Penyuluhan Secara Umum Dyah Retno Pratiwi S 220809004

commit to user 52 memiliki anak lagi dan ingin menggantikan istrinya untuk menjadi akseptor KB. Keuntungan menjadi akseptor mantap MOP adalah masa recovery atau masa pemulihannya lebih cepat bila dibandingkan dengan MOW. Hanya memerlukan waktu tiga hari untuk sembuh dan dapat beraktivitas secara normal, sedangkan MOW bisa memakan waktu hingga satu minggu dan itupun apabila kondisi fisik akseptor mendukung serta benar-benar mengikuti saran dokter dan PLKB untuk tidak terlalu banyak beraktivitas terlebih dahulu. Pernah terjadi pada akseptor MOW, karena keadaan jahitan pasca operasi belum kering dengan sempurna dan dia banyak melakukan aktivitas, maka yang terjadi adalah pendarahan pada jahitan. Karena MOP merupakan program dari pemerintah dan yang menjadi sasaran adalah para pria atau suami yang notabene adalah seorang kepala keluarga maka, selama masa recovery tiga hari tersebut mereka mendapat santunan dari pemerintah sebesar Rp150.000,-. Hal ini dilakukan karena selama tiga hari tersebut seorang kepala rumah tangga tidak dapat melakukan tanggung jawabnya dalam hal pekerjaan, oleh sebab itu pemerintah memberikan santunan.

a. Penyuluhan Secara Umum

Dalam penyuluhan yang dilakukan dalam kegiatan di tingkat RTRW, yang dimaksudkan dengan kegiatan tingkat RTRW misalnya pertemuan rutin “Jalu Sejati” yang dilakukan setiap tanggal 15, pertemuan commit to user 53 hansip di kelurahan yang dilakukan antara tanggal 18-20, pertemuan LPMK setiap tanggal 19, dan SKD KB Gilingan setiap tanggal 27. Menjadi keuntungan dan nilai plus bagi PLKB Kelurahan Gilingan, bahwa dari pihak kelurahan memberikan ijin dan kebebasan untuk menjadi bagian dalam setiap kegiatan yang melibatkan bapak-bapak, selain itu pejabat kelurahan selalu setia mendampingi PLKB dalam setiap kegiatan penyuluhan yang dilakukan. Hal ini juga menjadi alasan ketertarikan para akseptor KB mantap MOP. Seorang PLKB melakukan penyuluhan secara umum dan memberi penjelasan tentang MOP secara garis besar disetiap pertemuan tersebut. Dari sini penyuluh sudah dapat melihat siapa saja yang merasa tertarik dengan apa yang dipresentasikan. Karena hal ini merupakan sesuatu yang sangat pribadi maka dari para calon akseptor ini merasa sungkan. Untuk mengatasi perasaan sungkan tersebut PLKB Kelurahan Gilingan memberikan semacam brosur lengkap dengan “ contac person” untuk memudahkan calon akseptor tersebut mendapatkan informasi yang lebih lengkap. contoh brosur dapat dilihat di lampiran “ ...karena dalam brosur sudah saya lengkapi dengan no HP, ya...bapak-bapak yang merasa tertarik dengan vasektomi akan telephon dan membuat janji untuk bertemu, kalau sudah seperti ini baru biasanya saya melakukan kunjungan dirumah dan sekalian bertemu dengan istrinta...” hasil wawancara 16 Juni 2011, dengan PLKB Kelurahan Gilingan Semua akseptor mantap MOP bersikap sama, pada saat penyuluhan yang dilakukan PLKB pada setiap pertemuan-pertemuan tersebut, commit to user 54 umumnya mereka masih merasa sungkan dan malu untuk bertanya lebih lanjut tentang MOP kepada PLKB. “ ...sungkan mbak..., ini kan masalah yang sangat pribadi kalau menurut saya, jadi lebih enak kalau bicara secara pribadi juga mbak...” hasil wawancara dengan Whisnu, 18 Juni 2011 “ ….sering susah kalau mau bicara di depan umum, ada perasaaan malu, lagian ka nada no hp mbak Dini di selebaran, ya saya tinggal telpon saja mbak...” hasil wawancara dengan akseptor Parsidi, 25 Agustus 2011 Mereka berpendapat dengan adanya selebaran atau brosur yang ditinggalkan pada saat kegiatan pertemuan tersebut sangat membantu mereka untuk mendapatkan jawaban atas rasa keingintahuan mereka tentang apa sebenarnya MOP itu? Program penyuluhan yang dilakukan oleh para PLKB memiliki tujuan yaitu membangun keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Pesan yang disampaikan lewat penyuluhan yang dilakukan disetiap kelurahan diharapkan dapat menciptakan suatu perubahan. David K. Berlo menyebutkan perubahan tersebut dalam tiga bentuk yakni: 1 Perubahan pengetahuan audience, menyangkut kognitif. 2 Perubahan sikap audience, menyangkut bidang afektif. 3 Perubahan dalam perilaku audience, menyangkut perubahan dibidang psikomotorik. Bila khalayak lebih mengerti tentang Keluarga Berencana dan Program-program yang ditawarkan setelah mengikuti dan mendengarkan penyuluhan dari para PLKB, maka penyuluhan tersebut telah menimbulkan efek kognitif. Bila penyuluhan tentang Program-program commit to user 55 KB tersebut membuat khalayak tergugah dan berkeinginan melaksanakan, maka penyuluhan tersebut menimbulkan efek afektif. Apabila khalayak benar-benar bertindak mengikuti apa yang dikatakan oleh para PLKB dalam penyuluhan yang dilakukan maka perubahan yang terjadi atau efeknya adalah psikomotorik. Pengiriman pesan oleh Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana melalui penyuluhan yang dilakukan disetiap kegiatan yang ada dikelurahan dan pertemuan di tingkat RTRW akan diterima oleh khalayak. Keadaan atau proses komunikasi ini menciptakan suatu situasi belajar sosial Setelah merasa memiliki ketertarikan dengan vasektomi maka barulah ketiga calon akseptor tersebut menghubungi PLKB kelurahan Gilingan lewat telephon untuk membuat kesepakatan kapan waktu yang tepat untuk dapat bertemu dan berbicara secara lebih pribadi. Dari ketiga akseptor tersebut semuanya sama, mereka merasa sungkan untuk bertanya pada PLKB dalam forum yang terbuka.

b. Penyuluhan Secara Interpersonal