Perancangan promosi pondok pesantren budi utomo melalui komunikasi visual nur1

(1)

commit to user

i

PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR

PERANCANGAN PROMOSI

PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO

MELALUI KOMUNIKASI VISUAL

Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Ahli Madya Jurusan Desain Komunikasi Visual

oleh:

NUR EKO PRASETYO NIM C9509071

PROGRAM STUDI DIII DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan Judul PERANCANGAN PROMOSI PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO

MELALUI KOMUNIKASI VISUAL

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji TA, Pada Tanggal ... 2012

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Ahmad Kurnia Yayan Suherlan, S.Sn, M.Sn. NIP. 19430726 198003 1 001 NIP. 19670717 200312 1 001

Koordinator TA

Drs. Ahmad Adib, M.Hum., Ph.D NIP. 19620708 199203 1 001


(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

Disahkan setelah melalui proses pengujian oleh Tim Penguji dalam sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Pada tanggal 2012

Ketua Sidang Tugas Akhir

Arief Iman Santoso, S.Sn ( …..………. ) NIP. 19790327 200501 1 002

Sekretaris Sidang Ujian Tugas Akhir

Hermansyah Muttaqin, S.Sn, M.Sn ( ………...……. ) NIP. 1971111 5 2006 041 011

Pembimbing Tugas Akhir I

Drs. Ahmad Kurnia ( ... )

NIP. 19430726 198003 1 001

Penguji II

Yayan Suherlan, S.Sn, M.Sn. ( ... ) NIP. 19670717 200312 1 001

Mengetahui,

Dekan Ketua Jurusan


(4)

commit to user

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Bapak, Ibu, adik serta orang terdekat yang selalu menyayangiku dan selalu menyertakan namaku dalam do’anya.


(5)

commit to user

v

MOTTO


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta penyertaan hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini, yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dengan bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak, maka penulisan Konsep Karya Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN

PROMOSI PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO MELALUI

KOMUNIKASI VISUAL ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum.,Ph.D selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual sekaligus sebagai Koordinator Tugas Akhir.

3. Drs. Ahmad Kurnia selaku Pembimbing I yang dengan sabar membimbing serta mengarahkan penulis dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini.

4. Yayan Suherlan, S.Sn, M.Sn. selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan berbagai macam masukan serta kritik yang membangun.

5. Dosen Desain Komunikasi Visual yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan.


(7)

commit to user

vii

6. Drs. HM. Thoyibun, SH, MM. selaku pimpinan Pondok Pesantren Budi Utomo Surakarta.

7. Teman-teman serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Konsep Karya Tugas Akhir.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan penulis dalam berbagai hal. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga Konsep Karya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi pembaca.

Surakarta, Juni 2012


(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Perancangan ... 3

BAB II RANCANGAN VISUALISASI ... 4

A. Diskripsi Data Rancangan ... 4

1. Tujuan ... 4

2. Objek ... 5

3. Teknik ... 9

B. Konsideran ... 19

1. Profil Pondok Pesantren ... 19

2. Arti Logo Pondok Pesantren ... 22

3. Visi dan Misi Pondok Pesantren ... 22

4. Sarana dan Prasarana ... 24

5. Santri ... 25


(9)

commit to user

ix

C. Target Market dan Audience ... 27

D. Promosi ... 28

E. Kompetitor ... 30

1. Pondok Pesantren Al Muhlishin Karanganyar... 30

2. Pondok Pesantren Budi Luhur Sragen ... 33

F. Analisis SWOT ... 37

BAB III KONSEP PERANCANGAN ... 39

A. Konsep Karya ... 39

1. Konsep Kreatif ... 39

2. Positioning ... 40

3. Unique Selling prepotition (USP) ... 41

B. Konsep Perancangan ... 41

C. Teknik Pelaksanaan... 46

BAB V VISUALISASI KARYA ... 54

A. Media Lini Atas ... 54

B. Media Lini Bawah ... 59

C. Stasionery ... 63

D. Merchandise ... 66

BAB VI PENUTUP ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(10)

PERANCANGAN PROMOSI PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO MELALUI KOMUNIKASI VISUAL

Nur Eko P.1

Drs.Ahmad Kurnia2 Yayan Suherlan, S.Sn.,M.Sn.3

ABSTRAK

2012. Karya Tugas Akhir ini berisi tentang perancangan media promosi untuk Pondok Pesantren Budi Utomo. Dengan tugas akhir ini dapat dilihat strategi membuat dan memilh media promosi yang tepat. Dalam perancangan media promosi ini menggunakan tema “hijau”. Warna hijau selain sebagai warna dasar kelembagaan juga menggambarkan suasana yang nyaman di dalam pondok pesantren tersebut, diharapkan tujuan untuk menambah kuantitas pondok pesantren dapat tercapai dengan banyaknya ketertarikan terget yang dituju. Adapun media – media yang dipilih di dalam tugas akhir ini antara lain media lini atas, media lini bawah, stationery dan souvenir. Konsep Tugas Akhir ini dijabarkan dalam lima bab dan lampiran yaitu pendahuluan, rancangan visualisasi, konsep perancangan, visualisasi karya, penutup.

1

Mahasiswa Program studi D3 Desain Komunikasi Visual dengan Nim C 9509071 2

Drs.Ahmad Kurnia sebagai dosen pembimbing 1 3


(11)

DESIGN PROMOTION PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO THROUGH VISUAL COMMONICATION

Nur Eko P.1

Drs.Ahmad Kurnia2 Yayan Suherlan, S.Sn.,M.Sn.3

ABSTRACT

2012. The work art of the final assignment hold of advancement media design for Pondok Pesantren Budi Utomo. Through this final assignment is kind of right strategy in making and electing advancement media. In this design is “green” themed. Green color beside describes of the institutional’s primary, green color symbolize the comfort in the boarding school and hopefully the quantity of the boarding school could be achived with the more of

interested targed which are intended. The elected medias are

above line media and below line media, stationary and merchandise. The concept is described in to five chapters and five attachments those are preface, visualitation design, design

concept, visualitation of the work art and concluding.

1

Student of Visual Communication Design with NIM C 9509071 2

Drs.Ahmad Kurnia as Counsellor Lecturer 1 3


(12)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagian besar bertumpu salah satunya pada sektor pendidikan dan pembangunan pribadi manusia khususnya untuk membentuk akhlakulkarimah dan moral yang baik. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk lembaga pendidikan baru, munculnya pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia seperti pendidikan formal maupun nonformal yang dibina oleh pemerintah/swasta.

Salah satunya melalui pondok pesantren, belajar sambil mengaji pada pondok pesantren sangat direspon oleh masyarakat, dimana mereka tetap mengangkat akhlak atau budi pekerti luhur sebagai modal iman dan taqwa dalam bermasyarakat kelak. Dapat dipahami, pendidikan moral keagamaan yang membentuk akhlakulkarimah dan budi pekerti banyak mereka dapatkan melalui pesantren maupun madrasah.

Di wilayah Solo dan sekitarnya sendiri terdapat banyak pondok pesantren yang menawarkan keunggulan dan fasilitas penunjang yang memadukan antara pendidikan formal dan nonformal. Dengan demikian pendidikan akhlakulkamrimah atau budi pekerti yang baik dapat terwujud sejalan dengan pendidikan formal yang mereka berikan.


(13)

commit to user

Seperti halnya metode pengajaran yang telah lama diterapkan oleh Pondok Pesantren Budi Utomo. Berdiri sejak 1993 merupakan pondok pesantren yang memberikan materi religius tetapi tidak mengesampingkan pendidikan formal. Namun begitu tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan pondok pesantren ini. Sehingga mengakibatkan berkurangnya peminat yang mendaftarkan anaknya ke pondok pesantren tersebut. Termasuk didalamnya fasilitas yang tersedia belum sepenuhnya dapat digunakan dengan maksimal, karena fasilitas seperti lapangan basket, lapangan futsal dan lapangan bola volly tersebut hanya dapat digunakan untuk permainan jika ada banyak orang. Berdasarkan hal itu penulis mengangkat Pondok Pesantren Budi Utomo sebagai obyek perancangan karya dengan judul PERANCANGAN PROMOSI PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO MELALUI MEDIA KOMUNIKASI VISUAL sebagai upaya peningkatan kuantitas peminat pondok pesantren.

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka ada beberapa permasalahan yang muncul, antara lain:

1. Bagaimana membuat strategi promosi melalui riset yang dilakukan untuk memperkenalkan PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO sesuai dengan target market.

2. Bagaimana menentukan media promosi yang sesuai untuk PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO melalui media komunikasi visual ?


(14)

commit to user

C.

Tujuan Perancangan

Dengan adanya promosi ini, agar tercapai tujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat supaya lebih mengenal PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO ini dengan harapan dapat menambah konsumen. Adapun tujuan dari pembuatan perancangan promosi PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO adalah:

1. Membuat rancangan promosi melalui branding yang menarik untuk memperkenalkan PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO sesuai dengan target market.

2. Menentukan media promosi yang sesuai untuk PONDOK PESANTREN BUDI UTOMO melalui media komunikasi visual.


(15)

commit to user

BAB II

RANCANGAN VISUALISASI

A.

Diskripsi Data Rancangan

1. Tujuan

Sesuai dengan tujuan pada perancangan promosi yaitu membuat branding untuk lebih memperkenalkan Pondok Pesantern Budi Utomo kepada masyarakat luas, dalam hal ini publisitas sangat diperlukan dalam promosi tersebut yang tepat sasaran, efektif, persuasif dan komunikatif. Publisitas merupakan usaha untuk merangsang permintaan terhadap suatu produk secara

non-personal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut dalam media tercetak maupun elektronik.

Kotler dan Amstrong (2003), menjelaskan bahwa publisitas adalah

aktvitas untuk mempromosikan perusahaan atau produknya dengan memuat berita mengenai subyek itu tanpa dibayari oleh sponsor

(http://books.google.co.id/books). Dari pernyataan tersebut dibutuhkan suatu

media yang mampu mengkomunikasikan identitas, keberadaan, dan keistimewaan pondok pesanten, sehingga media tersebut akan bersifat persuasif bagi target yang ingin dicapai. Rancangan tersebut akan diaplikasikan pada beberapa media sebagai pendukung promosi ini melalui pembuatan media lini bawah dan media lini atas.

Dalam publisitas ini media cetak dipilih karena lebih mengena kepada masyarakat luas secara langsung. Melalui media ini masyarakat akan mudah


(16)

commit to user

untuk menerima informasi tentang Pondok Pesantren Budi Utomo mengenai materi yang diberikan kepada santri serta keadaan sarana dan prasarana yang masih cukup untuk dipergunakan dan keadaan lingkungan yang bersih dan nyaman sehingga masyarakat dapat tertarik untuk memasukkan anak – anaknya ke Pondok Pesantren Budi Utomo.

2. Obyek

Upaya peningkatan kuantitas Pondok Pesantren Budi Utomo dilakukan melalui publisitas kepada masyarakat mengenai informasi tentang pondok pesantren. Upaya ini terkait dengan unsur – unsur didalamnya, meliputi keadaan sarana dan prasarana pondok pesanten serta keadaan santrinya. Sehingga secara tidak langsung masyarakat akan tahu mengenai keadaan lingkungan pondok pesanten dan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut.

Upaya peningkatan ini membutuhkan promosi, promosi merupakan ujung tombak dalam mengembangkan suatu usaha. Dengan demikian promosi harus dilakukan dengan efektif dan tepat sasaran agar target yang ingin diperoleh dapat tercapai. Salah satu cara dalam berpromosi adalah dengan mengiklankan produk atau jasa yang ditawarkan.

Periklanan adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba serta individu. Periklanan diartikan sebagai bentuk prestasi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan atau ide promosi dari barang atau jasa tertentu. Pada iklan biasanya ditampakan organisasi yang


(17)

commit to user

mendukungnya. Dalam praktiknya, iklan telah dianggap sebagai manajemen citra yang bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak konsumen dan tujuan akhir dalam iklan adalah bagaimana memengaruhi perilaku pembelian konsumen.

Periklanan dapat disajikan dalam berbagai bentuk dan media sebagai berikut :

a. Merchandising

Adalah seperangkat media iklan yang berfungsi sebagai cinderamata. Media ini diaplikasikan pada berbagai bentuk barang yang didalamnya menyimpan identitas produk maupun perusahaan, yang disesuaikan dengan ketertarikan dan kebutuhan para konsumen saat itu.

b. Media Cetak

1) Katalog dan Booklet

Media cetak ini bermanfaat sebagai buku yang menjelaskan profil dan data pruduk secara diskriptif dan persuasif. Informasi yang disajikan lebih lengkap dan dikemas dengan visualisasi menarik. 2) Kemasan (packaging)

Perkembangan teknologi, material, produksi, dan kondisi masyarakat konsumen yang terus berubah mengakibatkan peningkatan perlunya kemasan untuk melindungi, menyimpan, dan mengirimkan barang. Selain itu, kemasan juga sebagai sarana untuk mengkomunikasikan isi produk secara visual.


(18)

commit to user

Salah satu kemasan yang saat ini diminati adalah kemasan kotak jadi adalah struktur kaku yang telah dicetak dengan bagian atas dan bagian bawah. Kotak jadi umumnya dibuat dari kardus yang berat atau papan yang terbuat dari serpihan kayu dan dilaminasi dengan kertas dekoratif, atau material dekoratif lainnya yang menutup keseluruhan bagian luar dan tepi kotak. Struktur ini merupakan struktur rumit yang memberikan kesan mewah dan menambah daya tarik visual bagi produk.

3) Surat Kabar

Surat kabar merupakan media periklanan yang paling efektif. Dengan demikian, periklanan dalam media ini harus diusahakan mendapat kesan yang positif di mata masyarakat karena media ini lebih banyak dibaca oleh masyarakat luas. Meskipun demikian, media ini juga mempunyai kelemahan karena pada umumnya surat kabar hanya dibaca sekali kemudian dibuang sehingga kurang mendapat perhatian dari pembaca.

4) Majalah

Media ini hampir sama dengan surat kabar, tetapi media ini hanya diterbitkan untuk orang-orang yang khususnya mempunyai rasa dan perhatian yang sama pada segmen tertentu saja.

5) Brosur dan leaflet

Brosur merupakan selebaran yang dikirim atau diberikan ke berbagai perusahaan maupun perorangan yang dianggap sebagai


(19)

commit to user

pembeli potensian, sedangkan leaflet berisi informasi mengenai produk dan harga.

6) X-Banner

X-Banner merupakan media cetak yang berbentuk seperti

spanduk, namun bedanya, X-Banner ini diletakan didalam ruangan dan berdiri pada dua buah tongkat penyangga sebagai informasi keberadaan produk.

c. Media Elektronik

Media elektronik adalah media yang paling efektif dan banyak digunakan oleh perusahaan karena media ini dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Media elektronik terdiri atas media audio dan

audio visual.

d. Media Outdoor ( Luar Ruangan )

Setelah kedatangan teknologi, billboard yang dicat dengan tangan diganti dengan teknologi komputer. Selanjutnya, periklanan outdoor

pun berkembang. Berbagai jenis iklan outdoor bermunculan. Namun satu hal yang sama dari iklan-iklan tersebut adalah dapat dilihat oleh konsumen di luar rumah mereka, itulah sebabnya disebut iklan luar rumah (Outdoor / Out of Home Advertising).

1) Billboard

Billboard merupakan iklan yang dipasang pada papan-papan besar

bergambar yang dianggap strategis, mudah dilihat dijalan raya yang ramai dilalui oleh kendaraan. Media ini hanya bersifat


(20)

commit to user

mengingatkan sehingga diperlukan pesan yang jelas, singkat, mudah dipahami, dan gambar yang menarik.

2) Signboard

Media ini berupa papan-papan kecil dengan gambar petunjuk arah suatu lokasi tertentu. Media ini ditempatkan pada jalan yang menuju lokasi tersebut.

3) Umbul-umbul

Media ini menampilkan gambar dengan warna yang mencolok sehingga memberikan suasana yang meriah.

4) Sticker

Sticker merupakan iklan yang dipasang pada kendaraan-kendaraan

umum seperti bus kota dan taksi. Umumnya, pemasangan iklan menggunakan sticker dipilih untuk kendaraan umum yang melalui jalur padat.

3. Teknik

a. Teknik Pemasaran

Dalam pelaksanaan aktivitas pemasaran, setiap instansi pastilah berupaya untuk menetapkan suatu perancangan yang mengarah pada

target market-nya. Perancangan tersebut akan dimulai sejak

memproduksi suatu produk sampai produk tersebut diterima oleh konsumen. Semua yang telah dirancang di bidang pemasaran ditujukan untuk menentukan produk, pasar, harga, dan promosi.


(21)

commit to user

Perancangan memerlukan sebuah strategi, meliputi produk, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik dan dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pasar yang dituju. Lamb, Hair, dan Mc Daniel (2006)

(http://books.google.co.id/books).

Strategi dalam pemasaran yang akan digunakan dalam proses perancangan, pada dasarnya terdiri atas 4 bidang strategi, yaitu : 1) Keputusan pemasaran yang akan mengubah ide dasar dari barang

atau jasa keseluruhan.

2) Keputusan promosi yang akan mengomunikasikan informasi yang berguna pada dasar tujuan.

3) Keputusan distribusi mengenai pengiriman produk kepada konsumen.

4) Keputusan harga yang menyatakan nilai pertukaran yang dapat diterima pada barang atau jasa.

Sedangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan strategi, para manajer bergantung pada 4 komponen dasar, yaitu :

1) Produk adalah suatu barang, jasa, atau gagasan yang dirancang untuk kebutuhan seorang konsumen.

2) Penetapan harga adalah memilih harga yang paling sesuai untuk menjualnya, kadang-kadang merupakan suatu tindakan penyeimbang.


(22)

commit to user

3) Distribusi / penempatan adalah menempatkan suatu produk pada

outlet yang sesuai dan memerlukan kepastian mengenai sejenis

aktivitas yang keseluruhannya berkaitan dengan bagaimana menyampaikan produk tersebut dari produsen ke konsumen.

4) Promosi adalah yang berkaitan dengan teknik-teknik menyampaikan informasi mengenai produk.

b. Teknik Perancangan

Seluruh rangkaian dari mulai menentukan konsep karya dan konsep perancangan, maka penulis memilih media promosi yang efektif dan efisien yang sesuai dengan konsep karya dan konsep perancangan. Pembuatan desain menggunakan kombinasi software

yang dipergunakan adalah Corel Draw dan Adobe Photoshop.

Setiap desain memiliki konsep dan karakter yang hampir sama, disebabkan oleh karena adanya karakter, tema dan pesan yang akan disampaikan dan ditanamkan pada target audiens. Berikut ini adalah alasan pemilihan media dan cara mendistribusikannya :

1) Media Lini Atas a) Iklan Koran

(1) Alasan pemilihan media

Koran atau surat kabar dipilih sebagai pendukung iklan yang ada pada majalah, dikarenakan sangat besarnya kapasitas jumlah pembaca koran dibandingkan dengan pembaca media lainnya. Oleh karena itu, iklan yang


(23)

commit to user

ditempatkan di media koran atau surat kabar diharapkan dapat mengena kepada seluruh pembacanya.

Koran mempunyai kapasitas waktu yang lebih besar dibandingkan oleh iklan televisi maupun radio, iklan koran lebih tahan lama, dengan artian bahwa iklan di koran dapat dibaca berulang kali dan juga lebih tahan lama, iklan di koran dapat dibaca dimana saja dan kapan saja, mengingat bentuk koran yang ringkas.

(2) Distribusi

Dalam perancangan periklanan ini, perancang memilih harian lokal seperti Solo Pos, karena dianggap paling efektif sehingga tidak perlu menghambat anggaran untuk harian-harian yang berskala nasional mengingat sasaran yang dituju masih berpusat dilingkup Surakarta dan sekitarnya.

b) Miniboard

(1) Alasan pemilihan media

Baliho sebagai penunjang periklanan yang sangat strategis karena dapat dipasang dimana saja dan berukuran besar. (2) Distribusi

Miniboard dapat ditempatkan pada tempat-tempat strategis

yang banyak dilewati orang dan disekitar jalan menuju Pondok Pesantren Budi Utomo dan penempatan medianya bisa ditempatkan didaerah sekitar Solo.


(24)

commit to user c) Spanduk

(1) Alasan mengapa pemilihan media

Spanduk merupakan salah satu cara menarik perhatian karena ukurannya yang cukup besar dan pemasangannya ditempat – tempat keramaian.

(2) Distribusi

Penempatannya ditempat yang strategis dan di area sekitar pondok pesantren.

d) Umbul – umbul

(1) Alasan mengapa pemilihan media

Media ini cukup menarik perhatian, dengan warna yang dominan serta jumlah yang banyak akan lebih meriah. (2) Penempatan media

Jalan menuju pondok pesantren.

e) Signboard

(1) Alasan mengapa pemilihan media

Penanda arah ini cukup penting untuk memberitahu lokasi pondok pesantren bagi masyarakat yang belum mengetahui lokasi pondok tersebut.

(2) Penempatan media

Di sekitar jalan menuju pondok pesantren, biasanya di perempatan jalan atau di tikungan.


(25)

commit to user 2) Media Lini Bawah

a) Poster

(1) Alasan mengapa pemilihan media

Poster sebagai penunjang periklanan yang sangat strategis karena dapat dipasang dimana saja. Selain itu poster dipilih karena lebih tahan lama dan orang akan bisa lebih lama dalam membaca dan memahami pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan media poster ini terkesan fleksibel, bentuknya yang simple dan mudah ditemui menyebabkan siapapun yang lewat dapat melihat, membaca dan mengamatinya. Selain itu ukurannya juga cukup besar yaitu ukuran A3 sehingga dapat memuat ilustrasi dengan maksimal.

(2) Penempatan media

Poster dapat ditempatkan pada tempat pengajian atau masjid yang merupakan anggota yayasan Budi Utomo atau diperempatan jalan yang menuju kearah Pondok Pesantren Budi Utomo.

b) Brosur

(1) Alasan pemilihan media

Brosur merupakan salah satu media yang termasuk dalam

golongan selebaran. Bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan golongan selebaran lain, sehingga sangat efektif dan


(26)

commit to user

dapat dengan mudah disebarluaskan kepada masyarakat. Walaupun ukurannya kecil, media ini mampu menjadi media yang kaya akan informasi.

(2) Penempatan media

Brosur ini dapat disebarkan di masjid – masjid, tempat

pengajian, dan dibagikan kepada masyarakat yang menginginkan informasi tentang pondok pesantren.

c) X-banner

(1) Alasan pemillihan media

X-Banner dipilih sebagai salah satu media promosi karena

bentuknya sangat mencolok, sehingga X-Banner akan dapat menarik perhatian orang yang melintas didepannya untuk membaca pesan atau informasi didalamnya.

(2) Penempatan media.

X-Banner ini dapat diletakkan didepan pintu kantor pondok

pesanrten 3) Stationary

a) Kartu nama

(1) Alasan pemilihan media

Kartu nama dipilih sebagai media untuk promosi iklan karena memungkinkan kartu nama akan selalu diberikan masyarakat luas selain sebagai tanda pengenal diharapkan kartu nama ini akan menjadi identitas kedua setelah logo.


(27)

commit to user (2) Penempatan media

Diberikan pada siapa saja maupun pada santri pondok sendiri.

b) Kertas surat

(1) Alasan pemilihan media

Kertas surat dipilih sebagai media untuk menyampaikan karena seperti kartu nama, kertas surat nantinya akan digunakan oleh pondok pesantren. Kertas surat ini berfungsi untuk mengirimkan informasi atau pesan perorangan atau lembaga yang lain, jadi kertas surat ini sangat efektif untuk menyebarkan iklan karena saat orang membaca isi surat maka bersamaan dengan dapat melihat pesan didalamnya.

(2) Penempatan media

Media ini mengirimkan pesan kepada perorangan ataupun lembaga.

c) Amplop

(1) Alasan pemilihan media

Sebagai pasangan dari kertas surat. Amplop nantinya akan digunakan sebagai salah satu item identitas perusahaan. (2) Penempatan media

Untuk menempatkan kertas surat guna mengirimkan informasi kepada perorangan atau lembaga.


(28)

commit to user

4) Marchandise

a) Kaos

(1) Alasan pemilihan media

Kaos dipilih sebagai media karena kaos adalah hal yang sangat umum, bisa digunakan oleh semua orang baik tua, muda, pria, wanita, remaja, ataupun anak-anak semuanya bisa memakai. Sehingga hanya dengan memakai kaos saja mereka dapat secara tidak langsung mengiklankan.

(2) Penempatan media

Kaos dijadikan sebagai souvenir atau kenang – kenangan bagi orang tua santri atau masyarakat yang mengunjungi pondok pesantren dengan membelinya di mini market pondok dan diperjualbelikan kepada masyarakat anggota Yayasan Budi Utomo atau yang memiliki usaha sebagai seragam karyawan.

b) Stiker

(1) Alasan pemilihan media

Stiker dipilih sebagai media karena merupakan media yang relatif disukai semua orang dan mempunyai daya tahan paling lama diantara media yang lain. Selain itu stiker juga sangat fleksibel dalam penempatanya.


(29)

commit to user (2) Penempatan media

Diberikan pada setiap santri atau masyarakat disekitar pondok pesanten. Atau kepada orang tua santri yang berminat.

c) Kalender

(1) Alasan pemilihan media

Kalender dipilih sebagai media karena merupakan media yang termasuk dibutuhkan dalam rumah tangga pada kehidupan sehari-hari.

(2) Penempatan media

Diberikan pada setiap orang tua santri pada setia tahun baru.


(30)

commit to user

B.

Konsideran

1. Profil Pondok Pesantren

Pondok Pesantren yang mulai beroperasi tahun 1993 ini didirikan oleh KH. Abdul Malik seorang kyai yang berasal dari daerah Klelesan, Boyolali. Sebelum pindah ke Sekip pondok pesantren ini dulu beralamat di Tegalsari RT 05 RW 19 Kadipiro Banjarsari Surakarta. Mulai tahun 2003 Pondok Pesantren Budi Utomo pindah menuju Sekip RT 04 RW 23 Kadipiro Surakarta. Menurut penjelasan salah seorang guru pondok tersebut kepindahan pondok ini dikarenakan tempat yang lama terlalu kecil dan sudah tidak memadai, kemudian para pengurus pondok bersepakat untuk memindahkan pondok tersebut. Langkah awal terbentuknya pondok pesantren ini berawal dari pembangunan Masjid Baitul A’laa yang dibangun mulai tahun 1996. Kemudian muncul ide untuk memindahkan pondok pesantren ke tempat yang lebih memadai dan pada tahun 1999 pembangunan pondok pesantren dimulai.

Bertepatan dengan bulan Ramadhan tahun 2003 pondok pesantren ini resmi menempati lahan yang baru, namun fasilitas yang ada belum lengkap. Seiring dengan berjalannya waktu mulai dilakukan pembangunan, pembenahan dan penyempurnaan disekitar area pondok pesantren. Pada tahun 2007 Pondok Pesantren Budi Utomo diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.


(31)

commit to user

Gambar 1. Pondok Pesantren Budi Utomo

Pondok Pesanten Budi Utomo ini menjadi satu – satunya pondok pesantren anggota organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang berada di kota Surakarta. Lokasinya yang cukup strategis dan akses transportasi yang mudah menjadikan pondok pesantren ini memiliki kelebihan dibanding dengan pondok pesantren anggota organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) lainnya, karena berada di tengah perbatasan dengan daerah lain seperti Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali. Selain itu, Pondok Pesantren Budi Utomo ini dekat dengan sekolah, pusat perbelanjaan, terminal dan stasiun, maupun fasilitas umum lainnya.

Pondok pesantren yang di pimpin oleh Drs. KH. M. Thoyibun, SH, MM. Ini menekankan pada pola hidup bersih dan sehat, maka tak jarang ketika


(32)

commit to user

memasuki lingkungan pondok pesantren ini banyak terdapat tempat sampah dan himbauan – himbauan untuk selalu menjaga kebersihan. Disamping itu, para santri juga dihimbau untuk selalu menerapkan kerapian dalam segala hal, mulai dari kerapian diri sendiri sampai kerapian dalam lingkungan pondok pesantren. Suasana yang nyaman, bersih dan asri tergambar dari taman – taman yang terdapat disudut pondok pesantren.

Pondok pesantren ini juga mendirikan Pusat Kesehatan Pondok Pesantren (POSKESTREN) yang bekerjasama dengan dinas Kesehatan Kota Surakarta dan dikelola oleh para santri sebagai langkah antisipasi kesehatan di dalam lingkungan pondok pesantren maupun masyarakat disekitar pondok pesantren yang membutuhkan layanan kesehatan.


(33)

commit to user

2. Arti Logo Pondok Pesantren

Logo pondok pesantren ini menggunakan bangun segi lima dengan garis merah sebagai pembatas terluar yang berarti memberikan batasan – batasan peraturan syari’at agama islam yang harus dijunjung tinggi. Warna hijau bermakna bahwa suasana didalam pondok tersebut terasa nyaman. Bintang berwarna kuning mencerminkan cita – cita yang luhur para santri yang menuntut ilmu dipondok. Kitab suci Al Qur’an sebagai pedoman dalam hidup dan kaligrafi yang bertuliskan Alloh SWT dan lafal “Lailaha illa Alloh“ merupakan Alloh tuhan yang maha esa yang menjadi landasan dalam setiap tindakan atau amal perbuatan.

3. Visi dan Misi Pondok Pesantren

a. Visi Pondok Pesantren :

" Berakhlaqul karimah, unggul dalam ilmu, berkarya untuk mandiri " Indikator Visi di atas antara lain :

1) Santri Pondok sopan, santun, ramah dan menjadi figur dalam masyarakat.


(34)

commit to user 2) Amanah dan konsisten dalam bermu’amalah 3) Unggul dalam menciptakan DAI dan DAIYAH 4) Unggul dalam budi pekerti.

5) Unggul dalam disiplin.

6) Unggul dalam prestasi kesenian. 7) Unggul dalam prestasi olahraga

8) Unggul dalam ketrampilan/ kecakapan hidup.

9) Unggul dalam berkarya

10) Unggul dalam kemandirian.

b. Misi Pondok Pesantren :

1) Meningkatkan sumber daya kreativitas ustad dalam melaksanakan pendidikan, pengajaran dan pelatihan.

2) Mendorong santri menjadi lebih inovatif dalam pembentukan karakter, penguasaan materi dan ketrampilan hidup.

3) Mendorong santri hidup sehat dan mengapresiasikan ketrampilan baik melalui kegiatan intra maupun ekstrakurikuler.

4) Menanamkan keunggulan pondok pesantren secara efektif khususnya kepada semua santri pondok dan masyarakat pada umumnya.

5) Menanamkan budi pekerti yang luhur, cinta tanah air, dan santun sesuai dengan budaya bangsa (terutama D3S : Disiplin, senyum, sapa dan sopan santun).


(35)

commit to user

4. Sarana dan Prasarana

Fasilitas yang dimiliki Pondok Pesantren Budi Utomo ini sudah memenuhi standart kelengkapan bangunan untuk sebuah pondok pesantren. Terdiri dari dua bangunan inti yaitu gedung Arofah dan gedung Muzdalifah, kedua bangunan itu mengapit sebuah masjid yang cukup besar. Pondok pesantren memiliki kamar santri putra 2 lokal, walaupun masih berupa ruangan yang luas dan diberi almari dan tempat tidur. Untuk kamar santri putri tersedia 10 kamar untuk masing – masing dapat ditempati 7 sampai 9 orang, mengingat jumlah loker yang tersedia dan ukuran kamar yang cukup luas. Kantor untuk menyimpan data – data santri dan kelengkapan administrasi serta perpustakaan sebagai sarana belajar dan referensi para guru.

Dari bangunan berlantai 3 ini, ruang kelas berada di lantai 2 masing – masing di gedung arofah dan gedung muzdalifah. Masing – masing ruang kelas dilengkapi dengan meja atau bangku agar memudahkan para santri menulis. Untuk setiap gedung memiliki kamar mandi yang cukup banyak, di gedung arofah mempunyai 16 kamar mandi dan gedung muzdalifah sebanyak 6 kamar mandi.

Digedung arofah juga dilengkapi dengan ruang ekstrakurikuler santri yaitu menjahit dan komputer.


(36)

commit to user

Gambar 2. Ruang ekstrakurikuler komputer dan menjahit Sumber : koleksi pengurus administrasi Pondok Pesantren Budi Utomo

Selain fasilitas kegiatan belajar mengajar, pondok pesantren ini juga memiliki fasilitas olah raga yang cukup banyak, lapangan basket, lapangan tenis, lapangan bola volly dan lapangan futsal. Minimarket/toko untuk memenuhi kebutuhan santri

5. Santri

Dari data yang kami peroleh jumlah santri pondok pesantren budi utomo sekitar 83 santri, 38 santri laki – laki dan 45 santri perempuan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Kebanyakan dari mereka masuk dan menimba ilmu di pondok pesantren ini karena mendapat informasi dari teman yang dahulu pernah berada dipondok maupun kemauan dari orang tua yang juga mendapat informasi dari teman sejawatnya.

Kegiatan para santri dimulai dari jam 3 dini hari dengan kegiatan Sholat malam dan sehabis Sholat Subuh dengan materi dari masing – masing guru pengajar. Kegiatan santri ini dilanjutkan pada sore hari setelah mereka pulang dari sekolah hingga malam.


(37)

commit to user

Untuk biaya dipondok pesanrten ini para santri diwajibkan membayar uang makan sebesar Rp. 250.000,00 dan untuk biaya lainnya sudah dibiayai oleh pondok pesantren. Untuk santri yang kurang mampu pondok pesantren ini juga beekerjasama dengan beberapa orang tua asuh yang siap membiayai santri yang kurang mampu.

6. Susunan Kepengurusan

Pondok Pesantren Budi Utomo ini merupakan salah satu dari anggota Yayasan Budi Utomo yang telah berdiri sejak tahun 1993. Yayasan ini mempunyai beberapa lembaga yaitu Taman Kanak – Kanak Budi Utomo dan

BMT ( Baitul Maal Wa Tammil ). Pada awal pendirian Yayasan Budi Utomo

di ketuai oleh Drs. H. Muhammad Sholeh dan pada tahun 2010 digantikan oleh Drs. H. Andang Wahyu Bowo.

Adapun susunan pungurus pondok pesantren sebagai berikut : a. Penasehat : KH. Abdul Malik

KH. Muhammad Ridwan

b. Pimpinan : Drs. KH. M. Thoyibun, SH, MM. c. Sekretaris : Drs. HM. Agus Salim

d. Bendahara : H. Maulana Ibrahim e. Seksi Pendidikan : Drs. Sutiyono

Drs. Andang WB f. Seksi Humas : H. Syamsul Bahri, SE. g. Seksi Kesehatan : Zuhri Al Misbah, M.Kes. h. Seksi Perlengakapan : H. Sugiyarsono, BA.


(38)

commit to user i. Guru pengajar

1) Muhammad Taufiq sebagai guru kelas putra 2) Syamsul Ma’arif sebagai guru kelas putra 3) Widiyanto sebagai guru kelas putra 4) Warsino sebagai guru kelas putra

5) Amirudin Al Hasani sebagai guru kelas putra 6) Farid Nasruddin sebagai guru kelas dasar 7) Alvina Damayanti sebagai guru kelas putri 8) Ajeng meryandalu sebagai guru kelas putri

9) Iin Daryanti sebagai guru ekstrakurikuler komputer 10) Ngadiyem sebagai guru ekstrakurikuler menjahit

C.

Targat Market Dan Audience

1. Demografis

Jenis kelamin : laki – laki dan perempuan Usia : 13 – 55 th

Status ekonomi : semua kalangan

Pendidikan : SMP, SMA, Perguruan tinggi Agama : islam

2. Psikografi

Mentargetkan para siswa yang telah lulus dari sekolah dasar yang ingin melanjutkan sekolahnya di kota Solo dan orang tua yang mempunyai anak –


(39)

commit to user

anak usia sekolah dan ingin anaknya mendapatkan pendidikan non formal (akhlak yang baik) tanpa mengesampingkan pendidikan formal.

3. Geografis

Daerah sasaran : wilayah karesidenan Surakarta

D.

Promosi

Proses yang ditempuh sebagai promosi Pondok pesantren Budi Utomo ini masih sangat kurang jika dibandingkan dengan fasilitas yang tersedia, antara lain :

1. Gethoktular

Cara berpromosi yang paling tradisional ini paling murah dan lebih mengena, karena orang yang berpromosi telah menjalani atau pernah merasakan suasana di pondok pesantren. Selain itu promosi ini juga akan berlangsung secara teus menerus. Santri – santri yang telah lulus atau yang pernah belajar dipondok pesantren ini memberikan informasi atau referensi ke teman atau orang tua yang menginginkan anaknya belajar dipondok pesantren. Dari beberapa santri yang penulis temui, diantaranya mereka masuk ke pondok pesantren ini memang atas rekomendasi teman atau saudara yang pernah berada disini. Namun, dalam proses pelaksanaannya tidak dapat diprediksikan hasilnya dan tidak semua santri yang pernah belajar di pondok pesanten ini mampu untuk mempromosikan keunggulan – keunggulan pondok pesantren.


(40)

commit to user

2. Nameboard

Gambar 3. Nameboard Pondok Pesantren Budi Utomo

Nameboard ini menjadi salah satu wujud media promosi yang

berfungsi sebagai tanda keberadaan Pondok Pesantren dengan tujuan memudahkan masyarakat untuk memastikan keberadaan lokasi Pondok Pesantren Budi Utomo bagi masyarakat yang belum mengetahui.

Nameboard ini dipasang sekitar 100 m di jalan masuk menuju pondok

pesantren, ukurannya yang cukup besar merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian.


(41)

commit to user

E.

Kompetitor

1. Pondok Pesanten Al Muhlishin Karanganyar

Pondok Pesantren Al Muhlishin berlokasi di Desa Gerdu, Tegalgede, Kabupaten Karanganyar, juga merupakan pondok pesanten dibawah organisasi Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Menurut salah seorang guru pengajar di Pondok Pesanten Al Muhlishin, nama dari pondok pesanten tersebut Al Muhlishin berarti kemurnian. Kemurnian Islam yang diajarkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Pondok yang didirikan tahun 2001 oleh H. Ngadiman Nur Hasan diatas tanah seluas 1 hektar dan pada tahun 2001 pondok pesanten ini memiliki suasana yang masih alami. Terletak dipinggiran kota menjadikan pondok ini jauh dari keramaian kota sehingga suasana mendukung untuk pembelajaran santri.


(42)

commit to user

Dengan luas 1 hektar pondok pesanten ini memiliki sebuah masjid, gedung perumahan guru, aula, kamar santri putra dan kamar santri putri yang bersebelahan dengan dapur. Untuk fasilitas olah raga pondok pesantren ini tidak memiliki halaman yang luas, sehingga hanya dapat digunakan untuk beberapa olahraga santri, misalnya bulutangkis.

a. Visi dan Misi Visi

Mengimplementasikan terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkwalitas, berdayaguna dan ketaqwaan dalam mempertahankan nilai-nilai iman kepada Allah SWT, dalam segala aspek kehidupan.

Misi

1) Menanamkan dan meningkatkan disiplin santri untuk melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari - hari.

2) Menanamkan jiwa keikhlasan, kesederhanaan, ukhuwah diniyah, kemandirian dan kebebasan dalam kehidupan sehari - hari.

3) Menyelenggarakan pendidikan formal dengan kurikulum pesantren yang disesuaikan dengan Pendidikan Nasional.

4) Mendidik dan mengantarkan santri untuk mampu mengenal jati diri dan lingkungannya serta mempunyai motivasi dan kemampuan untuk mengembangkan diri sesuai dengan pilihan hidupnya.


(43)

commit to user

5) Mendidik dan mempersiapkan santri untuk menjadi manusia mandiri dan berkhidmad kepada masyarakat, agama, nusa dan bangsaSarana dan Prasarana.

b. Susunan kepengurusan

Penasehat : H. Ngadiman Nur Hasan Ketua Umum : H. Sumardi, SE.

Wakil Ketua : H. Suratmo, A.Md. Sekertaris : Sidik Pramono Rintis Ervianto Bendahara : H. Dwi Margono

Sarwo Edy Herbowo, S.Sos. Bidang Kesantrian : H. Tri Haryanto, ST.

Drs. H. Sukadi Bidang Pendidikan : Muh. Daim, S.Pd. Agus Sutikno, S.Pd. Bidang Sarana : H. Sumarno

Heru Purnomo

Dewan Guru : Musthofa Al Amin Nur Cholis


(44)

commit to user Khoirul Huda Muhammad Shodiq Suparjo

Bidang Keputrian : Hj. Suryaningsih, S.Psi.

2. Pondok Pesantren Budi Luhur Sragen

Pondok Pesantren Budi Luhur didirikan oleh H. Moch. Nasir bersama putranya H. Masngudi, berawal dari pembangunan Masjid Baitul Atiq pada tahun 1992 yang terasa kurang lengkap bila tidak memiliki sebuah pondok pesantren. Maka pada tanggal 25 Januari 1997 diresmikan berdirinya Pondok

Gambar 5. Halaman Pondok Pesantren Budi Luhur.

Pesanten Budi Luhur. Pondok pesantren ini beralamat di Jl. Raya Solo Sragen Km. 16 tepatnya di Desa Gronong Sidodadi Masaran Kabupaten Sragen, pondok pesantren ini juga anggota dari Lembaga Dakwah Islam Indonesia.


(45)

commit to user

Gambar 6. Masjid Baitul Atiq, Pondok Pesantren Budi Luhur.

Pondok pesanten ini juga mempunyai masjid yang mempunyai menara menjulang tinggi dan berukuran cukup besar sekaligus menjadi identitas dan kebanggaan para santri dipondok pesantren ini. Fasilitas lain yaitu kamar para santri putra dan putri, aula untuk tempat belajar dapur dan lapangan bola volly.

a. Visi dan Misi Visi :

Membentuk kepribadian mulia yang berilmu pengetahuan luas dan berwawasan bebas sebagai dasar mengabdi kepada agama nusa dan bangsa menuju kehidupan yang damai untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat.


(46)

commit to user Misi:

1) Membangun dan menumbuhkembangkan kemampuan yang dimiliki dalam kreatifitas dan keterampilan para santri dalam penguasaan ilmu agama umum sebagai landasan dasar dalam kehidupan bermasyarakat. 2) Mencetak para santri/siswa menjadi sumber daya manusia yang

berjiwa sosial, Jujur, Amanah, Zuhud, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya.

b. Tujuan

1) Mewujudkan suasana kondusif baik diri maupun lingkungan dalam tatanan dan Penghambaan diri kepada Allah SWT secara mandiri, Khusyu dan Tawadlu’.

2) Menghasilkan output santri/siswa yang mampu menerjemahkan

Hablumminallah, Hablumminannas dan dalam kehidupan sehari-hari.

Menghasilkan output santri yang mampu mengimplementasikan Islam dalam kehidupan sehari – hari.

c. Susunan Kepengurusan

Penasehat : H. Moch. Nasir, BA. H. Syamsul Hadi

Ketua : H. Agus Muladi Wakil Ketua : H. Suparno Sekertaris : Ardanni


(47)

commit to user Bendahara : Hj. Suharti

Ny. Syamsul Hadi Bidang Kesantrian : Ardanni

Ikhsan Muttaqin, SE. Bidang Pendidikan : Achmad Shobirin

Nur Maidi

Bidang Sarana : H. Wiji Nur Kholis Sudirman

Dewan Guru : Mizdi Sudarsono Kusnadi Suranto


(48)

commit to user F.

Analisis

SWOT

SWOT Pondok Pesantren Budi Utomo Surakarta Pondok Pesantren Al Muhlishin Karanganyar Pondok Pesantren Budi Luhur Sragen S T R E N G T H 1.Lokasinya strategis, dekat dengan fasilitas umum pendukung. 2.Fasilitas yang memadai. 3.Memiliki materi

ekstrakurikuler

1. Lingkungan yang masih alami membuat suasana belajar mengajar menjadi kondusif 2. Biaya ringan

Suasana lingkungan pondok pesantren yang menyatu dengan masyarakat membantu para santri dalam berinteraksi sosial W E A K N E S S Kurangnya informasi tentang keberadaan pondok pesantren dikalangna masyarakat 1.Fasilitas olahraga yang kurang memadai 2. Lokasi kurang

strategis Keterbatasan fasilitas yang dimiliki O P P O R T U N I T Y 1.Ketertarikan masyarakat untuk menimba ilmu Kota Surakarta

2.Lingkungan yang bersih mengubah citra pondok pesantren yang terkesan kumuh

3. Lokasinya yang strategis, berada di perbatasan wilayah lain yang memudahkan masyarakat yang ingin belajar diponpes tidak perlu jauh mencari ponpes di daerahnnya

Berpeluang menjaring masyarakat dikalangan menengah kebawah Bagi masyarakat Kabupaten Sragen yang menginginkan pembelajaran ilmu agama dengan biaya yang tidak mahal. T H R E A T Masyarakat menginginkan peningkatan yang instan pada putra putrinya.

Dengan kemajuan tekhnologi informasi akan membuat pola sederhana menjadi dikesampingkan Perkembangan peningkatan kualitas sarana pondok pesantren saat ini.


(49)

commit to user

Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa aspek kekuatan dan peluang yang dimiliki Pondok Pesantren Budi Utomo lebih kuat jika dibandingkan dengan pondok pesantren pembandingnya, tetapi dikarenakan promosi yang kurang kepada masyarakat menjadikan kuantitas Pondok Pesantren Budi Utomo belum maksimal. Untuk itu penulis mengangkat permasalahn ini untuk membantu mempromosikan Pondok Pesantren Budi Utomo Surakarta kepada masyarakat luas.


(50)

commit to user

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A.

Konsep Karya

1. Konsep Kreatif

Aktifitas promosi memberikan pengaruh penting untuk keberhasilan usaha. Promosi digunakan untuk memberikan informasi kepada orang – orang tentang keunggulan produk atau jasa. Betapapun bagusnya suatu produk atau jasa bila konsumen belum pernah mendengarnya dan yakin produk itu akan berguna bagi mereka maka mereka tidak akan menggunakan produk atau jasa tersebut.

Periklanan merupakan tahapan yang sangat penting, sama pentingnya dengan mata rantai yang lain dari proses pemasaran. Tanpa adanya periklanan berbagai produk dan jasa tidak dapat diketahui oleh konsumen. Periklanan merupakan bentuk komunikasi non pribadi dengan berbagai biaya media yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan kata lain periklanan dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada sekelompok masyarakat baik secara lisan maupun penglihatan (berupa berita) tentang suatu produk, jasa atau ide.

Dalam hal ini pembuatan rancangan promosi untuk Pondok Pesantren Budi Utomo menggunakan konsep “ hijau “ sesuai dengan warna dasar yang menghiasi lingkungan pondok pesantren ini. Dalam penerapan image pondok pesantren pada masyarakat terutama bagi target audiens yaitu manggabungkan antara ilustrasi dengan fotografi, kemudian menyisipkan informasi yang ingin disampaikan.


(51)

commit to user

Strategi yang digunakan, yaitu menggunakan konsep periklanan dengan strategi Unique Selling Proposition (USP) dan Positioning terhadap citra dan keunggulan yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Budi Utomo dengan tujuan : a. Memperkenalkan Pondok Pesantren Budi Utomo sebagai pondok pesantren

yang memiliki suasana berbeda dengan pondok pesanrten lain dengan sarana dan prasarana yang lengkap.

b. Merancang dan menciptakan desain untuk media promosi yang menarik dan komunikatif untuk Pondok Pesantren Budi Utomo melalui Desain Komunikasi Visual.

2.

Positioning

Positioning merupakan upaya untuk menempatkan produk, brand,

perusahaan atau individu dalam pikiran konsumen. Sebagai langkah untuk mengambil perhatian masyarakat tentang pondok pesantren. Dalam positioning ini tidak hanya melihat pada sisi pondok pesantren sendiri tetapi melihat kompetitor, disini akan memperkenalkan kepada masyarakat tentang lingkungan Pondok Pesantren Budi Utomo yang berbeda dengan pondok pesantren anggota Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang lain. Sehingga masyarakat pada umumnya dan orang tua pada khususnya tertarik untuk memasukan putra putrinya untuk belajar di Pondok Pesantren Budi Utomo karena sebagai pondok pesantren yang nyaman dan memiliki fasilitas lengkap.


(52)

commit to user 3. Unique Selling Prepotition (USP)

Unique selling prepotition adalah keunggulan Pondok Pesantren Budi

Utomo dibandingkan dengan pondok pesantren yang lain. Kelebihan yang dimiliki merupakan salah satu yang bisa dijadikan alasan bagi masayarakat untuk memilih pondok pesantren ini, diantaranya karena letak srtategis dari pondok pesantren ini. Kawasan pondok pesantren ini selain dekat dengan fasilitas umum seperti terminal dan stasiun, letaknya berada di perbatasan dengan beberapa daerah sekitanya misalnya Boyolali, Karanganyar dan Sragen.

Lingkungan yang nyaman serta fasilitas yang memadai juga salah satu keunggulan yang dimiliki Pondok Pesantren Budi Utomo ini, diantaranya ruang kelas yang memadai dan juga kamar asrama putra maupun putri yang sesuai standart kesehatan. Fasilitas ini didukung dengan suasana asri dapat menambah proses belajar mengajar menjadi lebih kondusif.

B.

Konsep Perancangan

Adapun visualisasi yang akan digunakan meliputi garis, warna, ilustrasi dan tipografi. Kesemuanya itu akan dikemas dengan komposisi yang pas dan tidak berlebihan, dan dengan paduan yang sedemikian rupa sehingga konsep untuk sebuah promosi pondok pesantren yang nyaman tan pa meninggalkan pesan religius akan dapat dimunculkan di setiap rancangan.

Adapun bentuk pesan yang akan digunakan dalam promosi ini ada 2, yaitu:


(53)

commit to user 1. Pesan Verbal

Terdiri dari judul (headline) merupakan keutamaan dari iklan yang akan disampaikan berupa kalimat yang menyiratkan suatu ajakan (persuasif), teks (body copy) yang jelas, singkat dan berdasarkan fakta yang ada di lokasi dengan tata bahasa yang mudah dipahami dan disertai sebuah slogan sebagai penguat kalimat ajakan pada media.

2. Pesan Non Verbal

Merupakan pendukung dari pesan, antara lain Ilustrasi yang berfungsi untuk menguatkan, memperjelas dan menerangkan teks atau pesan sekaligus sebagai penghias serta daya pikat, tipografi yang sesuai dengan tema, suasana, sifat pesan yang akan disampaikan, dan perancangan warna yang menimbulkan kesan antik dan sedap dipandang, dan Layout yang baik akan menciptakan satu komposisi sempurna yang persuasif.

a. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting penggunaanya dalam komunikasi pemasaran, karena sebagai bahasa universal tanpa menggunakan banyak kata. Dalam pembuatan material promosi Pondok Pesantren Budi Utomo ini ilustrasi yang digunakan penggabungan antara teknik fotografi dan ilustrasi islami. Teknik fotografi digunakan untuk mengambil gambar beberapa lokasi atau kegiatan santri sebagai objek dan hasilnya akan dikolase sedemikian rupa sehingga membentuk satu kesatuan visual yang memiliki ciri khas dan karakter tersendiri. Untuk kesan sebuah pondok pesantren menggunakan ilustrasi


(54)

commit to user

yang mengandung unsur islami, seperti kaligrafi atau simbol – simbol islami yang menambah kesatuan yang menarik.

b. Tipografi

Tipografi adalah satu unsur seni yang mempelajari tentang huruf. Sedangkan huruf merupakan struktur terkecil dalam bahasa tulis, dan merupakan elemen dasar untuk merangkai sebuah kata atau kalimat. Tipografi nantinya juga yang akan menentukan atau menunjukkan para pembaca mana pesan yang paling penting dan harus dibaca terlebih dahulu.

Tipografi yang akan digunakan adalah jenis tipografi campuran antara sansserif dan fantasi yang memiliki kesan elegan, jelas namun tetap terlihat jelas. Yaitu sebagai berikut :

1) Arial Black

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXZY 0123456789

Font jenis tersebut digunakan dalam penulisan headline atau nama pondok pesantren. Font ini dipilih karena karakternya yang memiliki unsur formal sebagai lembaga pendidikan namun tetap sederhana, jelas, dan mudah diadaptasikan dengan nuansa apapun. Font ini diaplikasikan untuk nama dan alamat pondok pesantren.


(55)

commit to user 2) Airstip Four

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXZY

0123456789

Font jenis ini akan diaplikasikan pada penulisan sub headline

karena font ini memiliki sifat alami, rapi, jelas, keras untuk mempermudahkan pembaca mengetahui informasi yang dituliskan. 3) Corbel

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXZY 0123456789

Font ini akan diaplikasikan pada slogan. Jenis font fantasy ini memiliki kesan santai, spontan, tetapi tetap mudah dibaca.

c. Warna

Pemilihan warna inilah yang akan menjadi daya tarik berikutnya setelah ilustrasi dan font. Konsep warna tetap mengedepankan kesan islami, sehingga dipilihlah warna yang akan mendominasi karya sebagai berikut :

1) Black

( C:0, M:0, Y:0, K:100 )


(56)

commit to user

2) Hijau

( C:100, M: 0, Y:100, K: 0 ) Warna yang indah dan nyaman.

3) Hijau Muda

( C:70, M:0, Y:100, K:0 )

Warna hijau yang mengarah pada hal-hal islami.

4) Kuning

( C:0, M:0, Y:100, K:0 ) Warna yang ceria dan optimis.

d. Layout

Menyusun layout harus diperhatikan karakter produk atau perusahaan, media dan sasarannya. salah satu unsur dari layout adalah visualisasi. Visualisasi diharapkan mampu membangun dan menciptakan keterikatan emosi dengan target sasaran sehingga tercipta komunikasi yang baik. Jenis

layout desain cetak yang digunakan dalam promosi ini kali ini, antara lain :

1) Mondrian Layout

Penyajian iklan yang mengacu pada bentuk-bentuk

square/landscape/portrait. Masing-masing bidangnya sejajar dengan

bidang penyajian serta memuat gambar/copy yang saling berpadu sehingga membentuk suatu komposisi yang konseptual.

2) Multipanel Layout

Satu bidang penyajian dibagi menjadi beberapa tema visual dalam bentuk yang sama (square/double square semuanya).


(57)

commit to user

3) Kolase Layout

Sajian iklan berupa gambar ilustrasi/teknik fotografi yang menonjolkan paduan berbagai ganbar. Penyajian dapat berupa rangkaian foto produk yang sudah diseleksi kemudian disatukan hingga membentuk image

baru.

4) Sircus Layout

Penyajian iklan yang tata letaknya tidak mengacu pada ketentuan baku. Komposisi gambar visual, teks dan susunannya tidak beraturan.

C.

Teknik pelaksanaan

Seluruh rangkaian dari mulai menentukan konsep karya dan konsep perancangan, maka penulis memilih media promosi yang efektif dan efisien yang sesuai dengan konsep karya dan konsep perancangan. Pembuatan desain menggunakan kombinasi software yang dipergunakan adalah Corel Draw dan

Adobe Photoshop.

Setiap desain memiliki konsep dan karakter yang hampir sama, disebabkan oleh karena adanya karakter, tema dan pesan yang akan disampaikan dan ditanamkan pada target audiens. Berikut ini adalah alasan pemilihan media dan cara mendistribusikannya :

1. Iklan Koran

a. Alasan pemilihan media

Koran atau surat kabar dipilih sebagai pendukung iklan yang ada pada majalah, dikarenakan sangat besarnya kapasitas jumlah pembaca koran


(58)

commit to user

dibandingkan dengan pembaca media lainnya. Oleh karena itu, iklan yang ditempatkan di media koran atau surat kabar diharapkan dapat mengena kepada seluruh pembacanya.

Koran mempunyai kapasitas waktu yang lebih besar dibandingkan oleh iklan televisi maupun radio, iklan koran lebih tahan lama, dengan artian bahwa iklan di koran dapat dibaca berulang kali dan juga lebih tahan lama, iklan di koran dapat dibaca dimana saja dan kapan saja, mengingat bentuk koran yang ringkas.

b. Penempatan media

Dalam perancangan periklanan ini, perancang memilih harian lokal seperti Solo Pos, karena dianggap paling efektif sehingga tidak perlu menghambat anggaran untuk harian-harian yang berskala nasional mengingat sasaran yang dituju masih berpusat dilingkup Surakarta dan sekitarnya.

2. Baliho

a. Alasan pemilihan media

Baliho sebagai penunjang periklanan yang sangat strategis karena dapat dipasang dimana saja dan berukuran besar.

b. Penempatan media

Baliho dapat ditempatkan pada tempat-tempat strategis yang banyak dilewati orang dan disekitar jalan menuju Pondok Pesantren Budi Utomo dan lokasi penempatannya didaerah sekitar Solo.

3. Spanduk


(59)

commit to user

Spanduk merupakan salah satu cara menarik perhatian karena ukurannya yang cukup besar dan pemasangannya ditempat – tempat keramaian. b. Penempatan media

Penempatannya ditempat yang strategis dan di area sekitar pondok pesantren.

4. Umbul – umbul

a. Alasan pemilihan media

Media ini cukup menarik perhatian, dengan warna yang dominan serta jumlah yang banyak akan lebih meriah.

b. Penempatan media

Jalan menuju pondok pesantren.

5. Signboard

a. Alasan pemilihan media

Penanda arah ini cukup penting untuk memberitahu lokasi pondok pesantren bagi masyarakat yang belum mengetahui lokasi pondok tersebut. b. Penempatan media

Di sekitar jalan menuju pondok pesantren, biasanya di perempatan jalan atau di tikungan.

6. Poster

a. Alasan pemilihan media

Poster sebagai penunjang periklanan yang sangat strategis karena dapat dipasang dimana saja. Selain itu poster dipilih karena lebih tahan lama dan orang akan bisa lebih lama dalam membaca dan memahami pesan yang


(60)

commit to user

ingin disampaikan. Pemilihan media poster ini terkesan fleksibel, bentuknya yang simple dan mudah ditemui menyebabkan siapapun yang lewat dapat melihat, membaca dan mengamatinya. Selain itu ukurannya juga cukup besar yaitu ukuran A3 sehingga dapat memuat ilustrasi dengan maksimal.

b. Penempatan media

Poster dapat ditempatkan pada tempat pengajian atau masjid yang merupakan anggota Yayasan Budi Utomo atau diperempatan jalan yang menuju kearah Pondok Pesantren Budi Utomo.

7. Brosur

a. Alasan pemilihan media

Brosur merupakan salah satu media yang termasuk dalam golongan

selebaran. Bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan golongan selebaran lain, sehingga sangat efektif dan dapat dengan mudah disebarluaskan kepada masyarakat. Walaupun ukurannya kecil, media ini mampu menjadi media yang kaya akan informasi.

b. Penempatan media

Brosur ini dapat disebarkan di masjid – masjid, tempat pengajian, dan

dibagikan kepada masyarakat yang menginginkan informasi tentang pondok pesantren.

8. X-banner


(61)

commit to user

X-Banner dipilih sebagai salah satu media promosi karena bentuknya

sangat mencolok, sehingga X-Banner akan dapat menarik perhatian orang yang melintas didepannya untuk membaca pesan atau informasi didalamnya.

b. Penempatan media.

X-Banner ini dapat diletakkan didepan pintu kantor pondok pesanrten

9. Papan Himbauan

a. Alasan pemillihan media

Papan Himbauan dipilih sebagai salah satu media promosi karena orang akan melihat pesan yang disampaikan, selain untuk himbauan dapat juga digunakan untuk mmedia promosi pondok pesantren. Karena warnanya yang mencolok papan ini dapat menarik perhatian orang yang melintas didepannya untuk membaca pesan atau informasi didalamnya.

b. Penempatan media.

Papan ini dapat ditempatkan disekitar pondok pesantren yang sering dilalui orang atau di tempat yang strategis dan dapat dilihat orang. didepan pintu kantor pondok pesanrten.

10. Stationary a. ID Card

1) Alasan pemilihan media

ID Card dipakai santri sebagai tanda pengenal di lingkungana pondok dan menandakan bahwa santri tersebut telah terdaftar di Pondok Pesantren Budi Utomo..


(62)

commit to user 2) Penempatan media

Sebagai tanda pengenal santri pondok pesantren. b. Kertas surat

1) Alasan pemilihan media

Kertas surat dipilih sebagai media untuk menyampaikan karena seperti kartu nama, kertas surat nantinya akan digunakan oleh pondok pesantren. Kertas surat ini berfungsi untuk mengirimkan informasi atau pesan perorangan atau lembaga yang lain, jadi kertas surat ini sangat efektif untuk menyebarkan iklan karena saat orang membaca isi surat maka bersamaan dengan dapat melihat pesan didalamnya.

2) Penempatan media

Media ini mengirimkan pesan kepada perorangan ataupun lembaga. c. Amplop

1) Alasan pemilihan media

Sebagai pasangan dari kertas surat. Amplop nantinya akan digunakan sebagai salah satu item identitas perusahaan.

2) Penempatan media

Untuk menempatkan kertas surat guna mengirimkan informasi kepada perorangan atau lembaga.


(63)

commit to user

11. Marchandise

a. Kaos

1) Alasan pemilihan media

Kaos dipilih sebagai media karena kaos adalah hal yang sangat umum, bisa digunakan oleh semua orang baik tua, muda, pria, wanita, remaja, ataupun anak-anak semuanya bisa memakai. Sehingga hanya dengan memakai kaos saja mereka dapat secara tidak langsung mengiklankan. 2) Penempatan media

Kaos dijadikan sebagai souvenir atau kenang – kenangan bagi orang tua santri atau masyarakat yang mengunjungi pondok pesantren dengan membelinya di mini market pondok dan diperjualbelikan kepada masyarakat anggota Yayasan Budi Utomo atau yang memiliki usaha sebagai seragam karyawan.

b. Stiker

1) Alasan pemilihan media

Stiker dipilih sebagai media karena merupakan media yang relatif disukai semua orang dan mempunyai daya tahan paling lama diantara media yang lain. Selain itu stiker juga sangat fleksibel dalam penempatanya.

2) Penempatan media

Diberikan pada setiap santri atau masyarakat disekitar pondok pesanten. Atau kepada orang tua santri yang berminat.


(64)

commit to user c. Kalender

1) Alasan pemilihan media

Kalender dipilih sebagai media karena merupakan media yang termasuk dibutuhkan dalam rumah tangga pada kehidupan sehari-hari. 2) Penempatan media


(1)

commit to user

Spanduk merupakan salah satu cara menarik perhatian karena ukurannya yang cukup besar dan pemasangannya ditempat – tempat keramaian.

b. Penempatan media

Penempatannya ditempat yang strategis dan di area sekitar pondok pesantren.

4. Umbul – umbul

a. Alasan pemilihan media

Media ini cukup menarik perhatian, dengan warna yang dominan serta jumlah yang banyak akan lebih meriah.

b. Penempatan media

Jalan menuju pondok pesantren.

5. Signboard

a. Alasan pemilihan media

Penanda arah ini cukup penting untuk memberitahu lokasi pondok pesantren bagi masyarakat yang belum mengetahui lokasi pondok tersebut.

b. Penempatan media

Di sekitar jalan menuju pondok pesantren, biasanya di perempatan jalan atau di tikungan.

6. Poster

a. Alasan pemilihan media

Poster sebagai penunjang periklanan yang sangat strategis karena dapat dipasang dimana saja. Selain itu poster dipilih karena lebih tahan lama dan orang akan bisa lebih lama dalam membaca dan memahami pesan yang


(2)

commit to user

ingin disampaikan. Pemilihan media poster ini terkesan fleksibel,

bentuknya yang simple dan mudah ditemui menyebabkan siapapun yang

lewat dapat melihat, membaca dan mengamatinya. Selain itu ukurannya juga cukup besar yaitu ukuran A3 sehingga dapat memuat ilustrasi dengan maksimal.

b. Penempatan media

Poster dapat ditempatkan pada tempat pengajian atau masjid yang merupakan anggota Yayasan Budi Utomo atau diperempatan jalan yang menuju kearah Pondok Pesantren Budi Utomo.

7. Brosur

a. Alasan pemilihan media

Brosur merupakan salah satu media yang termasuk dalam golongan

selebaran. Bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan golongan selebaran lain, sehingga sangat efektif dan dapat dengan mudah disebarluaskan kepada masyarakat. Walaupun ukurannya kecil, media ini mampu menjadi media yang kaya akan informasi.

b. Penempatan media

Brosur ini dapat disebarkan di masjid – masjid, tempat pengajian, dan

dibagikan kepada masyarakat yang menginginkan informasi tentang pondok pesantren.

8. X-banner


(3)

commit to user

X-Banner dipilih sebagai salah satu media promosi karena bentuknya

sangat mencolok, sehingga X-Banner akan dapat menarik perhatian orang

yang melintas didepannya untuk membaca pesan atau informasi didalamnya.

b. Penempatan media.

X-Banner ini dapat diletakkan didepan pintu kantor pondok pesanrten

9. Papan Himbauan

a. Alasan pemillihan media

Papan Himbauan dipilih sebagai salah satu media promosi karena orang akan melihat pesan yang disampaikan, selain untuk himbauan dapat juga digunakan untuk mmedia promosi pondok pesantren. Karena warnanya yang mencolok papan ini dapat menarik perhatian orang yang melintas didepannya untuk membaca pesan atau informasi didalamnya.

b. Penempatan media.

Papan ini dapat ditempatkan disekitar pondok pesantren yang sering dilalui orang atau di tempat yang strategis dan dapat dilihat orang. didepan pintu kantor pondok pesanrten.

10.Stationary

a. ID Card

1) Alasan pemilihan media

ID Card dipakai santri sebagai tanda pengenal di lingkungana pondok dan menandakan bahwa santri tersebut telah terdaftar di Pondok Pesantren Budi Utomo..


(4)

commit to user

2) Penempatan media

Sebagai tanda pengenal santri pondok pesantren.

b. Kertas surat

1) Alasan pemilihan media

Kertas surat dipilih sebagai media untuk menyampaikan karena seperti kartu nama, kertas surat nantinya akan digunakan oleh pondok pesantren. Kertas surat ini berfungsi untuk mengirimkan informasi atau pesan perorangan atau lembaga yang lain, jadi kertas surat ini sangat efektif untuk menyebarkan iklan karena saat orang membaca isi surat maka bersamaan dengan dapat melihat pesan didalamnya.

2) Penempatan media

Media ini mengirimkan pesan kepada perorangan ataupun lembaga.

c. Amplop

1) Alasan pemilihan media

Sebagai pasangan dari kertas surat. Amplop nantinya akan digunakan sebagai salah satu item identitas perusahaan.

2) Penempatan media

Untuk menempatkan kertas surat guna mengirimkan informasi kepada perorangan atau lembaga.


(5)

commit to user

11.Marchandise

a. Kaos

1) Alasan pemilihan media

Kaos dipilih sebagai media karena kaos adalah hal yang sangat umum, bisa digunakan oleh semua orang baik tua, muda, pria, wanita, remaja, ataupun anak-anak semuanya bisa memakai. Sehingga hanya dengan memakai kaos saja mereka dapat secara tidak langsung mengiklankan.

2) Penempatan media

Kaos dijadikan sebagai souvenir atau kenang – kenangan bagi orang tua santri atau masyarakat yang mengunjungi pondok pesantren dengan membelinya di mini market pondok dan diperjualbelikan kepada masyarakat anggota Yayasan Budi Utomo atau yang memiliki usaha sebagai seragam karyawan.

b. Stiker

1) Alasan pemilihan media

Stiker dipilih sebagai media karena merupakan media yang relatif disukai semua orang dan mempunyai daya tahan paling lama diantara media yang lain. Selain itu stiker juga sangat fleksibel dalam penempatanya.

2) Penempatan media

Diberikan pada setiap santri atau masyarakat disekitar pondok pesanten. Atau kepada orang tua santri yang berminat.


(6)

commit to user

c. Kalender

1) Alasan pemilihan media

Kalender dipilih sebagai media karena merupakan media yang termasuk dibutuhkan dalam rumah tangga pada kehidupan sehari-hari.

2) Penempatan media