Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Jasa Boga dan Patiseri.
40 merupakan salah satu kompetensi yang relevan dalam bidang
restoran, hotel, industri bakery pabrik roti, dan kapal pesiar. Jurusan jasa boga dan patiseri disebut dengan nama
kompetensi keahlian restoran dan patiseri, dibawah bidang studi keahlian tata boga, yang termasuk dalam lingkup bidang studi
keahlian seni, kerajinan dan pariwisata, latar belakang pembukaan program keahlian jasa boga dan patiseri menjadi suatu jurusan yang
berdiri sendiri dikarenakan permintaan pasar kerja khususnya hotel dan katering yang menginginkan tenaga kerja yang terampil meramu
masakan dan snack. SMK PIUS X Magelang merupakan sekolah kejuruan dengan
program keahlian jasa boga dan patiseri merupakan mata pelajaran produktif biasanya terdiri dari jenis pelajaran, yaitu praktik dan teori,
hal ini untuk membekali wawasan dan keterampilan siswa. Pelajaran praktik mata pelajaran produktif bergantung dengan materi yang
diajarkan. Pada mata pelajaran pengolahan makanan, terdapat 3 tahapan kerja, yaitu persiapan prepare, proses dan evaluasi
penutup dan bersih-bersih. Pada tahap persiapan, yang perlu diperhatikan adalah persiapan diri, alat, bahan dan materi. Persiapan
bahan dimulai dari berbelanja, pembersihan bahan, hingga pemotongan. Pada tahap proses, hal yang dilakukan adalah
pengolahan bahan makanan hingga menjadi suatu hidangan dan penyajian. Teknik olah yang sesuai, pemorsian dan pemberian
hiasan atau garnish juga termasuk kegiatan pembelajaran di tahap ini. Tahapan terakhir adalah evaluasi, hal ini terdari penilaian produk
41 oleh guru, membersihkan dan membereskan kembali area kerja, dan
biasanya ditutup dengan kritik serta evaluasi jalannya kegiatan praktik tersebut.
Pada mata pelajaran yang bertema pelayanan makanan atau service, hampir sama dengan mata pelajaran pengolahan makanan.
Bedanya adalah materi belajar bukan merupakan pengolahan makanan. Pada mata pelajaran praktik ini lebih menekankan pada
personal grooming, keterampilan melayani tamu, penguasaan komunikasi dengan tamu, table setting dan cara penyajian makanan
dengan berbagai jenis layanan. Pada mata pelajaran lain seperti perencanaan menu kesehatan
atau biasanya disebut dengan mata pelajaran gizi, pembagian antara praktik dan teori, biasanya lebih banyak teori. Di mata pelajaran ini,
siswa diajarkan mengenal tentang kandungan gizi bahan makanan, berbagai penyakit dan membuat berbagai menu sesuai kondisi
pasien atau konsumen serta perhitungan kalori yang dibutuhkan. Pada pelajaran produktif, terutama mata pelajaran praktik,
siswa harus berpakaian sesuai dengan standar kerja. Tidak hanya pakaian, sepatu dan tata rambut pun harus diperhatikan. Selain
persiapan diri yang berhubungan dengan pakaian, keselamatan, kesehatan kerja juga harus selalu diterapkan di berbagai kegiatan
praktik khususnya mata pelajaran produktif. Pada pendidikan sekolah menengah, program keahlian Tata
Boga memiliki standar kompetensi berupa menerapkan keselamatan, kesehatan kerja K3, komunikasi dalam pelayanan jasa, dan