Dukungan Sosial Orang Tua
18 2. Guidance Bimbingan
Dukungan sosial berupa nasehat dan informasi dari sumber yang dapat dipercaya.
3. Reassurance of worth Adanya Pengakuan Dukungan sosial ini berbentuk pengakuan atau penghargan
terhadap kemampuan dan kualitas individu, dukungan ini akan membuat individu merasa dihargai dan diterima, misalnya
memberikan pujian kepada individu karena telah melakukan sesuatu yang baik.
4. Attachment Kedekatan emosional Dukungan ini berupa pengekspresian dari kasih sayang dan cinta
yang diterima individu, yang dapat memberikan rasa aman kepada individu yang menerimanya, kedekatan dan memberikan rasa
aman. 5. Social integration Integrasi sosial
Dikaitkan dengan dukungan yang dapat menimbulkan perasaan memiliki pada individu karena menjadi anggota didalam kelompok
dalam hal ini dapat membagi minat, serta aktifitas sosialnya sehingga individu merasa dirinya dapat diterima oleh kelompok
tersebut.
19 6. Opportunity to nurturance kesempatan untuk mengasuh
Dukungan ini berupa perasaan bahwa individu dibutuhkan oleh orang lain, jadi dalam hal ini subyek merupakan sumber dukungan
bagi orang yang mendukungnya. Menurut Duffy and Wong 2006, ada berbagai cara untuk mengukur
dukungan sosial seperti : a. Social Embedness Ekonomi
Ciri khas dari bentuk pengukuran ini adalah bahwa dukungan sosial yang diterima seseorang diukur dari jumlah hubungan atau
interaksi yang dijalin individu yang memiliki hubungan yang lebih banyak dikatakan memiliki dukungan sosial yang lebih besar.
Dengan demikian bentuk pengukuran ini tidak melihat kualitas interaksi yang terjalin bagi individu yang bersangkutan.
b. Enacted support Dukungan yang ditetapkan Ciri khas dari bentuk ini adalah bahwa dukungan sosial yang
diterima seseorang didasarkan pada frekuensi tingkah laku dukungan yang diterima individu. Jadi secara konkrit, berapa
jumlah orang yang mendukung dan berapa kali dukungan tersebut diberikan tanpa melihat dari sudut persepsi individu penerima
dukungan.
20 c. Perceived social support Dukungan sosial yang Dirasakan
Ciri khas pengukuran ini adalah bahwa pengukuran dukungan sosial yang diterima seseorang didasarkan pada kualitas
dukungan yang diterima sebagaimana dipersepsikan oleh si penerima dukungan sosial. Semakain kuat seseorang merasa
dukungan, semakain kuat kualitas dukungan yang diterima. Dalam hal ini, dapat saja terjadi seseorang mempersepsikan kurangnya
dukungan sosial dari sumber dukungan yang diterima, padahal ia memiliki jaringan sosial yang banyak. Sementara itu ada individu
yang mempersepsikan dukungan sosial yang diterima lebih besar daripada yang diberikan sumber dukungan sosialnya. Dengan
demikian, berbeda dari dua bentuk pengukuran yang lain karena bentuk pengukuran ini sudah meninjau dari sudut persepsi individu
si penerima dukungan.