5.59 5.61 5.14 4.92 5.02 4.67 Non Oil Gas, net 6.099 Oil Gas, net -2.749 Oil, net -6.056 Gas, net 3.308 -14.4 13.6 25.7 28.6 18.6 -18.0

Perbaikan PDB Q3-15 ditopang peningkatan belanja pemerintah untuk infrastruktur ... • Konsumsi membaik terbatas seiring terbatasnya daya beli • Optimisme konsumen belum kuat Rumah Tangga Belanja pemerintah membaik, meski masih rendah Pemerintah • Ekspor PT FI tertahan, manuf lemah • Impor brg modal dan bahan baku naik XM Investasi • Bangunan: belanja infrastruktur Pemerintah ↑ , sedangkan swasta ↓ • Nonbgn: inv alat angkut dan berat kontraksi RDG Agt Track- ing RDG Agt Track- ing RDG Agt Track- ing A Domestic Demand

6.18 5.17

6.18 4.66

5.52 5.37

4.25 4.34

4.44 4.59

4.43 4.09

4.65 5.09

4.58 1 Consumption 5.28 4.98 6.28 5.97 5.64 5.75 4.53 4.58 4.53 4.82 4.51 4.37 4.65 4.81 4.59 - Household C. 5.54 5.27 5.38 5.56 5.44 5.70 5.48 5.09 4.90 5.28 4.71 4.68 4.91 5.10 4.85 - Government C. 3.02 3.20 12.44 7.89 6.93 6.12 -1.50 1.33 2.83 1.98 2.71 2.28 2.88 3.45 2.91 2 Gross Fixed Cap Formation 7.95 5.52 6.00 2.10 5.28 5.51 3.71 3.86 4.27 4.12 4.29 3.55 4.65 5.65 4.55 - GFCF Building 8.01 8.03 7.18 4.03 6.74 5.51 4.91 4.52 7.06 5.51 5.47 4.82 5.95 6.85 5.80 - GFCF Nonbuilding 7.79 -0.53 2.91 -2.67 1.60 2.43 0.58 2.07 -3.10 0.43 1.10 0.09 1.00 2.17 1.09 3 Inventory Changes -0.87 0.57 -0.64 -0.36 -0.32 -0.59 -0.21 1.05 0.37 0.17 0.02 -0.84 0.00 0.00 -0.21 Statistical Discrepancies 0.50 -0.24 1.10 -1.50 -0.04 1.05 0.94 -1.32 2.13 0.68 0.19 0.04 0.00 0.00 0.06 B Net Export

0.19 0.30

-0.81 2.68

0.59 -0.39

0.23 1.06

-2.01 -0.27

0.32 1.60

0.65 0.04

0.65 3 Export 3.50 2.10 1.34 9.44 4.17 3.16 1.38 4.86 -4.53 1.02 -0.85 -0.13 0.88 1.14 0.27 4 Import 2.92 0.88 4.93 -0.85 1.86 5.04 0.41 0.28 3.22 2.19 -2.27 -6.85 -2.04 1.00 -2.53

5.61 5.59

5.50 5.61

5.58 5.14

5.03 4.92

5.01 5.02

4.71 4.67

5.05 5.20

4.92 Data: BPS. higher than previous quarter n Sum of C and GFCF Only same as previous quarter n Contribution to GDP Growth lower than previous quarter n BASED 2010 yoy 2015 2015 Components 2010p TOTAL 2013 III IV III I Gross Domestic Product IV TOTAL I II I II No 2014 II III-F IV-F  Rata-rata spread antara NDF dan Onshore Spot melebar ke level tertingginya 211 poin.  Meningkatnya ekspektasi depresiasi terlihat dari spread positif antara NDF-onshore forward yang semakin menipis Ekspektasi Depresiasi Divergensi Ekspektasi Depresiasi Tingginya ketidakpastian eksternal dan internal mendorong peningkatan ekspektasi depresiasi Rupiah... Tenor Forward Beli Nonresiden • REER bulanan Indonesia pd Sep-15 berada di level 88,4 terutama disebabkan oleh terdepresiasinya NEER di tengah RPI yg cenderung stabil. • REER Indonesia tsb masih lebih kompetitif dibanding Philippines, Korea, dan Thailand namun sedikit tidak lebih kompetitif dibandingkan Malaysia. REER Malaysia menurun tajam pada tiga bulan terakhir, sejalan dengan depresiasi MYR. Realisasi REER Negara Peers Dekomposisi REER Indonesia Forecast NT dan inflasi mitra dagang berdasarkan Bloomberg terkini. Inflasi ID menggunakan ARIMBI. Pd RDG Sep, inflasi menggunakan ARIMBI RDG Mingguan Agt 4,46 di Tw.IV-15 sementara pd RDG Okt, menggunakan ARIMBI RDG Sep-15 4,28 di Tw.IV-15 Pelemahan Rp terutama didorong kekhawatiran terhadap fundamental perekonomian domestik pasca rilis PDB Tw.I-15 yg melambat... Ekspektasi Depresiasi Divergensi Ekspektasi Depresiasi NT Faktor Risiko Domestik Eksternal • Kekhawatiran ini tercermin dr CDS yg meningkat, sementara dari eksternal, faktor risiko stabil, tercermin dari gerakan VIX Index. • Ekspektasi depresiasi masih berada di level tinggi, tercermin dari spread NDF-onshore spot yg kembali melebar di awal Juni 2015 dibandingkan bulan sebelumnya. Ekspektasi depresiasi tsb berasal dari pelaku offshore, spt tampak dr spread positif NDF-onshore fwd. ApreDepre YTD-15 NT Peers Perkembangan Nilai Tukar USDIDR Volatilitas Rupiah Volatilitas Mata Uang Peers Bulanan Periode apresiasi Periode apresiasi Periode apresiasi Sejak Okt’15, Rp menguat akibat repricing level nilai tukar dan dipicu oleh perbaikan sentimen thd EM paska FOMC yg sempat dovish. Namun di sisi lain, volatilitas rupiah meningkat... • Aliran modal keluar dari pasar keuangan meningkat tajam dari 223 juta pada Juli 2015 menjadi 1,1 miliar pada Agustus 2015 • Sebagaimana terjadi negara lain, risiko yg meningkat pasca devaluasi Yuan telah menurunkan IHSG 8,2 dan menaikkan yield SBN 80 bps Aliran Dana NR di Aset Rupiah Bulanan Indeks Saham Beberapa Negara Yield 10Y di Beberapa Negara Q1-15 Apr-15 May-15 Jun-15 Q2-15 Jul-15 Agt-15 YTD-15 Stock 433 -682 -263 -307 -1,252 10 -712 -1,521 SUN 3,203 203 380 1,676 2,260 -91 -330 5,043 SBI -125 62 119 181 -142 -44 -129 Total 3,512 -478 179 1,488 1,189 -223 -1,085 3,392 Ytd per “ept -5,0 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 2 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 3 2 1 4 GDP Growth ASEAN Countries Indonesia Malaysia Philippines Singapore Thailand Inflasi di akhir 2015 mencapai 2,87, lebih rendah dari batas bawah kisaran target 4 ±1... IHK Inti Inflasi IHK pada semester 1-2016 diperkirakan meningkat akibat kenaikan inflasi volatile food dan administered prices... Volatile Food Adm.Price Inflasi 2016 dapat meningkat melewati sasaran inflasi 4,0+1 jika Pemerintah mulai melaksanakan kebijakan pengalihan pelanggan listrik dg daya 900 VA ke daya 1300 VA... No Risiko Inflasi 2016 Dampak Probabilitas Perkiraan Timing 1 Pengalihan pelanggan listrik dg daya 900VA ke daya 1300VA 0,93 High Juli 2 Transmisi Pelemahan Rupiah yang belum ditransmisikan selama Jan-Agt 2015 0,16 Moderate Tw I  Dalam APBN 2016, Pemerintah akan memberikan subsidi tepat sasaran pada pelanggan RT golongan 450VA dan 900VA sejak 112016. Berdasarkan Ratas Presiden 5112015, subsidi listrik tepat sasaran diundurkan pelaksanaannya dari 112016 ke 172016 dan diutamakan pada pelanggan golongan 900VA.  Saat ini, Pemerintah sedang melakukan verifikasi data penerima subsidi 24,7 juta pelanggan dari TNP2K dan mempersiapkan peralatan pendukung MCB bagi 20,6 juta pelanggan yg akan migrasi.  Kebijakan ini diperkirakan dapat meningkatkan tambahan inflasi sebesar 0,93. menggunakan asumsi pelanggan 900VA yang migrasi ke 1300VA akan mengurangi konsumsinya sebesar 6 mengikuti pola penurunan konsumsi golongan 1300VA di tahun 2015 akibat kenaikan tarif bertahap di 2014.  INTI: inflasi 0,23 mtm atau 5,02 yoy, lebih rendah dibandingkan perkiraan. Inti traded dan nontraded melambat. • Tekanan terutama bersumber dari kontrak rumah, emas perhiasan, dan mobil.  VOLATILE FOOD: deflasi 1,22 mtm atau inflasi 6,95 yoy, lebih rendah dr proyeksi karena berlanjutnya koreksi harga pangan. • Deflasi bersumber dr koreksi harga cabai krn panen raya dan daging ayam ras akibat turunnya harga pakan ternak. • Komoditas yg masih menyumbang tekanan inflasi a.l beras dan bawang merah.  ADMINISTERED PRICES: inflasi 0,03 mtm atau 9,83 yoy, lebih tinggi dr perkiraan namun tetap rendah. • Rendahnya inflasi AP didorong oleh: i koreksi harga Solar dari Rp6900,-L mjd Rp6700,-L; ii koreksi harga LPG 12 kg pd pertengahan September, dan iii turunnya tarif listrik TA dg daya 2200VA IHK Oktober 2015 tercatat deflasi -0,08 mtm, atau inflasi 6,25 yoy dan 2,16 ytd. Tekanan deflasi terutama bersumber dari volatile food... Realisasi Inflasi Okt vs Proyeksi RDG Okt YTD Historis 2011- 2014 Proyeksi RDG Okt SPH Pekan III Realisasi Proyeksi RDG Okt SPH Pekan III Realisasi Realisasi IHK 0.15 0.39 -0.09 -0.08 6.75 6.24 6.25 2.16 Inti 0.31 0.39 0.17 0.23 5.20 4.96 5.02 3.55 Volatile Food -0.33 0.85 -0.84 -1.22 9.18 7.36 6.95 0.91 Adm. Prices 0.50 -0.06 -0.21 0.03 9.74 9.57 9.83 -0.66 Disagregasi MtM YoY exclude Okt 2011 yang mengalami deflasi akibat koreksi harga emas Inflasi Beras 19971998 dan 2015 Berbagai langkah stabilisasi telah dilakukan untuk antisipasi El Nino... Harga dan Inflasi Beras Kemendag Impor beras 1997-1998: 207ribu ton 5juta ton Impor beras 2015-2016:625 ribu ton dan 875 ribu ton Perkembangan Stok Akhir Beras Proyeksi Neraca Pangan Adjusted  Pemerintah melakukan berbagai langkah stabilisasi harga seperti i penguatan cadangan beras Pemerintah a.l. melalui impor beras 625 ribu ton di 2015 - , jt to hi gga Mar , ii pe ggu aa dana Cad. Stab. Hrg Pangan CSHP utk penguatan Cadangan Beras Pemerintah CBP, dan iii penambahan Rastra 2 bulan Export Real Value Export Price Index Exports by Country  Ekspor pertanian pd Q3 membaik didorong ekspor rempah dan kopi. Ekspor pertanian dlm tren membaik sepanjang 2015.  Ekspor pertambangan pd Q3 melambat akibat kontraksi ekspor batubara. Ekspor tembaga meningkat, meski ekspor PT FI sempat terkendala mslh penggunaan LC. Risiko timbul dr izin perpanjangan ekspor PT Newmont yg blm keluar.  Ekspor manufaktur melambat terkait ekspor CPO yg menurun. Kinerja ekspor yg msh positif didukung ekspor karet olahan dan basic metal Lemahnya kinerja ekspor dipengaruhi permintaan global yang lemah dan harga komoditas yang terus turun... Ketidak pastian kondisi pasar keuangan global dan terbatasnya pemulihan ekonomi di emerging market akan membatasi capital inflows …  Capital inflows ke EM tahun 2015 dan 2016 diprakirakan negatif didorong oleh aliran modal NR masuk akan lebih rendah dibanding periode GFC 20082009.  Rendahnya prospek Non Resident capital inflows sejalan dengan ketidakpastian pasar keuangan global dan recovery negara EM termasuk Asia yang masih terbatas.  Kondisi tersebut diperparah oleh Resident capital outflows yang cukup tinggi. EM Asia: NR Private Capital Inflows Pertumbuhan Ek. EM NR Cap. Flows EM Resident Capital Outflows Sumber: IIF Oktober 2015. Sumber: IIF Oktober 2015. Sumber: IIF Oktober 2015. Defisit Transaksi Berjalan membaik .… Pada Tw.II I’15, kinerja TB membaik dgn defisit yg turun menjadi -1,86 PDB dari -1,95 PDB pd Tw.II’15. Penurunan defisit tsb terutama ditopang oleh turunnya defisit neraca jasa pada saat surplus neraca perdagangan barang relatif sama dengan triwulan sebelumnya. Turunnya defisit neraca jasa didorong oleh turunnya freight terkait kinerja impor yang menurun lebih dalam serta naiknya surplus jasa perjalanan travel dibanding triwulan sebelumnya. RDG Okt15 RDG Nov15

I. CURRENT ACCOUNT -4.926

-9.592 -7.040 -5.958 -27.516 -4.178 -4.250 -4.054 -4.011

A. Goods, net 3.350

-375 1.560 2.448 6.983 3.063 4.130 4.032 4.054 - Exports 43.937 44.505 43.606 43.245 175.293 37.827 39.685 36.152 36.009 - Imports -40.588 -44.880 -42.046 -40.797 -168.310 -34.764 -35.556 -32.120 -31.955

1.1. Non Oil Gas, net 6.099

2.803 4.694 5.217 18.812 4.319 6.247 6.137 6.190 - Exports, fob 36.345 36.990 36.344 36.861 146.541 33.445 35.041 32.368 32.347 - Imports, fob -30.247 -34.187 -31.650 -31.644 -127.729 -29.126 -28.794 -26.231 -26.157

1.2. Oil Gas, net -2.749

-3.178 -3.134 -2.769 -11.830 -1.256 -2.118 -2.105 -2.135 - Exports, fob 7.592 7.514 7.262 6.384 28.752 4.382 4.644 3.784 3.662 - Imports, fob -10.341 -10.693 -10.395 -9.153 -40.582 -5.638 -6.762 -5.890 -5.798

a. Oil, net -6.056

-6.137 -6.037 -5.672 -23.903 -3.184 -3.653 -3.506 -3.546 - Exports, fob 3.500 3.885 3.590 2.831 13.806 1.927 2.611 1.958 1.758 - Imports, fob -9.556 -10.022 -9.627 -8.503 -37.709 -5.111 -6.264 -5.465 -5.304

b. Gas, net 3.308

2.959 2.904 2.903 12.074 1.927 1.535 1.401 1.410 - Exports, fob 4.092 3.629 3.672 3.553 14.946 2.455 2.034 1.826 1.904 - Imports, fob -785 -670 -768 -649 -2.873 -528 -498 -425 -494

B. Services, net -2.131

-2.831 -2.486 -2.561 -10.010 -1.860 -2.654 -2.056 -1.952

C. Primary Income, net -7.230

-7.920 -7.318 -7.241 -29.708 -6.809 -7.151 -7.390 -7.357

D. Secondary Income, net 1.085

1.534 1.204 1.397 5.220 1.428 1.426 1.360 1.244 Memorandum: Current Account GDP -2,33 -4,27 -3,02 -2,71 -3,10 -1,96 -1,95 -1,86 -1,86 Angka sement ara Angka sangat sement ara Proyeksi TOTAL Q3 Juta USD ITEMS 2014 2015 Q3 Q1 Q2 Q4 Q1 Q2

A. Produk Primer

Nominal 50.2 48.5 -9.0 -9.4 0.8 -13.4 -8.0 -10.2

5.5 -14.4

-6.4 -5.7 -15.2 -11.3 -22.1 -16.4 -22.4 Riil 45.4 50.6 -3.4 -10.6 -0.4 0.4 -3.9 14.3

41.1 13.6

24.8 25.7

14.1 28.6

14.3 18.6

4.2 Indeks Harga - - -5.8 1.4 1.2 -13.8 -4.4 -21.4 -25.2 -24.6 -25.0 -25.0 -25.6 -31.1 -31.8 -29.5 -25.5 Produk Pertanian Nominal 30.1 30.0 5.0 2.2 11.1 -3.0 3.5 -12.0

20.2 -18.0

-2.6 -1.7 -18.1 -5.1 -12.3 -12.0 -18.2 Riil 27.3 30.6 4.6 1.9 12.6 10.0 6.9 8.8

56.0 6.1

23.4 26.5

5.4 34.6

28.8 22.0

8.7 Indeks Harga - - 0.3 0.2 -1.3 -11.8 -3.1 -19.2 -22.9 -22.7 -21.1 -22.3 -22.2 -29.5 -31.9 -27.8 -24.7 Makanan Nominal 23.4 23.4 10.9 9.1 21.1 3.9 10.8 -9.0

33.8 -18.1

-4.3 0.6 -20.5 -6.3 -12.5 -13.4 -20.4 Riil 19.9 22.2 6.5 4.0 18.4 14.6 10.3 11.2

72.2 6.7

21.2 29.3

3.0 32.1

25.4 19.2

1.7 Indeks Harga - - 4.1 4.9 2.3 -9.4 0.5 -18.2 -22.3 -23.3 -21.1 -22.2 -22.8 -29.1 -30.3 -27.3 -21.8 Bahan Baku Nominal 6.7 6.5 -10.0 -15.8 -14.5 -23.4 -15.9 -21.5 -12.6 -17.7

4.3 -9.2

-8.3 -0.8 -11.3 -6.9 -8.4 Riil 5.3 5.8 -2.1 -5.2 -4.8 -7.0 -4.8 -1.9

10.8 0.1

26.9 12.0

12.6 34.3

29.2 24.8

30.8 Indeks Harga - - -8.1 -11.2 -10.2 -17.6 -11.7 -20.0 -21.1 -17.8 -17.8 -18.9 -18.5 -26.2 -31.4 -25.4 -30.0 Produk Bahan Bakar Pertambangan Nominal 20.0 18.5 -24.3 -22.4 -11.2 -25.9 -21.3 -7.4 -13.8 -8.8 -12.3 -11.6 -10.4 -20.3 -35.2 -22.8 -29.7 Riil 9.1 8.7 -16.3 -22.1 -11.5 -16.2 -16.7 9.6

4.2 9.4

7.2 7.0

9.9 -0.5

-22.0 -5.4 -17.6 Indeks Harga - - -9.6 -0.4 0.3 -11.6 -5.4 -15.6 -17.3 -16.7 -18.2 -17.4 -18.5 -19.9 -16.9 -18.4 -14.7

B. Produk Manufaktur

Nominal 48.3 50.1 9.2 8.6 6.8 3.4 6.9 -4.9 -5.5 -4.2 -3.8 -4.5 -12.9 0.1 -2.5 -4.9 -13.6 Riil 53.8 48.7 10.3 8.2 3.2 -1.3 5.0 -8.0 -8.8 -7.2 -6.2 -7.4 -14.5 2.9 -1.3 -4.2 -10.7 Indeks Harga - - -1.0 0.4 3.5 4.7 1.9 3.3

3.6 3.3

2.6 3.2

1.8 -2.7

-1.2 -0.7 -3.2

C. Lainnya

Nominal 1.6 1.4 41.3 20.8 -24.3 -32.2 -4.9 -26.1 -35.6 -4.2 -14.1 -17.8 -14.3 -15.2 -24.1 -18.1 -22.3 Riil 0.8 0.7 60.6 26.9 -23.4 -28.9 1.1 -22.2 -30.2 3.0 -8.6 -11.6 -2.5 -0.9 -15.5 -6.7 -16.8 Indeks Harga - - -12.0 -4.9 -1.2 -4.7 -5.9 -4.9 -7.8 -7.0 -6.0 -6.9 -12.0 -14.4 -10.1 -12.2 -6.7 Nominal 100.0 100.0 -0.3 -0.9 3.0 -6.5 -1.3 -8.0 -0.9 -9.4 -5.2 -5.3 -14.1 -5.9 -12.9 -11.0 -18.1 Riil 100.0 100.0 2.8 -2.6 -0.2 -2.2 -0.7 2.3

12.8 3.0

7.9 7.8

-0.4 12.1

2.1 4.5

-6.5 Indeks Harga - - -3.0 1.8 3.2 -4.4 -0.7 -10.0 -12.1 -12.1 -12.2 -12.1 -13.7 -16.0 -14.7 -14.8 -12.5 angka sementara angka sangat sementara Okt 2015 Pangsa 2015 Tw. I Apr Mei Jun Tw. II Jul Aug Sep Tw. III Total Rincian by SITC Pertumbuhan , yoy 2014 Tw. II Tw. I 2014 Tw. III TOTAL Tw. IV Me uruk ya pertu uha ekspor o igas dise a ka oleh e uruk ya ekspor riil…  Pertumbuhan ekspor nonmigas tertekan oleh penurunan ekspor riil, baik di produk primer bahan bakar pertambangan maupun di produk manufaktur.  Di sisi lain, terjadi perbaikan harga terutama di produk pertanian meskipun masih negatif pertumbuhannya.