Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu kebutuhan pokok yang penting dalam kehidupan adalah masalah pangan. Kebutuhan pangan sangat diperlukan setiap orang karena di dalam makanan terkandung zat-zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh untuk memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan, terutama dalam masa pertumbuhan serta sebagai energi untuk melakukan kegiatan fisik sehari-hari. Zat-zat makanan itu dapat dikelompokkan menjadi 6 macam, yaitu air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Oleh karena itu, agar manusia selalu tercukupi kebutuhan energinya diperlukan pemasukan zat-zat makanan yang cukup pula ke dalam tubuhnya. Tidak semua zat gizi terkandung dalam satu jenis makanan, masing- masing zat gizi saling melengkapi satu sama lain. Zat gizi utama yang berperan dalam aktifitas tubuh adalah energi dan protein. Energi terdapat dalam bahan makanan yang mengandung karbohidrat, sedangkan protein banyak terdapat dalam bahan makanan hewani dan nabati. Kekurangan energi dan protein secara terus menerus setiap harinya dapat menyebabkan dampak yang buruk, meskipun kita tidak menyadarinya bahwa kita telah mengalami kekurangan energi dan protein, karena kita masih dapat melakukan kegiatan. Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi. Dalam pemilihannya pun menjadi suatu pertimbangan yang menyebabkan timbulnya preferensi terhadap sesuatu, di mana faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penentuan preferensi tersebut, seperti kualitas makanan, harga yang terjangkau, lokasi tempat, dan lain-lain. Setiap masyarakat juga harus memperhatikan pentingnya makanan sehat yang akan dikonsumsi. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang, serat, dan zat-zat yang diperlukan tubuh untuk proses tumbuh kembang. Menu makanan sehat seharusnya kaya akan unsur zat gizi seperti: karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan sedikit lemak tak jenuh. Tujuan mengkonsumsi makanan sehat bagi tubuh kita adalah untuk menjaga agar badan tetap sehat, tumbuh, dan berkembang secara baik. Makanan sehat dan bergizi seimbang bukan berarti makanan yang mahal dan enak. Makanan sehat menurut ahli gizi mengandung empat macam makanan yaitu: makanan pokok, lauk pauk, sayur, dan buah. Apabila masyarakat salah dalam memilih makanan, seperti makanan yang tinggi kalori dan lemak, akibat negatif yang pertama kali muncul adalah kelebihan berat badan yang disebut overweight jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, seperti obesitas kegemukan, diabetes kencing manis, hipertensi tekanan darah tinggi, pengerasan pembuluh darah aterosklerosis, penyakit jantung koroner, stroke, kanker, dan lain sebagainya Purwanti, 2002. Mengkonsumsi makanan biasanya dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain jenis dan banyak pangan yang tersedia, tingkat pendapatan, serta pengetahuan gizi. Jenis pangan suatu masyarakat sering kali ditentukan oleh pola budaya. Setiap masyarakat akan mengembangkan cara yang turun- temurun untuk mencari, memilih, menangani, menyiapkan, menyajikan dan cara-cara makan Suhardjo, 1996: 21. Pola makan yang telah berkembang dalam suatu keluarga atau suatu masyarakat ini akan menjadi suatu kebiasaan, hal ini terjadi karena telah dimulai dari permulaan hidupnya dan akan menjadi bagian dari perilaku yang berakar pada individu. Dalam memenuhi kebutuhan pokok, selain dipengaruhi oleh faktor-faktor di atas juga dipengaruhi oleh karakterisrik individu dan karakteristik makanan sehingga konsumen biasanya dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan. Karakteristik makanan antara lain meliputi warna, rasa, tektur dan aroma. Sedangkan karakteristik individu atau faktor internal meliputi fisiologis dan psikologis, serta faktor eksternal meliputi: budaya, agama, keputusan etis, faktor ekonomi, norma social, pendidikan, serta media dan periklanan. Besarnya pendapatan seseorang juga berpengaruh dalam pemilihan jenis pangan yang akan dikonsumsi. Semakin besar tingkat pendapatan seseorang maka, semakin banyak jenis pangan yang akan dipilih dan sebaliknya semakin sedikit tingkat penghasilan seseorang maka, semakin sedikit pula jenis pangan yang menjadi pilihan. Biasanya konsumen cenderung tertarik terhadap makanan yang murah tetapi mengenyangkan apalagi konsumen yang mempunyai kehidupan masih tergantung pada orang tua, seperti anak kos. Tempat kos memberikan lingkungan dan kebiasaan baru bagi mahasiswa, termasuk di dalamnya soal kebiasaan makan. Faktor makan merupakan faktor yang penting bagi mahasiswa kos karena mereka harus memenuhi sendiri kebutuhan makannya. Pada umumnya mereka lebih memilih membeli makanan di warung makan dengan alasan lebih praktis, menghemat waktu dan tenaga, sehingga waktu yang luang dapat dimanfaatkan untuk belajar atau untuk kegiatan lainnya, padahal makanan yang di jual di warung belum tentu memenuhi asupan gizi para mahasiswa kos. Yogyakarta merupakan kota pendidikan yang menjadi tujuan belajar para pelajar dari berbagai kota. Di kota ini banyak didirikan Sekolah Tinggi dan Universitas baik Negeri ataupun Swasta. Hal ini menarik minat mahasiswa luar daerah untuk kuliah di Yogyakarta sesuai dengan keinginannya. Mahasiswa dari luar daerah tersebut banyak yang memutuskan untuk kos, karena tidak memungkinkan bagi mahasiswa untuk menempuh perjalanan pulang pergi dalam satu hari. Dengan tinggal di tempat kos mahasiswa dapat bebas bertindak tanpa ada tekanan, dari pihak manapun. Aktivitas yang padat serta kehidupan sosial pada mahasiswa sangat mempengaruhi perilaku hidup sehatnya khususnya pola makannya sehari-hari seperti makan yang tidak teratur, tidak sarapan pagi atau bahkan tidak makan siang serta sering mengonsumsi jajanan Mulia, 2010: 11. Dusun Nologaten merupakan salah satu tempat kos yang strategis bagi mahasiswa karena berdekatan dengan beberapa sekolah dan universitas. Di Dusun Nologaten terdapat sekitar 80 warung makan besar dan kecil yang menawarkan berbagai jenis makanan. Penelitian ini hanya akan menggunakan 10 warung makan sebagai tempat penelitian. Hal ini dikarenakan 10 warung makan ini merupakan warung makan favorit di sekitar Nologaten dan berada di lokasi perkulihaan seperti UNY, USD, UIN, AMPTA, STIPRAM, dan UPN, sehingga memudahkan dalam memperoleh sampel penelitian. Adapun jenis makanan yang ada pada warung makan di Nologaten dapat dikelompokkan menjadi empat macam yaitu makanan pokok, lauk-pauk hewani, lauk-pauk nabati, sayuran, minuman dan kue. Dengan adanya warung makan lebih memudahkan mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan dan dapat memilih sesuai selera. Kesukaan mahasiswa terhadap suatu jenis makanan tertentu cenderung menjadi faktor dominan dalam menentukan pemilihan jenis makanan. Adanya alternatif pilihan konsumsi pangan harus mampu membuat skala prioritas kebutuhan. Jika jenis bahan makanan yang dikonsumsi merupakan hasil pemilihan yang didasarkan pada kebutuhan maka, suatu hidangan dapat diketahui, baik dari segi kualitasnya. Mutu gizi pangan seseorang dapat diperbaiki dengan mengkonsumsi bahan makanan yang beragam. Dengan konsumsi bahan makanan yang beragam, zat-zat gizi dalam hidangan akan saling melengkapi satu sama lain. Hal ini disebabkan karena tidak ada satupun jenis bahan makanan yang mengandung zat gizi lengkap, sesuai dengan keperluan tubuh. Pemilihan bahan makanan yang berkualitas harus benar-benar dipehatikan, jangan selamanya diarahkan pada bahan makanan yang mahal atau kelihatan murah. Tetapi dalam pemilihan bahan makanan sedapat mungkin bervariasi, berdasarkan pada kebiasaan memilih jenis bahan makanan yang mengarah pada pedoman menu empat sehat lima sempurna. Di samping itu dalam memilih bahan makanan usahakan yang masih segar dan alami, warna, bau, rasa, tekstur, dan kriteria lain yang dapat menentukan baik buruknya suatu bahan makanan. Jenis bahan makanan yang dikonsumsi hendaknya meliputi sumber karbohidrat, lemak, protein baik nabati maupun hewani, vitamin, mineral, fiber dan air. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang preferensi mahasiswa kos terhadap makanan yang dijual pada warung makan di Dusun Nologaten. Adapun faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis makanan yang disukai mahasiswa kos ini berdasarkan karakteristik makanan yang ditinjau dari warna, aroma, rasa, dan tekstur, serta berdasarkan harga makanan.

B. Identifikasi Masalah