8 keyakinan. Termasuk kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan
dengan konasi kehendak dan afeksi perasaan yang bertalian dengan rasa. Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang itu
senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.
Teori belajar kognitiv lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman.
Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati.
c. Teori Belajar Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis bahwa dengan merefleksi pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi
pengetahuan kita tentang dunia tempat kita hidup Suyono dan Hariyanto, 2011. Sedangkan menurut Cahyo 2013 konstruktivisme merupakan salah
satu filsafat pengetahuan yang menekan bahwa pengetahuan adalah buatan kita sendiri sebagai hasil konstruksi kognitif melalui kegiatan individu dengan
membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlukan untuk membangun pengetahuan tersebut. Trianto 2007 juga berpendapat bahwa
teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran cognitive baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa harus
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisi apabila aturan-aturan
itu tidak sesuai lagi. Masih ada banyak lagi definisi tentang teori belajar konstruktivisme, namun secara umum memiliki kesamaan.
d. Teori Belajar Humanistik
Humanistic theory telah dilukiskan sebagai angkatan ketiga dalam psikologi modern. Teori ini menolak determinisme Freud dari instink dan determinisme
lingkungan dari teori pembelajaran. Pendukung humanis memiliki pandangan yang sangat positif dan optimis tentang kodrat manusia. Pandangan
humanistik menyatakan bahwa manusia adalah agen yang bebas dengan kemampuan superior untuk menggunakan simbol-simbol dan berpikir secara
9 abstrak. Jadi, orang mampu membuat pilihan yang cerdas, untuk ber-
tanggungjawab atas perbuatannya, dan menyadari potensi penuhnya sebagai orang yang mengaktualisasikan diri. Humanist memiliki pandangan holistik
mengenai perkembangan manusia, yang melihat setiap orang sebagai makhluk keseluruhan yang unik dengan nilai independen. Dalam pandangan
holistik, seseorang lebih dari sekedar kumpulan dorongan, instink, dan pengalaman yang dipelajari. Tiga tokoh terkemuka Psikologi humanistik
adalah Charlotte Buhler 1893 –1974, Abraham Maslow 1908–1970, dan
Carl Rogers 1902 –1987.
Mencermati empat macam teori belajar tersebut, akan memandu guru pembelajar untuk menentukan pilihan. Teori belajar mana yang paling efektif
untuk dapat digunakan sebagai acuan pengembangan pembelajaran yang diampu. Tentu semua itu tergantung dari tujuan yang telah ditetapkan. Tidak
ada yang terbaik, yang terpenting adalah teori belajar mana yang paling sesuai.
2. Prinsip Pembelajaran
a. Prinsip-Prinsip Belajar menurut Rothwal
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan didalam proses belajar mengajar . Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan
baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar yang sesuai dengan prinsip- prinsip orang belajar. Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip
belajar dapat mengungkap batas-batas kemungkinan dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-
prinsip belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat. Banyak teori dan prinsip-prinsip belajar yang dikemukakan oleh para ahli,
namun secara umum memiliki persamaan. Prinsip-prinsip belajar yang disampaikan oleh Rothwal adalah beriku d bawah ini.
1 Prinsip Kesiapan Readiness
Proses belajar dipengaruhi kesiapan peserta didik. Yang dimaksud dengan kesiapan atau readiness adalah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat