Persamaan Diferensial Homogen PERSAMAAN TINGKAT SATU DERAJAT SATU

Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 45 13.   3 , tan 1 2    y dengan x y dx dy 14. 4 cos 2 2    y dengan y x dx dy 15. 3 sin     y dengan x y dx dy

2.3 Persamaan Diferensial Homogen

Persamaan diferensial tingkat satu derajat satu yang berbentuk , ,   dy y x N dx y x M disebut persamaan diferensial homogen jika , y x M dan , y x N fungsi homogen berderajat sama. Definisi: 1. , y x F disebut fungsi homogen jika      y x G y x F , atau        x y H y x F , 2. Fungsi , y x F disebut fungsi homogen berderajat-n jika memenuhi syarat , , y x F t ty tx F n  Contoh: 1. x y x y x F   , adalah fungsi homogen, karena            x y H x y x x x y x x y x F 1 1 , 2. y x y x F   , adalah fungsi homogen, karena x y y x F   1 , atau 1 ,   y x y x F Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 46 3. xy y x F   1 , , bukan fungsi komogen karena tidak dapat dinyatakan dalam bentuk           x y H atau y x G 4. 2 2 2 3 , y xy x y x F    fungsi homogen karena dapat dinyatakan dalam           x y H atau y x G 5. x y y x F sin ,  , bukan fungsi homogen. 6. 2 1 , x y y x F    bukan fungsi homogen. 7. y x y x F   , , fungsi homogen berderajat 1, karena: , ty tx ty tx F   , y x t ty tx F   , , y x tF ty tx F  8. 2 2 2 3 , y xy x y x F    fungsi homogeny berderajat 0 9. y x x y x F   2 , , fungsi homogen berderajat 0, karena 2 , ty tx tx y x F   2 , y x t x t y x F   2 , y x x t y x F   , , y x F t y x F  10. Dengan cara yang sama, 2 2 3 3 2 , xy y x x y x F    adalah fungsi homogen berderajat 3 dan 2 2 , y x x y x G   adalah fungsi homogen berderajat 2. 11. sin , y x y x F   bukan fungsi homogen, karena , , y x F t ty tx F n  Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 47 Jika , ,   dy y x N dx y x M adalah persamaan diferensial homogen, maka selesaian umumnya dapat ditentukan dengan cara menyatakan , y x M dalam bentuk           y x M atau x y M demikian pula , y x N dapat dinyatakan dalam bentuk           y x N atau x y N . Dengan kata lain , y x M dan , y x N dibagi dengan koefisien diferensial dx dan dy yang berpangkat tertinggi. Setelah dilakukan pembagian pada , y x M dan , y x N , selanjutnya gunakan transformasi y x u  atau uy x  . Atau dapat menggunakan transformasi x y v  atau . vx y  Jika yang digunakan transformasi x yu  maka diperoleh udy ydu dx   . Sebaliknya jika yang digunakan transformasi . vdx xdv dy maka y xv    . Akhirnya dx atau dx tetapi bukan keduanya disubstitusikan dalam persamaan diferensial semula , ,   dy y x N dx y x M sehingga diperoleh persamaan baru           dy y x N dx y x M atau               dy x y N dx x y M Dengan memilih transformasi vdx xdv dy   maka , ,   dy y x N dx y x M                   vdx xdv x y N dx x y M   vdx xdv v N dx v M          dv v xN dx v vN v M       v vN v M dv v N x dx Jika yang dipilih transformasi udy ydu dx   maka Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 48 , ,   dy y x N dx y x M             dy y x N udy ydu y x M     dy u N udy ydu u M       dy u N u uM du u yM       u N u uM du u M y dy Bentuk terakhir persamaan yang diperoleh adalah persamaan diferensial yang dapat direduksi ke persamaan variabel terpisah. Setelah variabel yang sejenis berkumpul dengan diferensialnya dan dengan mengintgralkan masing-masing bagian akan didapat selesaian umum persamaan diferensial homogen yang diberikan. Contoh 1. Tentukan selesaian umum persamaan diferensial 2 2    xydy dx x y Jawab Persamaan di atas adalah persamaan diferensial homogen, karena , , y x N dan y x M adalah persamaan homogen yang berderajat dua. Selanjutnya persamaan dibagi 2 x diperoleh persamaan c dy x y dx x y               1 2 2 Gunakan transformasi ux y atau x y u   , dan xdu udx dy   ,lalu subtitusikan ke persamaan semula 1 2     vdy dx u 1 2      xdu udx u dx u   1 2 2      xdu u dx u u 1 2 2     xdu u dx u Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 49 1 2 2     u udu x dx Gunakan integral untuk masing-masing bagian, sehingga: c u udu x dx       1 2 2 c u udu x dx       1 2 4 4 1 2 c u x     1 2 ln 4 1 ln 2 c u x     1 2 ln ln 4 2 c u x     1 2 ln ln 2 4 c u x    1 2 ln 2 4 c x x y x            2 2 4 4 2 c x y x    4 2 2 2 Sehingga selesaian umum persamaan diferensial 2 2    xydy dx x y adalah c x y x   4 2 2 2 2. Tentukan selesaian persamaan diferensial 2 2    dy x dx y xy dengan 1 2  y Jawab Persamaan di atas di bagi dengan 2 x 2 2        dy dx x y x y Transformasi xds sdx dy sehingga sx y atau x y s     Dengan mensubstitusikan ke persamaan asal diperoleh 2     xds sdx dx s s Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 50 2    xds dx s 2 s ds x dx   = 0      c s ds x dx 2 c s x    1 ln , karena x y s  maka c y x x    ln Karena 1 2  y maka 2 ln 2   c , sehingga selesaian khusus persamaan di atas adalah 2 ln 2 ln    y x x 3. Tentukan selesaian umum persamaan diferensial homogen berikut 3 2 3 3    dy xy dx y x Jawab Persamaan dibagi dengan 3 x Diperoleh 3 1 2 2 3 3            dy x y dx x y Misal Ax y x y A    dan didapat xdA Adx dy   Selanjutnya substitusikan dy dalam persamaan semula didapat persamaan baru 3 1 2 3     xdA Adx A dx A 3 2 1 2 3     dA A x dx A 2 1 3 3 2     x dx dA A A 2 1 3 3 2       x dx A dA A 2 1 6 3 2 2 1         x dx A dA A Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 51 c x A      ln 2 1 ln 2 1 3 c x A     ln 2 2 1 ln 3 c x x y     ln 2 2 1 ln 3 3 c x x y x        2 3 3 3 . 2 ln c x y x    3 3 2 Berdasarkan uraian di atas, selesaian umum persamaan 3 2 3 3    dy xy dx y x adalah c x y x   3 3 2 4. Tentukan selesaian umum persamaan 1 1 3 2 3     y dengan y dx dy y x Persamaan di atas adalah persamaan diferensial homogen, karena Mx,y dan Nx,y adalah fungsi homogen berderajat sama yaitu satu. 3 2 3    y dx dy y x 2 3 3     dy y x ydx 3 2 3         dx dy y x Dengan transformasi ydu udy dx dan uy x    3 2 3      ydu udy dy u 3 3 2 3      ydu dy u u 3 2    du y dy Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 52      c du y dy 3 2 c u y    3 ln 2 u c y 3 ln 2    u c e y    2 x y e c y 3 2   Karena 1 1  y maka 1 1 . 3 2 1 e c  didapat 3  c sehingga selesaiannya dinamakan selesaian khusus integral khusus yaitu 3 3 2  x y e y Latihan soal 1. Selidiki apakah fungsi berikut homogen, jika homomogen tentukan derajatnya. a. y x y x f 2 ,   b. y x e y x f  , c. xy y x y x f 3 , 2 2   d. cos sin , 2 xy y x y x f    e. 2 2 3 , x y xy y x f    f. 2 2 , y x x y x f   g. x y x y x f cos ,   h. 2 2 2 , y x xy y x f   i. y x y x f   2 , Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo 53 j. y x y y y x x y x f             cos sin , k. y y y x y x f 3 9 5 3 ,     2. Tentukan selesaian persamaan diferensial homogen berikut ini. a. xy y x dx dy 3 2 2   b. y dx dy y x 3 3   c. 4 2 2 y x y dx dy x y x    d. 2 2     dy y x ydx xdy e. x y x y dx dy tan   f. 4 5 2     dy y x dx y x , dengan 1 2  y g.    xdy dx y x , dengan  y h. 3 2 2 y x xy y   dengan 1 2  y i. y x y x y    2 2 dengan 3 1  y j. , 2 2    y dengan t x xt dt dx 3. 2 2 2    dy y x dx y dengan 1 2  y 4. Tunjukkan bahwa persamaan diferensial , ,   dy y x N dx y x M adalah persamaan diferensial homogen berderajat satu jika dan hanya jika , , y x N dan y x M fungsi homogen berderajat-1. 5. Tentukan semua selesaian dari persamaan Persamaan Diferensial:Dwi Purnomo