26 dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka
orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel responden. d.
Purposive sampling sampling pertimbangan Adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti
mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan
tertentu. Dalam hal ini hanya mereka yang ahli yang patut memberikan pertimbangan untuk pengambilan sampel yang
diperlukan. Oleh karena itu, sampling ini cocok untuk studi kasus yang mana aspek dari kasus tunggal yang
representative diamati dan dianalisis. e.
Sampling jenuh Adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi
digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus. Sampling jenuh dilakukan bila populasinya kurang
dari 30 orang. f.
Snowball sampling Adalah teknik sampling yang semula berjumlah kecil
kemudian anggota sampel mengajak para sahabatnya untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel
semakin banyak jumlahnya.
2.7 Uji Validitas
Menurut Sugiyono 2010, validitas berhubungan dengan suatu peubah
mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian menyatakan derajat ketepatan alat ukur penelitian terhadap isi sebenarnya yang diukur. Uji
validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuisioner mampu untuk
mengungkapkan susuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Suatu skala atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas
yang tinggi apabila instrument tersebut menjalankan fungsi ukurrya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran
27 tersebut. Sedangkan tes yang memiliki validitas rendah akan menghasilkan data
yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran.Menurut Sugiyono 2014 untuk menghitung validitas digunakan rumus sebagai berikut :
2.1
Dimana : X
= Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y
= Skor total yang diperoleh dari seluruh item ΣX = Jumlah skor dalam distribusi X
ΣY = Jumlah skor dalam distribusi Y ΣX
2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ΣY
2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N
= Banyaknya responden Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah :
1. Jika nilai r hitung r tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan
dalam kuesioner berkorelasi signifikan terhadap skor total artinya item kuesioner dinyatakan valid.
2. Jika nilai r hitung r tabel, maka item pertanyaan atau pernyataan
dalam kuesioner tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total artinya item kuesioner dinyatakan tidak valid.
2.8 Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian statistik dalam program SPSS dengan
menggunakan teknik statistik Croambach’s alpha instrumen dikatakan reliabel
untuk mengukur variabel bila nilai alpha lebih besar dari 0,7 maka item-item angket yang digunakan dinyatakan reliabel atau konsisten, sebaliknya jika nilai
Croambach’s alpha lebih kecil dari 0,7 maka item-item angket yang digunakan dinyatakan tidak reliabel atau konsisten Nunnally, 1978 :
28 α =
2.2 Dimana :
α= nilai realibilitas k = jumlah item
= jumlah varians sampel seluruh item = jumlah varians skor total
Untuk mendapatkan nilai varians skor total, digunakan rumus : =
2.3
Dimana : = jumlah seluruh skor item dikuadratkan
= total jumlah seluruh skor item sampel N = jumlah responden
Untuk mendapatkan nilai s
2 i
digunakan rumus : s
2 i
=
-
2.4
Dimana : = skor item soal ke 1 dari jawaban responden 1
sampai n = jumlah skor item ke-1 seluruh sampel dikuadratkan
N = jumlah responden Sehingga didapatkan nila
= s
2 1
+ …+s
2 n
2.9 Analisis Regresi Linier Berganda