Pelatihan Direksi Tahun 2013 Laporan GCG Bank Victoria Tahun 2013

Good Corporate Governance 2013 11 Corporate Governance bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 814PBI2006 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas PBI No.84PBI2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran BI No. 1515DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

1.1. Komposisi Komite Audit Keahliannya

Komposisi Komite Audit per 31 Desember 2013 Ketua Daniel Budirahayu Warga Negara Indonesia. 61 tahun, lahir di Jakarta pada tahun 1952. Pada tahun 1982 beliau memperoleh gelar Bachelor of Business Administration dari Technical College of Cologne Germany. Kemudian beliau menjabat sebagai Management Trainee di European Asian Bank, Hamburg dari tahun 1982 sampai dengan tahun 1984. Pada tahun 1984 beliau dipindahkan ke Deutsche Bank, Jakarta dengan posisi terakhir sebagai Head of Credit Administration sampai dengan 1989. Beliau bekerja di Bank Central Asia sejak 1989 hingga 2003 dengan jabatan terakhir sebagai Head of Corporate Banking. Dari tahun 2003-2005 Beliau sebagai Konsultan Independen di Toronto, Kanada dan mulai tahun 2005 bergabung dengan Bank Mega dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Pengelolaan Kredit. Beliau diangkat sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Bank Victoria sejak 2012 berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tanggal 29 Juni 2012. Anggota Tonny Setiadi Warga Negara Indonesia. Usia 56 tahun, Berpengalaman di dunia perbankan sepanjang awal kariernya selama ±30 tahun, dengan posisi terakhir sebagai anggota Direksi salah satu bank swasta nasional. Menjabat sebagai anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Bank sejak Februari 2013 dan saat ini juga sebagai salah satu penguji pada uji kompetensi manajemen risiko bank, bagi pejabat eksekutif dan komisaris bank-bank nasional, di Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan LSPP. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai anggota komite Audit dan komite Pemantau Risiko, adalah untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas-tugas Komite tersebut. Retno Dwijanti Widaningsih Warga Negara Indonesia. Usia 54 tahun, lahir pada tahun 1959, seorang praktisi perbankan yang memiliki latar belakang pendidikan Program Pengembangan Professional Indonesia Perbankan II dan memiliki pengalaman kerja dalam bidang audit. Puncak karirnya sebagai Vice President, Head of Group Audit Deutsche Bank AG, Jakarta Branch. Beliau memiliki pengalaman spesifik dalam pengurangan man power dari 4 menjadi 2 orang yang membutuhkan tingkat multitasking skill tinggi. Bergabung sebagai Anggota Komite Audit sejak Februari 2013, beliau juga bertugas untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.

1.2. Independensi Komite Audit

Seluruh anggota Komite Audit Bank berasal dari pihak independen dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, danatau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi danatau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi independensi anggota komite . 1.3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan-laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Bank. 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Bank terhadap peraturan perundang-undangan, serta perundangan-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Bank. Good Corporate Governance 2013 12 3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal, Auditor Eksternal dan Bank Indonesia. 4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris tentang berbagai risiko yang dihadapi Bank dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. 5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Bank. 6. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank. Komite Audit wajib memiliki Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, yang akan diperbaharui apabila ada perubahan keadaan dan peraturan perundang-undangan.

1.4. Rapat Komite Audit

Sesuai dengan Piagam Komite Audit, Komite Audit menyelenggarakan rapat sesuai dengan kebutuhan yang dipimpin oleh ketua Komite Audit. Keputusan Rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Selama tahun 2013, Komite Audit telah menyelenggarakan 8 delapan kali rapat dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

1.7. Program Kerja dan Realisasinya

Sepanjang tahun 2013, Komite Audit telah melakukan pekerjaan sebagai berikut: 1. Melakukan review terhadap pelaksanaan tugas SKAI. 2. Melakukan review terhadap kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. 3. Melakukan review terhadap kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. 4. Melakukan review terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi terhadap hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. 5. Memberikan rekomendasi penunjukan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris dengan melakukan seleksi yang dilakukan secara terbuka, objektif dan transparan serta pemilihan auditor eksternal yang dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. KOMITE PEMANTAU RISIKO

Bank Victoria memiliki Komite Pemantau Risiko yang dimaksudkan untuk membantu Dewan Komisaris terkait dengan manajemen risiko. Pengangkatan anggota Komite Pemantau Risiko dilakukan oleh Direksi dengan Surat Keputusan No. 11SK-DIRII13 tanggal 13 November 2013.

2.1. Komposisi Komite Pemantau Risiko dan Keahliannya

Komposisi Komite Pemantau Risiko per 31 Desember 2013 Ketua Zaenal Abidin Ph.D Warga Negara Indonesia. 51 tahun, lahir di Sukabumi tahun 1963. Menempuh jalur pendidikan S2 di ASIAN Institute of Management AIM Filipina. Sebagai Pro Manager Treasury dan Analisa Perbankan di Bank Summa 1989-2002. Beliau juga Nama Rapat Komite Audit Kehadiran Jumlah Total Daniel Budirahayu 8 100 Retno Dwijanti Widaningsih 8 100 Tonny Setiadi 5 62,50 Good Corporate Governance 2013 13 merupakan Dosen Tetap pada Perbanas Institute sejak 1993-sekarang dan sebagai Kepala Riset dan Pengabdian pada Masyarakat 2007-2011 di Perbanas. Selain itu Beliau juga aktif sebagai Koordinator Staf Khusus Bidang Riset Asosiasi Perbanas sejak Mei 2011 – 2012 serta sebagai peneliti senior GCG pada Indonesia Institute Corporate Governance periode 2008 – sekarang. Sejak Juni 2012 bergabung di Bank Victoria sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen, sesuai dengan keputusan RUPS tanggal 29 Juni 2012. Anggota Tonny Setiadi Warga Negara Indonesia. Usia 56 tahun, Berpengalaman di dunia perbankan sepanjang awal kariernya selama ±30 tahun, dengan posisi terakhir sebagai anggota Direksi salah satu bank swasta nasional. Menjabat sebagai anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, Bank sejak Februari 2013 dan saat ini juga sebagai salah satu penguji pada uji kompetensi manajemen risiko bank, bagi pejabat eksekutif dan komisaris bank-bank nasional, di Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan LSPP. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai anggota komite Audit dan komite Pemantau Risiko, adalah untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas-tugas Komite tersebut. Retno Dwijanti Widaningsih Warga Negara Indonesia. Usia 54 tahun, lahir pada tahun 1959, seorang praktisi perbankan yang memiliki latar belakang pendidikan Program Pengembangan Professional Indonesia Perbankan II dan memiliki pengalaman kerja dalam bidang audit. Puncak karirnya sebagai Vice President, Head of Group Audit Deutsche Bank AG, Jakarta Branch. Beliau memiliki pengalaman spesifik dalam pengurangan man power dari 4 menjadi 2 orang yang membutuhkan tingkat multitasking skill tinggi. Bergabung sebagai Anggota Komite Audit sejak Februari 2013, beliau juga bertugas untuk mendukung ketua dalam segala hal yang berkaitan dengan tugas Komite.

2.2. Independensi Komite Pemantau Risiko

Jumlah anggota Komite, yang berasal dari Komisaris Independen dan Pihak Independen berjumlah lebih dari 51 dari keseluruhan anggota pada masing-masing Komite.

2.3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko

1. Memantau dan melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan hasil telaahan Komite Manajemen Risiko. 2. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kerangka kebijakan manajemen risiko Bank dengan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko tersebut. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris hasil analisis dan pemantauan terhadap penerapan manajemen.

2.4. Rapat Komite Pemantau Risiko

Komite Pemantau Risiko melakukan pertemuan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan, dengan beberapa ketentuan sebagai berikut:  Rapat diadakan sesuai dengan keperluan Bank, sekurang-kurangnya setiap 3 tiga bulan sekali.  Sekretaris Komite atapun setiap anggota dapat mengusulkan untuk diadakan Rapat Komite.  Komite dapat mengundang Satuan Kerja Manajemen Risiko dan atau Direktur yang membawahi Manajemen Risiko Bank.  Rapat Komite hanya dapat dilaksanakan jika dihadiri oleh paling kurang 51 lima puluh satu per seratus dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris Independen dan Pihak Independen.  Keputusan rapat Komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.  Keputusan komite dianggap sah jika rapat Komite dihadiri oleh anggota dari independen. Good Corporate Governance 2013 14  Hasil rapat dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan dengan tertib.  Perbedaan pendapat dissenting opinions yang terjadi dalam rapat komite, wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat berserta alasan perbedaan pendapat tersebut. Rapat Komite Pemantaun Risiko tahun 2013

3. KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

3.1. Komposisi dan keahlian Komite Nominasi dan Remunerasi

Bank Victoria memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi yang dimaksudkan untuk membantu Dewan Komisaris terkait dengan nominasi dan remunerasi. Komposisi Komite Nominasi dan Remunerasi per 31 Desember 2013 Ketua Gunawan Tenggarahardja Warga Negara Indonesia. 58 tahun, lahir di Bandung pada 1955. Memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung pada tahun 1981. Memulai karirnya di Schlumberger OSA sebagai International Field Engineer 1 1982-1984. Pada tahun 1985-1988 menjabat sebagai Assistant Manager di PT. Bank Bali. Menjabat sebagai General Manager PT. Sampoerna Transport Nusantara mulai tahun 1989 sampai dengan tahun 1992. Menjabat sebagai Direktur Eksekutif pada PT. Duta Pertiwi, Tbk. 1992-1996. Pada tahun 1996-1998 menjabat sebagai Direktur di PT. Bhuwanatala Indah Permai, Tbk. Sebagai Komisaris utama PT. Sigma Karya Sempurna Bali Camp pada tahun 1998- 2004. Sebagai Komisaris Independen PT. Jakarta Setiabudi International, Tbk 2004-sekarang. Diangkat sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen Bank Victoria sejak 2003 berdasarkan keputusan RUPS tanggal 24 Februari 2003. Anggota Suzanna Tanojo Warga Negara Indonesia. 56 tahun, lahir di Tulung Agung pada tahun 1958. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Airlangga di Surabaya pada tahun 1982. Memulai karirnya pada PT. Unggul Indah Corporation, Tbk, dengan jabatan terkahir sebagai Chief Financial Officer 1986-1995, kemudian pada PT. Apac Inti Corpora dan PT. Apac Citra Centertex Corporation, Tbk dengan jabatan terakhir sebagai CFO 1995- 2003 disamping itu pada PT. Bhuwanatala Indah Permai, Tbk, Jakarta dengan jabatan terakhir sebagai CFO 1996-2003. Pada tahun 2006-2007 menjabat sebagai Anggota Komisaris PT. Victoria Sekuritas, kemudian periode tahun 2007-2012 Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Victoria Sekuritas. Selain berkarir di Perseroan juga sebagai pengusaha yang bergerak di bidang Industri Tekstil, Industri Kimia, Properti dan Keuangan di dalam kelompok grup Victoria 1995- sekarang dan sejak 2006 hingga sekarang menjabat sebagai Komisaris Perseroan berdasarkan keputusan RUPS tanggal 7 Februari 2006. Sejak tahun 2012 Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Victoria Investama sampai saat ini. Syahda Candra Warga Negara Indonesia. Usia 39 tahun, lahir di Jakarta pada tahun 1974. Memperoleh gelar Sarjana Psikologi Industri dari Universitas Persada Indonesia Nama Rapat Dewan Komisaris Kehadiran Jumlah Total Zaenal Abidin Ph.D 7 100 Retno Dwijanti Widaningsih 6 86 Tonny Setiadi 6 86 Good Corporate Governance 2013 15 Y.A.I Jakarta pada tahun 1998. Memulai karirnya di PT. Bank Ekonomi sebagai Senior Staff Human Resource Department Recruitment and Man power sejak tahun 1997 hingga tahun 2000. Kemudian pada tahun 2001 hingga Juni 2002, beliau menjabat sebagai Assistant Manager Human Resource Department pada PT. Hawaii Confectionery Factory. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai Supervisor Human Resource Department pada PT. JS Multi Collection, sejak tahun 2002 hingga 2003. Bergabung dengan Perusahaan di tahun 2003 dengan menduduki posisi sebagai Division Head of Human Resource General Administration. Dan terakhir, sejak tahun 2012 hingga saat ini, beliau menjabat sebagai Division Head of Human Capital Management sekaligus dipercaya untuk menduduki posisi sebagai anggota Komite Nominasi dan Remunerasi Bank Victoria.

3.2. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi

Komite Nominasi dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab, meliputi: 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dan kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 2. Memperhatikan kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan, prestasi kerja individu, kewajaran dengan peer group, serta pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank. 3. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai prosedur pemilihan atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 4. Membantu Dewan Komisaris untuk memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi. 5. Membantu Direksi dalam penetapan Kebijakan Umum Personalia.

3.3. Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi

Sesuai dengan Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Nominasi dan Remunerasi menyelenggarakan rapat sesuai dengan kebutuhan yang dipimpin oleh ketua Komite Nominasi dan Remunerasi. Keputusan Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi diambil berdasarkan musyawarah mufakat.

3.4. Pelatihan Komite Nominasi dan Remunerasi

Di tahun 2013, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi diberikan kesempatan untuk mengikuti dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan serta seminar sebagai berikut: Materi Pelatihan Tanggal Pelatihan Pelaksana Peserta dari anggota Komite Rapat Kerja dan Training Marketing in Indonesia 2013 01-02 Maret 2013 Bank Victoria dan Mark Plus  Gunawan Tenggarahardja  Suzanna Tanojo Business and HR Transformation In Facing 2015 Free trade Competition 18-19 November 2013 GML - KOMPAS Syahda Candra

3.5. Pelaksanaan Tugas

Sepanjang tahun 2013, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melaksanakan tugas sebagai berikut: 1. Melakukan pembahasan terkait dengan penambahan jumlah anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Good Corporate Governance 2013 16 2. Melakukan pembahasan mengenai pengunduran diri salah seorang Anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. 3. Melakukan pembahasan mengenai kebijakan Pedoman Gratifikasi bagi Pengurus dan Pegawai Bank. 4. Melakukan pembahasan pencalonan Wakil Direktur Utama. 5. Melakukan pembahasan mengenai Reimbursement Direksi. 6. Melakukan review struktur organisasi. 7. Melakukan pembahasan kebijakan Pedoman Kenaikan Remunerasi bagi Pengurus dan Karyawan Bank untuk dijadikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. 8. Melakukan pembahasan mengenai berakhirnya kontrak kerja salah seorang anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. 9. Melakukan evaluasi Direksi dan Pejabat Eksekutif.

B. KOMITE

– KOMITE DI BAWAH DIREKSI Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh komite-komite yang bertugas untuk memberikan saran dan rekomendasi yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan dan arahan-arahan Direksi.

1. KOMITE MANAJEMEN RISIKO KMR

1.1. Susunan Anggota Komite Manajemen Risiko

Adalah komite eksekutif yang dibentuk oleh Direksi Bank sebagai wadah pengambilan keputusan dan pengevaluasian pelaksanaan, pengelolaan melalui perumusan kebijakan, strategi dan sasaran dalam bidang Manajemen Risiko. Keanggotaan Komite Manajemen Risiko umumnya bersifat tetap namun dapat ditambah dengan anggota tidak tetap sesuai dengan kebutuhan Bank. Keanggotaan Komite Manajemen Risiko paling kurang terdiri dari mayoritas Direksi dan Pejabat Eksekutif terkait. Komite Manajemen Risiko Bank memiliki susunan anggota yang diangkat oleh Direksi, yaitu: Ketua Direktur Kepatuhan Anggota Tetap Seluruh anggota Direksi Kepala Divisi Manajemen Risiko Sekretaris Kepala Divisi SKAI Anggota Tidak Tetap Seluruh Kepala Divisi

1.2. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko

1. Menyusun kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya, termasuk strategi Manajemen Risiko, tingkat Risiko yang diambil dan toleransi Risiko, kerangka Manajemen Risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal; 2. Menyempurnakan proses Manajemen Risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil Risiko Bank, dan ketidakefektifan penerapan Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi; 3. Penetapan kebijakan danatau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya, atau pengambilan posisieksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. Good Corporate Governance 2013 17

1.3. Rapat Komite Manajemen Risiko

Komite Manajemen Risiko melakukan pertemuan sekali dalam 1 satu bulan atau sewaktu- waktu sesuai dengan kebutuhan, dengan beberapa ketentuan sebagai berikut: Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Manajemen Risiko melakukan pertemuan berkala bulanan atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan, dengan beberapa ketentuan sebagai berikut:  Rapat dipimpin oleh Direktur Kepatuhan selaku Ketua Komite. Dalam hal Direktur Kepatuhan berhalangan hadir, rapat dipimpin oleh seorang anggota Komite.  Rapat Komite hanya dapat dilaksanakan apabila dihadiri sekurang-kurangnya 51 dari anggota tetap.  Apabila terdapat perbedaan pendapat dissenting opinion danatau benturan kepentingan conflict of interest yang terjadi dalam rapat, dicantumkan dalam notulen rapat beserta alasan perbedaan atau kepentingan tersebut minimal nama pihak yang memiliki conflict of interest dan masalah pokok benturan kepentingan. Selama tahun 2013, Komite Manajemen Risiko Bank telah menyelenggarakan pertemuan sebanyak 12 dua belas kali pertemuan dan telah memenuhi kuorum Komite dengan pembahasan agenda, antara lain:  Makro ekonomi, antara lain indikator-indikator makro dan mikro serta indikator perekonomian lainnya.  Tingkat Kesehatan Bank dengan pendekatan risiko Risk Based Banking Rating – RBBR sesuai ketentuan Bank Indonesia untuk melakukan penilaian terhadap Profil Risiko, Rentabilitas, Permodalan, dan Good Corporate Governance.  Early Warning System, Potensi Risiko dan Rekomendasi

1.4. Program Realisasi Kerja Tahun 2013

Pelaksanaan Tugas Komite Manajemen Risiko tahun 2013 sebagai berikut: 1. Laporan Profil Risiko secara berkala atau triwulanan baik individual maupun konsolidasi pada tahun 2013 dan Laporan ICAAP Tingkat Kesehatan secara berkala atau semesteran individual maupun konsolidasi pada tahun 2013. 2. Melakukan pengkinian terhadap pedoman manajemen risiko umum serta pedoman dan penilaian manajemen risiko yang disesuaikan dengan kompleksitas dan skala Bank. 3. Melakukan evaluasi secara berkala periodik terhadap parameter risiko inheren Bank sesuai dengan kompleksitas dan skala bank. 4. Meningkatkan budaya risiko pada seluruh jenjang organisasi Bank. 5. Meningkatkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko dari waktu ke waktu sesuai dengan kompleksitas Bank. 6. Melakukan pelaporan kecukupan modal terkait dengan rencana pembukaan Kantor Cabang sesuai ketentuan Bank Indonesia dan telah disampaikan kepada Bank Indonesia. 7. Melakukan kajian penyediaan dana baik kredit dan treasury. 8. Melakukan kajian terhadap produk dan aktivitas baru seperti aktivitas kerjasama pemasaran dengan perusahaan asuransi bancassurance, produk baru V-Combo, produk baru V-Implant, produk baru V-Power dan lain sebagainya. 9. Melakukan stress-test untuk memperhitungkan perkiraan penurunan modal akibat fluktuasi nilai mark to market surat berharga dan menyampaikan laporan secara berkala sebagai early warning system transaksi Unit Kerja Treasury. 10. Melakukan stress-test untuk memperhitungkan perkiraan penurunan modal akibat kenaikan NPL secara berkala sebagai early warning system transaksi Unit Kerja Kredit. 11. Melakukan Risk Assessment Kredit per sector Ekonomi untuk melihat signifikasi, konsentrasi, dan pergerakan NPL dan menyampaikan secara berkala kepada Divisi Kredit.