Ringkasan Modul Guru Pembelajar SB Seni Musik SMP KK I

23 5. Orang yang bertugas mengarahkan dan juga menyalurkan secara detail konsep-konsep musik yang terdapat dalam sebuah karya musik kepada sekelompok musisi dan penyanyi disebut …… a. Penyanyi b. Pemain Musik c. Komposer d. Conductor Untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan yang telah diperoleh, guru dapat mencocokkan jawaban dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat di bagian akhir modul ini. Kemudian, hitunglah jawaban yang benar, dan gunakan rumus berikut Kuswarsantyo dan Rachmi, 2011:1.8. Jumlah Jawaban yang Benar Jumlah Soal Adapun kriteria persentase yang diperoleh dijelaskan sebagai berikut. 90 – 100 = Baik Sekali 80 – 89 = Baik 70 – 79 = Cukup 70 = Kurang Berdasarkan nilai yang diperoleh, Guru dapat menilai kemampuannya sendiri. JIka nilai yang diperoleh antara 80 – 100 , maka guru dapat melanjutkan ke kegiatan pembelajaran berikutnya. Namun, jika nilai yang diperoleh di bawah 80 , maka dianjurkan untuk mengulang kembali dalam mempelajari materi-,materi yang terdapat di kegiatan pembelajaran 1.

F. Ringkasan

Seperti diketahui bahwa dalam musik, mendireksi berarti memberikan arahan dengan teknik-teknik tertentu kepada kelompok penyanyi danatau pemain musik pada saat membawakan suatu karya musik, sehingga dapat menghasilkan sajian musik yang diinginkan. Kelompok penyanyi atau pemain Tingkat Penguasaan = x 100 24 musik tersebut dapat berupa kelompok paduan suara, kelompok pemain ansambel musik, danatau kelompok pemain orkestra. Terdapat beberapa pendapat terkait konsep mendireksi conducting. Wittry 2007 dan Davey 2009 menjelaskan bahwa mendireksi conducting adalah seni memimpin dan mengkoordinasikan sebuah kelompok pemain instrument dan atau penyanyi dalam sebuah pertunjukkan musik atau latihan. Selain itu, mendireksi conducting adalah lebih dari sekedar menjaga irama; Dapat juga dikatakan, mendireksi conducting adalah mengekspresikan musik yang menggunakan seluruh tubuh. Pendapat lain tentang konsep mendireksi conducting diutarakan oleh Moses, dkk 2004:5 yang menjelaskan bahwa mendireksi conducting adalah sarana mengarahkan komunikasi artistik pada pemain musik selama pertunjukan. Tidak ada aturan mutlak tentang bagaimana mendireksi dengan benar. Oleh karenanya, terdapat berbagai macam gaya mendireksi yang berbeda. Adapun tujuan dari mendireksi adalah untuk memberikan panduan bagi kelompok pemain musik di orkestra, danatau paduan suara, sehingga semua orang dapat mulai bermain musikbernyanyi bersama-sama, tetap bersama-sama dan berhenti bersama-sama. Dari apa yang telah disampaikan oleh para ahli tersebut, dapat dikatakan bahwa mendireksi conducting merupakan gaya mendireksi seorang Conductor yang mengarahkan komunikasi artistik musikal kepada sekelompok musisi pemain orkestra danatau sekelompok penyanyi dalam paduan suara Dalam mengarahkan komunikasi tersebut, masing-masing Conductor memiliki gaya yang berbeda-beda. Adapun aspek-aspek yang diarahkan dan dikomunikasikan meliputi tempo, dinamik, artikulasi, frasering, dan ekspresi. Dalam mendireksi, seorang Conductor mempengaruhi para musisi danatau para penyanyi dengan berbagai cara yang berbeda. Cara tersebut dari memberikan tanda musikal seperti dinamik, tempo, dan banyaknya ketukan dalam satu birama, sampai pada gerakan non-verbal lainnya seperti pernapasan dan ekspresi emosional. Semua efek ini dicapai melalui cerminan gerakan dan bahasa tubuh dari seorang Conductor. Dalam mendireksi conducting terdapat seni mendireksi. Hal ini dikarenakan setiap orang memiliki proporsi tubuh yang berbeda, seperti bentuk dan ukuran tubuh, serta tinggi dan rendah. Proporsi tubuh ini selanjutnya menjadi 25 satu hal yang penting dalam mendireksi conducting. Seorang Conductor, yang sedang mendireksi, akan terlihat sikap gerakan yang sesuai dengan tubuhnya sendiri. Ini juga berarti bahwa cara seorang Conductor mengekspresikan musik akan menjadi ciri khas dari Conductor itu sendiri. Sementara itu, orang yang bertugas mengarahkan dan juga menyalurkan secara detail konsep-konsep musik yang terdapat dalam sebuah karya musik kepada sekelompok musisi dan penyanyi disebut Conductor ataupun Dirigen. Conductor itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti menyalurkan, sedangkan Dirigent berasal dari bahasa Jerman yang berarti menyalurkan. Dengan demikian, Conductor ataupun Dirigen memiliki arti yang sama yaitu orang yang menyalurkan dan mengarahkan detail musik yang dimainkandinyanyikan kepada para pemain musikpara penyanyi. Conductor adalah seorang pemimpin yang memimpin sebuah pertunjukan musik, baik dalam format orkestra maupun paduan suara dengan menggunakan isyarat-isyarat tertentu. Berbeda dengan seorang pemain musik, seorang Conductor tidak hanya fokus pada permainan instrumen para pemainnya saja, tetapi juga perlu memiliki pengetahuan yang kuat tentang semua perbedaan instrument dan juga kuat akan pengetahuan tentang genre musik. Hal ini diperlukan, karena seorang Conductor tidak akan dapat memimpin dengan baik dalam sebuah orkestra sebagai contoh, jika tidak mengetahui karakter bunyisuara dari instrumen trompet atau instrument biola. Dengan mengetahui karakter-karakter dari berbagai instrumen tersebut, maka seorang Conductor dapat mengarahkan bunyi seperti apa yang dikehendaki dari sebuah instrument yang dimainkan oleh para musisi. Di samping itu, seorang Conductor juga dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas tentang teori-teori terkait musik, serta kemampuan musikalitas yang baik. Conductor harus memberikan sinyal jelas dan sugestif kepada para pemain orkestra ataupun penyanyi di paduan suara, bukan sebagai koreografi bagi penonton. Conductor yang sukses adalah seseorang yang selain menjadi konduktor juga musisi, dan tahu bagaimana untuk mencapai apa yang ingin dicapai dalam performancenya. Selain itu, seorang Conductor juga perlu memiliki kemampuan untuk mendengarkan listening. Artinya mampu mendengarkan secara aktif. Kegiatan ini perlu dilakukan seorang Conductor, dan dilakukan secara khusus fokus pada mendengarkan totalitas suatu penyajian musik, baik orkestra maupun 26 paduan suara. Untuk memandu seluruh potensi yang dimiliki oleh para musisi pemain musik dan atau penyanyi, maka seorang Conductor perlu memiliki persepsi yang jelas tentang bagaimana kualitas atau produk akhir dari karya musik yang disajikan. Terdapat beberapa peran Conductor, salah satunya adalah sebagai juru bicara spokesperson bagi kelompok orkestra danatau kelompok paduan suara yang dipimpinnya. Dalam perannya sebagai juru bicara, seorang Conductor dapat berkomunikasi kepada banyak orang dalam berbagai cara yang berbeda. Conductor perlu menyadari setiap fungsi yang khusus orkestra, maka perlu berpartisipasi di dalamnya. Dalam mengembangkan kemampuannya dalam berkomunikasi, seorang Conductor perlu mengembangkan hubungan dengan musisi dari berbagai negara, menghadiri pertemuan-pertemuan di bidangnya, dan benar-benar membangun komunikasi. Dengan mengembangakan kemampuan tersebut, seorang Conductor dapat menemukan suatu cara untuk menjadi diri sendiri dan menjadi terbiasa untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Pengalaman merupakan cara belajar tentang sesuatu yang paling baik. Dalam hal ini, seorang Conductor tidak perlu seorang guru untuk mengajarinya, tetapi pengalamanlah yang mengajari Conductor tersebut. Sebagai seorang pemimpin dalam suatu kelompok orkestra danatau paduan suara, seorang Conductor perlu mengetahui dan memiliki sifat kepemimpinan. Dengan mempelajari aspek kepemimpinan, Conductor dapat menentukan prinsip dasar dan menerapkan dalam kehidupannya sebagai pemimpin dari podium. Kepemimpinan terlepas dari pendekatan pedagogis atau teknis, pada musik dapat membantu menjelaskan prinsip-prinsip universal dan membebaskan Conductor untuk merefleksikan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat bekerja untuk individu sebagai konduktor. Profil Conductor yang sukses adalah seseorang yang selain menjadi konduktor juga musisi. Selain itu, Conductor yang sukses adalah orang yang mampu mendengar apa yang ada di balik suara fisik, dan tahu bagaimana untuk mencapai apa yang ingin dicapai dalam penampilannya. Seorang Conductor yang baik harus memahami dengan baik perkembangan gaya musik sepanjang zaman. Conductor juga perlu merasa nyaman dengan bahasa musik dari sejumlah besar composer. Hal ini dikarenakan Conductor akan diminta untuk 27 mendireksi conducting berbagai karya-karya musik yang berbeda. Oleh karena itu, dalam menyiapkan sebuah konser seorang Conductor perlu menyiapkan waktu untuk mencermati, menganalis karya musik yang akan disajikan. Selain itu, Conductor perlu familiar dengan kehidupan komposer, ketika karya musik tersebut ditulis, dan karya-karya musik lainnya yang ditulis oleh composer yang berbeda namun menulis dalam waktu yang sama. Dengan memahami hubungan ini, akan sangat membantu dalam menginterpretasikan musik tersebut. Berbicara mengenai tugas dan peran Conductor dalam suatu kelompk orkestra danatau penyanyi paduan suara, Conductor memiliki peran penting dalam memimpin kelompok musiknya, baik dalam kelompok musik orkestra, maupun dalam kelompok paduan suara. Terdapat berbagai tugas Conductor, antara lain mempelajari partitur musik yang akan dimainkan, mengeksplor, menganalisis, dan berusaha memahami visi composer dari karya tersebut. Pada umumnya, beberapa tugas tersebut dilakukan seorang Conductor sebelum latihan dengan kelompok musiknya. Di samping itu, pada latihannya Conductor menyiapkan bagaimana menginterpretasi karya musik yang akan dimainkan. Namun demikian, pada Conductor yang memiliki kemampuan musikal di atas rata-rata, hanya memerlukan sedikit waktu untuk latihan dan penyajian musik hanya terjadi pada saat konser. Artinya, Conductor yang memiliki kemampuan musical yang sangat baik, adakalanya hanya memerlukan sedikit latihan sebelum konser dimulai. Adapun tujuan adanya Conductor dalam suatu kelompok musik danatau kelompok paduan suara Jones, 2013:1 adalah untuk melatih kelompok musisi danatau kelompok penyanyi yang besar dan melibatkannya bersama-sama secara musical dalam sebuah penyajian musik. Pada umumnya, kelompok musik yang lebih kecil tidak memerlukan adanya Conductor. Salah satu fungsi yang paling dasar dari seorang Conductor adalah hanya menjaga seluruh anggota orkestra danatau paduan suara dapat terkoordinasi dengan baik, sehingga semua musisipenyanyi yang berbeda akan mulai dan berhenti bermain pada saat yang tepat. Salah satu kunci untuk ini adalah untuk mengungkapkan irama musik melalui gerakan tongkat dirigen atau tangan. Dengan demikian, para musisipenyanyi selanjutnya dapat menghitung jumlah ketukan beat ketika mereka diam yang mungkin berjumlah ratusan, 28 dan mulai bermain pada waktu yang tepat. Pada lagu yang berbeda sudah barang tentu memiliki irama dan jumlah birama yang berbeda, dan Conductor menggunakan gerakan yang berbeda pula untuk mengekspresikan ketukan yang tergantung pada irama yang terdapat dalam sebuah partitur musik. Tugas utama seorang Conductor adalah untuk menyatukan pemain, mengatur tempo, mengeksekusi persiapan yang jelas upbeat dan ketukan beatmeter, serta mendengarkan secara kritis berbagai bentuk suara musik yang dihasilkan. Tugas seorang Conductor tidak hanya berdiri di podium di depan sekelompok pemainpenyanyi saja serta terkait dengan hal-hal yang terjadi di panggung saja, tetapi juga perlu menjalin kerjasama dengan tim. Artinya, Conductor tidak dapat bekerja seorang diri, namun perlu mengadakan pendekatan dengan tim kerja. Salah satu tugas inilah yang perlu ditekankan pula agar dapat menjadi seorang Conductor yang efektif. Ungkapan ini diperkuat oleh Wittry 2007:6 yang mengatakan bahwa tugas seorang Conductor tidak hanya berkaitan dengan apa yang terjadi di panggung dan dengan kelompok orkestranyapenyanyinya, tetapi seorang Conductor juga perlu memiliki kemampuan dan bertugas menjalin kerjasama dengan orang lain, dan ini merupakan hal penting untuk dapat menjadi seorang Conductor yang sukses. Seorang Conductor musik perlu menggunakan keterampilan komunikasi yang dapat berkembang dengan baik serta pemahaman tentang psikologi manusia untuk memimpin ansambel musik sebagai usaha menyajikan musik dengan baik. Dari tugas-tugas Conductor yang telah diuraikan tersebut, dapat dikatakan bahwa tugas Conductor tidak hanya sekedar memimpin suatu kelompok musisi danatau kelompok penyanyi saja, melainkan juga perlu mengadakan komunikasi terhadap kelompok musisi danatau kelompok penyanyi yang dipimpinnya. Ini dilakukan agar musik yang dimainkan danatau dinyanyikan dapat disajikan dengan baik sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh composerarranger, dan ini semua tergantung pula pada kemampuan Conductor dalam menginterpretasikannya. Agar seorang Conductor dapat dengan aktif mengkomunikasikan sifat emosi musikalnya secara efektif, maka perlu mengetahui beberapa elemen tentang keahlian mendireksi. Pertama, memberikan ketukan beat yang jelas. Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting bagi seorang Conductor. Kedua, menunjukkan gerakan tangan pola birama yang konsisten yang sesuai dengan pola birama yang terdapat 29 dalam karya musik yang dimainkan. Oleh karenanya, menjalin hubungan positif terus diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan para musisi orkes dan atau dengan para penyanyi di paduan suara. Dari ungkapan tersebut, jelas terlihat perlu adanya suatu kerjasama di antara Conductor dan anggota orkestra danatau anggota paduan suara. Di samping tugas untuk mampu menjalin kerjasama baik dengan para musisi danatau dengan para penyanyi paduan suara, maupun dengan pihak-pihak terkait, Conductor memiliki tugas lain yang diperlukan sebagai pemimpin dalam suatu kelompok musik antara lain membaca partitur musik, latihan, gerakan dan pola ketukan beat. Pada tugas Conductor membaca partitur, dapat dijelaskan bahwa Conductor harus memiliki pemahaman menyeluruh terhadap notasi musik dari semua instrumen orkes danatau semua jenis suara pada paduan suara. Partitur musik memberikan semua informasi yang diperlukan untuk membentuk interpretasi musik sebuah komposisi. Oleh karena itu, seorang Conductor harus mampu membaca dan memahami partitur yang akan disajikan, mengetahui berbagai macam tanda kunci, mengetahui dan memahami tentang pengetahuan transfus instrumen, dapat membayangkan bunyi dan warna suara, tekstur melodi dalam karya musik, mengembangkan konsep musik secara rinci dan dengan benar, dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan dan membawanya secara efektif melalui gerakan fisik ketika mendireksi. Dengan adanya penguasaan partitur musik yang akan disajikan oleh seoranng Conductor, para anggota kelompok baik orkestra maupun kelompok paduan suara memiliki harapan bahwa kerangka musical yang tedapat dalam sebuah komposisi akan disajikan secara konsisten yang ditunjukkan dengan tanda-tanda melalui gerakan fisik khususnya gerakan tangan. Terkait hal tersebut, maka seorang Conductor juga perlu memiliki sikap respek terhadap partitur musik yang akan disajikan. Ini merupakan hal penting, karena dengan adanya sikap respek terhadap partitur musik, Conductor akan selalau mencaritahu maksud yang ingin disampaikan oleh seorang komposer melalui karya-karyanya. Oleh karena itu, partitur musik yang akan disajikan perlu dipelajari secara terus menerus, dan tidak secara spontan. Untuk menghasilkan pemahaman partitur musik dengan baik, diperlukan sikap disiplin yang tinggi. Tugas lain dari seorang Conductor yaitu latihan. Seperti telah dijelaskan di awal, bahwa salah satu profil seorang Conductor adalah memiliki kemampuan 30 untuk berkomunikasi, baik dengan kelompok orkestranya danatau kelompok paduan suaranya, maupun dengan masyarakat untuk menjalin suatu kerjasama. Hal ini pula yang menjadi kunci utama dari latihan yang efisien dan untuk keberhasilan mengolah musik karya musik yang dimainkan. Jika Conductor mengetahui bagaimana cara tercepat dan terbaik untuk menginspirasi kelompok musiknya danatau penyanyinya dan benar-benar mencoba untuk menciptakan sebuah jembatan psikologis untuk kelompok musiknya tersebut, maka itu akan sangat membantu untuk latihan yang efisien. Selama latihan, seorang Conductor tidak hanya memberikan perhatian pada emosi pemain danatau penyanyinya saja, tetapi juga dapat berkomunikasi secara efektif dengan mereka untuk mengekspresikan interpretasi musikal dan harapannya. Hal ini penting untuk Conductor untuk memiliki kesadaran tersebut, karena ia harus berkolaborasi dengan manusia. Jika seorang Conductor tidak mampu membangun jembatan psikologis kepada anggota yang berkolaborasi dengannya, maka upaya untuk membuat musik dengan baik akan sia-sia tidak peduli seberapa baik musikalitasnya. Pada tahap latihan ini, tugas seorang Conductor dibagi dalam tiga bagian, yaitu sebelum latihan, selama latihan, dan setelah latihan. Sebelum latihan, hal- hal yang perlu dipersiapkan adalah pemanasan mental, memilih repertoar musik, dan membuat rencana latihan baik latihan hjangka panjang maupun latihan jangka pendek. Sementara itu, pada saat dan selama latihan mengajar dengan runtut dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan memberikan perhatian pada para musisi danatau pada para penyanyi. Selanjutnya, setelah latihan Conductor mengadakan evaluasi terkait jalannya latihan. Conductor mengulang kembali apa yang telah diucapkan, sikap dan reaksi dari para musisi danatau sikap dan reaksi para penyanyi.Setelah latihan ini, Conductor perlu menemukan masalah-masalah yang muncul selama latihan, baik masalah yang muncul dari dirinya maupun masalah yang muncul dari kelompok musiknya. Masalah ini kemudian didiskusikan untuk selanjutnya diperbaiki dalam latihan berikutnya. Selanjutnya, tugas lain dari Conductor yaitu menunjukkan gerakan tangan dan pola ketukan beat. Apa yang Conductor lakukan sebagai gerakan fisik pada saat memimpin kelompok musik baik orkestra maupun paduan suara merupakan bagian penting dari tugas Conductor. Seorang Conductor tidak dapat hanya mengandalkan kemampuan musikalnya saja, tetapi juga perlu memiliki 31 kemampuan dalam menunjukkan gerakan tangan dan pola ketukan beat yang baik dan benar. Hal ini diperlukan karena para musisi danatau para penyanyi akan sangat cepat terlibat dalam suasana karya musik yang dimainkan dan disajikan. Oleh karenanya, seorang Conductor dituntut untuk dapat menggerakkan tangannya dengan menunjukkan pola ketukan beat yang baik dan benar. Selain itu, diperlukan juga kemampuan mengekspresikan gerakan tangan tersebut. 32 Kegiatan Pembelajaran 2: Teknik-Teknik Conducting Mendireksi

A. Tujuan