Alasan Pemilihan Judul Puji NIP. 1969

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Di era globalisasi saat ini, masalah sosial yang terjadi pada masyarakat semakin beragam. Salah satu masalah sosial yang banyak terjadi adalah kenakalan remaja. Kenakalan remaja juvenile delinquency adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa anak-anak dan dewasa. Lalu menurut Kartono ilmuwan sosiologi mengemukakan bahwa kenakalan remaja merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh salah satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya mengembangkan bentuk perilaku menyimpang. Hampir semua budaya memiliki transisi dari masa kanak-kanak sampai dewasa. Di sebagian besar negara industri sekarang, transisi ini berkisar antara singkat atau hampir tidak ada. Hal ini diyakini bahwa ditarik keluar dari masa transisi kanak-kanak menuju dewasa dimana mereka harus mendefinisikan identitas dan tempat di dunia, dan mereka melakukan kenakalan sebagai bentuk dari masa transisi tersebut. Banyak kenakalan yang terjadi itu pada usia belasan karena pemikiran serta pengendalian diri masih labil dalam hal ini. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan Universitas Sumatera Utara masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja para pelakunya. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungan, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri, dan sebagainya. Di Indonesia sendiri, banyak remaja-remaja yang terjerumus pada masalah sosial tersebut. Hal yang paling nyata terlihat yaitu sebagai contoh di kota Medan. Banyak remaja-remaja yang tergabung dalam komunitas geng motor yang bersifat negatif. Misalnya dengan kebut- kebutan di jalanan, mencuri, dan lain sebagainya yang meresahkan masyarakat. Di negara-negara maju juga terdapat kenakalan remaja seperti ini, sebagai contoh negara Jepang. Jepang merupakan negara maju yang tingkat kenakalan remaja nya pun merupakan masalah sosial yang cukup serius untuk ditangani. Bahkan, remaja di Jepang melakukan lebih dari setengah kejahatan dalam kurun waktun sepuluh tahun belakangan ini. Kenakalan dan kejahatan yang terjadi pada remaja-remaja di Jepang terjadi bukan hanya karena satu motivasi melainkan berbagai macam motivasi. Salah satu kelompok kenakalan remaja di Jepang adalah Yanki. Yanki di Jepang cukup mempengaruhi masyarakat yang ada. Yanki merupakan salah satu subkultural yang ada di Jepang dimana remaja-remaja tersebut Universitas Sumatera Utara melakukan tindak kenakalan yang menyimpang dari kehidupan remaja lainnya. Yanki lebih tertuju pada remaja-remaja yang melakukan ciri antara lain yaitu : tindik tubuh, tatto, narkoba, seks bebas, tawuran, dan geng motor atau mobil. Dengan adanya masalah sosial seperti kenakalan remaja di Jepang Yanki seperti ini, penulis sangat tertarik untuk membahas masalah ini sehubungan dengan mahasiswa merupakan usia yang di golongkan remaja. Maka “Kehidupan Yanki di Jepang” penulis jadikan sebagai judul kertas karya.

1.2 Tujuan Penulisan