4
Kegiatan Pembelajaran 1: Mendireksi Conducting
A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Dalam sebuah kelompok musik seperti orkestra danatau paduan suara, diperlukan
seseorang yang
tidak hanya
mampu memainkan
instrumenmenyanyikan  sebuah  karya  musik  saja,  tetapi  juga  diperlukan  figur seorang musisi yang dapat memimpin kelompok musiknya. Ini diperlukan karena
untuk  dapat  bermainbernyanyi  secara  bersama-sama  tidak  hanya  diperlukan keterampilan individu saja, tetapi juga kekompakan, dan keseimbangan balance
di  antara  para  pemainpenyanyi  itu  sendiri.  Adapun  pemimpin  dalam kelompok musik  itu  sendiri  disebut  Conduktor.  Sudah  barang  tentu  dalam  memimpin
kelompoknya  baik  dalam  orkestra  maupun  kelompok  paduan  suara,  seorang Conductor  dituntut  memiliki  kemampuan  memimpin  dengan  baik.  Selain  itu,
dituntut pula untuk memiliki kemampuan musikalitas yang baik pula.
Dari uraian tersebut, maka tujuan kegiatan pembelajaran ini adalah 1.  Guru dapat mendefinisikan konsep mendireksi conducting dalam musik
dengan benar dan tepat; 2.  Guru dapat menyebutkan profil conductor dengan benar dan tepat.
3.  Guru dapat menyebutkan tugas conductor dengan benar dan tepat
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan konsep mendireksi conducting dalam musik dengan benar
2. Menjelaskan profil conductor dalam musik dengan benar
3. Menjelaskan tugas conductor dengan benar
C.  Materi Pembelajaran
1. Konsep Mendireksi Conducting
Dalam  musik, mendireksi  berarti  memberikan  arahan  dengan  teknik-
teknik  tertentu  kepada  kelompok  penyanyi  danatau  pemain  musik  pada  saat membawakan  suatu  karya  musik,  sehingga  dapat  menghasilkan  sajian  musik
yang diinginkan
.
Kelompok penyanyi atau pemain musik tersebut dapat berupa kelompok paduan suara, kelompok pemain ansambel musik, danatau kelompok
pemain  orkestra.  Wittry  2007:3  menjelaskan  bahwa  mendireksi  conducting
5 adalah  seni  memimpin  dan  mengkoordinasikan  sebuah  kelompok  pemain
instrument dan atau penyanyi dalam sebuah pertunjukkan musik atau latihan. Davey 2009 menjelaskan bahwa mendireksi conducting adalah lebih
dari  sekedar  menjaga  irama;  Dapat  juga  dikatakan,  mendireksi  conducting adalah  ekspresi  musik  yang  menggunakan  seluruh  tubuh.  Dalam  mendireksi,
seorang Conductor mempengaruhi para musisi danatau para penyanyi dengan berbagai  cara  yang  berbeda.  Cara  tersebut  dari  memberikan  tanda  musikal
seperti dinamik, tempo, dan banyaknya ketukan dalam satu birama, sampai pada gerakan non-verbal lainnya seperti pernapasan dan ekspresi emosional. Semua
efek  ini  dicapai  melalui  cerminan  gerakan  dan  bahasa  tubuh  dari  seorang Conductor.
Ungkapan lain tentang konsep mendireksi conducting diutarakan oleh Moses,  dkk  2004:5  yang  menjelaskan  bahwa  mendireksi  conducting  adalah
sarana  mengarahkan  komunikasi  artistik  pada  pemain  musik  selama pertunjukan.  Tidak  ada  aturan  mutlak  tentang  bagaimana  mendireksi  dengan
benar.  Oleh  karenanya,  terdapat  berbagai  macam  gaya  mendireksi  yang berbeda. Adapun tujuan dari mendireksi adalah untuk memberikan panduan bagi
kelompok  pemain  musik  di  orkestra,  danatau  paduan  suara,  sehingga  semua orang dapat mulai bermain musikbernyanyi bersama-sama, tetap bersama-sama
dan berhenti bersama-sama.
Sebenarnya  dalam  mendireksi,  tidak  ada  cara  yang  benar  atau  salah, tetapi  konvensi  telah  dikembangkan  yang  tidak  hanya  membantu  menjaga
kelompok  musisipenyanyi  bersama-sama,  namun  juga  menunjukkan  nuansa dalam musik, seperti membentuk frase, dinamika dan perubahan tempo. Strasser
2011 menjelaskan bahwa konvensi dasar dari mendireksi conducting meliputi pola untuk mengetuk jumlah ketukan yang berbeda dalam setiap birama. Contoh
tersebut dapat dilihat pada gambar 1.
6 Gambar  1.  Pola  untuk  mengetuk  jumlah  ketukan  dalam  setiap  birama
Pola  ketukan  2,  3,  dan  4  dalam  satu  birama  Strasser, 2011.
Gambar  1  menunjukkan  pola-pola  ketukan  yang  diterapkan  oleh seorang Conductor dalam mendireksi conducting. Hal yang perlu diingat dalam
mendireksi  adalah  posisi  tangan  ketika  dalam  posisi  upbeat,  harus  jauh  dari badan  Conductor  itu  sendiri  bukan  di  depan  tubuhnya.  Secara  rinci  tentang
implementasi pola-pola tersebut ketika mendireksi, akan dijelaskan pada sub bab Teknik Mendireksi conducting.
Dalam  mendireksi conducting  terdapat  seni  mendireksi.  Hal  ini
dikarenakan setiap orang memiliki proporsi tubuh yang berbeda, seperti bentuk dan ukuran tubuh, serta tinggi dan rendah. Proporsi tubuh ini selanjutnya menjadi
satu hal yang penting dalam mendireksi conducting. Seorang Conductor, yang sedang  mendireksi,  akan  terlihat  sikap  gerakan  yang  sesuai  dengan  tubuhnya
sendiri. Ini juga berarti bahwa cara seorang Conductor mengekspresikan musik akan menjadi ciri khas dari Conductor itu sendiri.
2.  Profil Conductor dan Tugas Conductor a  Profil Conductor
Seorang  Conductor,  keberadaannya  dapat  menjadi  penting  dalam suatu  kelompok  musik  seperti  orkestra  danatau  paduan  suara.  Dalam  musik,
orang yang bertugas mengarahkan dan juga menyalurkan secara detail konsep- konsep  musik  yang  terdapat  dalam  sebuah  karya  musik  kepada  sekelompok
musisi  dan  penyanyi  disebut  Conductor  ataupun  Dirigen.  Conductor  itu  sendiri berasal  dari  bahasa  Inggris  yang  berarti  menyalurkan,  sedangkan  Dirigent
7 berasal  dari  bahasa  Jerman  yang  berarti  menyalurkan.  Dengan  demikian,
Conductor  ataupun  Dirigen  memiliki  arti  yang  sama  yaitu  orang  yang menyalurkan dan mengarahkan detail musik yang dimainkandinyanyikan kepada
para pemain musikpara penyanyi.
Dalam  musik,  Conductor    adalah  seorang  pemimpin  yang  memimpin sebuah  pertunjukan  musik,  baik  dalam  format  orkestra  maupun  paduan  suara
dengan menggunakan isyarat-isyarat tertentu. Berbeda dengan seorang pemain musik  Moses,  dkk,  2004:3,  seorang  Conductor  tidak  hanya  fokus  pada
permainan  instrumen  para  pemainnya  saja,  tetapi  juga  perlu  memiliki pengetahuan  yang  kuat  tentang  semua  perbedaan  instrument  dan  juga  kuat
akan  pengetahuan  tentang  genre  musik.  Hal  ini  diperlukan,  karena  seorang Conductor  tidak  akan  dapat  memimpin  dengan  baik  dalam  sebuah  orkestra
sebagai  contoh,  jika  tidak  mengetahui  karakter  bunyisuara  dari  instrumen trompet  atau  instrument  biola.  Dengan  mengetahui  karakter-karakter  dari
berbagai instrumen tersebut, maka seorang Conductor dapat mengarahkan bunyi seperti apa yang dikehendaki dari sebuah instrument yang dimainkan oleh para
musisi.  Di  samping  itu,  seorang  Conductor  juga  dituntut  untuk  memiliki pengetahuan  yang  luas  tentang  teori-teori  terkait  musik,  serta  kemampuan
musikalitas  yang  baik.  Konduktor  harus  memberikan  sinyal  jelas  dan  sugestif kepada para pemain orkestra ataupun penyanyi di paduan suara, bukan sebagai
koreografi bagi penonton.
Seorang  konduktor  yang  juga  merupakan  musisi  yang  memainkan instrumen  atau  seorang  penyanyi  adalah  juga  bagian  dari  kelompok  besar
pemain  musik  dalam  orkestra  ataupun  kelompok  besar  dari  para  penyanyi  di paduan suara. Conductor memandu para musisi tersebut dengan baton disebut
juga  stik  Conductor,  atau  dengan  tangannya  sendiri.  Sebagian  besar  tugas Conductor  adalah  membentuk  sebuah  karya  musik  yang  dimainkan,  dan  ini
dilakukan  selama  latihan.  Kegiatan  latihan  ini  juga  diperlukan  oleh  seorang Conductor,  meskipun  seorang  Conductor  yang  baik  dengan  kelompok
musisipenyanyi  yang  baik  pula  dapat  membentuk  sebuah  karya  musik  secara spontan dengan baik selamaketika perform. Dengan latihan setiap hari, banyak
Conductor  yang  menghafal  karya-karya  musik  yang  akan  disajikan  oleh kelompok  musisinya.  Adapun  tanggung  jawab  utama  dari  Conducor  Lisk,
2007:15  adalah  untuk  mengatur  tempo,  mengeksekusi  persiapan  dan  ketukan
8 yang  jelas,  serta mendengarkan  secara kritis  dan membentuk  suara  instrumen
dari para pemain orkestra danatau suara penyanyi. Selain itu, Conductor perlu memiliki  kemampuan  untuk  mengkomunikasikan  nuansa  kalimat  musik  dan
ekspresi melalui gesture gerakan.
Conductor  juga  perlu mengetahui  setiap  bagian  instrumen    atau  bagian dari  penyanyi,  dan  bagaimana  setiap  bagian  seharusnya  dibunyikan  atau
dinyanyika,  sehingga  seluruh  karya  musik  yang  dimainkan  dan  disajikan  akan berbunyi  dengan tepat  sesuai  dengan  yang  dimaksudkan  oleh  sang  komponis.
Sebagai  contoh,  Conductor  dapat  mengatakan  pada  pemain  biola,  bagaimana memainkan  teknik  bowing,  dan  dapat  mengatakan  pada  penyanyi  dan  pemain
instrument tiup bagaimana bernafas yang baik. Ungkapan tersebut diperkuat oleh Moses, dkk 2004:6 yang mengatakan bahwa If we are to communicate clearly
with  the  members  of  an  orkestra,  we  must  understand  something  of  the characteristics of their instruments, and of the variety of ways they can produce
sounds.  Above  all,  we  need  to  have  some  idea  of  what  is  dif¤cult  for  each instrument,  and  what  is  easy.  Dari  apa  yang  telah  diutarakan  oleh  Moses, dkk
tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  untuk  dapat  mengkomunikasikan  musik dengan  baik  dan  jelas  kepada  para  pemain  musik  danatau  para  penyanyi  di
paduan  suara,  maka  Conductor  harus  memahami  karakteristik  dari  setiap instrument.  Dengan  mengetahui  dan  memahami  karakteristik  instrumen  yang
tergabung  dalm  orkes,  maka  Conductor  dapat  membentuk  suara  instrumen tersebut dengan baik.
Tidak  hanya  hal  tersebut  saja  yang  perlu  diketahui  oleh  seorang Conductor, namun juga kemampuan mengintepretasi karya musik yang disajikan
dan  dituangkan  dalam  ekspresi  musikal.  Seperti  halnya  para  pemain  musik, banyak Conductor cenderung melakukan analisis  pada karya musik  yang  akan
disajikan, ketika berhadapan dengan interpretasi musik dan makna. Hal ini lebih mudah dan mungkin lebih aman, namun tetap dengan standar performance yang
ditetapkan.
Sebaliknya,  Conductor  perlu menggunakan  perasaan  batinnya  terhadap musik,  mendengarkan  isi  dari  harmoni  dan  melodi,  kemudian  menentukan  apa
artinya  musik,  dan  mendireksi  conducting  dengan  ekspresif.  Dengan mempercayai penilaian dirinya sendiri, seorang Conductor dapat dengan bebas
mengekspresikan  musiknya  secara  spontan.  Ini  bukan  usaha  yang  dilakukan
9 secara tiba-tiba; namun didasari pada pengetahuan dan keterampilan yang yang
dimiliki  oelh  Conductor  tersebut  untuk  melakukan  interpretasi  musik  yang ekspresif  yang  menginformasikan  spontanitas  tersebut.  Namun  demikian,
Conductor  perlu  percaya  pada  intuisi  musiknya  untuk  dapat  mengenali  dan mengkomunikasikan  makna  intrinsiknya  kepada  para musisi  danatau  penyanyi
di paduan suara.
Lisk  2008:1  menjelaskan  bahwa  Conductor  yang  sukses  adalah seseorang  yang  selain  menjadi  konduktor  juga  musisi,  dan  tahu  bagaimana
untuk  mencapai  apa  yang  ingin  dicapai  dalam  performancenya.  Selan  itu, seorang  Conductor  juga  perlu  memiliki  kemampuan  untuk  mendengarkan
listening.  Artinya  mampu  mendengarkan  secara  aktif.  Kegiatan  ini  perlu dilakukan  seorang  Conductor,  dan  dilakukan  secara  khusus  fokus  pada
mendengarkan  totalitas  suatu  penyajian  musik,  baik  orkestra  maupun  paduan suara.  Untuk memandu seluruh  potensi  yang  dimiliki  oleh  para musisi  pemain
musik dan atau penyanyi, maka seorang Conductor perlu memiliki persepsi yang jelas  tentang  bagaimana  kualitas  atau  produk  akhir  dari  karya  musik  yang
disajikan.
Seorang  Conductor  yang    berdiri  di  hadapan  sekian  musisi  danatau penyanyi    juga  perlu  memiliki  kemampuan  untuk  membuat  suara  berbicara
secara  verbal  dan  memiliki  kekuatan  untuk  membentuk  karya  seni  suara  yang indah  didengar.  Mata  panah  Conductor  tampaknya  akan  melihat  ke  semua
pemain  musik  danatau  ke  semua  penyanyi,  mendengar  semua  suara  ymusik yang  didengarnya,  dan  memiliki  kecerdasan  musikal  yang  terpanggil  untuk
membentuk  sebuah  karya  dan  kemudian  menyampaikannya.  Conductor  dapat dikatakan  sebagai  kurator  karya,  inkubator  karya-karya  baru  dan  juga  pemain
musik publik. dan peran Conductor adalah untuk menciptakan kinerja baru setiap waktu.
Wittry 2007:42 menjelaskan bahwa terdapat beberapa peran Conductor, salah satunya adalah sebagai juru bicara spokesperson bagi kelompok orkestra
danatau  kelompok  paduan  suara  yang  dipimpinnya.  Dalam  perannya  sebagai juru  bicara,  seorang  Conductor  dapat  berkomunikasi  kepada  banyak  orang
dalam  berbagai  cara  yang  berbeda.  Conductor  perlu  menyadari  setiap  fungsi yang khusus orkestra, maka perlu berpartisipasi di dalamnya.
10 Dalam mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi, seorang
Conductor  perlu  mengembangkan  hubungan  dengan  musisi  dari  berbagai negara,  menghadiri  pertemuan-pertemuan  di  bidangnya,  dan  benar-benar
membangun  komunikasi.  Dengan  mengembangakan  kemampuan  tersebut, seorang Conductor dapat menemukan suatu cara untuk menjadi diri sendiri dan
menjadi  terbiasa  untuk  melakukan  komunikasi  dengan  orang  lain.  Pengalaman merupakan cara belajar tentang sesuatu yang paling baik. Dalam hal ini, seorang
Conductor  tidak  perlu  seorang  guru  untuk mengajarinya,  tetapi  pengalamanlah yang mengajari Conductor tersebut.
Sebagai  seorang  pemimpin  dalam  suatu  kelompok  orkestra  danatau paduan  suara,  seorang  Conductor  perlu  mengetahui  dan  memiliki  sifat
kepemimpinan.  Dengan  mempelajari  aspek  kepemimpinan,  Conductor  dapat menentukan  prinsip  dasar  dan  menerapkan  dalam  kehidupannya  sebagai
pemimpin dari podium. Kepemimpinan terlepas dari pendekatan pedagogis atau teknis,  pada  musik  dapat  membantu  menjelaskan  prinsip-prinsip  universal  dan
membebaskan  Conductor  untuk  merefleksikan  bagaimana  prinsip-prinsip tersebut dapat bekerja untuk individu sebagai konduktor.
Berdasarkan  penjelasan  tentang  profil  Conductor,  maka  dapat disimpulkan  bahwa  profil  seorang  Conductor  perlu  memiliki  hal-hal  sebagai
berikut Wittry, 2007:24-26. 1.  Tanggungjawab terhadap kualitas dalam membuat musik. Artinya, dalam
memimpin  kelompok  musik,  seorang  Conductor  tidak  hanya  berdiri memimpin  di  hadapan  para  pemain  musik  danatau  para  penyanyi,
melainkan  juga  bertanggungjawab  dalam  membuat  musik  yang dimainkan  danatau  dinyanyikan,  sehingga  menjadi  suatu  penyajian
musik  yang  berkualitas.  Terkait  hal  ini,  termasuk  juga  kemampuan menginterpretasikan dan mengekspresikan karya musik yang disajikan.
2.  Memiliki  kemampuan  musikal  yang  baik.  Kemampuan  musikal  tersebut meliputi  pendengaran  yang  baik,  kemampuan  menganalisis  musik  yang
dimainkan  dengan  baik,  dan  mampu  menginterpretasikan  karya  musik tersebut  dengan baik  pula.  Oleh  karena  musik  memiliki  hubungan  yang
sangat dekat dengan emosi, keterlibatan emosional sangat penting untuk membuatmengolah  musik.  Musik  dapat  menampilkan  afeksi  manusia
11 yang tanpa syarat dan juga membangkitkan emosi secara langsung. Jadi,
jika  konduktor  menginginkan  anggota  kelompok  musiknya  untuk  dapat menginterpretasikan  apa  yang  dimaksud  komposer,  maka  Conductor
tersebut  perlu  menunjukkan  hal  ini  baik  melalui  suara  nyanyiannya sendiri, maupun melalui teknik mendireksi conducting.
3.  Memiliki  pribadi  yang  berkarisma,  dan  memiliki  sifat  leadership. Conductor,  sebagai  orang  yang  berdiri  di  depan  orang,  dapat
mempengaruhi  keterlibatan  emosional  kelompok  musisi  danatau penyanyi  yang  dipimpinnya  melalui  sikap  dan  kepribadiannya.  Itulah
sebabnya  mengapa  terdapat  sebuah  persepsi  umum  tentang  kekuatan Conductor yang berkarisma.
4.  Memiliki  pengalaman  musik  yang  baik.  Jika  seorang  Conductor  dapat menghasilkan  respon  emosi  yang  benar  dari  kelompok musisi  danatau
penyanyinya, maka mereka secara bersama-sama dapat perform dengan perasaan  yang  benar  dari  setiap  karya  musik  yang  dimainkan.  Oleh
karenanya, diperlukan pengalaman musik yang baik.
5.  Memiliki kemampuan berkomunikasi baik secara individu maupun secara sosial  dan  mampu  menjalin  kerjasama  dengan  kelompok  orkestra
danatau  kelompok  paduan  suara,  dan  dengan  orang  lain  terkait pengelolan tersebut. Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan berbicara
yang  juga  menjadai  bagian  penting  yang  harus  dimiliki  oleh  seorang Conductor.
6.  Memiliki pola pikir yang positif. Hal ini dapat mempengaruhi sikap ketika mendireksi  di  podium.  Sikap  yang  baik  dapat  menginspirasi  seluruh
anggota kelompok musisi danatau penyanyi yang dipimpinnya. 7.  Memiliki  kemampuan  untuk  mengontrol  emosinya.  Seorang  Conductor
memiliki  tanggungjawab  pula  terhadap  perasaannya  dan  bagaimana dapat  menghubungkannya  dengan  para  musisi  danatau  dengan  para
penyanyi.
8.  Memiliki  integritas  yang  baik.  Integritas  adalah  landasan  untuk  menjadi pemimpin  yang  sukses  dalam hal  ini  Conductor.  Para musisi danatau
para  penyanyi  akan  tertarik  terhadap  seorang  Conductor  yang  dapat mereka percaya, yang konsisten, dan yang selalu tampaknya melakukan
hal  yang  benar  dalam  memimpin  orkestra  danatau  memimpin  paduan
12 suara. Secara historis, Conductor yang dicintai dan dihormati oleh musisi
danatau penyanyi yang dipimpinnya, menunjukkan tingkat integritas yang tinggi baik integritas musikalnya maupuan integritas pribadinya.
9.  Memiliki  sifat  rendah  hati.  Bagi  seorang  Conductor,  kerendahan  hati tampaknya  seperti  sebuah  kontradiksi  karena  pada  umumnya  seorang
Conductor begitu terbiasa dengan harapan kepribadian sebagai seorang Maestro,  namun  sifat  ini  perlu  dimiliki  oleh  seorang  Conductor.
Kerendahan hati tidak berarti bahwa tidak tegas. Ketegasan adalah sifat indah, dan perlu diterapkan untuk membantu mencapai apa yang menjadi
tujuan.  Tidak  hanya  hal  tersebut,  namun  kerendahan  hati  memberikan seorang  Conductor  memiliki  kemampuan  untuk  berhubungan  dengan
orang-orang dan mengakui bahwa seorang Conductorpun yang memiliki kemampuan  musical  yang  baik  tidak  akan  pernah  menjadi  sempurna.
Kerendahan  hati  akan  memungkinkan  seorang  Conductor  untuk  dapat menerima semua orang seperti apa adanya mereka.
10. Memiliki  ketekunan.  Aspek  ketekunan  merupakan  salah  aspek  yang dapat  menambah  kualitas  yang  diperlukan  untuk  menjadi  seorang
Conductor  yang  sukses.  Semakin  sering  seorang  Conductor  berada  di podium  memimpin  kelompok  musiknya,  semakin  lebih  aktif,  dan  terus
mengadakan  hubungan  dengan  para  musisi  danatau  para  penyanyi, maka  berangsur-angsur  kemampuan  musikal,  pengalaman  akan
meningkat,  dan  hubungan  untuk  mencapai  tujuan  akan  lebih  mudah dicapai.
Alfred  Reed  dalam  Lisk,  2008:11  mengatakan  bahwa  profil  Conductor yang  sukses  adalah  seseorang  yang  selain  menjadi  konduktor  juga  musisi.
Selain  itu,  Conductor  yang  sukses  adalah  orang  yang  mampu  mendengar  apa yang ada di balik suara fisik, dan tahu bagaimana untuk mencapai apa yang ingin
dicapai  dalam penampilannya. Seorang  Conductor  yang baik  harus memahami dengan baik perkembangan gaya musik sepanjang zaman. Conductor juga perlu
merasa  nyaman  dengan  bahasa  musik  dari  sejumlah  besar  composer.  Hal  ini dikarenakan  Conductor  akan  diminta  untuk  mendireksi  conducting  berbagai
karya-karya  musik  yang  berbeda.  Oleh  karena  itu,  dalam  menyiapkan  sebuah konser  seorang  Conductor  perlu  menyiapkan  waktu  untuk  mencermati,
13 menganalis karya musik yang akan disajikan. Selain itu, Conductor perlu familiar
dengan  kehidupan  komposer,  ketika  karya  musik  tersebut  ditulis,  dan  karya- karya  musik  lainnya  yang  ditulis  oleh  composer  yang  berbeda  namun  menulis
dalam  waktu  yang  sama.  Dengan  memahami  hubungan  ini,  akan  sangat membantu dalam menginterpretasikan musik tersebut.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Conductor menggunakan kata- kata, gerak tubuh, tatapan, kepala gerakan dan ekspresi wajah untuk membuat
para musisi danatau penyanyi bermain bersama di tempo yang tepat, ungkapan, gaya dan dinamik, serta menurut interpretasinya tentang musik. Conductor juga
berinteraksi  dengan  para  musisi  danatau  penyanyi  tersebut.  Para  musisi danatau penyanyi ini juga bereaksi terhadap gerakan Conductor, dan Conductor
pada  gilirannya  bereaksi  terhadap  musik  yang  dimainkan  oleh  para  musisi danatau penyanyi yang dipimpinnya.
Berbeda  dengan  pemain  musik  danatau  penyanyi  yang  dapat  melihat pada  karya  musik  dan  mentransformasikannya  ke  dalam  bunyi  musik,  seorang
Conductor  mayoritas  mengeluarkan  sebagian  besar  waktunya  untuk mempersiapkan  sebuah  penyajian  musik  tanpa  mengakses  instrumennya.
Kemampuan musikalnya, dicurahkan untuk mempelajari full score partitur musik untuk seluruh instrumen dalam kelompok orkestra danatau untuk seluruh suara
dalam  kelompok  paduan  suara.  Oleh  karenanya,  seorang  Conductor  perlu memiliki kemampuan mendengarkan yang baik dan pengetahuan tentang bunyi
dari berbagai instrumen musik danatau mengetahui register masing-masing jenis suara.  Selain  profil  Conductor  yang  telah  dijelaskan  tersebut,  dijelaskan  pula
tentang  peran  Conductor.  Chuang  2005:12  menjelaskan  bahwa  terdapat  tiga peran  seorang  Conductor,  yaitu  sebagai  pemimpin  leader;  sebagai  guru
teacher; dan sebagai kolega.
b  Tugas Conductor
Conductor memiliki peran penting dalam memimpin kelompok musiknya, baik  dalam  kelompok  musik  orkestra,  maupun  dalam  kelompok  paduan  suara.
Terdapat berbagai tugas Conductor, antara lain mempelajari partitur musik yang akan  dimainkan,  mengeksplor,  menganalisis,  dan  berusaha  memahami  visi
composer  dari  karya  tersebut.  Pada  umumnya,  beberapa  tugas  tersebut
14 dilakukan  seorang  Conductor  sebelum  latihan  dengan  kelompok  musiknya.  Di
samping  itu,  pada  latihannya  Conductor  menyiapkan  bagaimana menginterpretasi  karya  musik  yang  akan  dimainkan.  Namun  demikian,  pada
Conductor  yang    memiliki  kemampuan  musikal  di  atas  rata-rata,  hanya memerlukan sedikit waktu untuk latihan dan penyajian musik hanya terjadi pada
saat konser. Artinya, Conductor yang memiliki kemampuan musical yang sangat baik,  adakalanya  hanya  memerlukan  sedikit  latihan  sebelum  konser  dimulai.
Adapun  tujuan  adanya  Conductor  dalam  suatu  kelompok  musik  danatau kelompok paduan suara Jones, 2013:1 adalah untuk melatih kelompok musisi
danatau  kelompok  penyanyi  yang  besar  dan  melibatkannya  bersama-sama secara musical dalam sebuah penyajian musik. Pada umumnya, kelompok musik
yang lebih kecil tidak memerlukan adanya Conductor.
Salah satu fungsi yang paling dasar dari seorang Conductor adalah hanya menjaga  seluruh  anggota  orkestra  danatau  paduan  suara  dapat  terkoordinasi
dengan  baik,  sehingga  semua  musisipenyanyi  yang  berbeda  akan  mulai  dan berhenti bermain pada saat yang tepat. Salah satu kunci untuk ini adalah untuk
mengungkapkan  irama  musik  melalui  gerakan  tongkat  dirigen  atau  tangan. Dengan  demikian,  para  musisipenyanyi  selanjutnya  dapat  menghitung  jumlah
ketukan beat ketika mereka diam yang mungkin berjumlah ratusan, dan mulai bermain  pada  waktu  yang  tepat.  Pada  lagu  yang  berbeda  sudah  barang  tentu
memiliki irama dan jumlah birama yang berbeda, dan Conductor menggunakan gerakan  yang  berbeda  pula  untuk  mengekspresikan  ketukan  yang  tergantung
pada irama yang terdapat dalam sebuah partitur musik.
Di  samping  yang  telah  disebutkan  terdahulu,  tugas  utama  seorang Conductor Wittry, 2007:15 adalah untuk menyatukan pemain, mengatur tempo,
mengeksekusi  persiapan  yang  jelas  upbeat  dan  ketukan  beatmeter,  serta mendengarkan secara kritis berbagai bentuk suara musik  yang dihasilkan. Jika
mendengar  kata  Conductor,  sudah  pasti  terbayang  sesorang  yang  berdiri  di podium  di  depan  sekelompok  pemain  musik  dalam  orkestra  dan  atau
sekelompok  penyanyi  dalam  paduan  suara.  Lengkapnya,  Conductor  berdiri  di podium yang lebih tinggi dari pemain musiknyapenyanyinya dilengkapi  dengan
music  stand  yang  besar  untuk  menyimpan  full  score  yang  berisi  notasi  musik yang ditulis untuk  semua instrument dan atau suara penyanyi., dan dapat juga
dilengkapi dengan baton tongkat Conductor.
15 Padahal, tugas seorang Conductor tidak hanya berdiri di podium di depan
sekelompok  pemainpenyanyi  saja  serta  terkait  dengan  hal-hal  yang  terjadi  di panggung  saja,  tetapi  juga  perlu  menjalin  kerjasama  dengan  tim.  Artinya,
Conductor  tidak  dapat  bekerja  seorang  diri,  namun  perlu  mengadakan pendekatan dengan tim kerja. Salah satu tugas inilah yang perlu ditekankan pula
agar dapat menjadi seorang Conductor yang efektif. Ungkapan ini diperkuat oleh Wittry 2007:6 yang mengatakan bahwa tugas seorang Conductor tidak hanya
berkaitan  dengan  apa  yang  terjadi  di  panggung  dan  dengan  kelompok orkestranyapenyanyinya,  tetapi  seorang  Conductor  juga  perlu  memiliki
kemampuan  dan  bertugas  menjalin  kerjasama  dengan  orang  lain,  dan  ini merupakan hal penting untuk dapat menjadi seorang Conductor yang sukses.
Pernyataan  tersebut  diperkuat  oleh  Bartle  2002:19,  bahwa  seorang Conductor  musik  perlu  menggunakan  keterampilan  komunikasi  yang  dapat
berkembang  dengan  baik  serta  pemahaman  tentang  psikologi  manusia  untuk memimpin  ansambel  musik  sebagai  usaha  menyajikan  musik  dengan  baik.
Sebagai contoh perlunya komunikasi dengan musisipenyanyi yang dipimpinnya adalah  dalam  paduan  suara.  Dalam  memimpin  paduan  suara,  seorang
Conductor  dapat  membantu  para  penyanyinya  dengan  melakukan  gerakan tangan  yang  lebar  bukan  tinggi  atau  horisontal  dan  juga  bukan  vertikal.
Conductor  perlu  melihat  kelompok  paduan  suara  dan  memberitahu  jika  para penyanyi  perlu  melakukan  latihan  pernafasan  setelah  melihat  para  penyanyi
tersebut menyanyikan satu kalimat. .
Dari  contoh  tersebut,  dapat  dikatakan  bahwa  tugas  Conductor  tidak hanya  sekedar  memimpin  suatu  kelompok  musisi  danatau  kelompok  penyanyi
saja,  melainkan  juga  perlu  mengadakan  komunikasi  terhadap  kelompok  musisi danatau  kelompok  penyanyi  yang  dipimpinnya.  Ini  dilakukan  agar  musik  yang
dimainkan danatau dinyanyikan dapat disajikan dengan baik sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh composerarranger, dan ini semua tergantung pula pada
kemampuan Conductor dalam menginterpretasikannya. Agar seorang Conductor dapat  dengan  aktif  mengkomunikasikan  sifat  emosi  musikalnya  secara  efektif,
maka  perlu  mengetahui  beberapa  elemen  tentang  keahlian  mendireksi  Lisk, 2007:8. Pertama, memberikan ketukan beat yang jelas. Bagian ini merupakan
bagian  yang  sangat  penting  bagi  seorang  Conductor.  Kedua,  menunjukkan gerakan  tangan  pola  birama  yang  konsisten  yang  sesuai  dengan  pola  birama
16 yang  terdapat  dalam  karya  musik  yang  dimainkan.  Sebagai  contoh  mendireksi
pola birama 44 terdapat 4 ketukan dalam satu birama, maka Conductor dapat mengerakkan tangan kanan ke bawah, ke kiri, ke kanan, dan ke atas. Demikian
pula, jika mendireksi pola birama 34 dan 24. Pada pola birama 34, Conductor dapat mengerakkan tangan ke bawah, ke kanan, dan ke atas, sedangkan untuk
mendireksi  pola  birama  24,  Conductor  dapat  menggerakkan  tangan ke  bawah dan ke atas.
Terkait  tugas  Conductor  yang  perlu  mengadakan  komunikasi  dengan kelompok  organisasinya  para  pemain  danatau  para  penyanyi,  Ramona
2007:xi  menjelaskan  banyak  Conductor  belajar  tentang  bagaimana menghidupkan sebuah organisasi yaitu cara orang bekerja sama untuk mencapai
tujuan  kolektif,  adalah  berubah  dan,  sebagai  pemimpin  organisasi,  baik Conductor  bersama-sama  dengan  anggota  kelompok  musisinya  perlu
menanggapi perubahan ini. Seorang Conductor berkomunikasi dengan lebih dari seratus  musisi  dan  mengkomunikasikan  kepada  musisi  tersebut,  dengan  cara
Conductor  berdiri  di  platform  yang  lebih  tinggi  dan  melambaikan  tongkat  kayu baton  pada  anggota  orkestra  danatau  paduan  suara..  Komunikasi  ini  pada
dasarnya  terjadi  dalam  satu  arah,  karena  secara  individu  para  musisi  jarang mengekspresikan  ide  atau  mengajukan  pendapat  pada  Conductor.  Oleh
karenanya, menjalin  hubungan positif terus diperlukan  untuk menyesuaikan  diri dengan para musisi orkes dan atau dengan para penyanyi di paduan suara. Dari
ungkapan  tersebut,  jelas  terlihat  perlu  adanya  suatu  kerjasama  di  antara Conductor  dan  anggota  orkestra  danatau  anggota  paduan  suara.  Meire
2009:18 menjelaskan bahwa sebuah penyajian musik orkestra danatau paduan suara  yang  berhasil  adalah  hanya    jika  para  pemain  dan  Conductornya  telah
bekerjasama  dalam  sebuah  sistem  komunikasi  di  antara  mereka.  Dalam bekerjasama  tersebut,  Conductor  mengarahkan  para  musisipenyanyi  yang
dipimpinnya  dan  membuat  keputusan  secara  teknis  dan  secara  musikal. Conductor ingin menyajikan suatu kualitas musik bersama dengan musisi-musisi
danatau  dengan  penyanyi-penyanyi  yang  ekselen,  karena  pembuatan  musik yang  kualitas  akan mempengaruhi  anyak  orang  yang mendengarnya.  Ini  harus
menjadi titik fokus dari masyarakat sebagai pendengar yang mendukungnya.
Di  samping  tugas  untuk  mampu  menjalin  kerjasama  baik  dengan  para musisi  danatau  dengan  para  penyanyi  paduan  suara,  maupun  dengan  pihak-
17 pihak  terkait,  Conductor memiliki  tugas  lain  yang  diperlukan  sebagai  pemimpin
dalam  suatu  kelompok  musik  Iacono,  2000:2;  Meire,  2009:6,  antara  lain membaca partitur musik, latihan, menunjukkan gerakan dan pola ketukan beat.
Secara rinci, ketiga tugas lain dari seorang Conductor diuraikan sebagai berikut.
1.  Membaca Partitur
Seperti semua keterampilan, membaca partitur orkestra danatau partitur paduan suara sebagian besar adalah masalah praktik. Seorang Conductor harus
memiliki  pemahaman menyeluruh  terhadap  notasi  musik dari  semua  instrumen orkes  danatau  semua  jenis  suara  pada  paduan  suara.  Partitur  musik
memberikan  semua  informasi  yang  diperlukan  untuk  membentuk  interpretasi musik  sebuah  komposisi.  Oleh  karena  itu,  seorang  Conductor  harus  mampu
membaca  dan  memahami  partitur  yang  akan  disajikan,  mengetahui  berbagai macam tanda kunci, mengetahui dan memahami tentang pengetahuan transfus
instrumen, dapat membayangkan bunyi dan warna suara, tekstur melodi dalam karya musik, mengembangkan konsep musik secara rinci dan dengan benar, dan
memutuskan  bagaimana  mengkomunikasikan  dan  membawanya  secara  efektif melalui  gerakan  fisik  ketika  mendireksi.  Dengan  adanya  penguasaan  partitur
musik  yang  akan  disajikan  oleh  seoranng  Conductor,  para  anggota  kelompok baik orkestra maupun kelompok paduan suara memiliki harapan bahwa kerangka
musical yang tedapat dalam sebuah komposisi akan disajikan secara konsisten yang  ditunjukkan  dengan tanda-tanda melalui  gerakan fisik khususnya  gerakan
tangan.
Tugas  membaca  partitur  musik  bagi  seorang  Conductor  merupakan persiapan  intens  yang  perlu  dilakukan.  Conductor  perlu  mempelajari  partitur
musik  terlebih  dulu,  mengetahui  dimana  ketukan-ketukan  yang  penting.  Hal  ini dikarenakan  partitur  musik  merupakan  sebuah  pendekatan  praktis  untuk
persiapan Conductor sebelum menyajikannya dalam sebuah pertunjukkan musik. Di samping itu, dengan dikuasainya sebuah partitur musik yang akan disajikan,
maka seorang Conductor akan memperoleh pengetahuan dan kepercayaan diri yang  dibutuhkan  ketika  berada  di  atas  podium.  Kegiatan  ini  merupakan
persiapan dasar namun penting untuk dilakukan.
Terkait  hal  tersebut,  maka  seorang  Conductor  juga  perlu memiliki  sikap respek terhadap partitur musik yang akan disajikan. Ini merupakan hal penting,
18 karena  dengan  adanya  sikap  respek  terhadap  partitur  musik,  Conductor  akan
selalau  mencaritahu  maksud  yang  ingin  disampaikan  oleh  seorang  komposer melalui karya-karyanya. Oleh karena itu, partitur musik yang akan disajikan perlu
dipelajari secara terus menerus, dan tidak secara spontan. Untuk menghasilkan pemahaman  partitur  musik  dengan  baik,  diperlukan  sikap  disiplin  yang  tinggi.
Sikap  disiplin  ini  perlu  dimiliki  oleh  seorang  Conductor  seperti  yang  telah dijelaskan di awal.
Colson  2012:115  menjelaskan  bahwa  terdapat  beberapa  item  spesifik yang  menjadi  pertimbangan  dalam  membaca,  belajar,  dan  meyiapkan  partitur
musik yaitu : a.  Sintesis; Analisis: Sintesis SAS dalam membaca partitur;
b.  Esensi dan spirit musik karakter dasar dan vitalitas; c.  Tanda  kunci  dan  transposisi  seperti  ditunjukkan  di  halaman
pertama  dari  partitur,  kemudian  terdapat  perubahan  tanda  kunci seperti kunci G, kunci F, dan kunci C untuk Alto dan Tenor, serta
perubahan transposisi;
d.  Instrumentasi dan orkestrasi yang mempengaruhi sonoritas, tone, balance, blend, tone color, dan tekstur;
e.  Bentuk  lagu,  tema,  dan  struktur  bagaimana  musik dikajidianalisis;
f.  Sistem  harmonisasi,  tanda  mula,  tanda  mula  untuk  modulasi, perubahan tangganada, dan kadens;
g.  Kontrapung  bagaimana  setiap  bagian  lagu  dapat  saling  bertaut bersama;
h.  Ritme meliputi sukat, ketukan, tempo, aksen, dan pola ritme; i.  Frasering meliputi klimaks, kontur, pernafasan, bowing, artikulasi,
garis  musik melodi,  dinamik,  gaya  musik  dari tiap  periode,  dan praktik performance;
j.  Dinamik,  nuansa  musik,  dan  ekspresi  musik  tertulis  maupun tersirat;
k.  Mendesain  pengelompokkan  birama  untuk  membantu  Conductor itu  sendiri  dalam  mewujudkan  secara  detail  dalam  mempelajari
partitur;
19 l.  Masalah  mendireksi  conducting  meliputi  perubahan  tempo,
tempo,  ketukan  persiapan,  release,  fermata,  dan  perubahan sukat;
m.  Masalah  permainan  instrumen  musik  danatau  bernyanyi mengantisipasi  masalah  teknik  dan  masalah  musical  dalam
proses latihan; n.  Mengasimilasi  secara  detail  unsur-unsur  musikal  dalam  partitur
musik; o.  Mengedit dan memberi tanda  pada  bagian-bagian  partitur  untuk
menghemat waktu pada saat proses latihan; p.  Menginterpretasi gaya dan musik yang akan disajikan
Item-item  spesifik  yang  telah dijelaskan  tersebut, merupakan item-item yang  perlu  dipelajari  oeh  Conductor  dalam  mempelajari  partitur  musik.  Selain
item-item  spesifik  yang  perlu  dipelajari  ini,  Conductor  juga  perlu  mengingat ataupun menghafal partitur karya musik yang akan disajikan. Ini dapat membantu
dalam  menwujudkan  musikalitas  kelompok  musisi  dalam  orchestra  danatau paduan  suara  baik  selama  proses  latihan  maupun  pada  saat  perform,
meningkatkan  komunikasi  dengan  kelompok  pemain  musik  danatau  penyanyi, dan pencapaian interpretasi musik dari karya musik yang akan disajikan dengan
tepat.
2.  Latihan
Seperti  telah  dijelaskan  di  awal,  bahwa  salah  satu  profil  seorang Conductor  adalah  memiliki  kemampuan  untuk  berkomunikasi,  baik  dengan
kelompok  orkestranya  danatau  kelompok  paduan  suaranya,  maupun  dengan masyarakat  untuk  menjalin  suatu  kerjasama.  Hal  ini  pula  yang  menjadi  kunci
utama dari latihan yang efisien dan untuk keberhasilan mengolah musik karya musik  yang  dimainkan.  Jika  Conductor  mengetahui  bagaimana  cara  tercepat
dan terbaik untuk menginspirasi kelompok musiknya danatau penyanyinya dan benar-benar  mencoba  untuk  menciptakan  sebuah  jembatan  psikologis  untuk
kelompok  musiknya  tersebut,  maka  itu  akan  sangat  membantu  untuk  latihan yang efisien Chuang, 2005:2.
20 Stokowski dalam Chuang, 2005:7 menjelaskan bahwa Conductor harus
memahami psikologi para pemain orkestra danatau penyanyi paduan suara dan tahu bagaimana menyatukan berbagai macam karakter yang berbeda-beda satu
organism  yang  harmonis.  Selama  latihan,  seorang  Conductor  tidak  hanya memberikan  perhatian  pada  emosi  pemain  danatau  penyanyinya  saja,  tetapi
juga dapat berkomunikasi secara efektif dengan mereka untuk mengekspresikan interpretasi  musikal  dan  harapannya.  Hal  ini  penting  untuk  Conductor  untuk
memiliki  kesadaran  tersebut,  karena  ia  harus  berkolaborasi  dengan  manusia. Jika seorang  Conductor tidak mampu membangun  jembatan psikologis  kepada
anggota  yang  berkolaborasi  dengannya,  maka  upaya  untuk  membuat  musik dengan baik akan sia-sia tidak peduli seberapa baik musikalitasnya.
Pada tahap latihan ini, tugas seorang Conductor dibagi dalam tiga bagian Chuang,  2005:38,  yaitu  sebelum  latihan,  selama  latihan,  dan  setelah  latihan.
Sebelum  latihan,  hal-hal  yang  perlu  dipersiapkan  adalah  pemanasan  mental, memilih  repertoar  musik,  dan  membuat  rencana  latihan  baik  latihan  hjangka
panjang maupun  latihan  jangka  pendek.  Sementara  itu,  pada  saat  dan  selama latihan  mengajar  dengan  runtut  dan  sesuai  dengan  tujuan  yang  ingin  dicapai,
dan  memberikan  perhatian  pada  para  musisi  danatau  pada  para  penyanyi. Selanjutnya,  setelah  latihan  Conductor  mengadakan  evaluasi  terkait  jalannya
latihan.  Conductor  mengulang  kembali  apa  yang  telah  diucapkan,  sikap  dan reaksi dari para musisi danatau sikap dan reaksi para penyanyi.Setelah latihan
ini, Conductor perlu menemukan masalah-masalah yang muncul selama latihan, baik  masalah  yang  muncul  dari  dirinya  maupun  masalah  yang  muncul  dari
kelompok  musiknya.  Masalah  ini  kemudian  didiskusikan  untuk  selanjutnya diperbaiki dalam latihan berikutnya.
3.  Menunjukkan gerakan tangan dan pola ketukan beat
Apa yang Conductor lakukan sebagai gerakan fisik pada saat memimpin kelompok musik baik orkestra maupun paduan suara merupakan bagian penting
dari  tugas  Conductor.  Seorang  Conductor  tidak  dapat  hanya  mengandalkan kemampuan  musikalnya  saja,  tetapi  juga  perlu  memiliki  kemampuan  dalam
menunjukkan gerakan tangan dan pola ketukan beat yang baik dan benar. Hal ini  diperlukan  karena  para  musisi  danatau  para  penyanyi  akan  sangat  cepat
terlibat  dalam  suasana  karya  musik  yang  dimainkan  dan  disajikan.  Oleh
karenanya,  seorang  Conductor  dituntut  untuk  dapat  meng dengan  menunjukkan  pola  ketukan
diperlukan juga kemampuan
Conduktor yang baik, menggunakan sesuatu yang sangat dekat dengan pola-pola  yang  ditunjukkan  pada  gambar  2
untuk mengikuti dan mulai bermain
Gambar 2. Pola-pola mendireksi sederhana pada ketukan 24,
Dari  gambar  2,  terlihat  pola dilakukan oleh seorang Conductor ketika mempimpin kelompok musiknya. Pola
pola tersebut harus dilakukan dengan jelas, baik dan benar, agar para musisi di orkestra  danatau  para  penyanyi  dapat  mengikuti  dan  terlibat  dalam  penyajian
musik yang dimainkan.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam  modul  ini mempelajari  materi  pembelajaran  tentang
Conductor.  Namun  sebelumnya,  guru  perlu  mengetahui conducting dalam musik terlebih dahulu. Untuk mempelajari materi ini,
tama,  guru  perlu  membaca  dengan  cermat  poin  1  yaitu conducting dalamMusik.
Setelah  itu,  memahami  dengan  benar  tentang conducting,  profil  Conductor,
mempelajari  contoh  dari Selanjutnya,  guru  dapat
21 karenanya,  seorang  Conductor  dituntut  untuk  dapat  menggerak
dengan  menunjukkan  pola  ketukan  beat  yang  baik  dan  benar diperlukan juga kemampuan mengekspresikan gerakan tangan tersebut.
onduktor yang baik, menggunakan sesuatu yang sangat dekat dengan yang  ditunjukkan  pada  gambar  2,  sehingga  mudah  bagi  para  musisi
untuk mengikuti dan mulai bermain pada waktu yang tepat.
pola mendireksi sederhana pada ketukan 24, Sumber: Bartle, 2007:14
Dari  gambar  2,  terlihat  pola-pola  mendireksi  conducting dilakukan oleh seorang Conductor ketika mempimpin kelompok musiknya. Pola
pola tersebut harus dilakukan dengan jelas, baik dan benar, agar para musisi di danatau  para  penyanyi  dapat  mengikuti  dan  terlibat  dalam  penyajian
imainkan.
Aktivitas Pembelajaran
Dalam  modul  ini  khususnya  kegiatan  pembelajaran  1 mempelajari  materi  pembelajaran  tentang  profil  Conductor,  dan  Tugas
Namun  sebelumnya,  guru  perlu  mengetahui  konsep  mendireksi dalam musik terlebih dahulu. Untuk mempelajari materi ini,
,  guru  perlu  membaca  dengan  cermat  poin  1  yaitu  Konsep  Mendireksi Musik.
Setelah  itu,  memahami  dengan  benar  tentang  konsep  mendireksi profil  Conductor,  dan
tugas  Conductor. Kemudian,  guru
mempelajari  contoh  dari  profil  Conductor  dan  melihat  tugas  Conductor Selanjutnya,  guru  dapat  mempelajari  dan  mencermati  konsep  mendireksi
gerakkan  tangannya yang  baik  dan  benar.  Selain  itu,
gerakan tangan tersebut. onduktor yang baik, menggunakan sesuatu yang sangat dekat dengan
,  sehingga  mudah  bagi  para  musisi
pola mendireksi sederhana pada ketukan 24, 34, dan 44
conducting  yang  dapat dilakukan oleh seorang Conductor ketika mempimpin kelompok musiknya. Pola-
pola tersebut harus dilakukan dengan jelas, baik dan benar, agar para musisi di danatau  para  penyanyi  dapat  mengikuti  dan  terlibat  dalam  penyajian
khususnya  kegiatan  pembelajaran  1,  guru  dapat profil  Conductor,  dan  Tugas
konsep  mendireksi dalam musik terlebih dahulu. Untuk mempelajari materi ini, pertama-
Konsep  Mendireksi konsep  mendireksi
Kemudian,  guru profil  Conductor  dan  melihat  tugas  Conductor.
konsep  mendireksi
22 conducting,  profil  Conductor,  dan  tugas  Conductor  sebagai  implementasi  dari
hasil  mempelajari  konsep  mendireksi  conducting,  profil  Conductor,  dan  tugas Conductor.
E.
Latihan
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat 1.
Konsep mendireksi conducting dalam musik adalah:: a.
Seni  memimpin  dan  mengkoordinasikan  sebuah  kelompok  pemain instrumen dan atau penyanyi dalam sebuah pertunjukkan musik.
b.  Menghitung jumlah ketukan beat c.  Menjalin kerjasama antara Conductor dan pemain musik
d.  Komunikasi antara pemain musik danatau penyanyi
2. Salah satu profil seorang Conductor adalah
a.  Murah senyum b.  Memiliki karisma dan musikalitas yang baik
c.  Tidak dapat berkomunikasi d.  Pendiam
3. Mengekspresikan musik yang menggunakan seluruh tubuh, disebut:
a.  Interpretasi b.  Konsep mendireksi
c.  Profil Conductor d.  DInamik
4. Membaca  dan  mempelajari  partitur  musik  sebagai  persiapan  sebelum
menyajikan karya musik adalah … a.  Kegiatan rutin Conductor
b.  Tugas seorang Guru c.  Salah satu tugas Conductor
d.  Profil Conductor
23 5.
Orang yang bertugas mengarahkan dan juga menyalurkan secara detail konsep-konsep musik yang terdapat dalam sebuah karya musik kepada
sekelompok musisi dan penyanyi disebut …… a.  Penyanyi
b.  Pemain Musik c.  Komposer
d.  Conductor
Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan yang telah diperoleh, guru dapat mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di
bagian akhir modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban yang benar, dan gunakan rumus berikut Kuswarsantyo dan Rachmi, 2011:1.8.
Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal
Adapun kriteria persentase yang diperoleh dijelaskan sebagai berikut. 90 – 100   =  Baik Sekali
80  –  89   =  Baik 70  –  79   =  Cukup
70   =  Kurang
Berdasarkan  nilai  yang  diperoleh,  Guru  dapat  menilai  kemampuannya sendiri.  JIka  nilai  yang  diperoleh  antara  80  –  100  ,  maka  guru  dapat
melanjutkan  ke  kegiatan  pembelajaran  berikutnya.  Namun,  jika  nilai  yang diperoleh  di  bawah  80  ,  maka  dianjurkan  untuk  mengulang  kembali  dalam
mempelajari materi-,materi yang terdapat di kegiatan pembelajaran 1.
F. Ringkasan