Simpanan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Liabilitas Imbalan Kerja - lanjutan

PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Dengan angka perbandingan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam Rupiah 27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan n.

Restrukturisasi Kredit Bermasalah Restrukturisasi kredit bermasalah dengan modifikasi persyaratan kredit dicatat secara prospektif dari tanggal restrukturisasi. Nilai tercatat kredit tidak berubah, kecuali nilai tercatat kredit melebihi jumlah nilai tunai penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru kredit, dalam hal ini selisih tersebut diakui sebagai kerugian dari restrukturisasi. Setelah restrukturisasi, semua penerimaan kas masa depan yang ditetapkan dalam persyaratan baru dicatat sebagai pengembalian pokok kredit dan penghasilan bunga sesuai dengan Kerugian dari restrukturisasi kredit dengan cara konversi sebagian kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi beban untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan. Tunggakan bunga yang dikapitalisasi menjadi pokok tagihan dalam perjanjian kredit baru dicatat sebagai pendapatan bunga tangguhan dan akan diakui sebagai pendapatan dengan cara amortisasi secara proporsional berdasarkan nilai bunga yang dikapitalisasi terhadap pokok kredit baru pada saat pembayaran kredit diterima.

o. Liabilitas Segera

Liabilitas segera merupakan liabilitas bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera dinyatakan sebesar nilai liabilitas Bank kepada pemberi amanat.

p. Simpanan

Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh pelanggan diluar bank lain kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Simpanan dari pelanggan terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka. Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang giro. Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai liabilitas kepada pemegang tabungan. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat tertentu sesuai perjanjian antara penyimpan dengan Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal yang tercantum dalam bilyet deposito atau liabilitas bank yang diperjanjikan. Simpanan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan amortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan diperhitungkan dengan jumlah simpanan yang diterima dan diamortisasi sepanjang estimasi umur simpanan tersebut.

q. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka, interbank call money dengan tahun jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari 90 hari. Simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar jumlah liabilitas kepada bank lain tersebut. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan diperhitungkan dalam jumlah pinjaman yang diterima dan diamortiasi sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. 27 BANK INA PERDANA I LAPORAN TAHUNAN 2012 I PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Dengan angka perbandingan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam Rupiah 28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan

r. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet ‘non-performing. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan non-performing. Pendapatan bunga atas aset non-performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi dalam rekening administratif dan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima tunai. Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan tersebut telah diterima. Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit “non-performing ” yang diklasifikasikan sebagai diragukan dan macet diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit. Kelebihan penerimaan atas pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.

s. Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi minimal Rp 50.000.000 diatribusikan secara langsung pada saat pemberian kredit. Sebelumnya Provisi dan komisi yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan perkreditan dan terkait dengan jangka waktu diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasi secara sistematis selama jangka waktunya. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi danatau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat kredit dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan dan jangka waktu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya tansaksi.

t. Liabilitas Imbalan Kerja

Efektif per 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2010, “Imbalan Kerja” yang menggantikan PSAK No. 24 Revisi 2004, “Imbalan Kerja”. Selain itu, Perusahaan juga menerapkan ISAK No. 15,“PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”. Penerapan PSAK yang direvisi dan ISAK baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap posisi keuangan atau kinerja Perusahaan. Perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan PSAK No. 24 Revisi 2010, beban imbalan paska kerja manfaat pasti ditentukan dengan metode penilaian aktuaris “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui pada laporan laba rugi komprehensif apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10 dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut dan 10 dari nilai wajar aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja dari karyawan yang diharapkan. Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau perubahan imbalan dari program yang ada diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested. 28 I LAPORAN TAHUNAN 2012 I BANK INA PERDANA PT BANK INA PERDANA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Dengan angka perbandingan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 Dinyatakan dalam Rupiah 29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI – lanjutan

t. Liabilitas Imbalan Kerja - lanjutan

Bank mencatat liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 UU No. 13. Bank menerapkan PSAK No. 24 Revisi 2004, mengenai Imbalan Kerja. Berdasarkan PSAK ini, biaya imbalan kerja sesuai dengan UU No. 13 dihitung berdasarkan metode projected unit credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10 dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Besarnya keuntungan dan kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja yang akan dijalani para pekerja dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa lalu yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

u. Pajak Penghasilan