dalam wacana shot ini sehingga memunculkan pertanyaan apa yang dimaksud penjual
sate dengan melontarkan kata-kata “habis mas”?. Didalam penggalan shot diatas juga termasuk didalam kode proaretik atau kode tindakan atau lakuan yang dianggap sebagai
perlengkapan utama teks yang dibaca orang, dan yang artinya semua teks yang bersifat naratif , seperti dialog ”habis mas...” yang diucapkan oleh penjual sate kepada laki-laki
yang memesan sate tersebut pada shot sebelumnya. dalam penggalan shot diatas McDonald’s ingin menyampaikan bahwa layanan McDonald’s tidak akan mengatakan
habis kepada pelanggannya. Karena begitu banyak macam atau variasi sajian makanan McDonald’s yang dapat dipesan. Tidak seperti penjual sate pada penggalan shot diatas
yang hanya menjual sate dan porsinya pun terbatas atau bisa saja habis. diMcDonald’s,
sajian makanan tidak akan habisn dan selalu tersedia..
4.1.2.4 Gambar. 4. Adegan laki-laki yang kecewa karena kehabisan porsi sate
1. Level realitas
Ekspresi
Gambar. 4. Adegan ekspresi laki-laki yang kecewa karena kehabisan porsi sate
Penggalan shot diatas ini menunjukkan ekspresi laki-laki tersebut kecewa karena penjual sate mengatakan porsi satenya telah habis.
2. Level representasi
Penggalan shot diatas juga termasuk didalam level representasi yakni pengambilan gambar medium shot. Pemilihan angel medium shot pada gambar tidak
memunculkan suatu kejelasan tentang ekspresi laki-laki pada gambar. Analisis kode Roland Barthes :
Merujuk kode Roland Barthes pada shot diatas termasuk dalam kode semik. Kode semik adalah segala hal yang merupakan tanda yang ditata sehingga membentuk persepsi
konotasi, atau kode konotatif yang banyak menawarkan banyak sisi. Dalam pembacaan, pembaca menyusun tema suatu teks. Bartes menganggap denotasi sebagai konotasi yang
paling kuat dan yang paling “akhir”. Dari level petanda diskripsi penggalan shot ini maka kode semik yang terkandung dalam penggalan shot ini seperti ekspresi wajah laki-laki
pada gambar yang menunjukkan kekecewaan kepada penjual sate, karena tidak dapat melayaninya. Hal tersebut disebabkan sate yang dijual oleh penjual sate sudah habis.
Pemahaman yang ingin dibangun oleh McDonald’s dari adegan tersebut adalah bahwa layanan McDonald’s tidak akan membuat pelanggan atau konsumennya kecewa. Seperti
kekecewaan yang ditampakkan dengan wajah laki-laki tersebut pada gambar diatas.
4.1.2.5 Gambar. 5. Adegan menelpon 1. Level realitas
Lingkungan dan kelakuan
Gambar. 5. Adegan menelpon
Penggalan shot diatas menunjukkan adegan laki-laki tersebut pada gambar sedang menelpon. Ia melakukannya sambil masuk kedalam rumah dan menengok kebelakang.
2. Level representasi
Penggalan shot diatas juga termasuk didalam level representasi yakni pengambilan gambar long shot. Pemilihan angel long shot pada gambar tidak
memunculkan suatu kejelasan tentang apa yang ingin disampaikan melalui penggalan
shot diatas. Analisis kode Roland Barthes :
Strategi pelayanan
yang disampaikan didalam penggalan shot diatas direpresentasikan kedalam pelayanan yang memberikan kenyamanan pada konsumen,
yakni ketika laki-laki tersebut sedang memesan makanan lewat layanan pesan anatar
McDelivery order McDonald’s dengan telepon genggamnya.
Merujuk pada kode Roland Barthes pada level petanda dari diskripsi penggalan shot ini adalah kode hermeneutik. Maka kode hermeneutik berhubungan dengan teka-teki
yang timbul dalam wacana yang terkandung dalam wacana shot ini sehingga memunculkan pertanyaan apakah makanan yang hendak dipesan melalui McDelivery
McD masih tersediaatau sudah habis?, mengingat porsi sate yang dijual penjual sate
habis.. Dari kode hermeneutik ini muncul denotasi bahwa layanan McDonald’s dengan sajian makanan yang cukup bervariasi dan pelayanannya dapat memberikan kemudahan
pelanggan atau konsumennya dan tidak akan menimbulkan kekecewa seperti dalam iklan. Karena McDonald’s mempunyai fasilitas layanan pesan antar delivery order yang dapat
dimanfaatkan semua orang untuk memesan makanan lewat telpon. Begitu mudah dan praktis. Hal tersebut merepresentasikan strategi pelayanan yang disampaikan oleh
McDonald’s melalui iklan McDonald’s versi “kelaparan tengah malam ini”.
4.1.2.6 Gambar. 6. Adegan petugas layanan pesan antar delivery order McDelivery mengantarkan pesanan makanan.
1. Level realitas Ekspresi