21
2.5 Kualifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi
Penggolongan kualifikasi usaha jasa perencana konstruksi dan usaha jasa pengawas konstruksi didasarkan pada kriteria tingkatkedalaman kompetensi dan
potensi kemampuan usaha, serta kemampuan melakukan perencanaan dan pengawasan pekerjaan berdasarkan kriteria resiko danatau kriteria penggunaan
teknologi danatau kriteri besaran biaya nilai proyeknilai pekerjaan.
2.5.1 Penetapan Kualifikasi
1. Badan Usaha yang berbadan hukum yang bersifat umum tanpa
pengalaman atau baru berdiri dan memenuhi persyaratan serta memiliki modal disetor sama atau lebih dari Rp. 1 miliar tercantum dalam akta
pendirian atau perubahannya, dapat diberi kualifikasi M2 dan maksimum 4 empat sub bidang pekerjaan atau bagian sub bidang pekerjaan.
2. Badan Usaha kualifikasi M2 sebagaimana dimaksud pada No.1 diatas
setelah 6 enam bulan sejak diterbitkan sertifikatnya, dapat menambah subbidang atau bagian subbidang pekerjaan baru sesuai dengan perolehan
pekerjaan dari subbidang atau bagian subbidang pekerjaan yang dimilikinya, dengan melampirkan bukti perolehan pekerjaan tersebut,
batas jumlahnya sesuai dengan yang ditetapkan untuk kualifikasi M2. 3.
Badan Usaha yang berbadan hukum bersifat spesialis tanpa pengalaman atau baru berdiri, dan memiliki persyaratan serta memiliki modal disetor
sama atau lebih besar dari Rp. 1 miliar yang tercantum dalam akta pendirian badan usaha atau perubahannya, dapat diberi kualifikasi M2 satu
sub bidang pekerjaan. 4.
Badan Usaha bersifat umum tanpa pengalaman atau berdiri, dan memenuhi persyaratan serta memiliki modal kurang dari Rp. 1 miliar dan
yang tercantum dalam akta pendirian badan usaha atau perubahannya, dapat diberi kualifikasi K2 dengan maksimum 4 empat subbidang atau
bagian subbidang pekerjaan 5.
Badan Usaha bersifat spesialis tanpa pengalaman dan memenuhi persyaratan serta memiliki modal kurang dari Rp. 1 milyar yang tercantum
didalam akta pendirian atau perubahannya , dapat diberi kualifikasi K2,
22 dengan maksimum diberi satu subbidang atau satu bagian subbidang
pekerjaan.
2.5.2 Penjelasan Kualifikasi
Kualifikasi K1 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan nilai proyek sampai dengan Rp. 1milyar.Badan usaha untuk
kualifikasi K1 dapat berbentuk Perseroan Komanditer CV, Firma, Kopereasi atau Perseroan Terbatas PT, tidak termasuk badan usaha PT-PMA.Minimal
memiliki Surat Keterampilan Teknik SKT untuk ditetapkan sebagai Penanggung Jawab Teknik PJT.
Kualifikasi K2 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan nilai proyek sampai dengan Rp. 1,75milyar.Badan usaha untuk
kualifikasi K2 dapat berbentuk Perseroan Komanditer CV, Firma, Kopereasi atau Perseroan Terbatas PT, tidak termasuk badan usaha PT-PMA.Minimal
memiliki Surat Keterampilan TeknikSKT untuk ditetapkan sebagai Penanggung Jawab TeknikPJT.
Kualifikasi K3 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan nilai proyek sampai dengan Rp. 2,5milyar.Badan usaha untuk
kualifikasi K3 dapat berbentuk Perseroan Komanditer CV, Firma, Kopereasi atau Perseroan Terbatas PT, tidak termasuk badan usaha Perseroan terbatas
Penanam Modal AsingPT-PMA.Minimal memiliki Surat Keterampilan TeknikSKT untuk ditetapkan sebagai Penanggung jawab teknikPJT.
Kualifikasi M1 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan nilai proyek sampai dengan Rp. 10 milyar. Badan usaha untuk
kualifikasi M1 dapat berbentuk Perseroan Terbatas PT, Firma, Koperasi atau Perseroan Komanditer CV, tidak termasuk badan usahaPenanam Modal
AsingPT-PMA. Menimal memilikiSurat Keterampilan TeknikSKT untuk ditetapkan sebagaiPenanggung jawab teknik PJT.
Kualifikasi M2 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai pekerjaan nilai proyek diatas Rp. 1 milyar sampai dengan Rp. 50 milyar. Badan
usaha untuk kualifikasi M2 harus berbentuk Perseroan Terbatas PT, tidak termasuk badan usahaPenanam Modal AsingPT-PMA. Memiliki Sertifikat
23 Keterangan AhliSKA minimal ahli muda untuk ditetapkan sebagaiPenanggung
jawab teknikPJT dan Penanggung Jawab BidangPJB. Kualifikasi B1 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai
pekerjaan nilai proyek diatas Rp. 1 milyar sampai Rp. 250 milyar. Badan usaha untuk kualifikasi B1 harus berbentuk Perseroan Terbaras PT. MemilikiSertifikat
Keterangan AhliSKA minimal ahli madya untukPenanggung jawab
teknikPJTdanSertifikat Keterangan
AhliSKA minimal
ahli muda
untukPenanggung Jawab BidangPJB. Kualifikasi B2 dapat melaksanakan pekerjaan dengan batasan nilai
pekerjaan nilai proyek diatas Rp. 1 milyar sampai dengan tidak terbatas. Badan usaha untuk kualifikasi B2 harus berbentuk Perseroan Terbaras PT, termasuk
badan usahaPenanam Modal AsingPT-PMA. MemilikiSertifikat Keterangan AhliSKA minimal ahli madya untuk ditetapkan sebagaiPenanggung jawab
teknikPJT.
Tabel 2. 2Kualifikasi Pekerjaan Kontraktor Kualifikasi Pekerjaan Kontraktor
Kualifikasi Golongan
Batas Nilai Proyek Pekerjaan B2
Besar 1 M sd tak terbatas
B1 Besar
1 M sd 250 M M2
Menengah 1 M sd 50 M
M1 Menengah
≤ 10 M K3
Kecil ≤ 2,5 M
K2 Kecil
≤ 1,75M K1
Kecil ≤ 1 M
Sumber : Pratama 2015
2.6 Kuesioner