commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas Sumber Daya Manusia SDM sebagian besar bertumpu salah satunya pada sektor pendidikan dan pembangunan pribadi manusia khususnya
untuk membentuk akhlakulkarimah dan moral yang baik. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk lembaga pendidikan baru,
munculnya pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia seperti pendidikan formal maupun nonformal yang dibina oleh pemerintahswasta.
Salah satunya melalui pondok pesantren, belajar sambil mengaji pada pondok pesantren sangat direspon oleh masyarakat, dimana mereka tetap
mengangkat akhlak atau budi pekerti luhur sebagai modal iman dan taqwa dalam bermasyarakat kelak. Dapat dipahami, pendidikan moral keagamaan yang
membentuk akhlakulkarimah dan budi pekerti banyak mereka dapatkan melalui pesantren maupun madrasah.
Di wilayah Solo dan sekitarnya sendiri terdapat banyak pondok pesantren yang menawarkan keunggulan dan fasilitas penunjang yang memadukan antara
pendidikan formal
dan nonformal.
Dengan demikian
pendidikan akhlakulkamrimah atau budi pekerti yang baik dapat terwujud sejalan dengan
pendidikan formal yang mereka berikan.
commit to user
2
Seperti halnya metode pengajaran yang telah lama diterapkan oleh Pondok Pesantren Budi Utomo. Berdiri sejak 1993 merupakan pondok pesantren yang
memberikan materi religius tetapi tidak mengesampingkan pendidikan formal. Namun begitu tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan pondok pesantren
ini. Sehingga mengakibatkan berkurangnya peminat yang mendaftarkan anaknya ke pondok pesantren tersebut. Termasuk didalamnya fasilitas yang tersedia belum
sepenuhnya dapat digunakan dengan maksimal, karena fasilitas seperti lapangan basket, lapangan futsal dan lapangan bola volly tersebut hanya dapat digunakan
untuk permainan jika ada banyak orang. Berdasarkan hal itu penulis mengangkat Pondok Pesantren Budi Utomo sebagai obyek perancangan karya dengan judul
PERANCANGAN PROMOSI PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL sebagai upaya peningkatan
kuantitas peminat pondok pesantren.
B. Rumusan Masalah