Aba-aba Cue Teknik-Teknik Mendireksi Conducting

57 Gambar 25.. Baton tongkat Conductor sumber: Wittry, 2007 Gambar 26. Teknik memegang baton tongkat Conductor Ramona, 2007 Penggunaan baton tongkat Conductor biasanya memberikan sinyal awal dari sebuah birama dengan gerakan ke bawah downbeat. Sementara itu, gerakan ke atas merupakan gerakan persiapan untuk gerakan ke bawah downbeat. Bagi Conductor pemula, mempelajari teknik baton merupakan satu hal yang sulit. Pada umumnya, Conductor pemula akan meniru gerakan pola ketukan yang diajarkan oleh guru.tanpa memperhatikan konteks musik dan gaya musiknya.

d. Aba-aba Cue

Aba-aba cue mengacu pada jumlah ketukan yang Conductor perlukan untuk menunjukkan pentingnya saat masuk sementara musik sedang berlangsung atau bagian penting yang perlu ditekankan. Aba-aba cue dapat diberikan dengan kedua tangan, anggukan kepala, atau sekilas oleh Conductor. Sering terdapat begitu banyak aba-aba cue dalam tempo cepat, sehingga diperlukan penggunaan kedua tangan. 58 .Aba-aba cue merupakan petunjuk lagu akan dimulai yaitu ketika pemain danatau penyanyi harus mulai bermain mungkin setelah periode panjang istirahat. Sebuah aba-aba harus diprediksi dengan pasti dan pada saat yang tepat dari adanya tekanan ritmik ictus, sehingga semua pemain danatau penyanyi yang dipengaruhi oleh aba-aba cue dapat mulai bermain secara bersamaan. Aba-aba cue yang paling utama dilakukan untuk kasus-kasus dimana pemain danatau penyanyi belum bermain untuk waktu yang panjang. Dalam memberi aba-aba cue, Conductor harus mengetahui tanda metrum sebuahlagu. Seorang Conductor dapat menunjukkan aba- aba isyarat dalam musik untuk kelompok musisi lengkap, untuk subkelompok atau hanya kepada satu musisi saja. Conductor melakukan ini terutama dengan tatapan dan arah gerakan. Jika konduktor ingin menunjukkan sesuatu kepada semua musisi danatau kepada semua penyanyi, maka Conductor tidak akan melihat hanya pada satu musisi saja, tetapi langsung mengarahkan tatapannya kepada semua musisi danatau penyanyi tersebut, sehingga seluruh kelompok dapat melihat gerakan yang dimaksudkan oleh Conductor. Namun, jika Conductor ingin menyampaikan suatu pesan musikalnya hanya untuk satu musisi atau sekelompok kecil musisi damatau penyanyi, maka Conductor tersebut akan melakukan gerakan ke arah musisi danatau kelompok penyanyi dan juga melihat musisi danatau penyanyi tersebut. Aba-aba cue adalah penting diberikan oleh Conductor, karena untuk menunjukkan ketika para pemain danatau penyanyi harus mengubah ke notasi baru. Pemberian aba-aba cue dapat dicapai dengan melibatkan pemain musik danatau penyanyi sebelum mereka masuk dengan melihat mereka dan Conductor melakukan gerakan persiapan yang jelas, serta sering diarahkan pada pemain tertentu. Unsur umum yang sering Conductor lakukan dalam memberikan teknik aba-aba cue adalah sebuah tarikan nafas. Selain itu, perlu juga dilakukan kontak mata atau melihat ke arah umum dari para pemain musik danatau para penyanyi. Dalam memberikan aba-aba cue, seorang Conductor umumnya menggunakan tangan kiri. Hal ini dikarenakan tangan kiri merupakan 59 tangan yang logis untuk memberikan aba-aba cue, karena tangan kiri tidak umum digunakan untuk menunjukkan pola ketukan beat. Aba-aba cue adalah sama penggunaannya untuk waktu masuknya suatu lagu. Aba-aba cue perlu memiliki sebuah persiapan dan juga perlu memiliki karakter dari setiap musik yang dimainkan. Hal ini menjadi penting, karena ada kesempatan saat tanda aba-aba cue merupakan sebuah mood yang berbeda dalam musik. Persiapan untuk aba-aba cue sangat baik diberikan pada satu ketukan beat sebelum lagu masuk. Para pemain musik danatau penyanyi harus tahu untuk siapa aba-aba cue yang diberikan oleh Conductor. Aba-aba cue terbaik terjadi ketika Conductor dapat membuat aba-aba cue dengan tangan dan memperkuatnya dengan kontak mata juga. Bila memungkinkan dan khususnya untuk aba-aba cue yang paling penting, dan ini perlu dilakukan. Dalam memberikan aba-aba cue, seorang Conductor juga perlu berlatih. Ini dilakukan agar kedua lengan Conductor tersebut dapat bergerak secara bebas satu sama lain. Pola ketukan harus terus ditunjukkan tanpa hambatan, seperti tangan kiri mengeksekusi tipe yang sama sekali berbeda fungsi. Secara lebih luas, aba-aba cue adalah masalah persiapan dan kesigapan. Hal tersebut suatu masalah yang tidak hanya memberikan persiapan sebelum lagu masuk, tetapi juga diperlukan kontak mata dan bahasa tubuh untuk kesigapan individu atau bagian yang masuk, dan ini merupakan suatu pendekatan pada kelompok musisi danatau penyanyi yang dipimpinnya. Dalam cara ini, persiapan untuk memberikan aba-aba cue menjadi pengingat bagi para musisi danatau penyanyi, dan ini dapat juga menjadi cara untuk membangun kepercayaan diri mereka, serta dapat menjadi petunjuk gaya dan dinamik. Aba-aba cue harus menunjukkan karakter dan juga ketepatan masuknya lagu. Banyak aba- aba cue yang ditunjukkan oleh Conductor, seperti menunjukkan frasering, dinamik, dan detail musik penting lainnya dalan suatu performance. Dalam mendireksi conducting, gerakan aba-aba cue diberikan oleh Conductor untuk menandakan masuknya instrumen danatau 60 penyanyi, atau bagian tertentu. Aba-aba cue ini dapat diberikan oleh Conductor dalam dua cara yang terpisah Brown, 2015:84 yaitu a aba-aba dengan tangan kanan, dimana gerakan dilakukan dari ketukan sebelumnya b aba-aba dengan tangan kiri, dimana gerakan tangan dalam posisi lebih tinggi dari tangan kanan dengan telapak tangan menghadap ke atas. Dari uraian tersebut, jelas dapat dikatakan bahwa pada dasarnya, aba-aba cue dapat dilakukan oleh kedua tangan yaitu kiri dan kanan. Namun, pada pelaksanaannya dilakukan dalam waktu yang berbeda tidak bersamaan. Dalam aba-aba cue terdapat preparation beat ketukan persiapan yang meliputi cutoff, dan fermata, attack, dan release. Jenis preparation beat ketukan persiapan dalam aba-aba cue tersebut secara rinci diuraikan sebagai berikut. 1 Preparation Beat Ketukan Persiapan Preparation Beat ketukan persiapan harus selalu ada sebelum ketukan ke bawah downbeat pada ketukan ke 1. Pada umumnya, ketukan ini dilakukan menggunakan ketukan beat terakhir dari suatu birama. Sebagai contoh dalam sukat 24, preparation beat ketukan persiapan dimulai dilakukan pada ketukan ke 2 yang pertama, dan selanjutnya ke birama yang utuh yang memiliki 2 ketukan dalam 1 birama. Demikian pula halnya dengan sukat 34, 44, dan 68. Pada lagu yang memiliki sukat 34, maka preparation beat ketukan persiapan dapat dimulai dari ketukan ke 3, dan dilanjutkan ke birama yang utuh yang memiliki 3 ketukan dalam 1 birama. Sementara itu, pada lagu yang memiliki sukat 44, maka preparation beat ketukan persiapan dapat dimulai dari ketukan ke 4, dan dilanjutkan ke birama yang utuh yang memiliki 4 ketukan dalam 1 birama. Selanjutnya, ketukan 68, preparation beat ketukan persiapan dapat dimulai dari ketukan ke 2 untuk lagu dengan tempo cepat, dan dimulai pada ketukan ke 6 untuk lagu dengan tempo sedang. Preparation Beat ketukan persiapan adalah lengan kecil gerak sebelum ketukan pertama dari lagu. Ini memberitahu pada pemain musik 61 danatau penyanyi bahwa musik akan dimulai. Hal ini memungkinkan para pemain musik danatau penyanyi untuk mengambil napas dan mulai bernyanyi bersama-sama. Para pengiring umumnya memainkan intro untuk setiap lagu atau nyanyian. Pada saat birama terakhir dari intro tersebut dimainkan, seorang Conductor dapat menahan lengannya keluar dalam sikap mendireksi conducting. Ketika intro lagu berakhir, maka Conductor membuat ketukan persiapan dan mulai melakukan pola ketukan seperti biasa regular. Adapun posisi preparation beat ketukan persiapan dari seorang Conductor dapat dilihat pada gambar 27. Gambar 27. Posisi tangan Conductor ketika melakukan preparation beat Course, 2002:22 Sementara itu, pola mendireksi conducting pada preparation beat, ditunjukkan pada gambar 28. 62 Gambar 28. Pola mendireksi conducting pada preparation beat Course, 2002:22 Untuk dapat mempraktikkan preparation beat ini, dapat dilakukan latihan seperti terlihat pada gambar 29. Gambar 29. Contoh latihan preparation beat pada ketukan 34 Course, 2002:23 Pada gambar 29 terlihat preparation beat pada sukat 34. Preparation beat dapat dilakukan sebelum ketukan pertama downbeat pada birama pertama. Selanjutnya, Conductor dapat mendireksi conducting ketukan pertama, kedua, dan ketiga dari sukat 34 pada birama 1 dan seterusnya. Untuk berlatih preparation beat, Conductor dapat berdiri dengan posisi siap seperti terlihat pada gambar 29. Kemudian, Conductor tersebut perlu menyebut satu, dua, dalam hati, dan membawa lengannya ke atas untuk preparation beat seperti yang mengatakan tiga, dan kemudian turun untuk satu. Conductor pemula dapat mempraktikkan pola ini, dan menghitung keras, sampai merasa nyaman melakukan preparation beat. Adapun tujuan dari dilakukannya preparation beat LaRue, t.t adalah: a Menunjukkan gaya b Menunjukkan tempo c Menunjukkan dinamik 63 d Menunjukkan pernafasan e Mengundang pemain musik danatau penyanyi untuk bermain bersama 2 Cutoff Cutoff yang baik dan jelas diberikan secara sederhana dengan membuat lingkaran kecil menyerupai elips yang berlawanan dengan jarum jam dari pergelangan tangan dan telapak tangan menghadap ke bawah. Gerakan diberikan dengan seluruh tangan, dengan jari-jari yang berfungsi sebagai bagian yang cukup relatif. Cutoff itu sendiri adalah gerakan yang diciptakan sepanjang ketukan beat terakhir dari sebuah lagu dan memberitahu pemain musik danatau penyanyi kapan harus berhenti bermain musik danatau bernyanyi. Pada umumnya cutoff dilakukan dengan tangan kanan. Namun demikian, cutoff dapat juga dilakukan dengan tangan kiri, tergantung pada bagaimana musik itu terjadi, dan pada bagian spesifik mana yang harus dilakukan dengan cutoff. Seperti dengan semua aspek mendireksi conducting, cutoff harus selalu selaras dengan karakter lagu. Adapun posisi cutoff yang dapat dilakukan oleh Conductor dapat dilihat pada gambar 30. Gambar 30. Posisi tangan Conductor dalam melakukan cutoff Course, 2002:24 64 Gambar 30 menunjukkan Posisi tangan Conductor dalam melakukan cutoff. Untuk menyiapkan cutoff, hentikan pola ketukan pada suku kata terakhir dari syair lagu, apakah itu terdapat pada awal birama atau di bagian tengah birama. Selanjutnya, Conductor dapat menahan posisi tersebut pada akhir dari birama terakhir. Kemudian, Conductor dapat mengangkat tangan dan melakukan cutoff dengan menunjukkan gerakan seperti terlihat pada gambar 31. Sementara itu, pola mendireksi conducting cutoff terseut dapat dilihat pada gambar 32. Gambar 32. Pola mendireksi conducting cutoff Course, 2002:24 Untuk dapat melakukan latihan pola mendireksi conducting cutoff, dapat dilihat gambar 33 sebagai berikut. 3 Attack Ketukan Pendahuluan 65 Gambar 33. Contoh latihan cutoff pada ketukan 34 Course, 2002:24 Untuk melakukan latihan cutoff seperti pada gambar 33, seorang Conductor dapat melakukannya dengan cara mengangkat lengan sedikit, dan membuat cutoff dengan membawa lengan ke bawah dan memantul ke kanan. Ini tidak perlu gerakan besar, tetapi perlu menjadi salah satu yang pasti pantulan merupakan dimana musik berakhir. 3 Fermata Fermata merupakan tanda ekspresi yang diletakkan di atas not. Tanda fermata ini dimaksudkan untuk menahan satu atau dua ketukan ekstra. Tanda fermata itu sendiri dapat dilihat pada gambar 34. Gambar 34. Tanda fermata yang diletakkan di atas not 14 Taylor, 2009:57 Sementara itu, pola mendireksi conducting tanda fermata dalam lagu dapat dilihat pada gambar 35. Gambar 36. Contoh cara mendireksi conducting tanda fermata pada lagu Course, 2002:31 4 Attack 66 Attack merupakan cara dalam memulai sebuah not, lagu, dan kalimat Hoesen, 1980:66. Attack dapat dilakukan dengan keras, lembut, dan atau setiap gaya lain jika diperlukan. Attack ini ditunjukkan dengan kecepatan akselerasi dan kekuatan tekanan ritmik. 5 Release Release merupakan bagian dasar dari teknik mendireksi conducting. Gerakan release ini menurut Colson 2012:104 bahwa terdapat beberapa item terkait release yang perlu diperkuat oleh Conductor ketika memimpin orchestra danatau paduan suara, yaitu: a release harus menjadi sebuah persiapan untuk menjadi release sebenarnya; b release harus terlihat pada ketukan beat; c umumnya, release dilakukan in tempo pada tempo sebenarnya; d “karakter” atau intensitas release perlu diberikan dengan pertimbangan hati-hati dan dilaksanakan untuk mencerminkan nuansa release yang diinginkan; e release dapat dilakukan dengan tangan kiri, sehingga tangan kanan tetap berada di posisi yang tepat untuk melanjutkan musik; dan f release dapat dilakukan sebagai bagian dari pola atau sebagai persiapan yang berbeda dan gerakan release.

D. Aktivitas Pembelajaran