Transaksi dengan Pihak-pihak berelasi Kas dan Setara Kas Giro pada Bank Indonesia

PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Dengan angka perbandingan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam Rupiah 23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

c. Transaksi dengan Pihak-pihak berelasi

Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 Revisi 2010 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang didefinisikan antara lain: 1. Perusahaan di bawah pengendalian Bank ; 2. Perusahaan asosiasi; 3. Investor yang memiliki hak suara, yang memberikan investor tersebut suatu pengaruh yang signifikan; 4. Perusahaan di bawah pengendalian investor yang dijelaskan dalam Catatan III di atas; 5. Karyawan kunci dan anggota keluarganya; dan 6. Entitas yang dikelola, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah. Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan pada Catatan 34.Transaksi Obligasi Pemerintah dan transaksi antara Bank Mandiri dengan Badan Usaha Milik Negara dan entitas- entitas yang dimiliki dikendalikan oleh Pemerintah, kecuali Direktorat Jenderal Pajak diperlakukan sebagai transaksi dengan pihak-pihak berelasi lihat Catatan 2b.b.v mengenai perubahan kebijakan akuntansi.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas dalam laporan keuangan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaanya.

e. Giro pada Bank Indonesia

Giro pada Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Giro Wajib Minimum Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No. 1019PBI2008 tanggal 14 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 1025PBI2008 tanggal 23 Oktober 2008 yang telah diubah dengan PBI No. 1219PBI2010 tanggal 4 Oktober 2010 yang telah diubah kembali dengan PBI No. 1310PBI2011 tanggal 9 Februari 2011, Bank wajib memenuhi Giro Wajib Minimum GWM pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan valuta asing. GWM dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer, GWM Sekunder dan GWM Loan to Deposit Ratio LDR GWM Primer dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8 dari Dana Pihak Ketiga DPK dalam Rupiah, GWM Sekunder dalam Rupiah ditetapkan minimum sebesar 2,50 dari DPK dalam Rupiah dan GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Liabilitas Penyediaan Modal Minimum KPMM Bank dan KPMM Insentif.GWM Primer dan Sekunder dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 1 November 2010 dan GWM LDR mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011. Sejak tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011 GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5 dari DPK dalam valuta asing dan sejak 1 Juni 2011 GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8 dari DPK dalam valuta asing.

f. Giro pada Bank Lain