D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Kreatif Penciptaan Tari
Srimpi Kawung
Di dalam proses kreatif ada faktor-faktor yang mendukung serta berpengaruh dalam menciptakan suatu karya tari. Faktor-faktor tersebut lah
yang membuat sebuah karya tari memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Faktor yang mempengaruhi proses kreatif penciptaan menurut yaitu
lingkungan, sarana atau fasilitas, keterampilan, identitas, orisinalitas, dan apresiasi.
1. Lingkungan
Faktor lingkungan terdiri atas lingkungan dalam dan lingkung luar. eksternal dan internal. Lingkungan dalam adalah kemampuan dan
bakat yang dimiliki oleh seorang koreografer sedangkan lingkungan luar adalah pengaruh yang datang dari luar pribadi seseorang yang
mempengaruhi proses kreatif. a.
Lingkungan Dalam Mila Rosinta sudah memiliki bakat tari sejak kecil. Penyeluran
bakatnya dimulai dari belajar tari di Bali sejak umur 6 tahun sampai dengan SMA. Pada saat itu Koreografer sudah menguasai sekitar 20
tarian asli Bali. b.
Lingkungan Luar Faktor eksternal yang mempengaruhi Mila Rosinta dalam proses
kreatif nya adalah:
1 Terinspirasi pada sosok Ibu dan Ayah
Ibu dari koreografer yang dulu sekolah di perfilman yang setiap hari berkarya sampai malam. Sehingga selain adanya
bakat dari dirinya Mila Rosinta belajar dari Ibunya yang juga menggeluti dunia seni walalupun bukan bidang tari, tetapi
kedisiplinan yang diajarkan berhasil membuatnya meraih apa yang dimilikinya sekarang walaupun menurut Mila Rosinta
beliau belum menjadi apa-apa. Dulu aku sering diajak ke tempat shooting dan
Mama aku adalah sosok orang yang terus berkarya walaupun udah punya anak. Sedangkan Papa aku
kedalaman diri, spiritual, ritual, dan filosofi Jawanya kuat banget karena bagi beliau itu adalah dasar hidup orang
Jawa. Orang tua aku selalu mendukung penuh apa yang menjadi keinginan dan cita-citaku. Yang terpenting tetap
harus punya prinsip tanggung jawab, fokus, dan jangan pernah nanggung sama sesuatu, kalau nanggung mending
nggak usah sekalian. Wawancara dengan Mila Rosinta, 7 April 2016
2 Banyak senior-senior yang menginspirasi
Senior-senior tersebut diantaranya adalah Sardono W. Kusuma, Miroto, Uti Setyastuti, Retno Maruti, Hartati, Erie
Mefri, Melati Suryo Darmo, Eko P.C, Mugiyono, Agung Arini Bali, dan Dayu.
Senior tersebut adalah orang-orang yang sering memberikan masukan dan saran terhadap koreografer.
Kalau mereka bisa berjuang terhadap seni kenapa saya tidak? Wawancara dengan Mila Rosinta, 18 April
2016
3 Melihat kondisi pada masa ini
Perkembangan jaman yang sangat cepat dan modernisasi yang terjadi membuat kebanyakan orang lebih menyukai budaya
luar yang masuk daripada melestarikan budaya dalam negeri. Koreografer menyikapinya dengan berbeda bahwa budaya yang
ada di dalam negeripun juga bisa menjadi sumber inspirasi dalam pembuatan karya bahkan budaya dari sebuah negara bisa
dikenal lewat sebuah karya. Jadi seseorang pasti memiliki energi dalam berkarya.
Walaupun sebuah karya tidak bisa memaksa orang untuk suka dan memberikan apresiasi positif terhadap hasil sebuah karya
tetapi bagaimana ekspresi dalam individu tetap dapat tersampaikan dan upaya pelestarian itu tetap ada.
4 Pertemanan pada orang-orang yang konsisten pada bidangnya.
Pertemanan yang dimaksudkan di sini adalah misalnya seseorang yang mempunyai hobi kuliner yang fokus terhadap
hobinya seperti merintis usaha kuliner. Karena siapa temanmu mempengaruhi dirimu
Wawancara dengan Mila Rosinta, 18 April 2016. 5
Banyaknya support dan bantuan untuk MAD Dukungan terhadap proses kreatif Mila Rosinta datang
dari Bambang Paningron yang merupakan owner dari JISP Asia 3. Selain mendukung karya-karya Mila Rosinta beliau juga
memberikan ilmunya untuk sharing tentang karya seni.
6 Sebuah karya tidak bisa berdiri sendiri
Dalam hal ini peran tim sangatlah penting. Bukan hanya kerjasama antar penari melainkan semua orang yang berperan
dalam terwujudnya sebuah karya.
2. Sarana atau Fasilitas