commit to user
8
Indonesia masih memandang bahwa mengikuti program KB merupakan kewajiban seoarang wanita atau istri.
Pendapat tentang mengikuti program KB merupakan kewajian seorang wanita atau istri rupanya tidak berlaku di Kelurahan Gilingan. Dengan
keikutsertaan seorang kepala keluarga dalam program KB membuktikan adanya kepedulian dari kaum lelaki untuk ikut bertanggung jawab dalam pembentukan
keluarga yang berkualitas dan sejahtera, serta ikut mensukseskan program Keluarga Berencana Nasional.
Berangkat dari permasalahan tersebut diatas penulis berusaha untuk menggali lebih dalam tentang komunikasi kesehatan yang dilakukan oleh PLKB
di Kelurahan Gilingan, sehingga mampu untuk mempengaruhi seorang kepala keluarga untuk menjadi akseptor mantab MOP atau
vasektomi
.
B. Identifikasi Masalah
Para Petugas Lapangan Keluarga Berencana memiliki tugas untuk mensosialisasikan tentang Keluarga Berencana dengan berbagai macam program-
program yang ditawarkan di dalamnya. Penyuluhan atau sosialisasi dapat dilakukan pada saat kegiatan Posyandu atau juga dapat dilakukan pada saat
terdapat pertemuan warga disetiap RTRW. Selain itu juga dapat dilakukan komunikasi yang lebih intens dengan cara kunjungan disetiap rumah warga. Hal
ini dilakukan dengan catatan calon akseptor tersebut sudah benar-benar merasa mantap untuk mengikuti program Keluarga Berencana yang ditawarkan.
commit to user
9
Disinilah letak permasalahan yang penulis lihat, tidak semua PLKB melakukan cara-cara seperti yang penulis utarakan diatas. Tidak semua PLKB
mampu untuk memanfaatkan fasilitas yang ada, biasanya untuk dapat masuk kedalam masyarakat suatu kelurahan maka seseorang harus melakukan
pendekatan terhadap pejabat Kelurahan setempat agar mendapatkan dukungan dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
Dari permasalahan yang penulis utarakan tersebut penulis akan mengamati cara pendekatan atau lebih tepatnya dilihat dari kacamata komunikasi
kesehatan, tentang apa yang dilakukan oleh para PLKB di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, sampai pada akhirnya mampu untuk masuk lebih dalam di
lingkungan Kelurahan dan dilanjutkan lagi dengan masuk kedalam masyarakat kelurahan tersebut. Mulai dari masyarakat yang tidak tahu menjadi tahu,
kemudian merasa tertarik dan akhirnya melakukan Program Keluarga Berencana MOP yang ditawarkan oleh PLKB.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis hanya akan melakukan penelitian di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari. Hal ini dikarenakan dalam kurun
waktu satu tahun, yaitu selama tahun 2011, dengan jumlah RW Rukun Warga sebanyak 21 RW sudah terdapat tiga orang yang menjadi peserta KB MOP.
Penulis akan melihat Kelurahan tersebut dari komunikasi kesehatan yang dilakukan oleh PLKB sehingga para pria yang termasuk dalam pasangan usia
subur tertarik untuk mengikuti MOP. Dari hasil pengamatan tersebut maka dapat
commit to user
10
diketahui komunikasi kesehatan apa yang digunakan oleh PLKB untuk mempengaruhi calon akseptor sampai memutuskan untuk mau mengikuti
vasektomi
atau MOP.
D. Rumusan Masalah