Persamaan Diferensial Tidak Eksak PDTE

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 70 10. 2 cos            y dan dy xe dx x ye xy xy

2.6 Persamaan Diferensial Tidak Eksak PDTE

, ,   dy y x N dx y x M adalah persamaan diferensial tingkat satu derajat satu disebut persamaan diferensial tidak eksak jika dan hanya jika: x y x N y y x M      , , Persamaan diferenisal tidak eksak dapat diselesaikan dan ditentukan primitifnya dengan cara mencari faktor integral dari persamaan tersebut. Setelah ditentukan faktor integralnya, maka persamaan diferensial tidak eksak tersebut menjadi persamaan diferensial eksak. Faktor integral persamaan diferensial tidak eksak dinyatakan dengan  x,y. Setelah diketahui faktor integralnya , maka persamaan tidak eksak ditulis dalam bentuk:   , , ,   dy y x N dx y x M y x  , , , ,    dy y x N y x dx y x M y x   satu derajat satu tingkat l diferensia persamaan dy y x N dx y x M     , , Dengan , , , , , , y x N y x y x N dan y x M y x y x M     Sehingga diperoleh persamaan yang merupakan persamaan diferensial tingkat satu berupa persamaan diferensial eksak yang memenuhi sifat x y x N y y x M      , , dengan , , , , , , y x N y x y x N dan y x M y x y x M     Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 71 Persamaan baru tersebut dinamakan persamaan diferensial eksak, sehingga selesaiannya dapat ditentukan dengan menggunakan metode persamaan diferensial eksak. Bagaimana menentukan faktor integral persamaan tidak eksak? Karena   , , ,   dy y x N dx y x M y x  persamaan eksak, maka: x N y M        x N x N y M y M                                 y M x N x N y M                         y M x N x N y M    1 dalam hal ini dapat kita tinjau dari beberapa kasus: a. Misal , x y x    yaitu fungsi bervariabel x saja, maka    y  dan dx d x      , sehingga                  . 1 M dx d N x N y M   N x N y M dx d         1 Jika N x N y M      suatu fungsi dari x atau x f , maka dari N x N y M dx d         1 didapat Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 72 dx x f d atau x f dx d 1           dx x f d      dx x f ln     dx x f e  adalah faktor integral yang dicari b. Misal y    yaitu fungsi bervariabel y saja maka    x  dan dy d y      = dy d  , sehingga                    y M x N x N y M    . 1                   y M N x N y M   . . 1 M x N y M dy d          1 Jika M x N y M       suatu fungsi dari y atau y g , maka dari M x N y M dy d          1 didapat 1 y g d atau y q dy d              dy y g d       dy y g ln     dy y g e  adalah faktor integral yang dicari Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 73 c. Jika , ,   dy y x N dx y x M adalah persamaan diferensial homogen dengan , ,   dy y x yN dx y x xM maka faktor integral , , 1 , y x yN y x xM y x    d. Jika , ,   dy y x N dx y x M dapat ditulis   dy xy xF dx xy yF dengan xy g xy f  maka , , 1 1 , y x yN y x xM xy G xy F xy y x      e. Seringkali faktor integral , y x  dapat diperoleh dengan pemeriksaan, hal ini akan tampak setelah pengelompokkan kembali suku-suku persamaannya. Dengan mengenal kelompok suku-suku tertentu merupakan suatu bagian dalam persamaan diferensial eksak. Contoh 1. Tentukan selesaian umum persamaan diferensial berikut dengan terlebih dahulu menentukan faktor integrasinya. 2 2     xydy dx x y x Jawab y y y x M x y x y x M 2 , , 2 2        y x y x N xy y x N      , , Sehingga persamaan di atas tidak eksak karena x y x N y y x M      , , Selanjutnya dicari  x,y sebagai faktor integrxasi Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 74 Karena 1 2 , , , x f x xy y y y x N x y x N y y x M          Maka x e e y x x dx x f     ln ,  . Diperoleh persamaan baru dan merupakan persamaan diferensial eksak yaitu } { 2 2     xydy dx x y x x } { 2 2 2 3      ydy x dx x xy x Dengan menggunakan metode persamaan eksak diperoleh selesaian 2 2     xydy dx x y x yaitu 6 4 3 2 2 3 4    y x x x 2. Tentukan selesaian umum persamaan 3 2 2 2 2 4 2 3 4       dy x y x e y x dx y xy e xy y y Jawab 1 6 2 8 , 2 4 3       xy xy e xy y y x M y 3 2 2 , 2 4      xy e xy x y x N y Sehingga persamaan di atas tidak eksak. Selanjutnya dicari  x,y sebagai faktor integrasi Karena 2 , , , y g y y x N x y x N y y x M         Maka 4 1 y e dy y g      Diperoleh persamaan baru dan merupakan persamaan diferensial eksak yaitu 3 2 2 4 2 2 4 2 4 3 4               dy y x y x e y x dx y y xy e xy y y Dengan menggunakan metode persamaan eksak diperoleh selesaian persamaan 3 2 2 2 2 4 2 3 4       dy x y x e y x dx y xy e xy y y adalah Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 75 c y x y x e x y    3 2 2 Latihan A. Tentukan faktor integral persamaan berikut: 1 3 4 4    dy xy dx y x 2 2 2    dy x dx y x y 3 dx e x ydx xdy x 2   4 2    xdy ydx dy y 5 3 4 3 3 2 2    dy y x dx y x B. Berdasarkan faktor integrasi yang diperoleh tentukan selesaian persamaan: 1 1 2    dy x dx xy 2 2 4    dy y x ydx 3 , 2 2     x xydy dx x y 4 2 3 2 1       dy y x x dx y xy 5 sin 3 3 2     dy y e x y ydx x y C. Buktikan bahwa jika , y g M N M x y   adalah fungsi y saja, maka faktor integrasi untuk , ,   dy y x N dx y x M adalah    dy y g e y f

2.7 Persamaan Berbentuk