BAB I PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Di era globalisasi saat ini, masalah sosial yang terjadi pada masyarakat semakin beragam. Salah satu masalah sosial yang banyak
terjadi adalah kenakalan remaja. Kenakalan remaja juvenile delinquency adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam
masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa. Lalu menurut Kartono ilmuwan sosiologi mengemukakan
bahwa kenakalan remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh salah satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya
mengembangkan bentuk perilaku menyimpang. Hampir semua budaya memiliki transisi dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Di sebagian
besar negara industri sekarang, transisi ini berkisar antara singkat atau hampir tidak ada. Hal ini diyakini bahwa ditarik keluar dari masa transisi
kanak-kanak menuju dewasa dimana mereka harus mendefinisikan identitas dan tempat di dunia, dan mereka melakukan kenakalan sebagai
bentuk dari masa transisi tersebut. Banyak kenakalan yang terjadi itu pada usia belasan karena pemikiran serta pengendalian diri masih labil dalam
hal ini. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang
gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan
Universitas Sumatera Utara
masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja
merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali
didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi
lingkungan, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri, dan sebagainya.
Di Indonesia sendiri, banyak remaja-remaja yang terjerumus pada masalah sosial tersebut. Hal yang paling nyata terlihat yaitu sebagai
contoh di kota Medan. Banyak remaja-remaja yang tergabung dalam komunitas geng motor yang bersifat negatif. Misalnya dengan kebut-
kebutan di jalanan, mencuri, dan lain sebagainya yang meresahkan masyarakat.
Di negara-negara maju juga terdapat kenakalan remaja seperti ini, sebagai contoh negara Jepang. Jepang merupakan negara maju yang
tingkat kenakalan remaja nya pun merupakan masalah sosial yang cukup serius untuk ditangani. Bahkan, remaja di Jepang melakukan lebih dari
setengah kejahatan dalam kurun waktun sepuluh tahun belakangan ini. Kenakalan dan kejahatan yang terjadi pada remaja-remaja di Jepang terjadi
bukan hanya karena satu motivasi melainkan berbagai macam motivasi. Salah satu kelompok kenakalan remaja di Jepang adalah Yanki. Yanki di
Jepang cukup mempengaruhi masyarakat yang ada. Yanki merupakan salah satu subkultural yang ada di Jepang dimana remaja-remaja tersebut
Universitas Sumatera Utara
melakukan tindak kenakalan yang menyimpang dari kehidupan remaja lainnya. Yanki lebih tertuju pada remaja-remaja yang melakukan ciri
antara lain yaitu : tindik tubuh, tatto, narkoba, seks bebas, tawuran, dan geng motor atau mobil.
Dengan adanya masalah sosial seperti kenakalan remaja di Jepang Yanki seperti ini, penulis sangat tertarik untuk membahas masalah ini
sehubungan dengan mahasiswa merupakan usia yang di golongkan remaja.
Maka “Kehidupan Yanki di Jepang” penulis jadikan sebagai judul
kertas karya.
1.2 Tujuan Penulisan