Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada 25
1. Tingkat harga dalam negeri masih terjaga
Memasuki musim panen bahan pangan, inflasi Maret 2014 dapat ditekan.
y-o-y Inflasi Maret 2014 tercatat sebesar 7,32
lebih rendah dari bulan sebelumnya. Menurut dekomposisinya, pada Maret 2014
y-o-y inflasi inti tercatat 5,35, inflasi harga bergejolak tercatat 5,55, dan inflasi
harga diatur pemerintah 16,84. Secara , inflasi Maret 2014
month-to-month tercatat sebesar 0,08. Kemudian pada April 2014, inflasi masih mengalami
penurunan dan tercatat sebesar 7,25 karena masih tertekan harga
y-o-y komoditas yang panen. Secara year-on-year, inflasi inti tercatat 5,46, inflasi
harga bergejolak sebesar 5,24, dan inflasi harga diatur pemerintah sebesar 17. Sedangkan secara month-to-month, April 2014 mengalami deflasi
0,02.
Tingkat inflasi kembali naik pada Mei 2014, meski komoditas bahan pangan masih mengalami musim panen.
Inflasi pada Mei 2014 tercatat sebesar 7,32
, lebih tinggi dibandingkan Mei 2013 yang sebesar y-o-y
5,47 . Sedangkan, secara
, inflasi Mei 2014 sebesar y-o-y
month-to-month
B. SITUASI MONETER DAN PASAR KEUANGAN
Gambar 14: Tingkat Inflasi, Tahun Mei 2011 – Mei 2014 y-o-y, dalam Inflasi Mei2014 mencapai 7,32 y-o-y
Sumber: BPS dan CEIC 2014
Indonesian Economic Review and Outlook 26
tercatat 5,63, inflasi harga bergejolak sebesar 6,17, dan inflasi harga yang diatur pemerintah sebesar 16,23.
Secara month-to-month, April 2014 tercatat deflasi sebesar 0,02 m-t- m, dikarenakan turunnya harga kelompok pengeluaran bahan
makanan. m-t-m
Kelompok bahan makanan deflasi sebesar 1,09 . Bahan
makanan yang turun harga ada 6 item subkelompok, salah satunya subkelompok bumbu-bumbuan 7,4.
inflasi kelompok bahan Share
makanan -0,22 terhadap inflasi umum April 2014. Harga-harga yang turun antara lain cabai merah, beras, bayam, kangkung dan bawang merah.
Kemudian, inflasi April 2014 didominasi kelompok pengeluaran Kesehatan dengan nilai 0,6
. Komposisi inflasi pada Mei 2014 m-t-m
month-to- month
didominasi oleh kelompok pengeluaran kesehatan yang tercatat
Tabel 8: Tingkat Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran, Tahun 2011 – 2014 2012=100, m-t-m, dalam
Bahan makanan deflasi, inflasi bulan Mei 2014 0,16 m-t-m
Catatan: 1 Makanan; 2 Makanan Olahan, Minuman, Tembakau; 3 Perumahan, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar; 4 Sandang; 5 Kesehatan; 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olah Raga; 7 Transportasi,
Komunikasi, dan Jasa Keuangan
Sumber: BPS dan CEIC 2014
Macroeconomic Dashboard Universitas Gadjah Mada
Secara umum, kota-kota di Indonesia mengalami inflasi pada Mei 2014.
Dari 82 kota, 67 kota mengalami inflasi dengan kota yang tercatat mengalami inflasi tertinggi adalah Pematang Siantar 1,09
. Jumlah tersebut m-t-m
jauh meningkat dibandingkan dengan April 2014 yang hanya sebanyak 43 kota dan Maret 2014 yang sebanyak 45 kota. Sedangkan, lima belas kota
lainnya mengalami deflasi pada Mei 2014 dengan Pangkal Pinang tercatat sebagai yang terbesar 1,27
. Pada April 2014, kota yang mengalami m-t-m
inflasi tertinggi adalah Pangkal Pinang dengan nilai 1,57 dan yang
m-t-m tercatat terendah adalah Jayapura dengan nilai -1,79
. Sedangkan, m-t-m
pada Maret 2014, kota dengan inflasi tertinggi adalah Merauke yang tercatat 1,15
dan terendah Tual yang tercatat 2,43 .
m-t-m m-t-m
2. Pasar keuangan masih relatif bullish