara detail unsur-unsur musikal dalam partitur musik; o. Mengedit dan memberi tanda pada bagian-bagian partitur untuk menghemat waktu pada saat proses latihan; p. Menginterpretasi gaya dan musik yang akan disajikan Item-item spesifik yang telah dijelaskan tersebut, merupakan item-item yang perlu dipelajari oeh Conductor dalam mempelajari partitur musik. Selain item-item spesifik yang perlu dipelajari ini, Conductor juga perlu mengingat ataupun menghafal partitur karya musik yang akan disajikan. Ini dapat membantu dalam menwujudkan musikalitas kelompok musisi dalam orchestra danatau paduan suara baik selama proses latihan maupun pada saat perform, meningkatkan komunikasi dengan kelompok pemain musik danatau penyanyi, dan pencapaian interpretasi musik dari karya musik yang akan disajikan dengan tepat.

2. Latihan

Seperti telah dijelaskan di awal, bahwa salah satu profil seorang Conductor adalah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, baik dengan kelompok orkestranya danatau kelompok paduan suaranya, maupun dengan masyarakat untuk menjalin suatu kerjasama. Hal ini pula yang menjadi kunci utama dari latihan yang efisien dan untuk keberhasilan mengolah musik karya musik yang dimainkan. Jika Conductor mengetahui bagaimana cara tercepat dan terbaik untuk menginspirasi kelompok musiknya danatau penyanyinya dan benar-benar mencoba untuk menciptakan sebuah jembatan psikologis untuk kelompok musiknya tersebut, maka itu akan sangat membantu untuk latihan yang efisien Chuang, 2005:2. 20 Stokowski dalam Chuang, 2005:7 menjelaskan bahwa Conductor harus memahami psikologi para pemain orkestra danatau penyanyi paduan suara dan tahu bagaimana menyatukan berbagai macam karakter yang berbeda-beda satu organism yang harmonis. Selama latihan, seorang Conductor tidak hanya memberikan perhatian pada emosi pemain danatau penyanyinya saja, tetapi juga dapat berkomunikasi secara efektif dengan mereka untuk mengekspresikan interpretasi musikal dan harapannya. Hal ini penting untuk Conductor untuk memiliki kesadaran tersebut, karena ia harus berkolaborasi dengan manusia. Jika seorang Conductor tidak mampu membangun jembatan psikologis kepada anggota yang berkolaborasi dengannya, maka upaya untuk membuat musik dengan baik akan sia-sia tidak peduli seberapa baik musikalitasnya. Pada tahap latihan ini, tugas seorang Conductor dibagi dalam tiga bagian Chuang, 2005:38, yaitu sebelum latihan, selama latihan, dan setelah latihan. Sebelum latihan, hal-hal yang perlu dipersiapkan adalah pemanasan mental, memilih repertoar musik, dan membuat rencana latihan baik latihan hjangka panjang maupun latihan jangka pendek. Sementara itu, pada saat dan selama latihan mengajar dengan runtut dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan memberikan perhatian pada para musisi danatau pada para penyanyi. Selanjutnya, setelah latihan Conductor mengadakan evaluasi terkait jalannya latihan. Conductor mengulang kembali apa yang telah diucapkan, sikap dan reaksi dari para musisi danatau sikap dan reaksi para penyanyi.Setelah latihan ini, Conductor perlu menemukan masalah-masalah yang muncul selama latihan, baik masalah yang muncul dari dirinya maupun masalah yang muncul dari kelompok musiknya. Masalah ini kemudian didiskusikan untuk selanjutnya diperbaiki dalam latihan berikutnya.

3. Menunjukkan gerakan tangan dan pola ketukan beat

Apa yang Conductor lakukan sebagai gerakan fisik pada saat memimpin kelompok musik baik orkestra maupun paduan suara merupakan bagian penting dari tugas Conductor. Seorang Conductor tidak dapat hanya mengandalkan kemampuan musikalnya saja, tetapi juga perlu memiliki kemampuan dalam menunjukkan gerakan tangan dan pola ketukan beat yang baik dan benar. Hal ini diperlukan karena para musisi danatau para penyanyi akan sangat cepat terlibat dalam suasana karya musik yang dimainkan dan disajikan. Oleh karenanya, seorang Conductor dituntut untuk dapat meng dengan menunjukkan pola ketukan diperlukan juga kemampuan Conduktor yang baik, menggunakan sesuatu yang sangat dekat dengan pola-pola yang ditunjukkan pada gambar 2 untuk mengikuti dan mulai bermain Gambar 2. Pola-pola mendireksi sederhana pada ketukan 24, Dari gambar 2, terlihat pola dilakukan oleh seorang Conductor ketika mempimpin kelompok musiknya. Pola pola tersebut harus dilakukan dengan jelas, baik dan benar, agar para musisi di orkestra danatau para penyanyi dapat mengikuti dan terlibat dalam penyajian musik yang dimainkan.

D. Aktivitas Pembelajaran

Dalam modul ini mempelajari materi pembelajaran tentang Conductor. Namun sebelumnya, guru perlu mengetahui conducting dalam musik terlebih dahulu. Untuk mempelajari materi ini, tama, guru perlu membaca dengan cermat poin 1 yaitu conducting dalamMusik. Setelah itu, memahami dengan benar tentang conducting, profil Conductor, mempelajari contoh dari Selanjutnya, guru dapat 21 karenanya, seorang Conductor dituntut untuk dapat menggerak dengan menunjukkan pola ketukan beat yang baik dan benar diperlukan juga kemampuan mengekspresikan gerakan tangan tersebut. onduktor yang baik, menggunakan sesuatu yang sangat dekat dengan yang ditunjukkan pada gambar 2, sehingga mudah bagi para musisi untuk mengikuti dan mulai bermain pada waktu yang tepat. pola mendireksi sederhana pada ketukan 24, Sumber: Bartle, 2007:14 Dari gambar 2, terlihat pola-pola mendireksi conducting dilakukan oleh seorang Conductor ketika mempimpin kelompok musiknya. Pola pola tersebut harus dilakukan dengan jelas, baik dan benar, agar para musisi di danatau para penyanyi dapat mengikuti dan terlibat dalam penyajian imainkan. Aktivitas Pembelajaran Dalam modul ini khususnya kegiatan pembelajaran 1 mempelajari materi pembelajaran tentang profil Conductor, dan Tugas Namun sebelumnya, guru perlu mengetahui konsep mendireksi dalam musik terlebih dahulu. Untuk mempelajari materi ini, , guru perlu membaca dengan cermat poin 1 yaitu Konsep Mendireksi Musik. Setelah itu, memahami dengan benar tentang konsep mendireksi profil Conductor, dan tugas Conductor. Kemudian, guru mempelajari contoh dari profil Conductor dan melihat tugas Conductor Selanjutnya, guru dapat mempelajari dan mencermati konsep mendireksi gerakkan tangannya yang baik dan benar. Selain itu, gerakan tangan tersebut. onduktor yang baik, menggunakan sesuatu yang sangat dekat dengan , sehingga mudah bagi para musisi pola mendireksi sederhana pada ketukan 24, 34, dan 44 conducting yang dapat dilakukan oleh seorang Conductor ketika mempimpin kelompok musiknya. Pola- pola tersebut harus dilakukan dengan jelas, baik dan benar, agar para musisi di danatau para penyanyi dapat mengikuti dan terlibat dalam penyajian khususnya kegiatan pembelajaran 1, guru dapat profil Conductor, dan Tugas konsep mendireksi dalam musik terlebih dahulu. Untuk mempelajari materi ini, pertama- Konsep Mendireksi konsep mendireksi Kemudian, guru profil Conductor dan melihat tugas Conductor. konsep mendireksi 22 conducting, profil Conductor, dan tugas Conductor sebagai implementasi dari hasil mempelajari konsep mendireksi conducting, profil Conductor, dan tugas Conductor. E. Latihan Pilihlah satu jawaban yang paling tepat 1. Konsep mendireksi conducting dalam musik adalah:: a. Seni memimpin dan mengkoordinasikan sebuah kelompok pemain instrumen dan atau penyanyi dalam sebuah pertunjukkan musik. b. Menghitung jumlah ketukan beat c. Menjalin kerjasama antara Conductor dan pemain musik d. Komunikasi antara pemain musik danatau penyanyi 2. Salah satu profil seorang Conductor adalah a. Murah senyum b. Memiliki karisma dan musikalitas yang baik c. Tidak dapat berkomunikasi d. Pendiam 3. Mengekspresikan musik yang menggunakan seluruh tubuh, disebut: a. Interpretasi b. Konsep mendireksi c. Profil Conductor d. DInamik 4. Membaca dan mempelajari partitur musik sebagai persiapan sebelum menyajikan karya musik adalah … a. Kegiatan rutin Conductor b. Tugas seorang Guru c. Salah satu tugas Conductor d. Profil Conductor 23 5. Orang yang bertugas mengarahkan dan juga menyalurkan secara detail konsep-konsep musik yang terdapat dalam sebuah karya musik kepada sekelompok musisi dan penyanyi disebut …… a. Penyanyi b. Pemain Musik c. Komposer d. Conductor Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan yang telah diperoleh, guru dapat mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban yang benar, dan gunakan rumus berikut Kuswarsantyo dan Rachmi, 2011:1.8. Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal Adapun kriteria persentase yang diperoleh dijelaskan sebagai berikut. 90 – 100 = Baik Sekali 80 – 89 = Baik 70 – 79 = Cukup 70 = Kurang Berdasarkan nilai yang diperoleh, Guru dapat menilai kemampuannya sendiri. JIka nilai yang diperoleh antara 80 – 100 , maka guru dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya. Namun, jika nilai yang diperoleh di bawah 80 , maka dianjurkan untuk mengulang kembali dalam mempelajari materi-,materi yang terdapat di kegiatan pembelajaran 1.

F. Ringkasan