Tata busana Properti Pola lantai

e. Tata busana

Tata Busana pakaian tari merupakan segala sandang dan perlengkapan yang dikenakan penari di atas panggung. Tata pakaian terdiri dari beberapa bagian: 1 Pakaian dasar, sebagai dasar sebelum mengenakan pakaian pokoknya. Misalnya stagen, korset, straples. 2 Pakaian tubuh, pakaian pokok yang dikenakan pada bagian tubuh mulai dari dada sampai pinggul. Misalnya kain, rok, kemeja, mekak, rompi, dan kace. 3 Pakaian kaki, pakaian yang dikenakan pada bagian kaki. Misalnya binggel, gongseng, kos kaki, dan sepatu. 4 Pakaian kepala, pakaian yang dikenakan pada bagian kepala. Misalnya berbagai macam jenis tata rambut dan hiasan bentuk rambut. Mislanya gelung tekuk, gelung konde, dan gelung keong. 5 Perlengkapanaccesories, adalah perlengkapan yang melengkapi ke empat pakaian tersebut di atas untuk memberikan efek dekoratif, pada karakter yang dibawakan. Misalnya perhiasan gelang, kalung, bara samir, dan pending.

f. Properti

Properti adalah suatu bentuk peralatan penunjang gerak sebagai wujud ekspresi. Karena identitasnya sebagai alat atau peralatan, maka kehadiran properti bersifat fungsional. Dengan demikian, penggunaan properti tari lebih berorentasi pada kebutuhan-kebutuhan tertentu dalam upaya untuk memberikan arti pada gerak Hidayat, 2011: 54. Properti dibedakan menjadi 2 yaitu properti sebagai sets stage property dan properti sebagai alat bantu berekpresi dance property. Dance property adalah semua peralatan yang dipegang dan dimainkan oleh penari, sedangkan stage property adalah semua peralatan yang dibutuhkan dalam suatu koreografi yang diletakkan di atas panggung. Secara teknis, perbedaan antara properti dan sets sering kali terlihat samar, artinya hampir tidak ada perbedaannya. Properti juga sering kali hadir sebagai kostum. Properti dapat terbuat dari kain, kayu, besi, plastik, kulit, atau tembaga. Properti ada juga yang merupakan bagian dari busana dan aksesoris, seperti selendang, panah, keris, dan gendewa.

g. Pola lantai

Menurut Hidayat, 2011: 54 pola lantai merupakan garis yang dilalui oleh penari tunggal atau kelompok di atas pentas atau arena. Pola lantai digunakan untuk mengatur jalannya penari di atas pentas agar lebih tertata dan menarik. Secara garis besar ada dua macam pola garis dasar yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal, vertikal, dan horizontal. Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti lingkaran, setengah lingkaran dan sebagainya. Disamping itu juga ada arah gerak dari perpaduan kedua jenis arah gerak tersebut, misalnya arah gerak lurus berbelok setengah lingkaran.

h. Desain Dramatik