87
G. Tarjamah ar-Ruwat dan Naqd as-Sanad
Dilakukan Tarjamah ar-Ruwah ini merupakan upaya untuk menelusuri biografi para perawai untuk mengetahui sejauh mana kredibilitasnya dalam
meriwayatkan hadis tersebut, sehingga peneliti dapat melakukan kritikan terhadap sanad dan matan yang sedang diteliti dengan acuan yang dipergunakan
sebagaimana prinsip dan kriteria yang telah disebutkan di atas sebelumnya. Sebagaimana yang telah dijelaskan di muka, maka sanad yang akan diteliti
adalah sanad Hadis dari Sa’id al-Khudriy, bermula dari hadis yang di-takhrij oleh
Imam Abu Daud dan selanjutnya oleh Imam Muwatta’ Malik.
a. Sanad Hadis dari Sa’id al-Khudriy yang di-takhrij oleh Imam Abu Daud.
1. Abu Daud.
-
Nama lengkapnya: Sulaiman Ibn al-Asy’as Ibn Ishaq Ibn Basyir Ibn Syidad Ibn ‘Amr Ibn ‘Umran al-Azdy as-Sijistaniy.
- Masa hidupnya: Lahir di daerah Sijistani kota Basyrah pada tahun 202
H 817 M,
80
beliau wafat di Basyrah juga pada tanggal 16 Syawwal 275 H 889 M, dan dikuburkan di samping kuburan Sufyan as-Sauriy.
81
- Guru-gurunya: Imam Ahmad Ibn Hanbal, ‘Usman Ibn Abi Syaibah, al-
Qa’nabi, Ibn ‘Amr ad-Darir, Hafs Ibn ‘Umar, Muslim Ibn Raja’, Abu
al-Walid at-Tayalisi, Sulaiman Ibn Harb, Yahya Ibn Ma’in, Qutaibah
Ibn Sa’id.
82
- Murid-muridnya: Abu Isa at-Turmuzi, Abu ‘Abdurrahman an-Nasa’i,
Abu Bakr Ibn Abu Daud putranya sendiri, Abu ‘Awanah, Abu Sa’id al-
‘Arabi, Abu Ali al-Lu’lu’I, Abu Bakr Ibn Dassah, Abu Salim Muhammad Ibn Sa’id al-Jaldawi.
83
- Pernyataan para ulama dan kritikus hadis terhadap Abu Daud:
80
M. M. Abu Syuhbah, Fi Rihab as-Sunnah al-Kutub as-Sihah as-Sittah, Terj. Maulana Hasanuddin, Kitab Sahih Yang Enam Jakarta: Litera Antar Nusa, 1994, hal. 81.
81
M. ‘Ajjaj al-Khatib, Usul al-Hadis: ‘Ulumuhu wa Mustalahuhu, Beirut: Dar al-Fikr, 1989, hal. 320.
82
M. M. Abu Syuhbah, Fi Rihab as- Sunnah …, hal. 81-82.
83
Ibid,. hal. 82.
88 a.
Abu Sulaiman al-Khattabi menilainya ibarat ‘hakim’ antara ulama dan para ahli fiqh yang berlainan mazhab, sebagaimana Ibn al-
‘Arabiy mengatakan bahwa apabila seseorang telah memiliki Al- Quran dan kitab ini Sunan Abu Daud maka itu sudah cukup
baginya dan dia tidak memerlukan yang lainnya.
84
b. Imam al-Ghazali mengatakan bahwa Sunan Abu Daud sudah cukup
bagi para mujtahid untuk mengetahui hadis-hadis ahkam. c.
Imam an-Nawawi dan Ibn al-Qayyim juga memberikan pujian terhadap Abu daud, yakni jujur, taqwa, dan adil.
d. Sehingga Imam Ahmad Ibn Hanbal menjuluki beliau sebagai al-
Hafiz at-Tamm al- ‘Ilm al-Wafir dan juga al-Fahm as-Saqib fi al-
Hadis.
85
Berdasarkan pernyataan, pujian dan komentar para ulama hadis terhadap Imam Abu Daud, maka dapat disimpulkan bahwa beliau adalah seorang yang
jujur, taqwa, adil, hafiz, tamam al- ‘ilm, dan fahm as-saqib. Sehingga tidak
diragukan lagi kesiqahan dan kedhabitannya. Dengan demikian pernyataan Abu Daud bahwa dirinya telah mene
rima hadis dari Hafs Ibn ‘Umar dapat dipercaya. Maka atas dasar itu, dapat dikatakan bahwa sanad antara Abu Daud dengan Hafs
Ibn ‘Umar adalah bersambung muttasil.
2. Hafs Ibn ‘Umar.